Share

Chapter 321

Penulis: Iamyourhappy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Gio tersenyum miring.

Ia semakin mendekat—seperti sedang mencari sesuatu.

Namun tidak menemukannya.

“Kenapa baumu berbeda?” tanya Gio.

Agatha mengernyit. reflek mencium bau tubuhnya sendiri. “Apanya tuan? Saya tidak bau..”

“Kenapa kau tidak menggunakan parfum kemarin?” tanya Gio.

Dengan polosnya Agatha membalas. “Habis.”

Gio berdecak. “Beli bahannya dan buat parfum itu.”

Kok jadi mengatur sampai parfum ini tuan sombong..

“Iya nanti kalau saya gajian.”

“Beli sekarang.” Gio mengeluarkan dompetnya.

Mengeluarkan lembaran uangnya berwarna merah.

Sebanyak 10 lembar kemudian diberikannya pada Agatha. “Beli.”

Agatha dengan bingung menatap uang yang berada di tangannya.

“Tidak butuh sebanyak ini juga..” balasnya.

“Aku malas membuka dompetku kembali, bawa uangnya semua.” Gio menatap Agatha.

Agatha bingung yang hanya berdiam bengong.

“Kau ingin melihatku bergantia pakaian?” tanya Gio.

Agatha melotot dan menggeleng.

“Tidak!”

Segera pergi dari ruang wardrobe.

Gio tersenyum tipi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 322

    “Aku bisa melakukan apapun Agatha..” ucap Gio. “Meskipun anda berkuasa, tapi ada beberapa hal yang tidak boleh anda lakukan.” “Contohnya?” “Membuat orang lain menderita.” Agatha mundur. “Seperti saat ini. anda senang sekali mempermainkanku hingga membuatku menderita.” Gio melipat salah satu kakinya. “Memangnya apa yang aku lakukan sehingga kau menderita?” tanya Gio. “Anda…” Agatha mengerucutkan bibirnya. “Anda yang senang membuatku kesal, sengaja senang mempermainkanku.. seolah aku hanya mainan.” “Hal itu membuatku menderita.” Gio tersenyum tipis. “Tapi aku membayarmu atas semua perlakuanku padamu,” ucapnya. Agatha menghela nafas. “Tidak semua bisa dibeli dengan uang.” “Berarti kau tidak mau uangku?” Pertanyaan yang benar-benar arogan. Agatha menyerah. Tidak ada gunanya juga berdebat dengan Gio yang memang tidak bisa dilawan. Biar saja, biar saja pria itu bertindak sesukanya. Tugasnya hanyalah menuruti keinginan pria itu dan mendapat imbalan. Sudah cukup, tidak perlu b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 323

    “Tuan…” lirih Agatha. Gio memejamkan mata. berusaha mengatur nafasnya. Kedua tangannya semakin memeluk Agatha. “Sesak?” tanya Agatha. Gio hanya sedikit mengangguk. “Anda harus segera ke rumah sakit, tuan..” lirih Agatha. Gio menggeleng. “Aku tidak mau.” Jawaban Gio seperti seorang anak keci yang takut disuntik. Agatha menghela nafas. Yang ia lakukan adalah tangannya terangkat mengusap punggung pria itu pelan. Berusaha untuk menenangkan Gio. “Bagaimana kalau saya temani ke rumah sakit?” tanya Agatha. “Sudah aku bilang, aku tidak suka rumah sakit. Aku sangat muak dengan rumah sakit.” Gio mengurung Agatha ke tembok. Kedua tangannya melingkar di pinggang Agatha dengan nyaman. Yang Agatha rasakan adalah deru nafas Gio yang menerpa lehernya. Jujur rasanya geli dan ia ingin segera melepaskannya. Tapi bukankah hal ini termasuk dalam tugasnya? Tuannya ini sedang sakit, tidak mungkin ia mencari masalah dengan mendorong tubuh Gio. Jika terjadi apa-apa dengan Gio

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 324

    Agatha benar-benar menemani Gio. Ia duduk di depan ruangan. Sedangkan Gio masuk ke dalam ruangan. Menjalani serangkaian pemeriksaan bersama seorang dokter spesialis. Dokter yang menenanganinya adalah dokter sama yang mengoperasinya ketika ia kecil. “Akhir-akhir ini dada saya sering nyeri dan sesak..” Dokter itu mengangguk. “Apakah kamu meminum obat dengan rutin?” tanya dokter. Gio terdiam. Bukannya tidak meminum obat. Ia hanya sesekali tidak minum obat karena bosan. Lidahnya terasa begitu pahit setelah meminum obat. Seringnya dan banyaknya obat yang ia konsumsi menjadikan lidah dan nafsu makannya turun. “Saya lelah meminum obat, dok.” Gio menjawab pertanyaan dokter itu dengan jujur. “Walaupun begitu obatnya harus diminum secara rutin. Setelah pemeriksaan tadi, keadaan kamu semakin memburuk. Kamu harus minum obat diimbangi dengan makan makanan sehat dan pola hidup yang sehat juga.” “Jangan stress, begadang dan terlalu banyak pikiran,” lanjut dokter. “Kalau kam

