Share

106. Balai Lelang

Penulis: Zhu Phi
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-29 17:01:04

Rawindra tampak menikmati sekali makanan di Kedai makanan yang disinggahinya, tanpa menyadari sudah ada gadis cantik yang berdiri di sampingnya.

Keharuman tubuh gadis cantik ini menyadarkan Rawindra kalau ada orang lain di dekatnya.

Matanya langsung melihat sosok gadis cantik ini. Masih muda, berambut panjang, dan tinggi langsing.

Gadis cantik ini hanya terdiam sambil tesenyum melihat lahapnya Rawindra menghabiskan makanannya.

"Tuan Muda, ini pemilik Balai Lelang yang Tuan Muda cari!" kata petugas gerbang yang masih tetap di sana menunggu janji Rawindra untuk memberinya upah tambahan.

"Ini koin perak untukmu!" seru gadis cantik tadi sambil memberikan beberapa koin perak kepada petugas gerbang. ”Jangan minta lagi sama Tuan Muda ini!”

"Terima kasih, Nona!' seru petugas gerbang yang kegirangan karena mendapat rejeki yang tidak terduga.

Gadis ini kembali memperhatikan Rawindra yang kembali menikmati makanannya padahal tadi sudah sempat memperhatikan dirinya.

"Apa Tuan Muda benar-benar aka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   107. Pedang Halilintar

    “BP? Kamu masih di sini?’ tanya Rawindra. “Maaf kalau aku lupa kalau kamu ikut bersamaku, habis kamu tidak kelihatan jadinya aku lupa!”“Tidak masalah! Aku tinggu di kamar Balai Lelang saja ya! Aku tidak begitu suka dengan keramaian!” sahut Black Panther.“Baiklah! Kamu ke kamar saja dahulu!” sahut Rawindra.Tidak berapa lama kemudian, gadis pemilik Balai lelang muncul kembali."Ada satu pedang yang sangat bagus dan kuat, Tuan Muda!" ujar gadis ini setelah kembali dari ruang pameran barang lelang."Pedang seperti apa yang kamu maksud?" tanya Rawindra."Pedang ini disebut Pedang Halilintar karena pedang ini katanya bisa mengeluarka elemen petir, juga konon pedang ini sering digunakan pendekar ternama pada jaman dahulu. Itu yang aku tahu, tapi terserah padamu!' ujar gadis cantik ini."Bagaimana dengan harga awalnya? Murah atau mahal?" tanya Rawindra."Tidak begitu mahal sih ... awal di 100 koin emas! Apa sekarang kamu memiliki koin emas sebanyak itu? Atau kamu mau ambil bayaranmu sekara

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   108. Aisya Yang Menakjubkan

    Bukan hanya bagian luar bangunan rumah Aisya yang indah tapi bagian dalamnya juga. Rawindra baru pertama kali melihat rumah dengan kemewahan seperti yang ditemukannya di rumah Aisya. “Aku mau mandi dahulu! Kamu pilih saja mau tinggal di kamar yang mana!” seru Aisya yang langsung meninggalkan Rawindra menuju kamar mandinya yang juga mewah. Rawindra sampai terpaku melihat semuanya. “Kamu bisa mandi di kamar mandi tamu di bagian belakang, Rawindra! Aku ada pakaian bersih yang bisa kamu ganti. Semoga cocok dengan tubuhmu,” Rawindra menuju ke kamar mandi belakang. Di depannya sudah tersedia pakaian bersih untuknya. Setelah mandi, tubuhnya terasa segar. “Enak ya jadi oraang kaya. Semuanya ada!” batinnya. Saat menuju ke ruang depan, dia berpapasan dengan Aisya yang hanya memakai handuk saja di tubuhnya, yang memperlihatkan sesuatu yang menyembul di balik handuk yang menutupi tubuhnya.Kecantikan dan keindahan tubuh Aisya juga membuat Rawindra tidak kuasa bergerak dan terus menatap gad

