“Bagaimana? Apa benar ini tempatnya?” Beberapa kelompok dengan simbol kepala singa di dadanya muncul di dalam makam. Dimana makam yang tidak memiliki energi, mereka langsung pergi kesana untuk melihat apakah masih ada mayat atau tidak di dalamnya. Tapi pada saat mereka baru saja masuk, sesuatu terjadi dimana formasi aneh menutupi area sekitar mereka sehingga tidak ada jalan untuk kabur dari tempat itu. “Sialan, ini juga jebakan!” Ucap satu di antara mereka terkejut dan merasa terkecoh oleh satu makam yang tampak tidak berbahaya tersebut. “Tenang, lihatlah! Makamnya mulai bergerak, kita bisa mendapatkannya tanpa harus di ganggu. Jangan mengeluh mari bekerja!” Pemegang peti mati berjalan ke arah peti mati di dalam ruangan itu. Dan saat sampai, dia melihat mayat dengan tubuh dibaluti oleh kain putih memegang pedang besar di dadanya. Jelas kalau orang tersebut bukan pria biasa, saat melihat mayat tersebut mata mereka langsung berubah menjadi sangat bersemangat. Mengeluarkan sebuah manik
BOOOOOOOMMMMMMMMMMLedakan besar terjadi di makam itu dan perubahan pada makam juga mulai terjadi dimana makam yang tadi memiliki cabang setiap masuk sekarang itu menghilang menunjukan sebuah tempat yang luas serta kawah besar karena ledakan mengamuk dari sosok mayat hidup yang baru saja bangun tersebut. Penganut kehancuran yang melihat sosok itu melayang di langit merasa sangat takut, Mereka bukan takut karena kekuatan dari si mayat tapi perasaan yang jelas-jelas menjadi makanan bagi si mayat membuat mereka sangat takut. Tidak mereka sangka kali ini salah perhitungan sampai mereka membangkitkan musuh paling buruk bagi penganut seperti mereka pada zamannya.“Kalian semua akan mati! Aku harus membunuh kalian, Dragon slayer blood sword datang padaku!” Pedang besar itu terbang dan datang langsung ke genggaman tangan mayat pria yang di tutupi oleh kain putih tersebut. Aura pria itu semakin kuat saat pedang itu ada di tangannya dan murid-murid yang terpisah terdiam melihat mayat pria itu y
“Siapa kamu?” Tanya Yang Qinru pada wanita yang cantik dan selalu tersenyum itu. Sejak tadi mereka hanya menikmati teh di meja yang di buat oleh wanita di depannya, sehingga Yang Qinru penasaran kenapa wanita itu bisa muncul di tempat ini? Dan dia juga penasaran sebenarnya dia saat ini berada dimana? Sampai-sampai dia berpikir itu adalah alam setelah kematian, tapi dia memang belum mati lalu apa yang terjadi disini?“Aku? Ah, aku lupa memperkenalkan namaku yah? Dan kamu bingung kenapa bisa ada disini? Jawabanmu karena aku memilihmu sebagai penerusku! Alasan lain karena kamu memiliki hati pada dia yang telah tersakiti oleh langit yang telah susah payah di lindungi olehnya!” Ucap si wanita dengan senyum indah tapi juga ada rasa sakit jauh dalam hatinya melihat orang yang dia cintai begitu menderita seumur hidupnya. Kehilangan semua orang-orang terdekatnya, kekasih, orangtua bahkan juga saudaranya sendiri di depan mata, itu benar-benar adalah hal yang paling menyakitkan dalam kehidupan p