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 325

    Hari ini cukup menyenangkan juga. Agatha lama sekali tidak pergi ke pantai. Namun mereka datang di waktu yang kurang tepat, cuacanya begitu panas. Agatha berlari ke arah pasir yang berwarna putih. “Aaaaaa!” merentangkan tangannya. Agatha berlari, tubuhnya berputar.. Sedangkan di belakang, Gio hanya memperhatikan wanita itu sambil menggeleng pelan. Gio berdecak malas… Alasan Agatha ingin ke sini karena wanita itu ingin bersenang-senang sendiri. Lihat saja.. betapa senangnya Agatha. Sekarang wanita itu sedang berjalan ke arah air laut. “Agatha!” teriak Gio dari belakang. Agatha mendadak berhenti. pikirannya mendadak dikembalikan. Kewarasannya langsung menjadi penuh lagi. Hanya melihat laut ia melupakan seseorang yang datang bersamanya. Ia menoleh ke belakang. “Ke sini, sir!” melambaikan tangannya. Berani-beraninya menyuruh Gio untuk mendekat. Gio menggeleng sembari berdecak pelan. “Tidak!” “Lepas sepatumu, Sir. Ke sini sebentar!” teriak Agatha lagi. “Lihat aku..” Agat

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 326

    Setelah bermain di pantai, waktunya menjalani rutinitas. Gio sampai di kantor. Ia menata pakaiannya sebelum turun. Di sanalah ia sudah ditunggu oleh sekretarisnya. “Sir, ada dokumen dari tuan Ethan,” ucap sekretarisnya. Gio mengangguk. Sesampainya di dalam ruangannya. Gio membuka dokumen itu. Detail proyeknya. Beberapa risiko yang akan dialami jika masih meneruskan proyek itu. Semuanya, sudah dianalisis oleh tim Ethan. Gio melempar dokumen itu di atas meja. Menghadapi krisis kepercayaan dirinya. Gio mengusap wajahnya kasar. Bagaimana bisa ia memimpin perusahaan jika masih diatur seperti ini? Bagaimana dirinya menjadi pempimpin yang besar jika apa-apa masih dikekang. Gio menerima satu pesan dari ayahnya. “Gio kali ini papa menenatang keputusan kamu yang ingin meneruskan proyek tersebut. Kamu harus berhenti, cukup sampai di sini. Papa tidak ingin kamu menghancurkan perusahaan.” Gio menutup ponselnya. Tok tok. “Sir, saya membawa rondown acara untuk besok

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 327

    Agatha memejamkan mata. Membiarkan Gio menciumnya. Lagi-lagi karena ini adalah tugasnya. Ia sudah menyetujuinya. Gio menarik tengkuk Agatha, memperdalam ciuman mereka. Agatha mendongak—ia membuka mata. Di sanalah ia melihat wajah tampan Gio yang sedang memejamkan mata. Kedua tangan Gio menarik pinggannya. Mengusap pinggangnya pelan. Tidak tahu sampai berapa lama… Agatha merasa harus dihentikan segera. Tangannya mendoorong Gio menjauh. “Sir..” Gio melepaskan Agatha. Menunduk.. melihat wajah Agatha yang memerah. Dengan bibir yang basah akibat ulahnya. Bukankah ini terlalu jauh? Tapi Gio sendiri sulit menghentikannya. “Jika anda sudah tenang..” “Aku akan pergi.” Agatha mendongak. memberanikan diri menatap Gio. Dalam dadanya bergemuruh. Detak jantungnya kian cepat. Ia tidak tahu apalagi yang harus ia lakukan. Malu, sudah pasti iya. Gio menatap makanan itu. “Suapi aku.” “Apa?” tanya Agatha sekali lagi. “Suapi aku.” Gio mengambil tabletnya. “Ada hal

