Share

26. Empat Besar Seleksi

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-23 23:53:42

Seleksi penerimaan murid Perguruan Pedang Patah sudah memasuki babak penentuan di hari kedelapan.

Pemenang dari seleksi pertarungan ini akan dibina langsung oleh ketua Sekte Pedang Patah yaitu Master Arkandra Arkatama.

Dewi Naga benar-benar tidak menyapa Rawindra lagi sama sekali.

Sesuai keputusan panitia seleksi, Pendekar Tanpa Bayangan dikeluarkan dan dianggap kalah melawan Dewi Naga.

Jadi, Dewi Naga tetap bertarung di babak selanjutnya. Kejadian yang aneh dan tidak masuk akal menurut Sagara.

"Kedua Dewi bertarung habis-habisan tapi hanya Adista yang dikeluarkan, sementara Kumala Dewi tetap bertarung di babak selanjutnya dengan pembatasan tidak boleh mengeluarkan satupun jurus naga yang berbahaya."

"Mungkin panitia seleksi menganggap Adista yang menjadi penyebab semua ini, Kak Sagara! Oh ya, bagaimana kondisi Adista, apakah baik-baik saja?" tanya Rawindra.

"Kenapa kamu tidak menjenguk Adista?" tanya Sagara yang heran dengan sikap Rawindra yang menghindar dari Adista.

"Apa Adista men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   27. Kenapa Adista Bisa Lupa?

    Seleksi pertandingan untuk masuk ke Perguruan Pedang Patah akhirnya menyisakan 4 peserta seleksi saja di babak semi final alias babak empat besar ini.Pendekar Dewi Naga memang sudah diprediksikan akan lolos sampai ke babak final melihat kehebatannya saat menghadapi Dewi Phoenix.Banyak peserta yang melayangkan keberatan dengan tetap ikutnya Dewi Naga ini sebagai peserta seleksi, namun semua keberatan ini tidak diterima oleh panitia seleksi.Dewi Naga tetap diizinkan bertanding untuk menjadi Juara Sejati.Dewi Naga akan menghadapi salah satu pendekar muda yang hebat yaitu Pendekar matahari Sagara yang lolos ke babak empat besar ini dengan mengesankan.Seleksi pertandingan semi final lainnya yang tidak pernah dibayangkan orang adalah lolosnya Rawindra yang menurut pandangan peserta lainnya memiliki kemampuan yang biasa-biasa saja, serta Arkasena yang sangat kejam terhadap lawan-lawannya di seleksi sebelumnya tapi tetap lolos ke babak selanjutnya.Keempat peserta seleksi dipertemukan di

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   28. Kemana Rawindra?

    Rawindra memutuskan untuk menyelidiki sosok yang dirasakannya mengikutinya sejak dari Kota Bintang ke Desa Matahari sampai ke Pulau Pedang."Siapa sebenarnya dirimu, penguntit? Apa yang kau cari dariku?" kata Rawindra penuh tanda tanya.Pendekar Tangan Satu ini memutuskan kembali ke tempat Raditya menyiksanya di Hutan Terlarang.Tidak ada siapa-siapa di sana. Rawindra juga berhati-hati menuju ke Hutan Terlarang ini, karena hukumannya sangat berat apabila ketahuan memasuki Hutan Terlarang tanpa izin dari Ketua Perguruan Pedang Patah."Kamu sembunyi dimana, penguntit?" seru Rawindra. "Kalau ingin bertemu denganku, sekaranglah saatnya! Apa yang kau inginkan dariku? Aku tahu kalian menguntitku terus sejak dari Kota Bintang!"Pendekar Tangan Satu ini menganggap pelaku penguntitan ini sekarang berada di sekitar dirinya."Keluarlah! Buat apa terus bersembunyi! Aku tidak akan memberitahukan keberadaan kalian terhadap Perguruan Pedang Patah kalau kalian masuk tanpa izin!" teriak Rawindra lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   29. Masa Lalu

