Share

Chapter 522

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-06 11:39:34

“Hadiah untuk kamu.” Agatha membawa paper bag itu bersamanya.

“Tapi nanti dulu. kita makan dulu.” menarik Gio untuk duduk di kursi.

Agatha menuangkan anggur ke gelas mereka.

“Oh ya kamu tidak minum ya?” tanya Agatha.

Gio mengangguk. “Tapi sedikit saja tidak masalah.”

“Baiklah.” Agatha mengangkat gelasnya.

Saling menyentuh gelas hingga berdenting. “Cheers.”

“Bagaimana perasaanmu?” tanya Agatha. “umur kamu bertambah, kamu sudah menjadi suami.”

Gio tersenyum. “Aku sangat senang. Apalagi kamu di sisiku. Tidak ada yang lebih membahagiakan dari hari ini.”

“Kejutanku hari ini berhasil.”

Gio mendengus pelan. “Aku tidak suka bagian kamu yang mengabaikanku.”

Agatha mengerucutkan bibirnya. “Aku kan sudah bilang kalau aku tidak sengaja..”

“Kamu belum memaafkanku?” tanya Agatha.

Gio menepuk pahanya. “Suapi aku dulu. aku akan memaafkan kamu.”

Agatha menggigit bibirnya pelan sebelum bangun. Kemudian mengambil duduk di pangkuan Gio.

“Sudah aku bilang jangan menggigit bibi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 523

    21++ “Ahh!” Agatha bergerak di atas sofa. Milik mereka saling menyatu. Gio menggerakkan pinggang Agatha. Ia mendongak dan menatap tubuh istrinya yang begitu menggoda. Di atas sofa yang kecil ini. Gio duduk dengan Agatha berada di atas pangkuannya. Tangan Gio terulur mengusap dada Agatha. “Lebih cepat sayang ohh!” Gio meracau.. “Ahh.. aku!” “Iya lebih cepat sayang!!” Gio menggerakkan pinggang Agatha lebih cepat. Hingga kenikmatan itu bisa mereka jemput bersama. Agatha lemas terjatuh di bahu Gio. “Kita berhenti..” Ya, karena memang waktunya berhenti. mereka sudah melakukannya berkali-kali di sini tanpa lelah. Gio membaringkan tubuh mereka berdua di atas sofa kecil itu. Hanya menyelimuti tubuh mereka dengan selimut tipis. Gio mengusap pinggang bahu Agatha pelan.. “Apa kamu tertidur?” tanya Gio. Agatha menjadikan lengan Gio sebagai bantalan. Memeluk pria itu… “Anehnya aku tidak mengantuk.” Agatha mengusap dada Gio pelan. ia mendongak. “Jika kamu terus ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 524

    Dokter bilang, Agatha tidak subur. Penyebabnya adalah menstruasi Agatha yang tidak teratur. Penyebab lain juga beragam. Dari stress, tidak pernah berolahraga dan mengonsumsi obat-obatan dalam jangka panjang. Semua itu memang pada Agatha. Agatha disarankan untuk melakukan konsultasi pada dokter secara rutin. Mengubah pola hidup yang lebih sehat. Saat ini Agatha dan Gio sedang menunggu obat yang sudah diresepkan dari dokter. Gio mengusap punggung tangan Agatha. “Tidak masalah… aku akan selalu menemani kamu check up.” Agatha menoleh. “Tetapi di sisiku.” Gio mengangguk.. “Antrian 24!” Gio berdiri—kemudian mengambil obatnya. Melihat istrinya yang terlihat murung membuat Gio juga merasa sedih. Gio perlahan mendekat dan berjongkok. Mengambil kedua tangan istrinya itu. “Kita akan melewatinya sama-sama. Jangan kawatir oke?” Agatha mendekat dan memeluk Gio. Memeluk erat leher pria itu. “aku tidak kawatir selama kamu bersamaku.” “Tadi dokter bilang, penyebab utama kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 525