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 328

    “Kenapa?” tanya Agatha. “Bagus looh..” “Aku tidak suka.” Gio memandang Agatha dengan dahi yang mengernyit. Gio tidak suka melihat Agatha menggunakan pakaian itu. Karena… Kemeja putih itu jelas mencetak tubuh Agatha sehingga lekuk tubuh Agatha bisa terlihat. Lantas, rok itu juga menampilkan kaki Agatha yang begitu jenjang dan menggoda. Bagaimana jika ada pria lain yang melihatnya? Tidak mungkin. “Yasudah..” Agatha menghela nafas. “Aku—Saya akan berpakaian biasa untuk bekerja.” “Baguslah.” Gio mengangguk. Tangan Gio terangkat. Kali ini.. Gio menyentuh dagu Agatha. “Kenapa kau memejamkan mata?” tanya Gio. Agatha membuka mata. “Takut!” balas Agatha. “Aku tidak sedang ingin menciummu.” Gio tersenyum remeh. “Iya, sir iya. Saya mengerti kok…” Agatha sembari mengusap dadanya. “Kenapa kau kaku sekali? kau tidak pernah ciuman dengan pacarmu?” tanya Gio. Agatha mengerjap. “Bukan urusan anda.” “Lagipula kenapa nada senang memeluk dan mencium saya?” tanya Agatha k

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 329

    “Katakan saja jika kau memang tertarik denganku, tapi kau takut..” Gio tersenyum miring. Agatha memberanikan diri untuk mendongak. “Tidak ada gunanya juga jika aku memang tertarik dengan anda.” “Tidak ada untungnya.” Rahang Gio mengeras. Sungguh, ia tidak pernah ditolak seterang-terangan ini. Apakah Agatha ini perempuan normal? Kenapa tidak tertarik dengannya yang jelas-jelas begitu sempurna sebagai laki-laki. “Kau—” “Saya harus pergi, Sir.” Agatha menyingkirkan lengan Gio yang menghalanginya. “Tugas saya sudah selesai. anda sudah minum obat, sudah makan dan sudah lebih tenang.” “Jadi saya akan pergi.” Agatha melenggang pergi begitu saja. Santai sekali, tanpa menoleh ke belakang lagi. Tanpa melihat wajah Gio yang penuh dengan kekesalan. Gio hanya menggeleng pelan dan membiarkan Agatha pergi. “Akan kupastikan kau bertekuk lutut denganku,” ucap Gio dengan janjinya. ~~Keesokan harinya. Gio datang ke kantor. “Sir ini dokumen yang anda butuhkan,” ucap Cika sekretarisnya.

Bab terbaru

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 473

    “Bagaiamana keadaanmu.” Agatha menatap Gio. “Aku baik-baik saja. tapi aku harus kembali ke rumah sakit.” Gio mengambil tangan Agatha dan menggenggamnya. “Kau ikut denganku.” Agatha berhenti. “Aku tidak bisa bersamamu dulu.” “Aku tidak bisa menerimanya.” Gio tetap menggandeng tangan Agatha. Tapi Agatha tetap kekeh dengan ucapannya yang ia katakan pada keluarga Gio. “Tidak, Gio. Aku tidak bisa…” Agatha mendongak. “Aku akan menemuimu sampai keadaan benar-benar aman.” Gio menghela napas. “Sampai kapan?” “Besok? Lusa? Bulan depan?” tanya Gio. Agatha terdiam. karena dirinya sendiri juga tidak tahu. Tapi setidaknya sampai kekuasaan benar berada di dalam genggamannya. Sampai orang-orang yang mencelekainya ditangkap. “Aduh…” Gio memegang perutnya. “Bagaimana ini… perutku..” Gio menyipitkan mata. “Anda harus ke rumah sakit segera Sir..” dokter mendekat. ia juga khawatir dengan keadaan Gio. Namun diam-diam Gio memberi petunjuk bahwa ia sedang berpura-pura. “Adu duh..”

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 472

    Beberapa hari yang lalu. Gio tersadar dari komanya. Pertama kali orang yang ia cari adalah Agatha. Ibunya bilang, Agatha pulang. Agatha berjanji tidak akan menemuinya sampai keadaan benar-benar aman. Marah. Tentu saja, neneknya yang membuat Agatha pergi. Gio masih membutuhkan perawatan intensif. Untuk bergerak saja ia tidak bisa. Untuk itu ia mengerahkan orang-orangnya untuk membantunya. Dari pada seperti ini, sudah terlanjur. Maka ia akan meneruskannya saja. Ia akan berpura-pura tidak berhubungan dengan Agatha dahulu sampai Rapat itu dimulai. Pada awalnya ia akan datang awal rapat. Tapi sekali lagi keadaannya tidak memungkinkan. Perutnya masih terasa keram. Alhasil ia datang terlambat—namun masih melihat perkembangan rapat itu lewat kamera kecil. Kamera itu terpasang di pakaian orang yang mewakilinya di sana. “Banyak orang yang menghianatiku juga.” Gio berada di dalam mobil. Melihat orang-orang yang tidak mengangkat tangan untuk Agatha. Orang-orang yang tela

