maaf kak, hari ini aku lembur jadi tidak bisa lebih 🙏
BOOOOOMMM….“Pemimpin! Apa itu?” Tanya tetua sekte Heaven yang merasa kebingungan karena niat membunuh dari dalam makam. “Tidak apa-apa, sesuatu hal yang baru lahir ke alam dewa ini. Dan itu akan jadi masa depan baru bagi kita semua!” Sahut master sekte Heaven sambil tersenyum senang melihat ke arah makam tersebut. Saat mendengar hal tersebut, tetua sekte Heaven masih tidak paham hanya saja niat membunuh yang terlalu kuat ini membuatnya sedikit gelisah. Dia takut kalau anak-anaknya berada dalam bahaya tapi melihat master sekte sendiri sangat tenang membuatnya masih diam tidak mengatakan kegelisahan yang dia alami. Tidak hanya dia saja yang gelisah bahkan tetua dari keluarga Yang merasakan hal buruk di dalam sana dan saat dia sedang bingung dengan niat membunuh tersebut, seseorang memberitahunya kalau dua di antara anak muda mereka telah mati di dalam sana. Dan lampu jiwa dari Yang Qinru juga tampak berbeda, hati tetua itu sangat ketakutan dan berharap bisa masuk ke dalam sana. Hanya
Kekuatan dari patung itu benar-benar setara dengan jiwa dewa perang dan entah karena apa, tampaknya dia mempunyai pikiran sehingga membuat inti yang seharusnya ada di dadanya berpindah ke tempat lain. Bahkan Xiao Chen tidak dapat menebak kemana rah inti itu dengan matanya, saat satu patung dihancurkan kemungkinan patung lain dapat mempelajari bagaimana cara untuk menghindari dari serangan Xiao Chen yang menargetkan inti core di dadanya tersebut. Tapi Xiao Chen tidak menyerah karena ia melempar pedang ashura ke langit dan dua pedang itu sekarang melayang di atas Xiao Chen. “Kamu pikir bisa menghindar dari kematian? Tidak! Aku tidak pernah melepaskan siapapun yang menyakiti milikku, Combined technique, Thousand Death Slash!” Dua pedang membesar di depan mata patung raksasa itu lalu keduanya bergerak menebas ke setiap inci tubuh si raksasa yang tidak dapat menahan tebasan kedua pedang milik Xiao Chen. SLASSSHHHH…RAAAAAAOOORRRRRRR…“Mengganggu, hancurkan dia!” Xiao Chen merasakan monst
Mendengar ucapan dari wanita itu membuat Xiao benar-benar tidak paham, sosok? Dia? Apa yang dimaksud oleh si wanita tersebut? Dia benar tidak paham maksud dari sosok yang dikatakan oleh si wanita padanya. Dan pada saat yang sama, Yang Qinru di dalam pelukannya tiba-tiba melayang membuat Xiao Chen menjadi marah ingin menyerang tapi tiba-tiba itu berhenti saat melihat apa yang di lakukan oleh si wanita kepada Yang Qinru. Dia menyembuhkan luka dalam dan memperkuat tubuh Yang Qinru yang tidak sadarkan diri tersebut. Setelah melakukan itu, sosok wanita kembali menatap Xiao baik dan bertanya dengan ekspresi datar.“Bagaimana jika mencoba teh dulu?” “Baiklah, mari coba satu teh buatan mu!” Jawab Xiao Chen dengan ekspresi yang sebenarnya tidak mau tapi terpaksa mau karena sadar akan sulit untuk menolak si wanita jika sampai Xiao Chen melakukan penolakan lagi. Jadi, ia menerima ajakan si wanita tersebut untuk ikut Minum teh bersama meski tidak tahu asal usul wanita tersebut. Pada saat Xiao C