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   109. Gadis Misterius

    Lelang Mustika Jiwa menjadi lelang terheboh yang pernah dilakukan oleh Balai Lelang di Distrik Perdagangan ini. Matahari baru saja terbit, tapi antusias kultivator dan pendekar dari berbagai belahan dunia dan alam mendatangi Kota Pendekar, terutama Balai Lelang di Distrik Perdagangan.Antrian terlihat di pintu gerbang masuk utama yang menuju ke Distrik Bebas. Bahkan antrian yang mengular ini tidak menyurutkan niat mereka untuk sekedar melihat Mustika Jiwa yang terkenal langka dan sudah punah ini.Salah satu yang datang ke Kota Pendekar adalah sosok gadis cantik yang terlihat memasuki Distrik Bebas dengan seenaknya tanpa melapor dahulu kepada petugas gerbang. Gadis ini tidak melalui antrian dan bergerak sendiri ke arah gerbang masuk.“Berhenti!” teriak petugas gerbang. “Siapa yang mengizinkanmu masuk ke Kota Pendekar?” Gadis ini tampak tidak menghiraukan sama sekalit teguran keras dari petugas gerbang, dan terus melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam gerbang kota. Saat petugas ge

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   110. Lelang Mustika Jiwa

    Rawindra beruntung menemukan Aisya di tempat lelang karena dia tidak tahu tempat Lelang Master berada."Kamu naik ke lantai dua. Ada ruangan khusus di lantai dua ini untuk peserta Lelang Master!" ujar Aisya. "Kamu bersama siapa?""Tidak tahu! Dia temannya BP ... katanya mau ikut lihat Lelang Master ini, apa boleh?" tanya Rawindra."Boleh saja! Temannya Black Panther juga adalah temanku! rasanya kamu ini tidak asing ya ... tapi sudahlah aku banyak kesibukan! Kalian pergi saja ke atas sana!" tunjuk Aisya.Rawindra mendapat tempat duduk yang strategis yang telah disediakan oleh Aisya untuk melihat barang-barang yang dilelang khusus untuk tamu Lelang Master ini, tapi tamu-tamu lainya juga boleh menawar apabila ingin memiliki barang-barang lelang berkualitas ini."Barang lelang pertama adalah Pil Kebangkitan Dewa yang dibuat khusus hanya 5 butir saja dalam satu botol kaca! Kami buka dengan harga 5 ribu koin emas! Ada yang berminat untuk menawar?" tanya juru lelang."Pil ini hanya namanya s

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   111. Iblis Cantik Jelita

    Veela baru kelihatan keesokan paginya saat Rawindra mengunjungi Black Panther.“Sampai kapan kamu akan tinggal di sini?” tanya Black Panther yang sudah tidak betah berada di Kota Pendekar. Wajah makhluk spirit ini terlihat kesal karenaerasa terkurung terus di kamar penginapan Balai Lelang.“Kita pergi besok pagi, BP! Kita juga sudah terlalu lama berada di Kota Pendekar ini."Rawindra berusaha menenangkan Black Panther yang sedang marah terhadap dirinya."Kupikir kamu memutuskan untuk tinggal di sini selamanya?" sindir Black Panther.Black Panther benar-benar marah terhadap dirinya, membuat Rawindra agak kewalahan untuk membujuk saudaranya ini agar bisa lebih tenang."Kok berkata begitu? Aku ke sini kan atas permintaan kakek petapa!" kata Rawindra beralasan."Awalnya ... tapi keterusan dengan Aisya dan tidak bisa lepas darinya! Aku tanya lagi, apa kamu akan lama di Kota Pendekar? Kalau lama, aku pergi saja dahulu ... tempat ini tidak cocok buatku!" sahut Black Panther."Tidak! Aku teta

