Seleksi penerimaan murid Perguruan Pedang Patah sudah memasuki babak penentuan di hari kedelapan.Pemenang dari seleksi pertarungan ini akan dibina langsung oleh ketua Sekte Pedang Patah yaitu Master Arkandra Arkatama.Dewi Naga benar-benar tidak menyapa Rawindra lagi sama sekali.Sesuai keputusan panitia seleksi, Pendekar Tanpa Bayangan dikeluarkan dan dianggap kalah melawan Dewi Naga.Jadi, Dewi Naga tetap bertarung di babak selanjutnya. Kejadian yang aneh dan tidak masuk akal menurut Sagara."Kedua Dewi bertarung habis-habisan tapi hanya Adista yang dikeluarkan, sementara Kumala Dewi tetap bertarung di babak selanjutnya dengan pembatasan tidak boleh mengeluarkan satupun jurus naga yang berbahaya.""Mungkin panitia seleksi menganggap Adista yang menjadi penyebab semua ini, Kak Sagara! Oh ya, bagaimana kondisi Adista, apakah baik-baik saja?" tanya Rawindra."Kenapa kamu tidak menjenguk Adista?" tanya Sagara yang heran dengan sikap Rawindra yang menghindar dari Adista."Apa Adista men
Seleksi pertandingan untuk masuk ke Perguruan Pedang Patah akhirnya menyisakan 4 peserta seleksi saja di babak semi final alias babak empat besar ini.Pendekar Dewi Naga memang sudah diprediksikan akan lolos sampai ke babak final melihat kehebatannya saat menghadapi Dewi Phoenix.Banyak peserta yang melayangkan keberatan dengan tetap ikutnya Dewi Naga ini sebagai peserta seleksi, namun semua keberatan ini tidak diterima oleh panitia seleksi.Dewi Naga tetap diizinkan bertanding untuk menjadi Juara Sejati.Dewi Naga akan menghadapi salah satu pendekar muda yang hebat yaitu Pendekar matahari Sagara yang lolos ke babak empat besar ini dengan mengesankan.Seleksi pertandingan semi final lainnya yang tidak pernah dibayangkan orang adalah lolosnya Rawindra yang menurut pandangan peserta lainnya memiliki kemampuan yang biasa-biasa saja, serta Arkasena yang sangat kejam terhadap lawan-lawannya di seleksi sebelumnya tapi tetap lolos ke babak selanjutnya.Keempat peserta seleksi dipertemukan di
Rawindra memutuskan untuk menyelidiki sosok yang dirasakannya mengikutinya sejak dari Kota Bintang ke Desa Matahari sampai ke Pulau Pedang."Siapa sebenarnya dirimu, penguntit? Apa yang kau cari dariku?" kata Rawindra penuh tanda tanya.Pendekar Tangan Satu ini memutuskan kembali ke tempat Raditya menyiksanya di Hutan Terlarang.Tidak ada siapa-siapa di sana. Rawindra juga berhati-hati menuju ke Hutan Terlarang ini, karena hukumannya sangat berat apabila ketahuan memasuki Hutan Terlarang tanpa izin dari Ketua Perguruan Pedang Patah."Kamu sembunyi dimana, penguntit?" seru Rawindra. "Kalau ingin bertemu denganku, sekaranglah saatnya! Apa yang kau inginkan dariku? Aku tahu kalian menguntitku terus sejak dari Kota Bintang!"Pendekar Tangan Satu ini menganggap pelaku penguntitan ini sekarang berada di sekitar dirinya."Keluarlah! Buat apa terus bersembunyi! Aku tidak akan memberitahukan keberadaan kalian terhadap Perguruan Pedang Patah kalau kalian masuk tanpa izin!" teriak Rawindra lagi.