“Tidak, dia bukan pahlawan!” Ucap Xiao Chen menjawab pertanyaan dari si wanita. Mendengar jawaban Xiao Chen, si wanita mengerutkan keningnya merasa kalah jawaban Xiao Chen kasar sekali. Pria itu telah berjuang semasa hidupnya untuk melindungi kehidupan yang seharusnya tidak perlu di lindungi, dia juga kehilangan seluruh keluarga, saudara dan juga kekasihnya di depan mata sendiri. Bahkan meski terus berjuang pada akhirnya dia mati karena mengorbankan diri menyegel makhluk asing tersebut dalam kehampaan. Membawa kedamaian ke alam dewa meskipun tidak sedanai yang di bayangkan karena masih ada sisa bawahan makhluk itu disini.“Kenapa kamu bisa bilang dia bukan pahlawan? Setelah semua perjuangan yang dilakukannya?” Tanya si wanita ingin tahu alasan Xiao Chen berbicara seperti itu padanya.“Pria itu tidak pernah ingin di anggap pahlawan, pria itu tidak pernah ingin menjadi pahlawan seperti yang orang lain bayangkan. Jika memang dia ingin di anggap pahlawan, maka harusnya nama dia masih teru
“Bagaimana? Apa benar ini tempatnya?” Beberapa kelompok dengan simbol kepala singa di dadanya muncul di dalam makam. Dimana makam yang tidak memiliki energi, mereka langsung pergi kesana untuk melihat apakah masih ada mayat atau tidak di dalamnya. Tapi pada saat mereka baru saja masuk, sesuatu terjadi dimana formasi aneh menutupi area sekitar mereka sehingga tidak ada jalan untuk kabur dari tempat itu. “Sialan, ini juga jebakan!” Ucap satu di antara mereka terkejut dan merasa terkecoh oleh satu makam yang tampak tidak berbahaya tersebut. “Tenang, lihatlah! Makamnya mulai bergerak, kita bisa mendapatkannya tanpa harus di ganggu. Jangan mengeluh mari bekerja!” Pemegang peti mati berjalan ke arah peti mati di dalam ruangan itu. Dan saat sampai, dia melihat mayat dengan tubuh dibaluti oleh kain putih memegang pedang besar di dadanya. Jelas kalau orang tersebut bukan pria biasa, saat melihat mayat tersebut mata mereka langsung berubah menjadi sangat bersemangat. Mengeluarkan sebuah manik
BOOOOOOOMMMMMMMMMMLedakan besar terjadi di makam itu dan perubahan pada makam juga mulai terjadi dimana makam yang tadi memiliki cabang setiap masuk sekarang itu menghilang menunjukan sebuah tempat yang luas serta kawah besar karena ledakan mengamuk dari sosok mayat hidup yang baru saja bangun tersebut. Penganut kehancuran yang melihat sosok itu melayang di langit merasa sangat takut, Mereka bukan takut karena kekuatan dari si mayat tapi perasaan yang jelas-jelas menjadi makanan bagi si mayat membuat mereka sangat takut. Tidak mereka sangka kali ini salah perhitungan sampai mereka membangkitkan musuh paling buruk bagi penganut seperti mereka pada zamannya.“Kalian semua akan mati! Aku harus membunuh kalian, Dragon slayer blood sword datang padaku!” Pedang besar itu terbang dan datang langsung ke genggaman tangan mayat pria yang di tutupi oleh kain putih tersebut. Aura pria itu semakin kuat saat pedang itu ada di tangannya dan murid-murid yang terpisah terdiam melihat mayat pria itu y
“Siapa kamu?” Tanya Yang Qinru pada wanita yang cantik dan selalu tersenyum itu. Sejak tadi mereka hanya menikmati teh di meja yang di buat oleh wanita di depannya, sehingga Yang Qinru penasaran kenapa wanita itu bisa muncul di tempat ini? Dan dia juga penasaran sebenarnya dia saat ini berada dimana? Sampai-sampai dia berpikir itu adalah alam setelah kematian, tapi dia memang belum mati lalu apa yang terjadi disini?“Aku? Ah, aku lupa memperkenalkan namaku yah? Dan kamu bingung kenapa bisa ada disini? Jawabanmu karena aku memilihmu sebagai penerusku! Alasan lain karena kamu memiliki hati pada dia yang telah tersakiti oleh langit yang telah susah payah di lindungi olehnya!” Ucap si wanita dengan senyum indah tapi juga ada rasa sakit jauh dalam hatinya melihat orang yang dia cintai begitu menderita seumur hidupnya. Kehilangan semua orang-orang terdekatnya, kekasih, orangtua bahkan juga saudaranya sendiri di depan mata, itu benar-benar adalah hal yang paling menyakitkan dalam kehidupan p
