Share

Chapter 527

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-07 13:54:08

Memasuki mansion yang sangat luas.

Agatha tahu bukan hanya Gaby yang kaya, tapi suaminya juga.

Tidak heran jika rumah mereka juga sangat luas dan bagus.

Sepertinya mansion baru. Desainnya juga modern.

Agatha bersama Gio datang. Katanya yang datang hanya keluarga saja.

Agatha sudah membeli hadiah untuk keponakannya yang berumur 7 tahun. Sebuah sepatu mungil yang cantik. Agatha harap ukurannya pas.

Memasuki rumah sembari bergandengan tangan dengan Gio.

Di sana, sudah ada keluarga Gio dan keluarga suami Gaby.

Mereka nampak duduk sembari bercengkrama.

“Hai..” sapa Agatha pada seorang gadis yang menggunakan dress princess. Sangat cantik.

“Halo Chelyn, selamat ulang tahun ya..” Agatha memberikan kadonya pada bocah perempuan itu.

Chelyn tersenyum lebar. “Terima kasih aunty.”

Lalu Chelyn menatap Gio dengan bingung. “Wajah uncle..” ucapnya. Dengan menunjuk Gio.

“Uncle tersenyum.” Chelyn nampak kebingungan.

Gio menunduk—lalu tangannya terulur mengusap puncak kepala b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 528

    “Anda masih membenciku ya?” tanya Agatha. Agatha yang baru saja keluar dari toilet. Tidak sengaja bertemu dengan margaret. Sekalian saja bertanya. Supaya lebih jelas. “Tidak.” Margaret menjawab Agatha dengan acuh. “Jika tidak, kenapa anda terlihat masih membenciku. Apa aku menyakit hati anda?” tanya Agatha lagi. Margaret menghela napas. Kemudian bersindekap menatap Agatha. “Kalian bahagia. Maksudku Gio bahagia bersamamu?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Iya kita sangat bahagia. Kita menjalani hari-hari pernikahan ini dengan bahagia.” Margaret mengangguk. “Yasudah. aku akan menerima kalian.” “Tapi saya ingin tahu apa yang membuat anda membenci saya. Apa yang membuat anda menentang hubunganku dengan Gio?” tanya Agatha langsung. Ia tidak ingin terus-terusan overthinking tengan masalah ini. Ia ingin menanyakan ini kepada margaret, agar semuanya bisa jelas. “Karena kamu membawa Gio ke dalam bahaya.” Margaret menatap Agatha. “kamu pernah membawa Gio ke dalam situasi ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 529

    Agatha berkutat dengan pekerjaannya. Siang ini ia memutuskan untuk makan siang di sebuah restoran bersama sekretarisnya. “Apa aku mengganggumu?” tanya Agatha. Rami menggeleng. “Tidak. Saya senang makan bersama anda. Saya tidak perlu membayar dan makan enak juga.” Sambil terkekeh pelan. Agatha menyipitkan mata. “Dasar.” “Saya mendengar para pegawai sangat bahagia. Mereka sangat senang dengan program baru untuk karyawan,” ujar Rami. “Untuk pegawai yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun anda memberikan bonus loyalitas. Untuk yang muslim, anda memberikan program umroh. Sedangkan untuk yang non muslim anda memberikan paket liburan.” “Jarang loh perusahaan yang memberikan program seperti itu. para pegawai sangat bersemangat dengan program itu.” Agatha mengangguk. ia juga senang jika membahagiakan banyak orang. “Aku pikir loyalitas karyawan itu paling penting bagi perusahaan. maka dari itu—untuk loyalitas yang sudah mereka berikan, aku ingin mengapresiasinya.” Rami mengang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 530

    “Tadi anda mengenal orang itu?” tanya Rami yang mengikuti Agatha. Agatha menatap Rami. “Kenapa kau mengikutiku? Aku menyuruhmu makan saja.” Rami terkekeh pelan. “mau minta jus juga.” “Astaga.” Agatha menggeleng pelan. Setelah memesan jus. Mereka berjalan kembali ke tempat mereka. “Anda belum menjawab pertanyaan saya,” ujar Rami. Agatha mengangguk. “oh ya.. Tadi aku tidak mengenalnya. Tadi orang itu memberiku kartu nama. Dia instruktur pilates.” Mengeluarkan kartu dan menunjukkannya pada Rami. Rami mengernyit. “Saya pikir kalian mengenal..” lirihnya. Kenapa perasaannya tidak enak ya… Apalagi wanita itu sempat menatap Agatha cukup lama. Rami menatap Agatha yang kini kembali duduk. “Cari di tempat lain saja, bu. Saya akan mencarikan tempat yang bagus.” Agatha menatap Rami. “kenapa? kau mengenal orang tadi?” Rami menggeleng. “Tidak. Hanya saja… saya merasa tidak enak.” Agatha tertawa pelan. “Perasaanmu saja..” Rami mengambil minum. “Tapi—” “Kau seperti Gio.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 531