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   112. Lembah Kesuraman

    Lembah Kesuraman benar-benar sesuai namanya yang menyebar bagaikan teror di lingkup kehidupan iblis yang berada di Alam Iblis.Tidak ada yang indah di lembah ini sejauh mata memandang.Suasana suram dan gelap sudah menghinggapi Rawindra saat dia mendekati Lembah Kesuraman."Pantas lembah ini dinamakan Lembah Kesuraman. Suasananyaa sangat suram dan mencekam!"Pendekar Tangan Satu ini mencoba melihat situasi terlebih daahulu sebelum memasuki lembah yang menakutkan ini."Dingin sekali lembah ini, tapi dinginnya bukan dingin yang menyenangkan. Terasa sakit semua tulang terkena dinginnya hawa lembah ini," ujarnya.Tidak ada pepohonan hijau seperti lembah pada umumnya yang indah dan subur di dalam Lembah Kesuraman.Hanya ada pepohonan yang sudah mati dan menghitam, bahkan menyebarkan hawa bus*k. Pohon-pohon mati ini terlihat bagaikan hidup seperti pohon mati di hutan mati yang menyerangnya habis-habisan."Apa yang sebenarnya direncanakan gadis iblis itu? Kenapa harus aku yang memasuki Lemba

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   113. Mencari Pusaka Iblis

    "Hati-hati, Rawindra! Pusaka iblis ini dijaga oleh Pendekar Cakar Iblis! Kamu harus mengalahkannya untuk mendapatkan Pusaka Iblis ini!" seru suara Veela memberikan petunjuk kepada Rawindra. “Kenapa kamu tidak datang sendiri saja untuk menantang Pendekar Cakar Iblis ini? Kenapa juga baru memberitahukanku masalah ini sekarang?” gerutu Rawindra yang kesal dengan iblis cantik ini yang bertindak seenaknya. “Aku lupa tadi! Seharusnya aku memberitahukanmu kalau Lembah Kesuraman dihuni oleh Pendekar Cakar Iblis!” sahut Veela. "Jadi kamu bisa lebih cepat menemukan Pusakaa Iblis!" “Lupa apa sengaja lupa? Aku tidak percaya padamu!” seru Rawindra dengan jengkelnya. “Aku benar-benar lupa, Windra! Seharusnya aku memberitahumu masalah ini!” sahut suara Veela ini tanpa penyesalan sama sekali. “Kenapa juga Pusaka Iblis ini harus dijaga oleh Pendekar Cakar Iblis? Apa pendekar ini sangat hebat?" tanya Rawindra. “Ada kisahnya tapi yang penting sekarang kamu harus meminta kembali Pusaka Iblis yang t

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   114. Pendekar Cakar Iblis

    Pendekar Cakar Iblis yang mempunyai nama asli Raksamukti Cakrawangsa adalah putra mahkota Kerajaan Iblis di Alam Iblis ini. Kerajaan Iblis tidak begitu mencolok kelihatannya karena tidak ingin semua pendatang dari berbagai alam dan dimensi khawatirdengan kerajaaan ini, sehingga Kerajaan Iblis memilih untuk tidak menonjolkan diri dan memilih melindungi Alam Iblis secara diam-diam. Raksamukti tidak setuju dengan cara-cara yang dilakukan ayahnya yang saat itu menjadi raja. Baginya, seluruh rakyat dan pendatang harus tahukalau penguasa Alam Iblis ini adalah Kerajaan Iblis yang dipimpin Klan Cakrawangsa. Putra mahkota ini memilih untuk menjadi pendekar dan berpetualang ke seluruh alam yang ada. Kepintaran Raksamukti membuatnya menjadi Pendekar Cakar Iblis yang terkenal setelah berguru di Pulau Tengkorak Iblis yang terdapat di Alam Iblis ini. Ayah dari Raksamukti tidak setuju kalau putra mahkota mempelajari ilmu bela diri memutuskan untuk melarang semua kegiatan pendekar di Alam Iblis i

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30

Bab terbaru

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   218. Akhir Kisah Rawindra