“Apa yang kamu lakukan?” Tanya Xiao Chen setelah berhasil menangkap Yang Qinru lalu membawanya menjauh dari mayat hidup. Jika Xiao Chen tadi terlambat sedikit saja, mungkin wanita ini bisa jatuh ke dalam gelombang pertarungannya dengan mayat hidup tersebut. Untuk ia sadar dan berhasil menangkap Yang Qinru sebelum mayat hidup itu bereaksi menyerangnya. “Itu… Seorang wanita tadi melemparkan aku ke bawah saat baru saja sadar!” Jawabnya dengan jujur dan wajahnya agak malu melihat wajah Xiao Chen yang sedang marah itu. Saat Xiao Chen mendengar kalau Yang Qinru di lempar oleh seseorang ke bawah, ia tiba-tiba ingat kalau itu mungkin wanita yang ia temui sebelumnya. Apa wanita itu marah karena jawaban yang ia berikan? Mungkin saja, karena tidak bisa membalas dengan dirinya maka si wanita langsung membalas menggunakan Yang Qinru. Ia hanya dapat menggelengkan kepala, lalu menatap ke arah mayat hidup yang saat ini juga menatapnya dengan tatapan permusuhan. Tampaknya sangat sulit untuknya membu
Benar saja, pada saat mereka menjauh ledakan besar terjadi dan itu tidak hanya menyebabkan ledakan tapi kehancuran di dalam makam. Master sekte Heaven melihat banyak murid-murid dari berbagai fraksi terbang keluar dengan cepat, beberapa terluka tapi tidak separah itu. Hanya kelompok dari sekte Heaven dan sekte Shengjian yang tidak terluka, lalu ada beberapa keluarga Lou yang tadi ikut hanya terluka sedikit di antara mereka. Dua sosok tiba-tiba terbang dengan cepat, satu di antara mereka adalah mayat hidup dan yang lain sosok Xiao Chen yang memeluk Yang Qinru. Tapi sosoknya tampak sangat berdarah, tubuh Yang Qinru bergetar sambil dia menggigit bibirnya sendiri. Alasan kenapa Xiao Chen bisa terluka bukan karena masalah melawan mayat hidup tapi karena ia melindungi semua generasi muda saat sebelum ledakan besar terjadi. “Kamu… Kenapa melakukan ini semua? Kalau kamu melindungi dirimu sendiri mungkin kamu tidak akan terluka!” Ucap Yang Qinru merasa sedih dan tidak berdaya melihat Tian Sen
Melihat tatapan dari Master sekte Heaven, semua dari mereka langsung pamit lalu pergi dengan membawa orang-orang masing-masing. Jelas sekali kalau master sekte Heaven tidak ingin ada yang terlalu lama di tempat itu apalagi tidak ada lagi yang perlu dilakukan setelah makam menghilang. Satu persatu pergi dari tempat itu karena memang tidak ada lagi yang perlu mereka lakukan, hanya sekte boneka yang pergi dengan ekspresi jelek karena yang dia minta tadi malah di abaikan oleh sekte Heaven. Setelah memastikan semua orang pergi, master sekte Heaven berbalik menatap Xiao Chen dengan ekspresi yang lembut. Dari tangannya yang tadi kosong, sebuah pedang merah besar muncul dari tangannya saat mereka melihat pedang itu. Jelas adalah milik dari mayat tadi yang mungkin di ambil oleh master sekte Heaven sebelum menghancurkan mayat tersebut. “Pedang ini apa kamu mau?” Tanya master sekte Heaven dengan serius.“Tidak, pedang ini memang tidak memiliki roh pedang. Tapi tidak cocok untukku! Berikan saja
“Aku pergi…” ucap Jiang Ming'er yang sedang berhadapan dengan Xiao Chen. Sudah lewat tiga hari sejak makam hancur, karena perlu membicarakan beberapa hal dan pembagian harta ke empat pihak terpaksa harus membicarakannya dulu. Lalu karena murid mereka ada yang terluka, kamar dagang Blue Swan dengan ramah mengundang mereka untuk beristirahat di kota yang langsung di urus oleh keluarga Yang. Dan kali ini, Jiang Ming'er serta sekte Shengjian harus pergi karena pembagian dari hasil makam sudah selesai. Ke empat pihak puas dengan hasil pembagian tersebut dan tidak ada di antara mereka yang keberatan dengan hasil pembagian dari keluarga Yang. Xiao Chen sebagai orang yang membagikan harta itu juga setuju dengan cara mereka dibagikan kepada ske empatnya. Apalagi ia sendiri tidak perlu untuk menyimpan terlalu banyak harta di penyimpanan miliknya, alasan lain karena ini juga hasil jarahan di wilayah orang lain. Lalu Tian Sen juga tidak enak kepada sekte Heaven dan Shengjian sehingga ia memutusk