    “Kau sudah memikirkannya?” tanya Agatha. Jessika mengangguk. “Aku sudah memikirkannya. kalaupun nanti Anton tidak menyukai musik lagi. aku akan mendorongnya untuk masuk sekolah akademik dan belajar dengan sungguh-sungguh. Sehingga bisa masuk ke perusahaan.” “Kau yang lebih tahu..” Agatha mengangguk. Seperti itulah percakapan Agatha dengan Jesika mengenai masa depan Anton dan Anna. Agatha menyerahkan urusan itu pada Jessika sepenuhnya. Ia hanya bisa membantu dengan biaya. Agatha akan membantu mereka terkait biaya. Setelah bermain cukup lama di rumah Anton… Mereka pulang. Agatha menatap jendela mobil. Saat ini hujan. Tidak terlalu deras, namun bisa membuat orang basah kuyup. Agatha menoleh ketika Gio mengusap punggung tangannya. “Jangan terlalu cemas..” Gio menatap lurus ke depan. “Semua akan baik-baik saja. kamu tahu itu, Jessika pasti bisa mengurus Anton dan Anna dengan baik.” Agatha menggeleng. “Aku tidak menghawatirkan hal itu. bagaimanapun Jessika memang ibu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 526

    Agatha benar-benar menjaga pola hidupnya lebih teratur. Mengatur pola makan juga. Tidak begadang…. Begadang untuk berolahraga malam di ranjang masih. Ia juga punya mentor di rumah. membantunya olahraga dengan benar. Perempuan, cantik dan memiliki otot yang besar. Selama 3 kali dalam seminggu, Ia akan pulang lebih awal dan melakukan olahraga di rumah sampai malam. Seperti saat ini.. Meski mentornya sudah pulang. ia masih meneruskan olahraganya. Mungkin 30 menit lagi sampai Gio pulang. Agatha yang sibuk olahraga dengan haedset di telinganya. Tidak sadar jika suaminya telah pulang. Gio membuka pintu perlahan. Melihat Agatha yang tengah mengangkat barbel. “Sepertinya berat…” Gio ikut mengangkat barbel itu. Hanya alasan saja karena pria itu memang mencari kesempatan untuk menyentuh istrinya. Agatha berhenti. “Bagaimana hari ini?” tanyanya. Gio mengusap pinggang Agatha pelan. Wanita itu hanya menggunakan tanktop dengan celana panjang yang ketat. Keringat membasa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 527

    Memasuki mansion yang sangat luas. Agatha tahu bukan hanya Gaby yang kaya, tapi suaminya juga. Tidak heran jika rumah mereka juga sangat luas dan bagus. Sepertinya mansion baru. Desainnya juga modern. Agatha bersama Gio datang. Katanya yang datang hanya keluarga saja. Agatha sudah membeli hadiah untuk keponakannya yang berumur 7 tahun. Sebuah sepatu mungil yang cantik. Agatha harap ukurannya pas. Memasuki rumah sembari bergandengan tangan dengan Gio. Di sana, sudah ada keluarga Gio dan keluarga suami Gaby. Mereka nampak duduk sembari bercengkrama. “Hai..” sapa Agatha pada seorang gadis yang menggunakan dress princess. Sangat cantik. “Halo Chelyn, selamat ulang tahun ya..” Agatha memberikan kadonya pada bocah perempuan itu. Chelyn tersenyum lebar. “Terima kasih aunty.” Lalu Chelyn menatap Gio dengan bingung. “Wajah uncle..” ucapnya. Dengan menunjuk Gio. “Uncle tersenyum.” Chelyn nampak kebingungan. Gio menunduk—lalu tangannya terulur mengusap puncak kepala b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 528

    “Anda masih membenciku ya?” tanya Agatha. Agatha yang baru saja keluar dari toilet. Tidak sengaja bertemu dengan margaret. Sekalian saja bertanya. Supaya lebih jelas. “Tidak.” Margaret menjawab Agatha dengan acuh. “Jika tidak, kenapa anda terlihat masih membenciku. Apa aku menyakit hati anda?” tanya Agatha lagi. Margaret menghela napas. Kemudian bersindekap menatap Agatha. “Kalian bahagia. Maksudku Gio bahagia bersamamu?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Iya kita sangat bahagia. Kita menjalani hari-hari pernikahan ini dengan bahagia.” Margaret mengangguk. “Yasudah. aku akan menerima kalian.” “Tapi saya ingin tahu apa yang membuat anda membenci saya. Apa yang membuat anda menentang hubunganku dengan Gio?” tanya Agatha langsung. Ia tidak ingin terus-terusan overthinking tengan masalah ini. Ia ingin menanyakan ini kepada margaret, agar semuanya bisa jelas. “Karena kamu membawa Gio ke dalam bahaya.” Margaret menatap Agatha. “kamu pernah membawa Gio ke dalam situasi ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 529