    Amara yang marah besar langsung berubah menjadi rasa kasihan saat melihat keadaan Shen Long. Tubuhnya kurus kering dan menderita semacam penyakit misterius yang sulit untuk disembuhkan."Kaisar Agung benar-benar menghukum berat Kaisar Naga yang gagal memenuhi perintahnya. Ada sebabnya Shen Long memberikan Kitab Jari sakti dan Pedang Naga Api ... itu semua atas perintah ayahmu, Amara."Aisya baru menjelaskan kondisi yang sebenarnya saat mereka menemui Shen Long yang lumpuh dan tidak mampu untuk bergerak sama sekali."Sadis sekali Kaisar Agung itu ... kenapa dia memburuku, Aisya?" tanya Rawindra."Aku tidak tahu, Windra ... semua itu ada hubungannya dengan masa lalumu yang terlupakan! Aku hanya diperintahkan ke Kota Pendekar ini untuk menahanmu tinggal di sini sampai ayah datang menemuimu, tapi aku tahu kalau Kaisar Agung berniat jahat padamu sehingga aku harus melanggar perintah ayah!" sahut Aisya."Lebih baik kita segera pergi dari Alam Lelembut ini, Windra ... Kaisar Agung masih membu

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   217. Menemui Kaisar Naga

    "Begini Aisya ... aku dan Windra sudah memutuskan akan mengajakmu untuk pergi bersama ke Alam Manusia. Apa kamu berminat untuk pergi bersama kami?" tanya Amara.Aisya menaikkan sedikit bibirnya dengan dahinya yang berkerut seolah sedang berusaha mencerna ucapan Amara. "Aku tidak mengerti maksudmu, Amara! Untuk apa aku ikut dengan kalian? Bukankah kalian ini pasangan suami-istri?" ujarnya."Benar, Aisya ... kamu masih belum mengerti juga? Apa kamu benar-benar mencintai Windra?" tanya Iblis Amara sekali lagi dengan tegas."HAH!"Aisya benar-benar tidak mengerti maksud pembicaraan dari Iblis Amara. Hal ini membuat kesal Amara."Ya sudah kalau tidak mau ikut! Aku hanya tidak ingin Windra menyesal telah meninggalkanmu di Kota Pendekar ini. Kemungkinan kecil untuk Windra kembali lagi ke Alam Iblis ini walaupun dia menginginkannya," ujar Iblis Amara."Apa sebenarnya maksudmu, Amara? Jangan bertele-tele dan membingungkan ... langsung saja ke pokok permasalahan!" tegur Aisya."Hufh! Baiklah, a

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   216. Tuan Besar Rawindra

    Gadis yang barusan datang ini sangat cantik dan anggun sekali. Walaupun wajahnya cantik jelita, tapi ketegasannya membuat anak buahnya takut terhadapnya."Nona ... gembel-gembel ini telah berani mengacau di tempat Nona! Seharusnya kita tidak memberi ampun terhadap mereka!" seru salah satu penjaga gerbang Balai Lelang ini.PLAAAK!Sebuah tamparan keras diterima oleh penjaga pintu gerbang ini. "Siapa lagi yang berani mengatakan tamu kita ini, gembel?" hardik gadis cantik ini.Peri Houri dan Roh Athalia dibuat bingung oleh sikap gadis muda yang cantik ini, tapi tidak demikian dengan Iblis Amara."Aisya ... kamu tambah cantik saja! Windra pasti semakin terpikat olehmu!" seru Iblis Amara.Sikap bersahabat Iblis Amara membuat peri Houri dan Roh Athalia keheranan. Hal yang sama juga dialami oleh penjaga gerbang Balai Lelang."Kalian semua memang pantas dipecat! Sudah bertemu Tuan Besar kalian, masih saja tidak memberi salam hormat dan minta maaf!" teriak Aisya kepada belasan penjaga gerbang