“Nak, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Kurang dari sepuluh bulan sebelum tanah terlarang terbuka!” Ucap ayah Yang Qinru kepada anak perempuannya tersebut. “Aku akan menutup diri dulu, saat di makam aku mendapatkan warisan yang bagus. Jadi, aku akan keluar pada saat nanti tanah terlarang benar-benar terbuka!” Jawab Yang Qinru mengeluarkan pedangnya dan menggenggam gadang pedang itu dengan kuat. Kesempatan yang diberikan oleh wanita itu padanya dan ingatan yang membuatnya mengetahui sedikit tentang pria tersebut, dia harus menggunakan semua dengan sebaik-baiknya. Jangan mengecewakan harapan wanita baik hati itu setelah memberikan semua yang dia miliki padanya. Jika benar, jiwa-jiwa dari makhluk hidup dunia bawah ada di dalam tubuh Xiao Chen termasuk keluarga serta orang-orang terdekatnya. Mereka sengaja menekan ingatan Xiao Chen agar tidak menyebabkan luka dalam yang akan membuatnya jatuh sampai tidak dapat bangun lagi. Pengorbanan mereka benar-benar luar biasa di mata Yang Qinru,
Dengan alasan dia juga ingin mempunyai pasukan naga sendiri meski ada suku naga di luar alam dewa yang dia sendiri tidak terlalu suka pada mereka. “Wah… menyenangkan sekali!” ucap Xiao Qianlu yang sangat senang bisa bermain di sekitar puncak Mulong dengan bebas tanpa harus dilarang oleh siapapun. Meski dia baru berumur dua tahun, dia sudah sangat suka bermain kemanapun sama seperti Xiao Chen yang terkenal bebas. Sifatnya yang bebas itu memang benar-benar turun dari Xiao Chen bahkan naga kecil bisa melihat kalau anak kecil di atas punggungnya memang anak dari Xiao Chen.“Benar-benar, ayah dan anak memang mirip tapi aku harap tidak seperti ayahnya. Terlalu liar…” ucap Naga kecil dalam hatinya berharap kalau Xiao Qianlu tidak terlalu merepotkan seperti Xiao Chen di masa depan nanti. Jika itu terjadi mungkin dia akan butuh banyak usaha menjaga anak ini, pasti siapa lagi yang akan di beri tanggung jawab oleh Xiao Chen kalau bukan dia. “Sudah bermain?” Setelah setengah hari bermain puas d
Xue Rong'er tidak menyangka kalau anaknya akan benar-benar bisa bermain dengan riang di puncak Mulong tanpa rasa khawatir. Master sekte Heaven yang merasakan udara di puncak Mulong tiba-tiba menyadari juga kalau puncak Mulong sudah berubah total. Ini jauh lebih baik daripada beberapa puncak milik sekte yang di miliki oleh pemimpin puncak lainnya. Tidak hanya tempatnya yang menghasilkan udara yang sangat segar bahkan qi dewa disana jauh lebih baik daripada beberapa puncak kosong lainnya. Master sekte duduk di meja yang sama dengan Lu Lingzhi lalu bertanya bagaimana hal ini bisa terjadi? Wanita itu hanya menggeleng kepala tidak tahu, anak itu memang cerdas pada umumnya jadi harusnya sebagai seorang guru master sekte lebih tahu tentang Xiao Chen.“Kakek guru, ibu.. Sebenarnya dari dulu Xiao Chen memang bisa melakukan hal yang tidak bisa kita lakukan pada usia sama. Dia sudah sering melakukan ini demi kenyamanan hidupnya atau orang sekitarnya, dulu kalau tidak salah di puncak sekte Heaven