    "Aku tidak melakukan apa-apa terhadapmu!" elak Rawindra."Tidak semudah itu kamu mengelak dari kurang ajarnya dirimu!' sahut Kumala Dewi."Aku menyelamatkan nyawamu, tahu! Kalau bukan karena diriku, kamu sudah tewas!" seru Rawindra tidak mau kalah."Pertolongan seperti apa yang menelanjangiku kemudian berbaring di atas tubuhku? Siapa juga tahu itu tindakan yang tidak terpuji!" sahut Dewi Naga ini."Hanya itu satu-satunya cara untuk menyalurkan hawa murni ke tubuhmu yang terkena efek racun dari Dewi Phoenix. Aku hanya mengikuti anjuran kakekku!' ujar Rawindra."Siapa kakekmu? Kok mengajari sesuatu yang tidak terpuji pada cucunya?" tanya Kumala Dewi."Jangan menghina kakekku! " sahut Rawindra penuh kemarahan."Buktinya, dia mengajari cucunya membuka semua pakaian wanita padahal itu tidak boleh!" ejek Kumala Dewi."Sudah kubilang jangan hina kakekku!"Suara Rawindra yang bergetar kencang membuat Kumala Dewi terkejut dengan kekuatan tersembunyi yang barusan keluar dari dalam tubuh Pendeka

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   30. Iblis Dimensi

    Babak semifinal akhirnya berlangsung juga.Keramaian sudah tampak sejak pagi hari saat panitia seleksi mempersiapkan arena untuk bertanding bagi empat peserta seleksi Perguruan Pedang Patah.Pertandingan pertama akan mempertemukan Pendekar Tangan Satu Rawindra Mahaputra melawan Pendekar Pulau Iblis Arkasena Brawijaya.Pertandingan kedua akan mempertemukan Pendekar Matahari Sagara Candrakumara melawan Pendekar Dewi Naga Kumala Dewi Isvara.Peserta lainnya yang telah gugur dalam seleksi pertandingan memenuhi ruangan tempat seleksi pertandingan ini berlangsung.Perguruan Pedang patah hanya akan menerima 25 murid baru saja untuk seleksi tahun ini. Jadi, selain 8 peserta perempat final yang sudah pasti menjadi murid perguruan, masih tersisa 17 tempat yang akan diperebutkan oleh peserta seleksi yang kalah.Penentuan pesrta seleksi yang lolos menjadi murid perguruan akan dilakukan setelah selesai seleksi pertandingan semifinal iniJadi, tidak heran banyak peserta seleksi yang memenuhi ruanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   31. Sehari Sebelum Semifinal

    Kenapa Rawindra bisa membangkitkan Iblis Dimensi di dalam tubuhnya yang tersegel sejak lahir? Siapa sebenarnya Iblis Dimensi ini? Apa ada hubungannya dengan Kekuatan Tersembunyi yang beberapa kali muncul dari dalam diri Rawindra? Apa yang membuat Pendekar Tangan Satu ini terlambat datang mengikuti seleksi pertandingan semifinal? Ada baiknya kita ikuti petualangan Rawindra setelah dia bertemu Kumala Dewi, yang menyisakan berbagai pertanyaan di hatinya. "Kenapa kamu tiba-tiba minta maaf padaku? tadi kau bersikeras hendak menghukumku karena melanggar kesucianmu!" sahut Pendekar Tangan satu ini saat terjadi perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Pendekar Dewi Naga. "Memangnya aku tidak boleh berubah?" tanya Dewi Naga. "Bukan begitu ... perubahan sikapmu ini terlalu aneh menurutku! Ada apa sebenarnya?' tanya Rawindra. "Lah, kan kamu yang minta maaf ... aku maafin, apa aku salah?" tanya Dewi Naga sambil matanya membesar menatap Rawindra. "Hanya saja menurutku aneh ... kamu berubah sik

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   32. Memasuki Dimensi Iblis