    Agatha berkutat dengan pekerjaannya. Siang ini ia memutuskan untuk makan siang di sebuah restoran bersama sekretarisnya. “Apa aku mengganggumu?” tanya Agatha. Rami menggeleng. “Tidak. Saya senang makan bersama anda. Saya tidak perlu membayar dan makan enak juga.” Sambil terkekeh pelan. Agatha menyipitkan mata. “Dasar.” “Saya mendengar para pegawai sangat bahagia. Mereka sangat senang dengan program baru untuk karyawan,” ujar Rami. “Untuk pegawai yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun anda memberikan bonus loyalitas. Untuk yang muslim, anda memberikan program umroh. Sedangkan untuk yang non muslim anda memberikan paket liburan.” “Jarang loh perusahaan yang memberikan program seperti itu. para pegawai sangat bersemangat dengan program itu.” Agatha mengangguk. ia juga senang jika membahagiakan banyak orang. “Aku pikir loyalitas karyawan itu paling penting bagi perusahaan. maka dari itu—untuk loyalitas yang sudah mereka berikan, aku ingin mengapresiasinya.” Rami mengang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 530

    “Tadi anda mengenal orang itu?” tanya Rami yang mengikuti Agatha. Agatha menatap Rami. “Kenapa kau mengikutiku? Aku menyuruhmu makan saja.” Rami terkekeh pelan. “mau minta jus juga.” “Astaga.” Agatha menggeleng pelan. Setelah memesan jus. Mereka berjalan kembali ke tempat mereka. “Anda belum menjawab pertanyaan saya,” ujar Rami. Agatha mengangguk. “oh ya.. Tadi aku tidak mengenalnya. Tadi orang itu memberiku kartu nama. Dia instruktur pilates.” Mengeluarkan kartu dan menunjukkannya pada Rami. Rami mengernyit. “Saya pikir kalian mengenal..” lirihnya. Kenapa perasaannya tidak enak ya… Apalagi wanita itu sempat menatap Agatha cukup lama. Rami menatap Agatha yang kini kembali duduk. “Cari di tempat lain saja, bu. Saya akan mencarikan tempat yang bagus.” Agatha menatap Rami. “kenapa? kau mengenal orang tadi?” Rami menggeleng. “Tidak. Hanya saja… saya merasa tidak enak.” Agatha tertawa pelan. “Perasaanmu saja..” Rami mengambil minum. “Tapi—” “Kau seperti Gio.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 569

    “Tidak mungkin..” Minjae menggeleng. “Aku masih ingat itu yang pertama baginya. Aku melakukannya sangat lembut. Seperti—” “fiks dia memang anakmu!” Gio tersenyum dengan lebar. Ia memejamkan mata—kemudian tertawa. Tawa yang canggung namun begitu kencang. Menandakan kebahagiaan yang tidak terkira. Gio mendekati Minjae. Kemudian menyentuh kedua bahu Minjae dengan bahagia. “Minjae…” lirihnya. Minjae melotot. Ia mundur—takut sekali dengan Gio yang seperti ini. Lebih baik melihat wajah datar pria itu daripada melihat Gio yang meringis tertawa. Pria itu terlihat semakin bahagia. Gio lagi-lagi tertawa dengan dengan bahagia. “Hah!” Kemudian menatap Minjae seperti barang berharga. “Minjae…” lirihnya. “Saranghae!” memeluk Minjae dengan sayang. “Jangan pergi ke mana-mana!” “KAU GILA!” Teriak Minjae. Mendorong Gio sampai pria itu melepaskan pelukannya. Samuel yang menatap mereka menggeleng pelan. Tidak ada yang lebih konyol dari Gio yang sekarang. Memeluk Minjae adalah h

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 568

    Gio mengosongkan jadwalnya hari ini untuk turun tangan dan mencari rekaman cctv itu sendiri. Ia tidak menyangka jika rekaman cctv itu sangat banyak dan berantakan. Mereka harus mencari hari tanggal dan tahun pada waktu ulang tahun samuel. Rekaman itu tersimpan dalam sebuah cd. Satu cd berisi rekaman satu hari. Ada orang-orang yang diperintahkan oleh Samuel untuk mencari cd itu. Mereka ada 3.. Dan cd-nya sangat banyak. pantas saja berhari-hari tidak ketemu, cdnya sangat banyak. Gio yang melihatnya saja sangat pusing. Bagaimana jika mencarinya sendiri. Gio duduk di lantai bersama Samuel. Mereka diam dan berusaha mencari cd di antara tumpukan cd yang lain. Ia bertambah kesal saat Minjae yang tiba-tiba menelepon dan ingin pergi menemui mereka. Awalnya memang ia menolak kedatangan Samuel. tapi Minjae menyebut kalau anak yang dikandung Julie adalah anaknya. Gio mengusap matanya yang terasa lelah mencari cd itu. “Kau bilang padanya masalah Julie denganku?” tan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 567

