Share

Bab 90

“Nggak ada yang perlu dibahas antara kita berdua,” balas Winda dengan tatapan yang sangat dingin.

“Kamu mungkin nggak ada, tapi aku ada.”

Yuna mengulas senyum tipis di wajah, tangannya bersandar di tembok kaca dan menatap Winda dengan ekspresi angkuh. Dia menginjakkan sepatu hak tinggi mendekat ke Winda seperti sedang menantangnya. Tinggi mereka berdua sebenarnya tidak berbeda jauh, tapi Winda mengenakan sepatu datar karena pergelangan kakinya sedang terluka, jadi Yuna terlihat sedikit lebih tinggi. Yuna ingin menekan Winda dengan perangainya, tapi sayang aura Winda terlalu kuat dan tidak terpengaruh olehnya.

“Kalau ada apa langsung saja. Kalau nggak ada, aku pergi dulu,” ucap Winda.

Perkataan itu membuat senyum di wajah Yuna sirna, tergantikan oleh ekspresi sinis. Dia iri melihat wajah Winda yang begitu cantik, lalu Yuna kembali menghiasi wajahnya dengan senyum palsu sambil berkata, “Aku mau minta maaf sama kamu tentang kerja sama dengan Golden Artemis.”

Yuna berhenti sejenak seusai m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status