Bohong.Sepasang mata Hengky menyipit, aura berbahaya keluar dari sorot mata pria itu.Dari Winda masuk ke dalam ruang kerjanya hingga keluar, perempuan itu tidak mengambil benda apa pun selain bingkai foto. Sekarang perempuan itu tiba-tiba saja mengatakan bahwa dia sudah menemukan benda yang dicarinya, kalau bukan sedang menutupi sesuatu, apalagi?“Oh iya, kemarin aku nggak hati-hati menjatuhkan bingkai foto yang di atas meja, kacanya jadi pecah. Nanti sore aku keluar sebentar untuk menggantikan bingkai foto yang baru untukmu,” ucap Winda sambil tersenyum terhadap Hengky, sepasang matanya berbinar terkena sorot lampu. “Kamu kenapa masih menyimpan foto kita berdua waktu kecil? Apa jangan-jangan kamu sudah menyukai aku dari kecil?” tanya perempuan itu tanpa rasa menyerah.Kematian Sinta membuat jiwa Winda sangat terpukul, setelahnya perempuan itu masih harus mendapatkan bantuan psikiater dalam waktu yang sangat lama. Hal ini menyebabkan Winda kehilangan ingatan akan banyak hal pada masa
“Yang kamu katakan benar, aku tahu apa yang harus aku lakukan,” jawab Jefri dengan suara yang dalam, nada suaranya terdengar aneh dan juga tegas.Luna menghela napas lega, lalu berkata dengan lembut, “Tenang saja Kak Jefri, aku pasti akan membantumu.”Ucapan Luna ini membuat hati Jefri menjadi hangat, suaranya juga berubah menjadi lembut terhadap Luna, “Terima kasih Luna. Sebenarnya masih ada satu hal lagi ….”Jefri ragu sesaat, kemudian bertanya dengan sedikit canggung, “Papa Mama aku mengundangmu untuk makan bersama, apa kamu bersedia datang ?”Luna tertegun sesaat, setelah terdiam selama beberapa detik, barulah perempuan itu menjawab sambil tersenyum, “Baik, kebetulan aku sudah lama juga nggak bertemu dengan Om Budi dan Tante Marina.”Jantung Jefri yang sebelumnya berdegup kencang langsung merasa lega setelah mendengar jawaban Luna. Suasana hatinya yang muram selama beberapa hari ini akhirnya berangsur-angsur membaik.“Kalau begitu nanti aku akan menjemput kamu.”“Oke ….”Di dalam r
Yuna menyusun kata-kata di dalam hati, lalu tersenyum dan berkata, “Maaf mau tanya, Pak Santo, apakah Pak Hengky sedang berada di sana? Ada sedikit hal yang ingin aku tanyakan kepadanya.”Santo terdiam selama beberapa saat, “Kebetulan saat ini Pak Hengky sedang sibuk. Ibu Yuna ada masalah apa, mungkin bisa disampaikan dulu kepada ku, aku pasti akan segera menyampaikan hal ini kepada Pak Hengky,”Raut wajah Yuna berubah menjadi kesal, senyum memudar di wajahnya, tapi nada suaranya tidak berubah sedikit pun. “Baiklah kalau begitu, maaf merepotkan Pak Santo. Aku ingin tanya, mengenai hal yang sudah disetujui oleh Pak Hengky kemarin di perjamuan Gunung Minami, apa sudah ada kabarnya?”“Baiklah Ibu Yuna, aku akan menyampaikan hal ini kepada Pak Hengky. Begitu ada kabar, aku akan langsung menelepon Ibu.”Yuna tersenyum dan berterima kasih kepada pria itu. Begitu telepon tersebut ditutup senyum diwajahnya seketika menghilang, yang tersisa hanyalah raut wajah yang dingin.“Bagaimana?” tanya Li
Santo terkejut mendengar hal ini. Berikutnya, ucapan yang keluar dari mulut pria itu terjadi begitu saja, “Pak Hengky, bukannya musik video Martin Yadira sudah ditentukan pemeran utamanya adalah Ibu Winda? Aku dengar mereka sekarang sudah tanda tangan kontrak, sekarang kamu membantu Ibu Yuna mendapatkan posisi ini, entah bagaimana perasaan Istri, Bapak ….”Sorot mata Hengky yang gelap tertuju ke arah Santo membuat suara pria itu semakin lama semakin mengecil, tekanan ini juga yang membuat Santo tidak dapat lagi melanjutkan ucapannya.“Sekarang juga aku akan pergi menelepon Pak Jason.”Selesai mengatakan hal tersebut, Santo langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon Jason.Santo menyampaikan pesan Hengky kepada Jason, entah apa yang dikatakan oleh pria tersebut, membuat Santo melirik ke arah Hengky dan berkata, “Tunggu sebentar.”“Pak Hengky, Pak Jason ingin berbicara langsung dengan anda.”“Berikan kepadaku.” Hengky mengulurkan tangan dan mengambil ponsel tersebut. “Ini aku,” ucap p