    "Apa yang harus kulakukan di sini?" tanya Rawindra yang tidak mengerti kenapa dia bisa masuk ke dunia yang aneh ini.Dia hanya mengikuti petunjuk dari suara asing yang memintanya melakukan sesuatu sebelum memberitahukan kejadian di masa lalunya ini."Kamu harus membebaskanku dari Dimensi Iblis ini!" sahut suara asing, yang akhirnya memberitahu Rawindra."Bagaimana caranya? Dunia apa ini?" tanya Rawindra."Dunia yang diciptakan oleh ayahmu untuk mengurungku! Perlu kau ketahui kalau perbuatan ayahmulah yang membuatmu kehilangan tangan kirimu! Ayahmu menyesal dan meninggalkanmu di bawah perawatan Pendekar Pedang Hantu-Chandika Bratajaya, kakekmu yang sekarang!" sahut suara asing ini."Berarti kau ini jahat! Buat apa aku membebaskanmu?" tanya Rawindra dengan ketus."Bukan aku yang jahat, tapi ayahmu ... Rawindra! Seperti yang kubilang, ayahmu yang membuatmu kehilangan tangan kirimu ini!" jelas suara asing ini lagi, berusaha menghasut Pendelar Tangan Satu ini."Bohong! Tidak mungkin ayahku

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   33. Kebangkitan Iblis Dimensi

    Kumala Dewi yang belum jauh beranjak dari Hutan Terlarang terkejut melihat adanya sinar kuning keemasan yang terpancar dari dalam Hutan Terlarang."Apa lagi yang sedang kamu lakukan, Rawindra? kenapa kamu tidak bisa tunggu saja?" pikir Kumala Dewi dalam hati.Baru beberapa langkah berjalan, terdengar teriakan di belakangnya."Apa yang telah kau lakukan terhadap Rawindra?" Terlihat olehnya gadis yang selama ini membencinya karena kedekatannya dengan Pendekar Tangan satu."Aku tidak melakukan apa-apa! Aku hanya berbicara saja dengannya kemudian pergi!" sahut Kumala Dewi."Kenapa ada sinar keemasan di dalam Hutan Terlarang? Pasti kau melakukan hal buruk terhadap Rawindra agar bisa dengan mudah menjadi Juara Sejati! Jangan lupa, kau masih harus melawan Tuan Muda!" seru gadis ini yang ternyata Adista, datang menemuinya bersama Sagara, calon lawannya di semifinal."Salam hormat, Tuan Sagara! Kenapa kalian menuju Hutan Terlarang?" tanya Kumala Dewi."Kita ceritakan atau tidak mimpimu ini, A

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-31
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   34. Menyelamatkan Rawindra

    "Bagaimana kita akan menghadapi Iblis Dmensi yang berhasil mempengaruhi Rawindra untuk membebaskannya ini?" tanya Sagara."Aku tahu sedikit siasat untuk memancing perhatian Iblis Dimensi! Ayahku pernah bercerita sedikit tentang kekuatan jahat ini saat aku masih kecil! Aku masih ingat setiap ucapan ayah padaku!" sahut Kumala Dewi."Apapun yang hendak kau lakukan, cepat lakukan! Seleksi pertandingan sudah akan dimulai! Aku khawatir Iblis Dimensi akan menjerumuskan Rawindra dengan menghabisi Arkasena yang mulai timbul lagi keberaniannya!" ujar Sagara."Iya! Selamatkan Rawindra! Aku tidak akan benci lagi padamu kalau kau berhasil menyelamatkan Rawindra!" ucap Adista dengan tulus."Aku pegang janjimu ya ... awas ya kalau ingkar janji!" sahut Dewi Naga ini yang bergerak cepat seakan terbang menuju ke tengah arena.Arkasena langsung mundur begitu melihat munculnya Dewi Naga, tapi tidak dengan Rawindra."Siapa kau! Jangan coba-coba menghalangiku!" seru Rawindra yang sudah dikuasai Iblis Dimen

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01

Bab terbaru

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   218. Akhir Kisah Rawindra

