Bab 70. Dapat Di Andalkan
Evellyn mengelus lengan suaminya menyalurkan hawa kedamaian, agar Arkan mengendalikan emosi."kejar Dad sampai dapat kali ini aku tak akan mengampuninya. ""Mereka sudah pergi ke tempat asal mereka, membawa serta putrinya sebulan yang lalu, aku kecolongan, selama ini aku pikir kita sudah memenangkan peperangan terhadap Dad, ternyata dia melakukan rencana di luar dugaan ku. " Arkan mendesah panjang, menyesalkan kegagalannya kali ini."Sudah lah, sekarang yang perlu kita lakukan memperbaiki keadaan," ucap Arkan, kali ini perusahaanya benar-benar diporak porandakan, semua kolega menarik uangnya dengan alasan desain iterior yang tak memuaskan."Maaf, sepertinya saya bisa bantu untuk meyakinkan para investor. " kedua lelaki tampan itu berbarengan menatap Evellyn - wanita cantik yang saat ini menggunakan hijab toska."Eve... Nanti kamu lelah," ujar Arkan, Evellyn mengeBab 71. Penculikan "Gak usah pegang-pegang, udah mau punya anak masih ke goda ama perempuan," sewot Evellyn, bibirnya mengerucut terlihat kecemburuan di wajahnya."Ha ha ha.... Cemburu sama diri sendiri?" Arkan tertawa melihat tingkah istrinya.Evellyn melirik suaminya yang tertawa terbahak keningnya terlipat menandakan bertanya apa maksudnya?. "Iya perempuan yang bisa ngalahin aku itu namanya Evellyn. Ngambekan, suka marah plus manja." Arkan mendekatkan bibirnya mencium pipi wanitanya tangannya mengelus-elus perut Evellyn.Seketika senyum mengembang dari bibir wanita cantik ini. "Beneran?" tanyanya."Bener, mana ada perempuan yang bisa ngalahin aku kalo bukan kamu. Udah yuk berangkat, atau kamu mau...." Evellyn langsung bangkit mematikan benda segi empat yang tadi di setel dan berlalu menuju pintu sebelum suaminya melakukan hal yang tak terduga pagi ini. Mereka pun pergi ke kantor masing-masing dengan di antar sopir mereka masing-masing."Din, hati-hati di jalan," pesan Arkan saat
ab 63Flash back sebelum kejadian."Kak, Tuan sudah datang." Dina menghampiri Evellyn yang sedang menunggu di loby kantor, kebiasaan setiap sore Arkan selalu menjemputnya. Jika tak menjemput maka akan mengabari sebelumnya.Evellyn melirik pergelangan tangan. "Suamiku on-time banget Din," ucapnya sumringah, wanita yang sudah terlihat tonjolan di perutnya bangun dengan sedikit sulit."Udah berat ya Kak?" tanya Dina sambil membatu Evellyn bangun."Nggak ko biasa aja," jawab Evellyn ringan menuju mobil suaminya yang terparkir di depan lobby.Dina pun tanpa curiga membukakan pintu mobil tanpa melihat siapa orang di dalam, pun Evellyn langsung masuk dan duduk di sebelah lelaki yang dia kira adalah suaminya.Setelah Evellyn masuk Dina segera menutup pintu, setelah pintu di tutup perlahan Pak Sopir menjalankan kuda besi berwarna hitam yang sama persis seperti milik penguasa Maulana Group.
Bab 73 penyusuranSetelah melakukan pemeriksaan dan pencarian di sekitar lokasi terjadinya kecelakaan, anehnya tak ada satupun korban dalam kendaraan itu, bahkan penyusuran sudah dilakukan hingga beberapa kali, Arkan tak puas saat penyusuran pertama di lakukan, tak mungkin mobil melaju sendiri, pikirnya.Dan tak mungkin sopir mobil tersebut bisa selamat terjun dari ketinggian beberapa meter jika semua tidak di rencanakan dengan matang.Di lokasi tepat di dalam mobil, ditemukan cincin milik Evellyn yang terpasang GPS, kerudung Evellyn tersangkut ranting kering berkibar tertiup angin, berada dekat keberadaan mobil. Bahkan satu sepatu yang dikenakan wanita hamil itu masih tertinggal di dalam mobil.Mereka pun kembali ke atas tanpa hasil memuaskan. Semua berfikir dengan spekulasi masing-masing. Para pemburu berita ramai menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian terkait kecelakaan ini.Tempat terjadinya peris