    Hari semakin berganti, Agatha benar-benar ingin pilates di rumah. Untuk itu, ia menggunakan jasa Julie. Ia telah melihat profil Julie. Wanita itu memang sangat profesional. Bahkan di Amerika sering menangani klien dari kalangan artis. Untuk itulah Agatha tidak ragu. Ada paket untuk membeli peralatan pilates dan memasangnya di rumah juga. Sangat praktis dan membuat Agatha semakiin tertarik. Peralatan itu baru saja datang dan dipasang di ruang samping Gym. “Aku harap aku tidak malas..” Agatha menatap ruangan yang sudah terisi oleh peralatan pilates. “Aku akan mengingatkanmu dan menyemangatimu supaya tidak malas.” Julie tersenyum. Pandangannya mengelilingi mansion Agatha. Sampai ia berhenti pada foto-foto yang terpajang. Foto Agatha dan Gio. Dari pernikahan sampai mereka honeymoon. Ada beberapa foto yang diambil menggunakan kamera vintage. Semuanya nampak bagus dan terlihat sangat romantis. “Kalian terlihat sangat romantis.” Julie menatap foto itu. “Kamu cantik

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 532

    “Bagaimana…” tanya Agatha. Gio berada di sampingnya. Tangan pria itu memeluk pinggang Agatha dari samping. Gio menatap ruangan yang sudah terisi dengan peralatan pilates. “Jangan bilang kamu membeli semua ini dengan uangmu sendiri?” tanya Gio. Ia kemudian menunduk—menangkat dagu istrinya yang mencoba mengalihkan pandangan. “Jawab jujur.” Gio menyipitkan mata. “Kamu menggunakan uangmu sendiri untuk membeli semua ini kan?” desaknya semakin kuat. Agatha mengerjap. Tidak bisa berbohong jika Gio sudah menatapnya seperti ini. Lagipula pria itu selalu tahu ia sedang berbohong. Agatha mengangguk.. kemudian terkekeh. “Aku lupa tidak membawa kartumu. Mangkanya aku menggunakan kartuku sendiri.” Gio mendengus pelan. “Bullshit!” Agatha menutup bibir Gio dengan telapak tangannya. “Katanya tidak boleh berkata buruk? Karena kamu mengumpat aku harus menghukum kamu!” Gio langsung menggeleng keras. “Tidak ada menghukum-menghukum.” Agatha mengalunkan kedua tangannya di leher

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 533

    Pertama kalinya Agatha melakukan pilates.Tubuhnya terasa kaku sekali..“Untuk hari ini cukup.” Julie mengakhiri sesi latihan mereka. Agatha mengatur napasnya. Ia mengambil satu handuknya dan mengusapkannya di lehernya. “Bagaimana?” tanya Julie. Agatha mengangguk. “Cukup… menyenangkan.” Julie tertawa pelan. “Apa perlu meningkatkan jam pertemuan kita?” Agatha menggeleng. “Tidak-tidak! Aku tidak akan sanggup.” Julie tersenyum dan mengangguk. Kemudian mereka keluar dari ruangan. Agatha melihat Gio yang baru saja pulang. Tidak biasanya pulang lebih awal. sepertinya pria itu membawa sesuatu untuk dirinya. Agatha melambaikan tangannya melihat Gio yang berada di bawah. Gio melangkahkan kakinya menaiki tangga. kemudian menghampiri istrinya yang bersama seorang instruktur. “Kamu pulang lebih awal.” Agatha tersenyum. ia memejamkan mata saat Gio mencium keningnya. “Aku membawa Roti..” Gio memang membawa dua. Ia sengaja untuk memberikannya pada instruktur Agatha. Ia juga belum menca