    Amara yang marah besar langsung berubah menjadi rasa kasihan saat melihat keadaan Shen Long. Tubuhnya kurus kering dan menderita semacam penyakit misterius yang sulit untuk disembuhkan."Kaisar Agung benar-benar menghukum berat Kaisar Naga yang gagal memenuhi perintahnya. Ada sebabnya Shen Long memberikan Kitab Jari sakti dan Pedang Naga Api ... itu semua atas perintah ayahmu, Amara."Aisya baru menjelaskan kondisi yang sebenarnya saat mereka menemui Shen Long yang lumpuh dan tidak mampu untuk bergerak sama sekali."Sadis sekali Kaisar Agung itu ... kenapa dia memburuku, Aisya?" tanya Rawindra."Aku tidak tahu, Windra ... semua itu ada hubungannya dengan masa lalumu yang terlupakan! Aku hanya diperintahkan ke Kota Pendekar ini untuk menahanmu tinggal di sini sampai ayah datang menemuimu, tapi aku tahu kalau Kaisar Agung berniat jahat padamu sehingga aku harus melanggar perintah ayah!" sahut Aisya."Lebih baik kita segera pergi dari Alam Lelembut ini, Windra ... Kaisar Agung masih membu

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   217. Menemui Kaisar Naga

    "Begini Aisya ... aku dan Windra sudah memutuskan akan mengajakmu untuk pergi bersama ke Alam Manusia. Apa kamu berminat untuk pergi bersama kami?" tanya Amara.Aisya menaikkan sedikit bibirnya dengan dahinya yang berkerut seolah sedang berusaha mencerna ucapan Amara. "Aku tidak mengerti maksudmu, Amara! Untuk apa aku ikut dengan kalian? Bukankah kalian ini pasangan suami-istri?" ujarnya."Benar, Aisya ... kamu masih belum mengerti juga? Apa kamu benar-benar mencintai Windra?" tanya Iblis Amara sekali lagi dengan tegas."HAH!"Aisya benar-benar tidak mengerti maksud pembicaraan dari Iblis Amara. Hal ini membuat kesal Amara."Ya sudah kalau tidak mau ikut! Aku hanya tidak ingin Windra menyesal telah meninggalkanmu di Kota Pendekar ini. Kemungkinan kecil untuk Windra kembali lagi ke Alam Iblis ini walaupun dia menginginkannya," ujar Iblis Amara."Apa sebenarnya maksudmu, Amara? Jangan bertele-tele dan membingungkan ... langsung saja ke pokok permasalahan!" tegur Aisya."Hufh! Baiklah, a

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   216. Tuan Besar Rawindra

    Gadis yang barusan datang ini sangat cantik dan anggun sekali. Walaupun wajahnya cantik jelita, tapi ketegasannya membuat anak buahnya takut terhadapnya."Nona ... gembel-gembel ini telah berani mengacau di tempat Nona! Seharusnya kita tidak memberi ampun terhadap mereka!" seru salah satu penjaga gerbang Balai Lelang ini.PLAAAK!Sebuah tamparan keras diterima oleh penjaga pintu gerbang ini. "Siapa lagi yang berani mengatakan tamu kita ini, gembel?" hardik gadis cantik ini.Peri Houri dan Roh Athalia dibuat bingung oleh sikap gadis muda yang cantik ini, tapi tidak demikian dengan Iblis Amara."Aisya ... kamu tambah cantik saja! Windra pasti semakin terpikat olehmu!" seru Iblis Amara.Sikap bersahabat Iblis Amara membuat peri Houri dan Roh Athalia keheranan. Hal yang sama juga dialami oleh penjaga gerbang Balai Lelang."Kalian semua memang pantas dipecat! Sudah bertemu Tuan Besar kalian, masih saja tidak memberi salam hormat dan minta maaf!" teriak Aisya kepada belasan penjaga gerbang