    Seorang pria tengah duduk di sebuah bangku di bandara. Jadwal keberangkatannya sebentar lagi. Hanya menunggu menit. Untungnya ia berpakaian tidak mencolok jadi penggemarnya tidak akan mengetahuinya. Minjae ada beberapa jadwal yang mengharuskannya kembali ke Korea..Meski sebenarnya urusannya yang ada di sini belum sepenuhnya tuntas. Manajer Minjae membawakan sebuah kopi. “Ayo kita berangkat.” Minjae berdiri. Resah di hatinya sudah ia rasakan sejak tadi malam… Menaruh kedua tangannya di dalam saku. Tapi kedua kakinya sangat berat untuk melangkah. “Aku tidak bisa pergi.” Minjae menatap Manajernya. “Ada hal yang aku urus. Aku tidak bisa pergi begitu saja.” Manajernya nampak lelah menghadapi Minjae. “Apa yang kau lakukan? Kau bukan anak-anak lagi. ini saat kau bekerja. kau akan pergi bermain dengan temanmu di sini?” Minjae menggeleng. “Itu bukan urusanmu.” “Aku minta padamu batalkan semua jadwalku seminggu yang akan datang. Aku akan membayar pinalti sebanyak yang mereka mau.”

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 566

    di tempat yang berbeda. Di sebuah bar. Seorang pria dengan masker serta topi hitam itu tengah menatap pria di hadapannya dengan intens. “jika orang lain melihatmu menatapku seperti itu, orang-orang akan mengira kau menyukaiku..” Samuel berdecak. “Bahkan orang-orang bisa menganggap kita ini pasangan yang sedang bertengkar.” “Berhenti menatapku.” Samuel melotot. Minjae berdecak pelan. “Sebenarnya apa yang kau bicarakan dengan Gio?” “itu rahasiaku dengan Gio.” Samuel menjawab dengan tenang. “Kau lepas saja masker dan topimu. Di sini sepi, lagipula siapa yang mengikutimu sampai sejauh ini…” omel Samuel. Minjae menggeleng pelan. “Aku tidak tahu siapa yang akan memotretku dan menyebarkan rumor diam-diam…” Samuel berdecack. “Tidak usah sok misterius. Kau punya banyak skandal kencan. Untung saja kau punya banyak penggemar yang selalu melindungimu.” Minjae akhirnya membuka masker dan topinya berkat omelan Samuel. “Tunggu, kau belum menjawabku.” Minjae mengernyit. “Apa yan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 565

    Agatha berjalan melewati Gio. Kemudian berhenti sebelum menaiki tangga. “Aku akan tidur di ruang tamu.” Itulah… Pada akhirnya hal itu membawa bencana bagi hubungan Agatha dan Gio. Gio mengambil duduk… Mengacak rambutnya frustasi. Gio mengambil ponselnya. menghubungi temannya. Hanya cctv itu yang bisa mengungkap kebenarannya. Gio tidak takut kebenaran jika itu memang anaknya. Ia akan bertanggung jawab, ia akan melakukan apapun untuk menebus dosanya. Tapi, ia tidak akan meninggalkan istrinya dan pergi ke wanita itu. “Halo,” sambungan itu akhirnya terhubung. “Kau sudah menemukan cctv itu?” tanya Gio. Samuel terdengar menghela napas. “Belum. Sorry, tapi aku sudah mengerahkan seluruh orang-orangku untuk mencari. Tapi mereka butuh waktu untuk menemukannya…” “Baiklah,” balas Gio. “Siapa?” tanya seseorang yang muncul di balik telepon. “Gio kah?” tanya seseorang itu dengan samar-samar. “Hai… teman lama,” ujar seseorang. Gio mengernyit. menjauhkan ponselnya seben

