Share

35. Kamu Nakal Sekali, Key!

Jaslan pergi setelah memastikan tidak ada yang mengkhawatirkan dari kesehatan sahabatnya. Sekali lagi, ia menggeleng samar mengetahui fakta yang baru saja ia dengar. Ternyata, cinta memang sebuah rasa yang penuh misteri.

Sepeninggal Jaslan, William memanggil Keyna. Mereka kini sarapan di dalam kamar. Sungguh, Keyna merasa canggung. Matanya bahkan tidak berani menatap wajah suami pura-puranya.

Lalu, William memecah kesunyian dengan bertanya, “Apakah rasanya masih sakit?”

Keyna tau ke mana arah pertanyaan itu. “Sedikit.”

“Apa kamu perlu obat pereda nyeri?”

Keyna menggeleng. “Tidak, Tuan. Terima kasih.”

“Tuan?” sahut William dengan nada tak suka.

“Maaf, Will.”

William menggangguk puas. Suasana belum mencair. Keyna masih menundukkan wajah dan menghindari tatapan suami pura-puranya. Hal itu membuat William menjadi merasa bersalah.

Lelaki itu mendorong kursi rodanya mendekati Keyna. Tangan kokohnya menggenggam tangan yang berjari-jari lentik. Sementara tangan satunya mengelus rambut.

Lalu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status