BLAAASSST!Sebuah sinar kuning melesat kencang ke arah Naga Hitam yang sedang menerjang Rawindra."Hentikan pertarungan ini, Naga Hitam!" teriak sosok berpakaian kuning yang langsung turun di hadapan Rawindra, menghadang serangan Naga Hitam.Naga Hitam langsung terpental oleh serangan sinar kuning dari sosok wanita berpakaian kuning ini."Kamu tidak apa-apa?" tanya wanita berpakaian kuning ini sambil mengulurkan tangannya untuk menarik tangan Rawindra.Pendekar Tangan Satu ini tidak bergeming dan tubuhnya terasa semakin mati rasa.Kecantikan sosok wanita yang menolongnya ini sekan menyihir dirinya. Kecantikan yang sangat eksotik dengan bola mata yang agak besar berwarna coklat, bulu mata lebat dan lentik, wajah yang kecoklatan semakin menambah cantiknya sosok wanita yang kecantikannya melampaui seluruh gadis yang pernah dia temui.Rawindra masih belum menyambut uluran tangan wanita cantik ini."Hei! Kamu ini kenapa, pendekar Tangan satu!' seru sosok wanita cantik ini. Sontak Rawindra
BOOOM!Suara sesuatu yang jatuh dari atas langit juga menggetarkan seluruh daratan Lembah Naga Hitam tempat Rawindra berpijak, yang membuatnya goyah sesaat sebelum bisa menyeimbangkan dirinya kembali.Bekas ledakan menimbulkan cekungan yang cukup dalam dan lebar. Tampak oleh Pendekar Tangan Satu ini sosok Naga Hitam yang terkapar di dalam cekungan."Naga Hitam kalah? Kemana Phoenix Api?" batin Rawindra.Seolah menjawab pertanyaan Rawindra, Phoenix Api turun dengan gagahnya di hadapan Pendekar Tangan satu ini. Phoenix Api siap melancarkan serangan terakhir untuk mengakhiri nyawa Naga Hitam."Tunggu!" seru Rawindra. "Tugasmu sudah selesai, Phoenix Api ... biar aku yang teruskan langkah selanjutnya!"Phoenix Api tampak ragu sesaat untuk meninggalkan Naga Hitam, namun tatapan tajam mata Rawindra yang setajam burung elang membuat burung api ini lenyap di hadapannya.Rawindra langsung melompat turun ke tempat Naga Hitam berada dan langsung menuangkan ramuan potion dari Iblis Mikaela ke waja
"Wah! Indah sekali lembah ini, Kaela!' seru Rawindra saat Iblis Mikaela membawanya masuk ke dalam Lembah Surga."Jelas indahlah! Namanya juga Lembah surga, Windra!" ujar iblis cantik ini sambil menyodorkan minuman khas lembah yang berasal dari perasan beberapa buah khusus lembah ini."Sluuurrrp! Enak sekali! Betah nih kalau berlama-lama di lembah ini!" kata Pendekar Tangan Satu ini yang tidak habis-habisnya memuji keindahan Lembah Surga."Kenapa tidak?' tantang Iblis Mikaela sambil tersenyum manis."Serius kamu, Kaela?" tanya Rawindra lagi memastikan. Dia tidak menyangka kalau diizinkan lebih lama tinggal di lembah ini."Yah seriuslah ... masa tidak serius sih!" gerutu Iblis Mikaela. "Memangnya kamu ini mau buru-buru pergi? kamu bisa tinggal bersamaku kalau mau!"Rawindra lebih terkejut lagi saat Iblis Mikaela ini menawarkan untuk tinggal bersama. Dia tidak menyangka kalau Iblis Mikaela yang terlihat sombong karena kecantikannya yang tiada tara ini, ternyata sangat ramah terhadap diri
Tubuh Rawindra mulai terasa panas saat mereka kembali ke rumah Iblis Mikaela.Wangi harum tubuh Mikaela semakin membuat perasaan Rawindra tidak karuan dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya ini. Rasa yang tidak tertahankan ini masih berusaha ditahan olehnya karena Iblis Mikaelaa belum memberinya isyarat untuk melakukannya sekarang."Ayuk! Kita mandi dahulu, Windra!" ajak Iblis Mikaaela. Rawindra yang sudah terpengaruh oleh khasiat buah yang dia makan langsung mengikuti arahan gadis iblis ini untuk mandi bersama. Selain untuk meredakan tubuh panasnya, mandi juga mungkin akan membuat tubuhnya menjadi lebih segar dan bugar untuk meladeni Iblis Mikaela."Kamu akan betah di sini, Windra!" kata Iblis Mikaela yang langsung membuka seluruh pakaiannya tanpa merasa malu sama sekali.Rawindra yang sudah dalam keadaan setengah sadar ini masih terkagum-kagum melihat tubuh Mikaela yang tanpa busana sama sekali. Tubuh yang sangat diidam-idamkannya saat pertama kalimelihat iblis cantik ini.