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 534

    “Apa Agendaku selanjutnya?” tanya Gio pada Cika yang berada di belakangnya. “Datang ke acara peresmian kerja dari Winston fashion.” Gio berhenti. otomatis orang yang di belakangnya juga ikut berhenti. Gio menatap Asistennya. “Kau sudah mencari tahu apa yang aku perintahkan?” tanyanya. Zidan mengangguk. “Sudah, Sir.” Menyerahkan map yang berisi dokumen. Gio mengambil dokumen itu kemudian membukanya. “Saya sulit melacak kehidupannya sebelum bekerja. yang pasti dia menekuni bidang pilates sangat lama. Tidak ada catatan kriminal ataupun kejahatan.” Gio menatap biodata Julie. Gio berkacak pinggang. ia harus mencari cara supaya bisa menyingkirkan Julie dari Agatha. “Dan.. ternyata kantornya sedang bekerja sama dengan Winston fashion. Dia terpilih menjadi ikon dari kerja sama ini karena mempunyai pengikut yang banyak. dia juga terkenal di Amerika karena sering menangani klien dari kalangan artis.”Gio terdiam… Ia memberikan dokumen itu kembali pada asistennya. “Apa anda akan hadir

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 535

    “Apa yang ingin kau katakan?” tanya Gio. Mereka berada di ruang privat sebuah restoran. Gio bersandar dengan santai. “Aku harus makan dulu. Aku sangat lapar sedari tadi.” Julie memandang makanan yang sudah tersedia di meja. Gio terdiam. membiarkan wanita ini makan saja. “Kau tidak makan?” tanya Julie. “Aku harus segera pulang dan makan malam dengan istriku,” balas Gio. Julie mengangguk. “Aaa iya.. pasti Agatha sedang menunggumu di rumah. Apa dia bisa memasak sepertiku?” tanya Julie. “Aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu.” Gio mengeluaran tabletnya. “Kau makanlah dengan cepat. Dan segera bicara.” Julie menatap Gio yang sibuk mengotak-atik tablet. Pria itu sangat sibuk. sedari dulu Gio memang seperti itu. Jika menyukai satu bidang, maka akan menekuni bidang dengan sungguh-sungguh. Jika mengingat masa muda mereka. Semuanya indah… Julie tersenyum sembari memasukkan makanan di dalam mulutnya. Mengunyahnya perlahan. Seperti ini…. Gio dulu menunggunya makan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 570

    Cd itu coba diputar dengan alat jadul. Dari rekaman itu menunjukkan bahwa sebelum Julie datang ke kamar Gio berada. Julie dan Minjae lewat di depan kamar sambil berciuman. Akhirnya mereka masuk ke dalam kamar yang berada di samping. Setelah beberapa lama… Minjae keluar dari kamar. Pria itu keluar sambil bertelepon dengan ibunya. Keadaan masih malam. Rekaman cctv menunjukkan pukul 2 malam. “Aku dimarahi ibuku, jadi aku segera pulang dan meninggalkan Julie di dalam kamar sendirian. Setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi…” Minjae menjelaskan situasi yang terjadi. “Dasar tidak bertanggung jawab. Sebelum kau pergi setidaknya kau bisa mengirim dia pesan, atau menulis pesan. Agar dia tahu kalau dia itu tidur denganmu.” Samuel mengomel panjang lebar. “Iya… namanya juga sudah panik. Aku takut fasilitasku dicabut mangkanya aku langsung pergi begitu saja,” balas Minjae. Menunggu apa yangn terjadi… Ternyata Gio yang keluar dari kamar… Gio sepertinya masih mabuk. Pa

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 569

    “Tidak mungkin..” Minjae menggeleng. “Aku masih ingat itu yang pertama baginya. Aku melakukannya sangat lembut. Seperti—” “fiks dia memang anakmu!” Gio tersenyum dengan lebar. Ia memejamkan mata—kemudian tertawa. Tawa yang canggung namun begitu kencang. Menandakan kebahagiaan yang tidak terkira. Gio mendekati Minjae. Kemudian menyentuh kedua bahu Minjae dengan bahagia. “Minjae…” lirihnya. Minjae melotot. Ia mundur—takut sekali dengan Gio yang seperti ini. Lebih baik melihat wajah datar pria itu daripada melihat Gio yang meringis tertawa. Pria itu terlihat semakin bahagia. Gio lagi-lagi tertawa dengan dengan bahagia. “Hah!” Kemudian menatap Minjae seperti barang berharga. “Minjae…” lirihnya. “Saranghae!” memeluk Minjae dengan sayang. “Jangan pergi ke mana-mana!” “KAU GILA!” Teriak Minjae. Mendorong Gio sampai pria itu melepaskan pelukannya. Samuel yang menatap mereka menggeleng pelan. Tidak ada yang lebih konyol dari Gio yang sekarang. Memeluk Minjae adalah h