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   215. Kota Pendekar Baru

    Kota Pendekar begitu megahnya saat Rawindra bersama istri dan sahabat naga-nya tiba di kota yang telah mengalami perubahan besar ini.Tidak ada bekas ledakan dan kejadian besar yang menewaskan setengah penduduk Kota Pendekar ini. Kota ini seakan tidak pernah terusik oleh kejadian besar apapun.Tidak ada lagi pembagian distrik seperti sebelumnya, bahkan tidak ada lagi penjaga di perbatasan kota ini. Semua penghuni Alam Lelembut bebas untuk keluar-masuk Kota Pendekar tanpa perlu melalui gerbang pemeriksaan seperti sebelumnya."Wah! Siapa yang membangun kembali Kota Pendekar ini? Sangat indah sekali!" kata Rawindra yang takjub dengan bangunan-bangunan baru yang sanggup dibangun dalam waktu yang cukup singkat."Apa Kak Shen Long masih memerintah di Kota Pendekar ya?" tanya Iblis Amara. Dewi Iblis ini menyinggung tentang kaisar Naga yang sebenarnya menjadi sumber masalah kehancuran Kota Pendekar dengan menyerahkan Kitab Jari Sakti dan Pedang Naga Api kepada dirinya dan Amara."Kaisar Naga,

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   214. Kemana Iblis Mikaela?

    Kemampuan Rawindra yang sudah mencapai tingkat tertinggi dalam ilmu pendekar, kultivasi, dan magis membuatnya tanpa kesulitan membuka kunci ingatan yang telah disegel oleh kekuatan magis Iblis Mikaela.Wajah Rawindra yang awalnya tampak tenang mulai terlihat pucat pasi dengan wajah yang penuh kepanikan saat berusaha mengingat kejadian masa lalunya bersama Iblis Mikaela.Berbagai kilasan kejadian masa lalu yang terus lalu lalang dalam ingatannya ini membuat Rawindra terkejut sekaligus bingung dengan kejadian yang awalnya sama sekali tidak diingatnya sama sekali ini."Kenapa, Kaela? Kenapa kau lakukan ini?" ujar Rawindra dengan wajah penuh penyesalan."Apa Ryder sudah ingat semua kejadian bersama Ryder Mikaela?" tanya Naga Hitam."Apa yang telah terjadi, Windra?" tanya Iblis Amara yang baru pertama kali melihat kepanikan dalam diri Rawindra. Dia tidak mengerti apa yang telah terjadi, tapi perasaannya sebagai wanita mengatakan kalau telah terjadi sesuatu antara Rawindra dengan Mikaela ya

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   213. Awal Yang Baru

    Belum sempat Dewa Iblis membalas ucapan Iblis Rawindra, tiba-tiba terasa sesuatu yang dingin menerpa lehernya.CLASH!Satu tebasan dari Pedang Iblis Api mengakhiri hidup Dewa Iblis untuk selama-lamanya. Iblis Rawindra benar-benar membuat Dewa Bodhisatva tidak akan mampu lagi untuk inkarnasi ataupun reinkarnasi dengan kemampuan Immortal-nya.Walaupun Pedang ini berkobar api tapi bisa terasa dingin di leher Dewa Iblis,yang menunjukkan kehebatan Iblis Rawindra untuk mengendalikan elemental api sesuai keinginannya.Roh Kultivasi di dalam diri Dewa Bodhisatva ini turut dihancurkan oleh kekuatan Iblis Rawindra, sehingga tidak akan lahir lagi Dewa Bodhisatva baru hasil inkarnasi dan reinkarnasinya.Roh Dewa Bodhisatva juga turut hancur karena setelah menebaskan Pedang Iblis Api pada bagian leher Dewa Bodhisatva, Iblis Rawindra juga menusukkan Pedang Iblis Petir ke dalam tubuh Dewa Iblis untuk menghancurkan semua spirit dan kemampuan spiritual yang terdapat di dalam tubuhnya.Mata Dewa Iblis

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   212. Iblis Rawindra vs Dewa Iblis