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 471

    “Tapi Agatha Ethelind Harper baru saja terjun ke dunia bisnis. kinerjanya di dalam perusahaan baru mencapai tahun pertama.” Agatha tersenyum sinis. Menggunakan pengalamannya yang baru sebentar untuk menjatuhkannya. Agatha masih menahan senyumnya—ingin tertawa padahal. Kekurangannya yang diumbar di depan banyak investor. Sedangkan kekuarangan Levin disembunyikan. Agatha menjadi satu-satunya wanita yang berada di dalam ruangan ini. “Siapa yang mendukung Agatha Harper Ethelind menjadi pemimpin sementara?” Satu persatu orang-orang yang mendukung Agatha mengangkat tangan. Sekitar 3… Lalu satu orang mengangkat tangannya… Ternyata Pak Beni… Pak Beni tersenyum sembari mengangguk pada Agatha. Sedangkan pak Robert? Jangan tanya. Pria itu bahkan tidak berani menatap Agatha. seolah tidak mengenal. Tidak seperti tadi… Ternyata… si Mafia itu tidak mendukungnya. Memang, di dalam dunia bisnis tidak bisa ditebak mana yang benar-benar teman. Dan mana yang musuh. Setidaknya

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 470

    “maaf nona. Hal seperti ini saya pasti tidak akan terulang lagi.” satu bodyguard maju menghadap Agatha. Ada dua mobil yang dicoba dijalankan. Hanya satu yang remnya blong. Mobil yang selalu digunakan oleh Agatha. Agatha berkacak pinggang. ia tidak ingin menghabiskan energinya untuk hal tidak masuk akal seperti ini. Tapi semua ini menyangkut nyawanya. “Sebagai ketua. Kau harus mencari tahu siapa anak buahmu yang berhianat. Aku memberimu waktu sampai jam istirahat makan siang. jika kau tidak bisa menemukan penghianat itu.” Agatha menghela napas. “Ganti semua bodyguard yang mengawalku.” Akhirnya Agatha masuk ke dalam mobil. Selama di dalam mobil, Agatha tidak berhenti cemas. Untuk siapapun yang berusaha membunuhnya. Agatha pastikan akan segera menangkap orang itu. Hidupnya tidak bisa tenang dan dihantui oleh kematian. Akhirnya mobil sampai juga di kantor. Dengan selamat! Agatha masuk ke dalam ruang—disambut oleh sekretarisnya. “Rapat akan dilaksanakan pukul 1

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 469

    “Sial.” Agatha tidak berhenti mengumpat setelah keluar dari ruang penyidikan. “Aku yakin ada yang menyuruhnya untuk membunuhku.” Agatha mengatakannya pada polisi. Namun polisi itu menghela napas dan terlihat lelah. “Kami sudah menyelidikinya. Kami sudah datang ke tempat tinggalnya. Tidak ada tanda-tanda disuruh orang….” “Tidak mungkin.” Agatha menggeleng. “Pasti ada petunjuk… Aku sering diteror. Tidak mungkin kalau dia hanya menyukaiku. aku yakin dia memang punya niat buruk dan disuruh orang lain.” “Tenanglah..” polisi itu hanya menepuh pelan bahu Agatha. Agatha ingin melayangkan protes tapi ia ditarik oleh seseorang. Pengacara Gio. Akhirnya Agatha dan pengacara Gio berada di dalam mobil untuk berbicara. “tidak ada gunanya berbicara pada polisi. Bukti tidak ada. Mereka juga tidak akan menggap kasus ini serius.” Pengacara Gio memberikan dokumen pada Agatha. Agatha membukanya. Melihat isinya sembari dijelaskan. “Pria itu sudah 2 tahun belakangan mengincar wanita c

