Share

Bab 111

Mata Winda langsung melebar. Dia berbalik badan dan melihat ke belakang. Ketika melihat Hengky, ekspresi kaget muncul di wajahnya.

Mengapa Hengky bisa ada di sini?

Santo berdiri di samping Hengky, bisa merasakan dengan jelas atasannya sedang marah. Udara di sekitar bahkan menjadi dingin.

Hengky memasukkan satu tangan ke sakunya, menatap Winda dengan muka cemberut. Tatapannya dingin dan tajam. Dia menggerakkan bibirnya dan tipis dan perlahan berkata, “Kemarilah.”

Nadanya tegas dan tidak boleh dibantah.

Kalau Winda mendengar pria itu mengatakannya sebelum hari ini, dia pasti berjalan ke arah pria itu dengan patuh. Namun, sekarang, dia tidak bergerak.

Kesabaran Hengky berangsur-angsur memudar. Wajahnya yang tampan sangat dingin, alisnya berkerut dan ekspresinya jelas tidak senang.

“Win, kemarilah,” ulang Hengky, nada suaranya menjadi lebih galak.

Winda seharusnya senang dipanggil begitu, tetapi yang terlintas di benaknya adalah bagaimana Hengky dan Yuna berpegangan tangan dengan mesra di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status