“Apa yang kamu lakukan?” Tanya Xiao Chen setelah berhasil menangkap Yang Qinru lalu membawanya menjauh dari mayat hidup. Jika Xiao Chen tadi terlambat sedikit saja, mungkin wanita ini bisa jatuh ke dalam gelombang pertarungannya dengan mayat hidup tersebut. Untuk ia sadar dan berhasil menangkap Yang Qinru sebelum mayat hidup itu bereaksi menyerangnya. “Itu… Seorang wanita tadi melemparkan aku ke bawah saat baru saja sadar!” Jawabnya dengan jujur dan wajahnya agak malu melihat wajah Xiao Chen yang sedang marah itu. Saat Xiao Chen mendengar kalau Yang Qinru di lempar oleh seseorang ke bawah, ia tiba-tiba ingat kalau itu mungkin wanita yang ia temui sebelumnya. Apa wanita itu marah karena jawaban yang ia berikan? Mungkin saja, karena tidak bisa membalas dengan dirinya maka si wanita langsung membalas menggunakan Yang Qinru. Ia hanya dapat menggelengkan kepala, lalu menatap ke arah mayat hidup yang saat ini juga menatapnya dengan tatapan permusuhan. Tampaknya sangat sulit untuknya membu
Dengan alasan dia juga ingin mempunyai pasukan naga sendiri meski ada suku naga di luar alam dewa yang dia sendiri tidak terlalu suka pada mereka. “Wah… menyenangkan sekali!” ucap Xiao Qianlu yang sangat senang bisa bermain di sekitar puncak Mulong dengan bebas tanpa harus dilarang oleh siapapun. Meski dia baru berumur dua tahun, dia sudah sangat suka bermain kemanapun sama seperti Xiao Chen yang terkenal bebas. Sifatnya yang bebas itu memang benar-benar turun dari Xiao Chen bahkan naga kecil bisa melihat kalau anak kecil di atas punggungnya memang anak dari Xiao Chen.“Benar-benar, ayah dan anak memang mirip tapi aku harap tidak seperti ayahnya. Terlalu liar…” ucap Naga kecil dalam hatinya berharap kalau Xiao Qianlu tidak terlalu merepotkan seperti Xiao Chen di masa depan nanti. Jika itu terjadi mungkin dia akan butuh banyak usaha menjaga anak ini, pasti siapa lagi yang akan di beri tanggung jawab oleh Xiao Chen kalau bukan dia. “Sudah bermain?” Setelah setengah hari bermain puas d
Xue Rong'er tidak menyangka kalau anaknya akan benar-benar bisa bermain dengan riang di puncak Mulong tanpa rasa khawatir. Master sekte Heaven yang merasakan udara di puncak Mulong tiba-tiba menyadari juga kalau puncak Mulong sudah berubah total. Ini jauh lebih baik daripada beberapa puncak milik sekte yang di miliki oleh pemimpin puncak lainnya. Tidak hanya tempatnya yang menghasilkan udara yang sangat segar bahkan qi dewa disana jauh lebih baik daripada beberapa puncak kosong lainnya. Master sekte duduk di meja yang sama dengan Lu Lingzhi lalu bertanya bagaimana hal ini bisa terjadi? Wanita itu hanya menggeleng kepala tidak tahu, anak itu memang cerdas pada umumnya jadi harusnya sebagai seorang guru master sekte lebih tahu tentang Xiao Chen.“Kakek guru, ibu.. Sebenarnya dari dulu Xiao Chen memang bisa melakukan hal yang tidak bisa kita lakukan pada usia sama. Dia sudah sering melakukan ini demi kenyamanan hidupnya atau orang sekitarnya, dulu kalau tidak salah di puncak sekte Heaven