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 468

    Agatha pulang. Berjalan gontai masuk ke dalam penthouse. Tadi.. di rumah sakit. Karena dirinya semuanya malah bertengkar. Orang tua Gio memang berpihak padanya. tapi tidak dengan nenek Gio yang begitu membencinya. Tadi di rumah sakit…. “Jangan lakukan hal itu, Mom.” Aluna lagi-lagi menarik margaret agar menjauh dari Agatha. “Gio bukan anak kecil. Dia dewasa dan dia bisa menentukan apa yang dia inginkan. Dia ingin melindungi Agatha. aku sebagai orang tua tidak bisa mencegahnya dan akan mendukungnya.” “Kamu gila? setelah melihat anakmuu sekarat kamu mengatakan hal ini?” tanya Margaret memegang lengan Aluna. “Sadarlah Aluna, Gio ditusuk pria yang mengincar wanita itu.” margaret menatap Agatha begitu benci. Aluna memijjit keningnya. “Jangan membahas hal ini lebih dulu. Kita tunggu Gio..” “Gio tahu apa yang harus dilakukannya.” Margaret menatap Ethan. “Apa yang kamu lakukan?” “Semua keputusan ada di tangan Gio. Aku sebagai orang tua tidak bisa memaksanya. Begitupun

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 467

    Setelah memberikan pidato, Agatha tidak tahu Gio ke mana. Ia langsung pergi dan mencari pria itu bersama bodyguard yang lain. Tapi tubuhnya langsung kaku ketika melihat Gio yang tertusuk. Gio dibawa ke rumah sakit. Sedangkan penjahat itu sudah ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Agatha tidak bisa berhenti cemas. Ia menunggu Gio di depan ruang ICU. Tubuhnya berlumuran dengan darah… Agatha tidak peduli pada dirinya sendiri. Ia duduk dengan kepala yang menunduk. menunggu berjam-jam Gio yang masih mendapat perawatan oleh dokter. agatha mendongak ketika mendengar suara langkah kaki. Ia melihat kedua orang tua Gio yang baru datang. “Bagaimana keadaannya?” tanya Ethan pada Agatha. “Gio masih dirawat di dalam,” balas Agatha. Ethan menatap Agatha. “Aku yakin kamu sudah tahu kalau kita orang tua Gio. Kami juga sudah tahu kamu kekasih Gio. Kamu bisa jelaskan pada kami bagaimana semuanya bisa terjadi?” Agatha meremas pelan tangannya. Tapi—elusan lembut di bahuny

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 466

    Semuanya berjalan dengan lancar. Gio yang melindungi Agatha sehingga membuat Agatha benar-benar aman. Namun, Mereka tidak bertemu beberapa hari karena Gio yang ada urusan bisnis di luar negeri. Tapi katanya akan pulang hari ini, entah jam berapa. Agatha berada di dalam mobil—ia sampai di sebuah gedung. Acara yang didatangi adalah sebuah peluncuran produk baru dan peresmian kerja sama antara Harper Advertise dengan brand tersebut. Untuk itu Agatha begitu antusias. Agatha keluar dari mobilnya.. Masuk pelan ke dalam gedung. Ternyata sudah ada beberapa orang yang datang. Semuanya berjalan dengan lancar. Sampai seorang mc menyatakan dengan resmi akan terjalin kerja sama. “Untuk Ibu Agatha waktu dipersilahkan…” Agatha mengangkat micnya. Ia tersenyum ke depan. Namun pandangannya tertuju pada satu pria yang sedang berada di antara orang-orang yang hadir. Pria itu membawa sebuah buket bunga dan tengah tersenyum kepadanya. “Saya Agatha.. saya pemimpin Harper Adve

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 465

    21++ Memborgol kaki Agatha dengan sisi ranjang. Hingga kedua kaki Agatha terbuka dengan lebar. Agatha benar-benar tidak bisa bergerak. Matanya juga tertutup semuanya gelap. Namun ia menunggu apa yang akan dilakukan pria itu. Gio memasukkan jemarinya ke dalam milik Agatha. menekannya hingga membuat Agatha bergerak gelisah… “Ahh!” Agatha membuka bibirnya. Gio tersenyum miring. “Kau suka?” tanyanya. Agatha mengangguk. “Aku suka..” lirihnya. Gio menggerakkan jarinya maju mundur—menggoda milik Agatha. Agatha tidak bisa menahannya lagi—sampai pelepasannya datang juga. “Ahh!” desah Agatha ketika milik Gio mulai memenuhi miliknya. “Gio ahh!” Gio bergerak menghujam agatha lagi. Tangannya terulur mengusap pipi Agatha… Memasukkan jemarinya ke dalam bibir wanita itu. Gio terus bergerak menghujam Agatha. memenuhi milik wanita itu dengan miliknya terus menerus. Sampai ia menarik borgol di kaki Agatha. Ia mengangkat satu kaki Agatha dan kembali menghujam milik wanita i

DMCA.com Protection Status