“Apa tidak masalah membiarkan dia pergi? Bukankah seharusnya kamu mempertemukan mereka sekarang?” Tanya Lu Lingzhi pada master sekte Heaven yang masih berdiri memandang ke arah merak miliknya terbang. “Tentu saja, tapi menurutmu apa itu akan menjadi yang terbaik? Apa kamu yakin dia siap?” Master sekte dengan senyum tipis menjawab pertanyaan dari Lu Lingzi tersebut dengan pertanyaan yang lain. Tapi pertanyaan itu membuat Lu Lingzhi terdiam, tentu saja dia tidak yakin apakah Xiao Chen siap atau tidaknya tapi menurutnya tidak ada salah kalau anak itu melihat sendiri apa yang harusnya bersama dengan dirinya. Master sekte Heaven menghela nafas lalu menepuk pundak Lu Lingzhi, dengan senyum tipis dia sedikit berbicara kalau meski Xiao Chen seolah dalam keadaan baik tapi dia sangat yakin. Di saat semuanya jelas, pemuda yang ceria dan tampak tidak ada sesuatu yang spesial itu akan mengamuk segila-gilanya. Mungkin, juga ia akan menjadi dewa pendendam dan memiliki tujuan untuk memusnahkan semu
Tentu bahkan Mu Biyu merasa aneh dengan fasilitas dari puncak Mulong, semuanya bukan sesuatu yang digunakan untuk berlatih tapi lebih seperti untuk bersantai bukan?Apa ada kultivator yang menginginkan hal seperti itu di sebuah puncak seindah dan penuh dengan qi ini? Mungkin hanya Xiao Chen sendiri, yang benar-benar mengubah mata Mu Biyu mengenai betapa santainya pemuda yang ada di depannya tersebut. Banyak orang yang berbondong-bondong untuk melatih diri mereka di luar sana tapi pemuda ini seolah tidak peduli dan hanya menikmati dirinya sendiri. Tentu sebenarnya Lu Lingzhi juga berpikiran sama tapi saat melihat tubuh Xiao Chen, dia mengubah pikiran itu. Memang bagi orang lain harus memperkuat dirinya dengan berlatih keras tapi sebenarnya Xiao Chen sudah berlatih cukup keras dan dia bisa melihat kalau pemuda ini bisa kapan saja naik ke ranah kaisar bumi. “Jadi, apa kamu menahan diri nak?” Tanya Lu Lingzhi menatap Xiao Chen seolah ingin tahu apakah tebakannya benar atau salah.“Menahan
Setelah siang harinya, Mu Biyu baru keluar dari rumah Xiao chen dengan pakaian yang baru, meski terlihat tenang tapi Xiao Chen masih bisa melihat kegelisahan dari dirinya. Hanya saja karena ada Lu Lingzhi membuatnya merasa lega dan bisa menghilangkan ketakutan tersebut. Berpikir bagaimana wanita ini menjadi yang kuat di antara para murid? Sedangkan dia saja masih mempunya ketakutan sendiri di dalam tubuhnya. Tapi Xiao Chen tidak mengatakan apapun dan masih menjamunya dengan baik, memberi makanan siang di meja yang sedikit mewah. Membuat Lu LIngzhi bahkan merasa senang bisa memakannya meskipun dia sendiri tidak perlu makanan seperti itu sekarang.“Nak, tampaknya aku akan sering kesini di siang hari. apa kamu bisa menyiapkan makanan seperti ini lagi untukku?” tanya Lu Lingzhi dengan ekspresi bahagia selama mencoba makanan Xiao chen. begitu juga Mu Biyu yang tadi tertutup merasa senang bisa mencicipi makanan Xiao chen. “Terima kasih, ini enak!” Ucapnya dengan suara agak lembut tapi tida
Xiao chen melihat sendiri bagaimana Mu Biyu diperlakukan oleh sepuluh orang pria yang saat ini di ilusi itu, tapi hanya sebatas itu Lu Lingzhi langsung membuat rekaman lain dari ilusinya dimana sosok Mu Biyu yang sudah hancur menatap langit malam dengan ekspresi yang sudah siap mati. Tapi sekali lagi pasangan itu datang dan menyebutnya sebagai wanita murahan di tempat tinggal Mu Biyu membuat wanita itu putus asa dan merasa malu sebelum akhirnya master sekte menemukan wanita yang hampir mati itu. Mata putus asa dan rasa sakit dari wanita itu membuatnya tersentuh lalu memutuskan untuk membawanya kembali pulang ke sekte dan juga Mu Biyu tidak punya keluarga disana sehingga tidak akan ada yang peduli jika pun dia menghilang.“Apa keluarga dari orangtuanya juga tidak peduli?” Tanya Xiao Chen dengan ekspresi sangat muram di wajahnya. “Haa… Dia berasal dari keluarga bangsawan yang terhormat dan dia anak keturunan satu-satunya dari wilayah kerajaan Yun, Ayahnya juga punya gelar Marquess disa