Bab 74. Berpindah.Di luar kamar terjadi keributan, beberapa orang merangsek masuk kedalam rumah yang di duga Evellyn di sekap. Penjaga di area rumah di mana Evellyn berada dilumpuhkan lalu dimasukkan ke dalam salah satu kamar, tangan dan kaki mereka diikat dan mulut mereka di lakban.Seorang wanita masuk ke dalam kamar yang di duga terdapat Evellyn si wanita hamil. Dengan gerakan jari Azalea memerintahkan Ivan membopong wanita yang sedang terlelap itu.***Arkan mengepalkan tangan, guci di sebelahnya berhamburan karna lemparan yang begitu keras membentur tembok.Selambar kertas yang dia baca membuatnya murka. [ Anda dapat menguasai semua lini dalam bisnis, tapi Anda tak mampu melindungi istrimu ].Dengan cepat dia pergi meninggalkan kantor, melihat hal tersebut Ervan mengikuti dari belakang, Sinta melihat cemas ke arah kedua pria berkuasa itu. Pasalnya sudah beberapa hari s
Bab. 75. Tak Terduga." Anda baru tadi malam di bawa ke sini, Nona Azalea sendiri yang menggantikan pakain anda, katanya khawatir terpasang pelacak," ucap Wanita tersebut meyakinkan.Evellyn masih diam dia belum bisa seratus persen percaya, bisa saja mereka berkomplot. " Bagai mana kalau saya coba dulu makanan nya sedikit, " Wati nama yang tertera di name tag yang terpasang di dadanya memberi saran lagi melihat Evellyn tak juga menyentuh makanan yang dia hidangkan.Tanpa bicara wanita hamil ini menyodorkan piring di hadapannya, wati pun memakan makan tersebut lalu meminum sedikit susu yang dia tuang ke gelas yang lain. " Saya siapkan air mandi dulu Nona." pamit wati menuju Ke dalam kamar mandi setelah mencicipi hidangan milik wanita hamil tersebut.Evellyn mengikuti wati dari belakang, dia mengamati wanita paruh baya yang sedang bergerak lincah menyiapkan air di dalam bathtub. Tak ada perubahan setelah
Bab. 76 Mencari Barang Bukti.Setelah menunggu akhirnya Evellyn tenang, Arkan pun menjelaskan semua kejadian yang menimpanya. Sulitnya pencarian terhadap dirinya dan frustasinya Arkan saat pertama dia kira mobil yang ditumpangi Evellyn mengalami kecelakaan.Lelaki maskulin ini menangkup wajah istrinya, " Eve aku ke sini bukan untuk menemui Azalaea seperti yang kamu pikirkan. Aku ke sini untuk mencari informasi tentangmu darinya, mengerti, 'kan? "Evellyn ternganga, strategis itu kah drama penculikannya, sekarang Evellyn merasa sangat bersyukur di selamatkan Azalea. kepala wanita hamil ini mengangguk, Evellyn pun menceritakan awal dia sadar bukan di tempat ini, dan di jaga dua orang berwajah menyeramkan. " Dengar Eve, ikuti rencana Azalea, diam di sini sampai semuanya terungkap, oke." Arkan memberi arahan pada istrinya."Aku belum yakin Azalea tidak terlibat, beberapa hari lagi,
Bab 78. Dendam Menghancurkan Mu.Bram berteriak keras, apapun benda yang di dekatnya tak luput dari amukannya. Isi rumah sudah porak poranda, pecahan kaca bercecer di mana-mana.Orang-orang suruhannya terkapar tak berdaya di hantam bertubi-tubi. Beruntung kesadaran masih dimiliki sehingga tak menghabisi nyawa para suruhan yang gagal menyekap Evellyn.Lelaki yang juga mampu menaklukan kaum hawa dengan pesonanya itu menangis seolah putus asa. Semua rencananya gagal. Bahkan sekarang dia tak memiliki siapapun yang mencintai dan mendukungnya.Setelah di deportasi dari Indonesia, Bram kembali pada istrinya, tetapi perlahan istrinya mengetahui kasus yang dialami Bram dan juga perselingkuhannya dengan Allena. Betapa terkejutnya Bram saat istrinya melihat vidio panasnya dengan Allena. Ada satu vidio yang Bram simpan, karna ia ingin mengenang Allena yang sudah mengambil sebagian hatinya.Walaupun dalam pergum
Bab 79. Kepulangan.Sudah dua hari Bram tak keluar dari kamar hotel yang dia tempati, pikirannya masih kacau, otaknya terus berputar mencari manufer elok agar rencana dapat berhasil di laksanakan.saat pikirannya di penuhi dengan rencana-rencana kurang matang, ponsel miliknya berdering, setelah menerima panggilan tersebut wajahnya merah padam. Benar prasangka Bram selama ini, Lea - anak Dad - yang menolong Evellyn wanita sekapannya.Lelaki yang sedang di landa gundah itu kembali mengambil gawai dan menghubungi orang-orang suruhannya. " Kabari jika ada pergerakan dari mereka, " ucap Bram marah."Jika mereka terliahat keluar rumah lekas kabari, aku sendiri yang akan menghabisi mereka, " ucap Bram geram.Kilatan kemarahan terlihat jelas di bola mata lelaki tampan ini. Kali ini kemarahan Bram sudah sampai puncak. Entah apa lagi rencana yang akan dia lakukan, dendam menutup semua aka