Setelah berpikir sejenak, perempuan itu akhirnya menelepon Martin Yadira.“Siang, saya asisten Marin Yadira, saat ini Martin sedang latihan, jadi nggak bisa mengangkat telepon untuk sementara waktu.”“Aku ada urusan mendesak yang mau disampaikan kepada Martin Yadira, tolong berikan ponsel ini kepadanya, terima kasih.”Asisten Martin terlihat ragu sesaat, dia seolah sedang berbicara kepada seseorang sebelum akhirnya menjawab Yuna. “Baik, tolong tunggu sebentar.”Beberapa detik kemudian, terdengar suara Martin dari balik telepon, “Ada apa mencari aku?”“Waktu itu aku pernah memberitahu aku tertarik bekerja sama dengan kamu, kamu nggak lupa, ‘kan?”Martin terdiam sesaat, kemudian menjawab dengan dingin, “Cepat katakan apa mau kamu.”Nada suara Martin yang terdengar kurang sopan ini membuat Yuna tidak senang. Terutama ketika dirinya membandingkan saat Martin sedang berbicara dengan Winda, begitu lembut dan ramah, hal ini pun membuat Yuna semakin kesal.“Kalau begitu aku akan langsung menga
Ucapan Yuna ini seperti membunuh dua ekor burung dengan satu batu, makna tersembunyi yang ada di baliknya sangatlah kuat. Tidak hanya berhasil membuat dirinya terbebas dari masalah ini, juga secara tidak langsung menyampaikan kepada Ivan bahwa dirinya dan Hengky mempunyai hubungan khusus.Ivan seketika langsung mengerti maksud dari perempuan itu. Dia menatap Yuna lekat-lekat dengan ekspresi yang sulit ditebak.Yuna sendiri merasa tidak bebas mendapatkan tatapan seperti itu, jantungnya langsung berdegup kencang. “Pak Ivan, kalau masih ada hal lain yang ingin Bapak tanyakan, silakan saja.”“Oke.” Ivan tidak mau berbicara panjang lebar dengan perempuan itu dan langsung berkata terus terang.“Kalau begitu aku akan mengatakannya secara langsung. Yuna, dengan tingkat popularitas dan juga harga kamu saat ini, kamu nggak perlu sampai berebut posisi itu. Apalagi dari pihak Golden Artemis juga sedang membicarakan kontrak ini dengan Julia. Kalau sampai hal ini tersebar keluar, juga nggak akan bai
Ivan langsung mengetahui bahwa Julia sedang marah begitu mendengar nada suara bicara perempuan itu. Kepala pria itu terasa sangat berat, sehingga dia bersandar kepada kursi di belakangnya, satu tangannya memijat-mijat bagian tengah alisnya. Dengan wajah yang sangat lelah, pria itu berkata, “Ini keinginan dari Pak Hengky, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa.”Junia tertawa dingin mendengarnya, perempuan itu sudah dapat menebak hal ini dari awal.“Aku akan mencari Livy,” ucap Junia yang langsung membalikkan badannya dan berjalan keluar.“Kembali.” Ivan terkejut mendengar hal ini, buru-buru memanggil kembali perempuan itu, “Apa gunanya kamu mencari dia?”Langkah kaki Junia sedikit terhenti, kepalanya menoleh ke belakang menatap pria itu. Dengan raut wajah tidak senang, perempuan itu berkata, “Winda berhasil mendapatkan peran itu mengandalkan kemampuannya, sementara Yuna ….”Belum sempat perempuan itu menyelesaikan ucapannya, Ivan langsung berdiri. Pria itu berjalan ke arah Junia dan menar
“Siapa lagi? Pak Hengky sendiri yang kasih salam ke Golden Artemis. Gimana kalau kamu tukaran sama Yuna saja. Orang yang naik berkat koneksi nggak ada hebat-hebatnya. Kalau waktu itu dia nggak bergantung sama Pak Hengky ….”“Kak Julia ngomong apa ….”Meski sudah mempersiapkan mental, Winda tetap merasa sakit ketika mendengar Julia menyebut nama Hengky dengan telinganya sendiri. Winda yakin Hengky pasti sudah tahu kalau yang dipilih oleh Golden Artemis sendiri adalah Winda sendiri, tapi … Hengky masih tetap maju untuk menyenangkan Yuna. Seketika itu dada Winda terasa sesak dan wajahnya terlihat pucat pasi.Julia yang menyadari keanehan sikap Winda terkejut dan segera memapah Winda ke sofa.“Jangan marah, buat apa kamu mikirin orang kayak dia,” ujar Julia sambil menepuk punggung Winda.Sudah hampir dua tahun Winda menjadi temannya, dan Julia pun sudah menganggap Winda seperti adik sendiri.Rona wajah Winda terlihat jauh lebih baik setelah dia menarik napas panjang beberapa kali, lalu dia