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 568

    Gio mengosongkan jadwalnya hari ini untuk turun tangan dan mencari rekaman cctv itu sendiri. Ia tidak menyangka jika rekaman cctv itu sangat banyak dan berantakan. Mereka harus mencari hari tanggal dan tahun pada waktu ulang tahun samuel. Rekaman itu tersimpan dalam sebuah cd. Satu cd berisi rekaman satu hari. Ada orang-orang yang diperintahkan oleh Samuel untuk mencari cd itu. Mereka ada 3.. Dan cd-nya sangat banyak. pantas saja berhari-hari tidak ketemu, cdnya sangat banyak. Gio yang melihatnya saja sangat pusing. Bagaimana jika mencarinya sendiri. Gio duduk di lantai bersama Samuel. Mereka diam dan berusaha mencari cd di antara tumpukan cd yang lain. Ia bertambah kesal saat Minjae yang tiba-tiba menelepon dan ingin pergi menemui mereka. Awalnya memang ia menolak kedatangan Samuel. tapi Minjae menyebut kalau anak yang dikandung Julie adalah anaknya. Gio mengusap matanya yang terasa lelah mencari cd itu. “Kau bilang padanya masalah Julie denganku?” tan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 567

    Seorang pria tengah duduk di sebuah bangku di bandara. Jadwal keberangkatannya sebentar lagi. Hanya menunggu menit. Untungnya ia berpakaian tidak mencolok jadi penggemarnya tidak akan mengetahuinya. Minjae ada beberapa jadwal yang mengharuskannya kembali ke Korea..Meski sebenarnya urusannya yang ada di sini belum sepenuhnya tuntas. Manajer Minjae membawakan sebuah kopi. “Ayo kita berangkat.” Minjae berdiri. Resah di hatinya sudah ia rasakan sejak tadi malam… Menaruh kedua tangannya di dalam saku. Tapi kedua kakinya sangat berat untuk melangkah. “Aku tidak bisa pergi.” Minjae menatap Manajernya. “Ada hal yang aku urus. Aku tidak bisa pergi begitu saja.” Manajernya nampak lelah menghadapi Minjae. “Apa yang kau lakukan? Kau bukan anak-anak lagi. ini saat kau bekerja. kau akan pergi bermain dengan temanmu di sini?” Minjae menggeleng. “Itu bukan urusanmu.” “Aku minta padamu batalkan semua jadwalku seminggu yang akan datang. Aku akan membayar pinalti sebanyak yang mereka mau.”

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 566

    di tempat yang berbeda. Di sebuah bar. Seorang pria dengan masker serta topi hitam itu tengah menatap pria di hadapannya dengan intens. “jika orang lain melihatmu menatapku seperti itu, orang-orang akan mengira kau menyukaiku..” Samuel berdecak. “Bahkan orang-orang bisa menganggap kita ini pasangan yang sedang bertengkar.” “Berhenti menatapku.” Samuel melotot. Minjae berdecak pelan. “Sebenarnya apa yang kau bicarakan dengan Gio?” “itu rahasiaku dengan Gio.” Samuel menjawab dengan tenang. “Kau lepas saja masker dan topimu. Di sini sepi, lagipula siapa yang mengikutimu sampai sejauh ini…” omel Samuel. Minjae menggeleng pelan. “Aku tidak tahu siapa yang akan memotretku dan menyebarkan rumor diam-diam…” Samuel berdecack. “Tidak usah sok misterius. Kau punya banyak skandal kencan. Untung saja kau punya banyak penggemar yang selalu melindungimu.” Minjae akhirnya membuka masker dan topinya berkat omelan Samuel. “Tunggu, kau belum menjawabku.” Minjae mengernyit. “Apa yan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 565