    Dewa Bodhisatva tetap memandang angkuh ke arah Rawindra. Dia tidak gentar sedikit pun terhadap Pendekar Tangan Satu ini."HA-HA-HA! Kamu belum lihat kemampuanku yang sebenarnya, Tangan Satu!" serunya dengan penuh keangkuhan."Kemampuan apalagi yang kamu miliki, Bodhisatva? Kamu tidak ubahnya seperti penjahat yang menyamar menjadi dewa ... haus kekuasaan dengan menghabisi dewa lainnya!" hasut Rawindra.Dewa Bodhisatva tidak menjawab pertanyaan Rawindra, tapi tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat. "Aku telah mempelajari Kultivasi Kegelapan yang membuatku bisa beruba wujud menjadi Dewa Iblis yang tak terkalahkan!" serunya.Aura hitam yang keluar dari dalam tubuh Dewa Bodhisatva ini membungkus tubuhnya dengan rapat sampai wujudnya tidak kelihatan lagi."Bersiaplah untuk mati, Tangan Satu!" Hanya terdengar suara sombong dari Dewa Bodhisatva saat tubuhnya terbungkus habis oleh aura hitam yang juga melindunginya dari serangan lawan apabila Rawindra memutuskan untuk menyerangnya.Namun, Pendekar

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   211. Pertarungan Akhir - Trio Pendekar (II)

    Peri Houri langsung mengeluarkan jurus pamungkasnya yaitu 8 Jurus Peri Iblis untuk satu tujuan, yaitu menghabisi Roh Shivya agar tidak mengacau lagi di Alam Lelembut."Peri Iblis Pemusnah!"Peri Iblis Pemusnah memiliki daya magis yang tinggi karena rata-rata peri iblis mempelajari ilmu sihir untuk jurus bela diri mereka. Sesuai namanya, serangan ini akan memusnahkan apa saja yang tersentuh oleh aura magis yang berwarna hitam.Roh Shivya juga menyadari situasi ini sehingga dia berusaha untuk melawan Peri Houri juga dengan jurus terkuatnya."Roh Tanpa Jiwa!"Tubuh Roh Shivya seakan membelah diri menjadi beberapa sosok roh yang menyerupai Roh Shivya. Seluruh Roh Shivya ini maju menyerang Peri Houri yang terus menerus mengeluarkan aura hitam pemusnah ini.Menyadari serangan yang berbahaya dari beberapa Roh Shivya ini, Peri Houri mulai mengeluarkan jurus kedua. "Peri Dewa Abadi!"Teknik bela diri yang menitik beratkan pada pertahanan ini membuat Peri Houri diselubungi lingkaran bola cahaya

  • Perjalanan Pendekar Tangan Satu   210. Pertarungan Akhir - Trio Pendekar (I)

    # Peri Houri vs Roh Shivya # Roh Shivya bergerak dengan cepatnya bagaikan melayang cepat di angkasa menuju ke daratan. Phoenix Hitam yang berusaha menerjang Roh Shivya ini hanya mengenai tempat kosong saja karena gesitnya pergerakan roh ini."Aku menantangmu pertarungan satu lawan satu, Peri! Kalau kau berani, silahkan turun ke sini untuk bertarung denganku ... bukannya mengandalkan Black Phoenix bodohmu itu!" seru Roh Shivya.Peri Houri masih berada di atas Black Phoenix, lagi memikirkan tantangan dari Roh Shivya ini apakah pantas diladeni atau tidak."Sudah kalah, masih bertingkah! Kamu memang harus dihajar, Shivya!" sahut Peri Houri."Hihihi ... kalau berani turun ke sini! Jangan suruh burung hitam itu terus memburuku!" tantang Roh Shivya lagi.Peri Houri tahu kalau Roh Shivya sudah berada di ujung tanduk. Hanya mengandalkan Black Phoenix maka lambat laun dia akan dikalahkan karena Rajawali Hitam yang menyertainya kini sudah menghilang dan meninggalkannya sendirian."Menyerah sa

DMCA.com Protection Status