“Apa tidak masalah membiarkan dia pergi? Bukankah seharusnya kamu mempertemukan mereka sekarang?” Tanya Lu Lingzhi pada master sekte Heaven yang masih berdiri memandang ke arah merak miliknya terbang. “Tentu saja, tapi menurutmu apa itu akan menjadi yang terbaik? Apa kamu yakin dia siap?” Master sekte dengan senyum tipis menjawab pertanyaan dari Lu Lingzi tersebut dengan pertanyaan yang lain. Tapi pertanyaan itu membuat Lu Lingzhi terdiam, tentu saja dia tidak yakin apakah Xiao Chen siap atau tidaknya tapi menurutnya tidak ada salah kalau anak itu melihat sendiri apa yang harusnya bersama dengan dirinya. Master sekte Heaven menghela nafas lalu menepuk pundak Lu Lingzhi, dengan senyum tipis dia sedikit berbicara kalau meski Xiao Chen seolah dalam keadaan baik tapi dia sangat yakin. Di saat semuanya jelas, pemuda yang ceria dan tampak tidak ada sesuatu yang spesial itu akan mengamuk segila-gilanya. Mungkin, juga ia akan menjadi dewa pendendam dan memiliki tujuan untuk memusnahkan semu
Tentu bahkan Mu Biyu merasa aneh dengan fasilitas dari puncak Mulong, semuanya bukan sesuatu yang digunakan untuk berlatih tapi lebih seperti untuk bersantai bukan?Apa ada kultivator yang menginginkan hal seperti itu di sebuah puncak seindah dan penuh dengan qi ini? Mungkin hanya Xiao Chen sendiri, yang benar-benar mengubah mata Mu Biyu mengenai betapa santainya pemuda yang ada di depannya tersebut. Banyak orang yang berbondong-bondong untuk melatih diri mereka di luar sana tapi pemuda ini seolah tidak peduli dan hanya menikmati dirinya sendiri. Tentu sebenarnya Lu Lingzhi juga berpikiran sama tapi saat melihat tubuh Xiao Chen, dia mengubah pikiran itu. Memang bagi orang lain harus memperkuat dirinya dengan berlatih keras tapi sebenarnya Xiao Chen sudah berlatih cukup keras dan dia bisa melihat kalau pemuda ini bisa kapan saja naik ke ranah kaisar bumi. “Jadi, apa kamu menahan diri nak?” Tanya Lu Lingzhi menatap Xiao Chen seolah ingin tahu apakah tebakannya benar atau salah.“Menahan
Setelah siang harinya, Mu Biyu baru keluar dari rumah Xiao chen dengan pakaian yang baru, meski terlihat tenang tapi Xiao Chen masih bisa melihat kegelisahan dari dirinya. Hanya saja karena ada Lu Lingzhi membuatnya merasa lega dan bisa menghilangkan ketakutan tersebut. Berpikir bagaimana wanita ini menjadi yang kuat di antara para murid? Sedangkan dia saja masih mempunya ketakutan sendiri di dalam tubuhnya. Tapi Xiao Chen tidak mengatakan apapun dan masih menjamunya dengan baik, memberi makanan siang di meja yang sedikit mewah. Membuat Lu LIngzhi bahkan merasa senang bisa memakannya meskipun dia sendiri tidak perlu makanan seperti itu sekarang.“Nak, tampaknya aku akan sering kesini di siang hari. apa kamu bisa menyiapkan makanan seperti ini lagi untukku?” tanya Lu Lingzhi dengan ekspresi bahagia selama mencoba makanan Xiao chen. begitu juga Mu Biyu yang tadi tertutup merasa senang bisa mencicipi makanan Xiao chen. “Terima kasih, ini enak!” Ucapnya dengan suara agak lembut tapi tida
Xiao chen melihat sendiri bagaimana Mu Biyu diperlakukan oleh sepuluh orang pria yang saat ini di ilusi itu, tapi hanya sebatas itu Lu Lingzhi langsung membuat rekaman lain dari ilusinya dimana sosok Mu Biyu yang sudah hancur menatap langit malam dengan ekspresi yang sudah siap mati. Tapi sekali lagi pasangan itu datang dan menyebutnya sebagai wanita murahan di tempat tinggal Mu Biyu membuat wanita itu putus asa dan merasa malu sebelum akhirnya master sekte menemukan wanita yang hampir mati itu. Mata putus asa dan rasa sakit dari wanita itu membuatnya tersentuh lalu memutuskan untuk membawanya kembali pulang ke sekte dan juga Mu Biyu tidak punya keluarga disana sehingga tidak akan ada yang peduli jika pun dia menghilang.“Apa keluarga dari orangtuanya juga tidak peduli?” Tanya Xiao Chen dengan ekspresi sangat muram di wajahnya. “Haa… Dia berasal dari keluarga bangsawan yang terhormat dan dia anak keturunan satu-satunya dari wilayah kerajaan Yun, Ayahnya juga punya gelar Marquess disa