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   215. Kota Pendekar Baru

    Kota Pendekar begitu megahnya saat Rawindra bersama istri dan sahabat naga-nya tiba di kota yang telah mengalami perubahan besar ini.Tidak ada bekas ledakan dan kejadian besar yang menewaskan setengah penduduk Kota Pendekar ini. Kota ini seakan tidak pernah terusik oleh kejadian besar apapun.Tidak ada lagi pembagian distrik seperti sebelumnya, bahkan tidak ada lagi penjaga di perbatasan kota ini. Semua penghuni Alam Lelembut bebas untuk keluar-masuk Kota Pendekar tanpa perlu melalui gerbang pemeriksaan seperti sebelumnya."Wah! Siapa yang membangun kembali Kota Pendekar ini? Sangat indah sekali!" kata Rawindra yang takjub dengan bangunan-bangunan baru yang sanggup dibangun dalam waktu yang cukup singkat."Apa Kak Shen Long masih memerintah di Kota Pendekar ya?" tanya Iblis Amara. Dewi Iblis ini menyinggung tentang kaisar Naga yang sebenarnya menjadi sumber masalah kehancuran Kota Pendekar dengan menyerahkan Kitab Jari Sakti dan Pedang Naga Api kepada dirinya dan Amara."Kaisar Naga,

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   214. Kemana Iblis Mikaela?

    Kemampuan Rawindra yang sudah mencapai tingkat tertinggi dalam ilmu pendekar, kultivasi, dan magis membuatnya tanpa kesulitan membuka kunci ingatan yang telah disegel oleh kekuatan magis Iblis Mikaela.Wajah Rawindra yang awalnya tampak tenang mulai terlihat pucat pasi dengan wajah yang penuh kepanikan saat berusaha mengingat kejadian masa lalunya bersama Iblis Mikaela.Berbagai kilasan kejadian masa lalu yang terus lalu lalang dalam ingatannya ini membuat Rawindra terkejut sekaligus bingung dengan kejadian yang awalnya sama sekali tidak diingatnya sama sekali ini."Kenapa, Kaela? Kenapa kau lakukan ini?" ujar Rawindra dengan wajah penuh penyesalan."Apa Ryder sudah ingat semua kejadian bersama Ryder Mikaela?" tanya Naga Hitam."Apa yang telah terjadi, Windra?" tanya Iblis Amara yang baru pertama kali melihat kepanikan dalam diri Rawindra. Dia tidak mengerti apa yang telah terjadi, tapi perasaannya sebagai wanita mengatakan kalau telah terjadi sesuatu antara Rawindra dengan Mikaela ya

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   213. Awal Yang Baru

    Belum sempat Dewa Iblis membalas ucapan Iblis Rawindra, tiba-tiba terasa sesuatu yang dingin menerpa lehernya.CLASH!Satu tebasan dari Pedang Iblis Api mengakhiri hidup Dewa Iblis untuk selama-lamanya. Iblis Rawindra benar-benar membuat Dewa Bodhisatva tidak akan mampu lagi untuk inkarnasi ataupun reinkarnasi dengan kemampuan Immortal-nya.Walaupun Pedang ini berkobar api tapi bisa terasa dingin di leher Dewa Iblis,yang menunjukkan kehebatan Iblis Rawindra untuk mengendalikan elemental api sesuai keinginannya.Roh Kultivasi di dalam diri Dewa Bodhisatva ini turut dihancurkan oleh kekuatan Iblis Rawindra, sehingga tidak akan lahir lagi Dewa Bodhisatva baru hasil inkarnasi dan reinkarnasinya.Roh Dewa Bodhisatva juga turut hancur karena setelah menebaskan Pedang Iblis Api pada bagian leher Dewa Bodhisatva, Iblis Rawindra juga menusukkan Pedang Iblis Petir ke dalam tubuh Dewa Iblis untuk menghancurkan semua spirit dan kemampuan spiritual yang terdapat di dalam tubuhnya.Mata Dewa Iblis

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   212. Iblis Rawindra vs Dewa Iblis