“Ho, jadi kamu murid dari murid Suamiku? Tampan, sepuluh dari sepuluh. Lebih tampan dari pria manapun di alam dewa, Bagus!” Tiba-tiba di lihat dan di nilai oleh seseorang yang tidak di kenal membuat Xiao Chen agak aneh. “Hahaha maaf, aku lupa memperkenalkan diriku padamu. Namaku Lu Lingzi, kamu bisa memanggilku dengan sebutan ibu guru saja dan jangan pernah memanggilku dengan sebutan nek. Paham?” Xiao Chen entah kenapa bisa merasakan kalau wanita ini berbeda daripada tetua atau master sekte. Dan cara bicaranya yang blak-blakan menandakan kalau dia orang yang tidak suka setiap perkataannya di langgar. Karena itu Xiao Chen dengan cepat memberi salam hormat dan memanggilnya ibu sesuai dengan instruksi Lu Lingzi. “Bagus, anak baik… Oh, apa Mu Biyu ada di dalam?” “Ada ibu, tapi… aku baru saja memberinya teh dan cemilan, jadi mungkin dia sedang makan di dalam! Apa ini ingin bertemu dengannya?” Lu Lingzhi melihat Xiao bersatu dengan hati-hati, memikirkan anak ini keluar dari rumah setelah
Kata-kata wanita itu sangat menyakitkan bagi mereka para orang tua, tapi tidak ada satupun dari mereka berani menjawab karena mereka masih ingin hidup dengan baik di sekte. Melihat Wanita yang menjadi master puncak bunga itu marah padanya, master sekte dengan canggung menenangkan wanita itu. Bahkan sikapnya pada wanita itu sangat luar biasa sopannya seolah dia yang ditakuti di luar sana hanya sebatas pria lemah di depan wanita tersebut. Dan meski di coba, wanita itu tetap marah padanya sehingga master sekte Heaven yang ingin menenangkan malah menjadi sasaran amarah si wanita. QIn Yuan akhirnya turun tangan lalu menjelaskan kalau mereka baru saja menyelesaikan turnamen yang digunakan memilih seratus terbaik yang akan ikut masuk ke dalam tanah terlarang. Saat Lu Lingzhi mendengarnya, dia paham dengan kondisi sekte secara keseluruhan dan lagi Qin Yuan juga menceritakan tentang Xiao Chen padanya membuat dia sangat penasaran dengan pemuda tersebut. “Saudari Lu, keturunan dari saudara Xiao
“Setidaknya kakek, cobalah sembuhkan dulu bengkakmu itu. Meski tidak kelihatan oleh anak-anak lain tapi bagiku yang dekat denganmu bisa melihatnya!” Tegus Xiao Chen menatap aneh pada master sekte Heaven.“Ehem, mati lupakan masalah kepalaku dulu. Aku akan menenangkan situasi disini untuk sekarang!” Ucapnya sambil menatap murid-murid yang sudah sadar tapi tidak tahu sebenarnya terjadi apa disana?“Baiklah, pertandingan selesai. Pemenangnya adalah Gu zhia, dia akan menjadi peringkat pertama dalam turnamen antar murid kali ini. Selamat nak! Kamu bisa pergi ke kolam dewa untuk berlatih disana selama tiga hari dan hadiah lain juga akan diberikan padamu sebagai pemenang.” Ucap master sekte Heaven menatap ke Gu Zhia dengan penuh senyum. Meski dia adalah guru Mu Biyu tapi di matanya semua murid dalam sekte sama, dia tidak pernah memperlakukan muridnya sendiri istimewa dan juga sebaliknya. Sikapnya yang adil dalam sekte juga membuat semua murid sangat hormat padanya dan percaya diri untuk meng