Tidak terasa sudah sebulan lamanya waktu Lembah Surga, Rawindra berada di dalam lembah yang menyediakan segalanya ini. Hari demi hari dilewati dengan menyusuri lembah yang seakan tiada batas ini. Banyak hewan-hewan yang berbeda dengan hewan-hewan di dunia manusia yang bisa diburu Rawindra untuk dimakan dagingnya tapi dia tidak tega untuk melakukannya. Bahkan Mikaela juga dilarangnya untuk berburu hewan-hewan ini termasuk juga hewan-hewan di sungai dan danau yang banyak tersebar di alam ini. Mereka hanya boleh makan buah-buahan dan sayur-sayuran yang banyak tersebar di sini. Untuk membuat api, Mikaela hanya cukup meniup dengan mulutnya yang mengeluarkan api. Sebagai wadah untuk memasak sayur, digunakan batok buah yang mirip buah kelapa yang banyak terdapat di lembah ini.Iblis Mikaela sangat menikmati kebersamaan dengan Rawindra, walaupun dia tahu kalau kondisi ini tidak akan berlangsung selamanya. Pengaruh buah ajaib akan menghilang setelah lewat satu bulan kecuali dia membuat Rawindr
Iblis Mikaela akhirnya tidaak jadi memberikan buah ajaib lagi kepada Rawindra dan membiarkan ingatan Pendekar Tangan satu ini kembali. Dia tidak ingin pendekaar ini nantinya membencinya karena kecurangan yang telah dia lakukan."Apa kamu masih memerlukan ramuan potion untuk menenangkan raksasa Balung Buto?" tanya Iblis Mikaela.Rawindra agak tersentak oleh pertanyaan Mikaela ini, membuat ingatannya kembali normal. "Sudah berapa lama aku di sini?" tanyanya.Hati Mikaela agak sedih karena Rawindra tidak akan ingat kebersamaan mereka selama sebulan terakhir ini gara-gara buah ajaib yang dimakannya."Belum lama ... kamu kelelahan setelah bertarung dengan Naga Hitam sehingga kamu beristirahat di rumahku di Lembah Surga," ujar Iblis Mikaela.Karena Rawindra sebenarnya tidak menaruh hati padanya, membuat Mikaela memutuskan untuk melupakan Pendekar Tangan Satu ini agar hatinya tidak terus sakit. "Lebih baik dia tidak mengingat apa-apa!" batin Mikaela."Kamu yang menolongku? Aku sangat berter
"Aku sangat berterimakasih atas bantuanmu, Kaela!" ujar Rawindra setelah Iblis Mikaela menyerahkan ramuan potion kepadanya.Melihat wajah senang Rawindra, membuat hati Mikaela ikut senang. Tapi itu hanya sesat, sebelum iblis cantik ini tenggelam lagi dalam kesedihannya."Tidak apa-apa. kapanpun kamu butuh bantuanku, aku siap membantumu!" sahut Mikaela."Jangan khawatir ... aku pasti mampir lagi ke sini!" Pendekar Tangan Satu ini menganggap Mikaela sedih karena kehilangan sahabat sehingga berusaha menghibur gadis ini. Tapi entah kenapa, Mikaela merasa kalau Rawindra tidak akan kembali lagi ke Lembah Surga menemuinya setelah kepergiannya."Aku tidak bisa mengantarmu, jadi kubuka portal cincin dimensi untukmu masuk ke Lembah Naga Hitam. dari sana kamu bisa meminta bantuan Naga Hitam untuk terbang ke angkasa menuju Bukit Iblis, agar kamu terhindar dari mara bahaya!" saran Iblis Mikaela."Kamu sangat baik, Kaela! Beruntungnya aku memiliki sahabat sepertimu yang sudah kuanggap sebagai sauda
GWAAARRR!Naga Hitam langsung menyemburkan api hitamnya ke arah raksasa Balung Buto sebagai balasan atas serangan batang pohon raksasa ini.Balung Buto menggerakkan tubuhnya ke samping untuk menghindari api hitaam dari Naga Hitam ini."Jangan mengeluarkan serangan mematikan, Naga Hitam! Kita hanya ingin menyadarkan raksasa Balung Buto dan mengusirnya dari Bukit Iblis saja!" seru Rawindra yang terkejut dengan tindakan tiba-tiba Naga Hitam ini."Aku tahu, Ryder! Seharusnya aku mengikuti instruksimu!' sahut Naga Hitam yang menghentikan serangannya.BLAAASSST!Balung Buto mengeluarkan sinar merah dari mata ketiganya yang ada di dahinya langsung ke arah sayap Naga Hitam. Raksasa ini sangat cerdas untuk menjatuhkan Naga Hitam dengan mengincar sayap naga ini yang sulit untuk dilindungi."Berpegangan, Ryder!' seru Naga Hitam yang terbang menyamping menyimpan sebagian sayapnya agar tidak terkena sinar merah yang bisa menembus tubuh ini.Rawindra memegang kuat tonjolan tulang punggung Naga Hita