Share

125. Undangan Aneh

Hanson yang sedang menyetir beberapa kali melirik Cedric. Lelaki di sebelahnya itu memandang jendela di sampingnya. Tetapi, Hanson tau, sebenarnya Cedric sedang melamun.

"Hei, apa kau baik-baik saja? Kau tampak sangat pendiam," tanya Hanson.

"Hem." Cedric menjawab singkat.

"Apa aku perlu menurunkanmu di sini?"

"Ya."

"Bagaimana caranya mendapat wanita yang setia?"

"Boleh juga."

Jelas sudah bahwa Cedric melamun. Pertanyaan yang diajukan Hanson dijawab asal dan tidak nyambung oleh Cedric. Professor muda itu menggelengkan kepala.

"Tolong ganti aku menyetir, ya," ucap Hanson.

"Baiklah."

Hanson lalu menepikan kendaraannya. Cedric mengerutkan kening, lalu menatap sekitar mereka.

"Eh, kenapa berhenti di sini?" tanya Cedric.

"Ya Tuhan, Cedric. Kau melamun terus!" desis Hanson tak sabar.

"Aku? Tidak, aku tidak apa-apa." Cedric menjadi bingung sendiri.

Hanson menghadap miring ke arah Cedric. Seharusnya ia tidak meladeni rasa penasarannya saat ini. Tetapi, demi melihat Cedric yang tiba-tiba berub
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Subaida
Rey Please Next ...... x sabar Mau Baca Keterkejutan SI Mantan ...... meskipun direlakan Namun Dlm Hati Cedric Masih ada Keyna yg Baik Hati ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status