    Dewa Bodhisatva tetap memandang angkuh ke arah Rawindra. Dia tidak gentar sedikit pun terhadap Pendekar Tangan Satu ini."HA-HA-HA! Kamu belum lihat kemampuanku yang sebenarnya, Tangan Satu!" serunya dengan penuh keangkuhan."Kemampuan apalagi yang kamu miliki, Bodhisatva? Kamu tidak ubahnya seperti penjahat yang menyamar menjadi dewa ... haus kekuasaan dengan menghabisi dewa lainnya!" hasut Rawindra.Dewa Bodhisatva tidak menjawab pertanyaan Rawindra, tapi tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat. "Aku telah mempelajari Kultivasi Kegelapan yang membuatku bisa beruba wujud menjadi Dewa Iblis yang tak terkalahkan!" serunya.Aura hitam yang keluar dari dalam tubuh Dewa Bodhisatva ini membungkus tubuhnya dengan rapat sampai wujudnya tidak kelihatan lagi."Bersiaplah untuk mati, Tangan Satu!" Hanya terdengar suara sombong dari Dewa Bodhisatva saat tubuhnya terbungkus habis oleh aura hitam yang juga melindunginya dari serangan lawan apabila Rawindra memutuskan untuk menyerangnya.Namun, Pendekar

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   211. Pertarungan Akhir - Trio Pendekar (II)

    Peri Houri langsung mengeluarkan jurus pamungkasnya yaitu 8 Jurus Peri Iblis untuk satu tujuan, yaitu menghabisi Roh Shivya agar tidak mengacau lagi di Alam Lelembut."Peri Iblis Pemusnah!"Peri Iblis Pemusnah memiliki daya magis yang tinggi karena rata-rata peri iblis mempelajari ilmu sihir untuk jurus bela diri mereka. Sesuai namanya, serangan ini akan memusnahkan apa saja yang tersentuh oleh aura magis yang berwarna hitam.Roh Shivya juga menyadari situasi ini sehingga dia berusaha untuk melawan Peri Houri juga dengan jurus terkuatnya."Roh Tanpa Jiwa!"Tubuh Roh Shivya seakan membelah diri menjadi beberapa sosok roh yang menyerupai Roh Shivya. Seluruh Roh Shivya ini maju menyerang Peri Houri yang terus menerus mengeluarkan aura hitam pemusnah ini.Menyadari serangan yang berbahaya dari beberapa Roh Shivya ini, Peri Houri mulai mengeluarkan jurus kedua. "Peri Dewa Abadi!"Teknik bela diri yang menitik beratkan pada pertahanan ini membuat Peri Houri diselubungi lingkaran bola cahaya

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   210. Pertarungan Akhir - Trio Pendekar (I)

    # Peri Houri vs Roh Shivya # Roh Shivya bergerak dengan cepatnya bagaikan melayang cepat di angkasa menuju ke daratan. Phoenix Hitam yang berusaha menerjang Roh Shivya ini hanya mengenai tempat kosong saja karena gesitnya pergerakan roh ini."Aku menantangmu pertarungan satu lawan satu, Peri! Kalau kau berani, silahkan turun ke sini untuk bertarung denganku ... bukannya mengandalkan Black Phoenix bodohmu itu!" seru Roh Shivya.Peri Houri masih berada di atas Black Phoenix, lagi memikirkan tantangan dari Roh Shivya ini apakah pantas diladeni atau tidak."Sudah kalah, masih bertingkah! Kamu memang harus dihajar, Shivya!" sahut Peri Houri."Hihihi ... kalau berani turun ke sini! Jangan suruh burung hitam itu terus memburuku!" tantang Roh Shivya lagi.Peri Houri tahu kalau Roh Shivya sudah berada di ujung tanduk. Hanya mengandalkan Black Phoenix maka lambat laun dia akan dikalahkan karena Rajawali Hitam yang menyertainya kini sudah menghilang dan meninggalkannya sendirian."Menyerah sa

DMCA.com Protection Status