    Agatha berjalan melewati Gio. Kemudian berhenti sebelum menaiki tangga. “Aku akan tidur di ruang tamu.” Itulah… Pada akhirnya hal itu membawa bencana bagi hubungan Agatha dan Gio. Gio mengambil duduk… Mengacak rambutnya frustasi. Gio mengambil ponselnya. menghubungi temannya. Hanya cctv itu yang bisa mengungkap kebenarannya. Gio tidak takut kebenaran jika itu memang anaknya. Ia akan bertanggung jawab, ia akan melakukan apapun untuk menebus dosanya. Tapi, ia tidak akan meninggalkan istrinya dan pergi ke wanita itu. “Halo,” sambungan itu akhirnya terhubung. “Kau sudah menemukan cctv itu?” tanya Gio. Samuel terdengar menghela napas. “Belum. Sorry, tapi aku sudah mengerahkan seluruh orang-orangku untuk mencari. Tapi mereka butuh waktu untuk menemukannya…” “Baiklah,” balas Gio. “Siapa?” tanya seseorang yang muncul di balik telepon. “Gio kah?” tanya seseorang itu dengan samar-samar. “Hai… teman lama,” ujar seseorang. Gio mengernyit. menjauhkan ponselnya seben

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 564

    Gio pulang lebih awal. itulah yang diinginkan oleh Agatha. Ia sekarang memasak untuk makan malam mereka. Tapi ketika ia melihat jam tangannya. Seharusnya Agatha sudah pulang, meskipun lembur di kantor. Gio menata masakannya di atas meja. Kemudian melepaskan apron yang ada di tubuhnya. “Semoga dia suka.” Gio menatap hasil masakannya dengan bangga. Sampai pintu utama terbuka. Ia menatap Agatha yang tengah berdiri di ambang pintu. “Kamu sudah pulang..” Gio mendekat. Namun langkahnya memelan ketika melihat Agatha yang begitu marah. “Kenapa?” tanya Gio. Gio terlihat bingung dengan Agatha yang diam saja dengan pertanyaannya. “Ada yang ingin kamu sampaikan padaku sebelum aku menyampaikan semuanya?” tanya Agatha. Gio mengernyit. “Kena—” Gio berhenti berkata. “Kamu sudah tahu semuanya?” tanya Gio. Mengambil tangan Agatha dan mengusapnya perlahan. “Kamu pasti bertemu dengan Julie kan?” tanya Gio. “Dia memberitahu kamu semuanya?” tanya Gio. Agatha mengangguk. “Hm.. aku juga tahu

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 563

    Julie terdiam sesaat. Kedua alisnya mengernyit. Dari raut wajah pria ini lebih serisu dari biasanya. Minjae nampak memohon. Dengan genggaman tangan pria itu di pergelangan tangannya yang semakin erat. Julie menggeleng pelan. “Untuk apa aku melihatmu!” menghempaskan tangan Minjae begitu saja. “Kau tidak lebih dari pria brengsek yang selalu bermain-main dengan wanita!” ucap Julie menggebu-gebu. “Dari dulu sampai sekarang, berita skandalmu sering diberitakan. Apa kau tidak malu?” tanya Julie. “Kau…” “Kau bukanlah seleraku..” Julie mendongak. “Seleraku tetap saja, Gio. Gio pria tampan yang pendiam dan setia…” “Bukan sepertimu pria brengsek yang mengencani banyak wanita!” Julie langsung pergi setelah itu. Ia meninggalkan Minjae yang terdiam di ambang pintu. Menatap punggung Julie yang semakin menjauh kemudian menghilang. Seperti itulah akhirnya Julie dan Minjae. Pada akhirnya Julie semakin bertekad untuk merebut Gio. Meski pria itu sudah menikah. Ia tidak akan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 562

    Masih flashback. Setelah percintaan panas itu… Julie berkali-kali meyakinkan dirinya bahwa itu hanyalah kesalahan. Saat ini ia sedang bersiap akan pergi. Sedangkan Minjae malah duduk dengan santai sembari minum kopi. “Kau akan pergi begitu saja?” tanya Minjae menatap Julie. Ia tersenyum. menatap pakaian yang dipilihnya sangat pas di tubuh Julie. Hanya dala sekali sentuh saja ia bisa menentukan ukuran yang tepat pada perempuan itu. Memang hebat sekali dirinya. Julie menatap sinis Minjae. “Memangnya apa? aku akan menganggap hal ini one night stand. Aku tidak akan memperpanjang kejadian ini..” ucapnya. Minjae tersenyum. “Aku tidak menganggapnya one night stand.” Kemudian berdiri—mendekati Julie yang was-was dengan pergerakannya. Minjae memojokkan Julie. “Kau harus membayarku karena aku berhasil membuatmu merasakan kenikmatan…” Julie melebarkan mata. “Kalau tidak.. ya terima kasih saja padaku.” tersenyum miring. Pandangannya jatuh pada bibir Julie yang kini suda

DMCA.com Protection Status