Share

Bab 93

Bab 93

Ponsel di genggamannya diputar-putar. Dibaca lagi pesan yang dikirim kan Arkan, barusan. Ingin rasanya dia menelpon Arkan dan menyuruhnya pulang, ingin mengatakan ada dia yang menunggu. Tapi gengsi melanda rasa.

Azalea pun menelpon Mira, tetapi dia tak mengatakan jika Arkan mengabaikannya dua hari ini. Semua pun bukan hanya salah lelaki tampan ini. Kini entah siapa yang harus di salahkan? Atau kah keadaan yang harus di dipersalahkan?

Setelah menelpon Mira, Azalea memasuki kamar yang penampakannya masih seperti semalam. Bunga-bunga masih berada di atas bedcover hanya sudah tak beraturan bentuk.

Gadis blasteran ini meraup bunga mawar, dihirupnya aroma bunga mawar. ' Wangi' batin Azalea.

Pikiran mesum mendominasi, bibir wanita ini menyungging. " Masih ada lelaki di kasih daging segar menolak. Bener-bener, pria limited edition. " Monolog Azalea lagi.

Azalea berusaha berbesar hati, ini lah fakta hidupnya menjadi yang kedua, konsekwensi yang harus dia jalani. Toh ini pilihannya. L
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status