Share

43. Ruh Matahari

Kepulan asap masih menutupi tempat seleksi pertandingan antara Pendekar Matahari melawan Pendekar Dewi Naga.

Masih belum terlihat sosok Sagara ataupun Kumala Dewi karena tebalnya asap yang menyelimuti tempat pertandingan ini.

"Apa kamu melihat sesuatu, Adista?" tanya Rawindra.

"Tidak terlihat apapun! Asap ini sangat tebal dan belum menghilang!" sahut Adista.

"Apa mereka baik-baik saja? Semoga tidak ada yang luka parah!" ujar Rawindra.

"Aku juga berharap demikian, Windra! Kita tunggu saja sampai asap ini hilang karena kita dilarang mendekati tempat pertandingan," ucap Adista.

Semua penonton seleksi pertandingan ini terlihat sangat penasaran dengan kondisi kedua peserta seleksi ini setelah benturan keras antara mereka.

Perlahan-lahan asap menghilang dan pandangan penonton mulaiterang ke arah tempat pertandingan.

Terlihat dua peserta seleksi yang masih tegak berdiri di tempatnya masing-masing tanpa terluka sedikitpun.

"Kak Sagara masih berdiri tegak!" teriak Rawindra.

Wajah Adista juga b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status