"Aku tidak melakukan apa-apa terhadapmu!" elak Rawindra."Tidak semudah itu kamu mengelak dari kurang ajarnya dirimu!' sahut Kumala Dewi."Aku menyelamatkan nyawamu, tahu! Kalau bukan karena diriku, kamu sudah tewas!" seru Rawindra tidak mau kalah."Pertolongan seperti apa yang menelanjangiku kemudian berbaring di atas tubuhku? Siapa juga tahu itu tindakan yang tidak terpuji!" sahut Dewi Naga ini."Hanya itu satu-satunya cara untuk menyalurkan hawa murni ke tubuhmu yang terkena efek racun dari Dewi Phoenix. Aku hanya mengikuti anjuran kakekku!' ujar Rawindra."Siapa kakekmu? Kok mengajari sesuatu yang tidak terpuji pada cucunya?" tanya Kumala Dewi."Jangan menghina kakekku! " sahut Rawindra penuh kemarahan."Buktinya, dia mengajari cucunya membuka semua pakaian wanita padahal itu tidak boleh!" ejek Kumala Dewi."Sudah kubilang jangan hina kakekku!"Suara Rawindra yang bergetar kencang membuat Kumala Dewi terkejut dengan kekuatan tersembunyi yang barusan keluar dari dalam tubuh Pendeka
Babak semifinal akhirnya berlangsung juga.Keramaian sudah tampak sejak pagi hari saat panitia seleksi mempersiapkan arena untuk bertanding bagi empat peserta seleksi Perguruan Pedang Patah.Pertandingan pertama akan mempertemukan Pendekar Tangan Satu Rawindra Mahaputra melawan Pendekar Pulau Iblis Arkasena Brawijaya.Pertandingan kedua akan mempertemukan Pendekar Matahari Sagara Candrakumara melawan Pendekar Dewi Naga Kumala Dewi Isvara.Peserta lainnya yang telah gugur dalam seleksi pertandingan memenuhi ruangan tempat seleksi pertandingan ini berlangsung.Perguruan Pedang patah hanya akan menerima 25 murid baru saja untuk seleksi tahun ini. Jadi, selain 8 peserta perempat final yang sudah pasti menjadi murid perguruan, masih tersisa 17 tempat yang akan diperebutkan oleh peserta seleksi yang kalah.Penentuan pesrta seleksi yang lolos menjadi murid perguruan akan dilakukan setelah selesai seleksi pertandingan semifinal iniJadi, tidak heran banyak peserta seleksi yang memenuhi ruanga
Kenapa Rawindra bisa membangkitkan Iblis Dimensi di dalam tubuhnya yang tersegel sejak lahir? Siapa sebenarnya Iblis Dimensi ini? Apa ada hubungannya dengan Kekuatan Tersembunyi yang beberapa kali muncul dari dalam diri Rawindra? Apa yang membuat Pendekar Tangan Satu ini terlambat datang mengikuti seleksi pertandingan semifinal? Ada baiknya kita ikuti petualangan Rawindra setelah dia bertemu Kumala Dewi, yang menyisakan berbagai pertanyaan di hatinya. "Kenapa kamu tiba-tiba minta maaf padaku? tadi kau bersikeras hendak menghukumku karena melanggar kesucianmu!" sahut Pendekar Tangan satu ini saat terjadi perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Pendekar Dewi Naga. "Memangnya aku tidak boleh berubah?" tanya Dewi Naga. "Bukan begitu ... perubahan sikapmu ini terlalu aneh menurutku! Ada apa sebenarnya?' tanya Rawindra. "Lah, kan kamu yang minta maaf ... aku maafin, apa aku salah?" tanya Dewi Naga sambil matanya membesar menatap Rawindra. "Hanya saja menurutku aneh ... kamu berubah sik
"Apa yang harus kulakukan di sini?" tanya Rawindra yang tidak mengerti kenapa dia bisa masuk ke dunia yang aneh ini.Dia hanya mengikuti petunjuk dari suara asing yang memintanya melakukan sesuatu sebelum memberitahukan kejadian di masa lalunya ini."Kamu harus membebaskanku dari Dimensi Iblis ini!" sahut suara asing, yang akhirnya memberitahu Rawindra."Bagaimana caranya? Dunia apa ini?" tanya Rawindra."Dunia yang diciptakan oleh ayahmu untuk mengurungku! Perlu kau ketahui kalau perbuatan ayahmulah yang membuatmu kehilangan tangan kirimu! Ayahmu menyesal dan meninggalkanmu di bawah perawatan Pendekar Pedang Hantu-Chandika Bratajaya, kakekmu yang sekarang!" sahut suara asing ini."Berarti kau ini jahat! Buat apa aku membebaskanmu?" tanya Rawindra dengan ketus."Bukan aku yang jahat, tapi ayahmu ... Rawindra! Seperti yang kubilang, ayahmu yang membuatmu kehilangan tangan kirimu ini!" jelas suara asing ini lagi, berusaha menghasut Pendelar Tangan Satu ini."Bohong! Tidak mungkin ayahku
Kumala Dewi yang belum jauh beranjak dari Hutan Terlarang terkejut melihat adanya sinar kuning keemasan yang terpancar dari dalam Hutan Terlarang."Apa lagi yang sedang kamu lakukan, Rawindra? kenapa kamu tidak bisa tunggu saja?" pikir Kumala Dewi dalam hati.Baru beberapa langkah berjalan, terdengar teriakan di belakangnya."Apa yang telah kau lakukan terhadap Rawindra?" Terlihat olehnya gadis yang selama ini membencinya karena kedekatannya dengan Pendekar Tangan satu."Aku tidak melakukan apa-apa! Aku hanya berbicara saja dengannya kemudian pergi!" sahut Kumala Dewi."Kenapa ada sinar keemasan di dalam Hutan Terlarang? Pasti kau melakukan hal buruk terhadap Rawindra agar bisa dengan mudah menjadi Juara Sejati! Jangan lupa, kau masih harus melawan Tuan Muda!" seru gadis ini yang ternyata Adista, datang menemuinya bersama Sagara, calon lawannya di semifinal."Salam hormat, Tuan Sagara! Kenapa kalian menuju Hutan Terlarang?" tanya Kumala Dewi."Kita ceritakan atau tidak mimpimu ini, A