“Ho, jadi kamu murid dari murid Suamiku? Tampan, sepuluh dari sepuluh. Lebih tampan dari pria manapun di alam dewa, Bagus!” Tiba-tiba di lihat dan di nilai oleh seseorang yang tidak di kenal membuat Xiao Chen agak aneh. “Hahaha maaf, aku lupa memperkenalkan diriku padamu. Namaku Lu Lingzi, kamu bisa memanggilku dengan sebutan ibu guru saja dan jangan pernah memanggilku dengan sebutan nek. Paham?” Xiao Chen entah kenapa bisa merasakan kalau wanita ini berbeda daripada tetua atau master sekte. Dan cara bicaranya yang blak-blakan menandakan kalau dia orang yang tidak suka setiap perkataannya di langgar. Karena itu Xiao Chen dengan cepat memberi salam hormat dan memanggilnya ibu sesuai dengan instruksi Lu Lingzi. “Bagus, anak baik… Oh, apa Mu Biyu ada di dalam?” “Ada ibu, tapi… aku baru saja memberinya teh dan cemilan, jadi mungkin dia sedang makan di dalam! Apa ini ingin bertemu dengannya?” Lu Lingzhi melihat Xiao bersatu dengan hati-hati, memikirkan anak ini keluar dari rumah setelah
Kata-kata wanita itu sangat menyakitkan bagi mereka para orang tua, tapi tidak ada satupun dari mereka berani menjawab karena mereka masih ingin hidup dengan baik di sekte. Melihat Wanita yang menjadi master puncak bunga itu marah padanya, master sekte dengan canggung menenangkan wanita itu. Bahkan sikapnya pada wanita itu sangat luar biasa sopannya seolah dia yang ditakuti di luar sana hanya sebatas pria lemah di depan wanita tersebut. Dan meski di coba, wanita itu tetap marah padanya sehingga master sekte Heaven yang ingin menenangkan malah menjadi sasaran amarah si wanita. QIn Yuan akhirnya turun tangan lalu menjelaskan kalau mereka baru saja menyelesaikan turnamen yang digunakan memilih seratus terbaik yang akan ikut masuk ke dalam tanah terlarang. Saat Lu Lingzhi mendengarnya, dia paham dengan kondisi sekte secara keseluruhan dan lagi Qin Yuan juga menceritakan tentang Xiao Chen padanya membuat dia sangat penasaran dengan pemuda tersebut. “Saudari Lu, keturunan dari saudara Xiao
“Setidaknya kakek, cobalah sembuhkan dulu bengkakmu itu. Meski tidak kelihatan oleh anak-anak lain tapi bagiku yang dekat denganmu bisa melihatnya!” Tegus Xiao Chen menatap aneh pada master sekte Heaven.“Ehem, mati lupakan masalah kepalaku dulu. Aku akan menenangkan situasi disini untuk sekarang!” Ucapnya sambil menatap murid-murid yang sudah sadar tapi tidak tahu sebenarnya terjadi apa disana?“Baiklah, pertandingan selesai. Pemenangnya adalah Gu zhia, dia akan menjadi peringkat pertama dalam turnamen antar murid kali ini. Selamat nak! Kamu bisa pergi ke kolam dewa untuk berlatih disana selama tiga hari dan hadiah lain juga akan diberikan padamu sebagai pemenang.” Ucap master sekte Heaven menatap ke Gu Zhia dengan penuh senyum. Meski dia adalah guru Mu Biyu tapi di matanya semua murid dalam sekte sama, dia tidak pernah memperlakukan muridnya sendiri istimewa dan juga sebaliknya. Sikapnya yang adil dalam sekte juga membuat semua murid sangat hormat padanya dan percaya diri untuk meng