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 564

    Gio pulang lebih awal. itulah yang diinginkan oleh Agatha. Ia sekarang memasak untuk makan malam mereka. Tapi ketika ia melihat jam tangannya. Seharusnya Agatha sudah pulang, meskipun lembur di kantor. Gio menata masakannya di atas meja. Kemudian melepaskan apron yang ada di tubuhnya. “Semoga dia suka.” Gio menatap hasil masakannya dengan bangga. Sampai pintu utama terbuka. Ia menatap Agatha yang tengah berdiri di ambang pintu. “Kamu sudah pulang..” Gio mendekat. Namun langkahnya memelan ketika melihat Agatha yang begitu marah. “Kenapa?” tanya Gio. Gio terlihat bingung dengan Agatha yang diam saja dengan pertanyaannya. “Ada yang ingin kamu sampaikan padaku sebelum aku menyampaikan semuanya?” tanya Agatha. Gio mengernyit. “Kena—” Gio berhenti berkata. “Kamu sudah tahu semuanya?” tanya Gio. Mengambil tangan Agatha dan mengusapnya perlahan. “Kamu pasti bertemu dengan Julie kan?” tanya Gio. “Dia memberitahu kamu semuanya?” tanya Gio. Agatha mengangguk. “Hm.. aku juga tahu

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 563

    Julie terdiam sesaat. Kedua alisnya mengernyit. Dari raut wajah pria ini lebih serisu dari biasanya. Minjae nampak memohon. Dengan genggaman tangan pria itu di pergelangan tangannya yang semakin erat. Julie menggeleng pelan. “Untuk apa aku melihatmu!” menghempaskan tangan Minjae begitu saja. “Kau tidak lebih dari pria brengsek yang selalu bermain-main dengan wanita!” ucap Julie menggebu-gebu. “Dari dulu sampai sekarang, berita skandalmu sering diberitakan. Apa kau tidak malu?” tanya Julie. “Kau…” “Kau bukanlah seleraku..” Julie mendongak. “Seleraku tetap saja, Gio. Gio pria tampan yang pendiam dan setia…” “Bukan sepertimu pria brengsek yang mengencani banyak wanita!” Julie langsung pergi setelah itu. Ia meninggalkan Minjae yang terdiam di ambang pintu. Menatap punggung Julie yang semakin menjauh kemudian menghilang. Seperti itulah akhirnya Julie dan Minjae. Pada akhirnya Julie semakin bertekad untuk merebut Gio. Meski pria itu sudah menikah. Ia tidak akan

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 562

    Masih flashback. Setelah percintaan panas itu… Julie berkali-kali meyakinkan dirinya bahwa itu hanyalah kesalahan. Saat ini ia sedang bersiap akan pergi. Sedangkan Minjae malah duduk dengan santai sembari minum kopi. “Kau akan pergi begitu saja?” tanya Minjae menatap Julie. Ia tersenyum. menatap pakaian yang dipilihnya sangat pas di tubuh Julie. Hanya dala sekali sentuh saja ia bisa menentukan ukuran yang tepat pada perempuan itu. Memang hebat sekali dirinya. Julie menatap sinis Minjae. “Memangnya apa? aku akan menganggap hal ini one night stand. Aku tidak akan memperpanjang kejadian ini..” ucapnya. Minjae tersenyum. “Aku tidak menganggapnya one night stand.” Kemudian berdiri—mendekati Julie yang was-was dengan pergerakannya. Minjae memojokkan Julie. “Kau harus membayarku karena aku berhasil membuatmu merasakan kenikmatan…” Julie melebarkan mata. “Kalau tidak.. ya terima kasih saja padaku.” tersenyum miring. Pandangannya jatuh pada bibir Julie yang kini suda

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 561

    Flashback beberapa hari yang lalu. tepatnya saat Julie minum teh dengan Minjae. Di sebuah kamar yang luas. Kamar hotel tepatnya. Seorang wanita terbangun dari tidurnya. Mengernyit pelan…. Menatap tubuhnya sendiri yang tidak menggunakan apapun. Julie menyentuh kepalanya yang terasa sakit. Ia menutup kembali tubuhnya dengan selimut. Ayo berpikir, apa yang sedang terjadi padanya. Julie melebarkan matanya ketika sebuah tangan menarik pinggangnya. Ia membalikkan tubuhnya—seketika… Hampir saja ia berteriak. Minjae yang berada di hadapannya. Pria itu masih memejamkan mata. melihat dari tubuh pria itu—sepertinya mereka memang sama-sama telanjang. Julie menutup rapat mulutnya. Jangan sampai terbuka dan membuat pria ini bangun. Bagaimanapun ia harus pergi dari sini. jangan terlibat dengan pria selebriti itu. Lalu melupakan kejadian ini seperti tidak pernah terjadi. Julie pelan-pelan menyingkirkan tangan Minjae. Namun baru saja saja menyentuh tangan pria itu. Tubuhnya kembali di

DMCA.com Protection Status