Dengan tenang Xiao Chen berbicara kepada tetua sekte Shengjian dan juga kamar dagang Blue Swan, ia tidak perlu menyembunyikan sesuatu dari mereka jika memang mereka ingin beraliansi dengan keluarga Lou. Menatap ke arah kakek Lou, dia pun juga setuju karena bekerja sama dengan dua kekuatan lain mungkin juga bisa membuat keamanan mereka jauh lebih aman lagi. Karena itulah tidak ada penolakan bahkan dari tetua dan juga Ibu Lou Li yang hanya diam setuju dengan ucapan Xiao Chen.“Ho? Jadi kamu mengetahui sesuatu nak tentang makam itu? Bagus! Mari dengarkan perkataanmu,” tetua sekte Shengjian merasa tertarik dengan penglihatan Xiao Chen itu. Apa yang akan diberitahu oleh anak muda ini, dia penasaran juga seperti apa keistimewaan pria muda ini dibandingkan pria lainnya sampai membuat Anak master sektenya bisa jatuh hati dengan pemuda ini. Xiao Chen mengangguk, mereka bersiap untuk masuk tapi anehnya ekspresi Xiao Chen berubah sesaat akan masuk ke dalam rumah yang ada di depannya. Bukan karen
Mendengar ucapan Xiao Chen, kakek Lou terdiam tidak mengerti bagaimana cucu angkatnya tiba-tiba tidak memiliki hati lagi. Meskipun dia paham kalau itu untuk melindungi orang mereka tapi menggunakan orang lain adalah sesuatu perbuatan buruk juga. Tetua sekte Heaven dan kamar dagang tampak tidak terlalu memikirkan ucapan Xiao Chen yang kejam. Mereka bisa saja setuju tapi apakah benar semua bisa berjalan sesuai keinginan Xiao Chen? Jawaban Xiao Chen tentu saja bisa, ia mengeluarkan banyak plakat yang bertuliskan namanya. Tanda pengenal warna putih itu terlihat biasa saja di mata Yang Qinru dan mereka di bawah ranah dewa tapi bagi mereka yang di atas ranah dewa, mereka bisa merasakan energi aneh yang tersimpan di dalamnya. Energi itu sangat murni bahkan lebih murni dari energi alam dewa atau lebih bisa disebut sebagai berbeda dengan energi di seluruh alam dewa. “Satu token ini bisa melindungi lima puluh orang, jadi saat makam terbuka aktifkan saja dengan mengirim qi kalian ke dalam. Dan
Xiao Chen keluar dari kamarnya tapi ekspresi wajah Xiao Chen tidak terduga karena dua wanita itu di letakan di tempatnya yang membuat Xiao Chen kaget bukan main. Ia baru saja tidak keluar selama tiga hari dan saat merasakan sedikit perubahan dari makam, ia segera keluar tapi tidak di sangka kalau di sampingnya ada Jiang Ming'er dan Yang Qinru tinggal. Sehingga saat itu Xiao Chen hanya dapat menghela nafas saat menyadari kalau itu ulah Ibu Lou Li. “Kamu keluar? Apa yang kamu lakukan selama dua hari ini di dalam kamarmu?” Tanya Yang Qinru curiga menatap Xiao Chen saat mereka berjalan keluar dari rumah. “Yah, aku hanya tidur saja. Meski terlihat seperti ini aku tetap melakukan kebiasaan manusia pada umumnya! Termasuk bermalas-malasan,” sahut Xiao Chen tidak berbohong mengenai apa yang ia lakukan selama dua hari di dalam kamar. Jelas keduanya saling pandang berpikir itu aneh, mereka selama ini berlatih setiap malam dan tidak pernah mengantuk semenjak naik ke ranah immortal tapi Xiao
“Mati!” Xiao Chen menyerang pria yang membawa peti mati itu di depan mata Keluarga Lou serta anggota sekte lain. Serangannya itu jelas penuh niat membunuh sehingga pria itu segera menoleh ke arah Xiao Chen dan buru-buru menggunakan peti matinya untuk melindungi dirinya. Serangan pedang Xiao Chen yang penuh niat membunuh di tahan oleh peti mati pria tersebut, tapi Xiao Chen tidak mengakhiri semua sampai disana. Sayap berwarna putih keluar lalu ia menghilang di depan mata pria dengan peti mati itu, serangan Xiao Chen selanjutnya bukan kepada pria tersebut tapi orang-orang yang mengikuti pria pembawa peti mati itu. “Bajingan!” Teriak pria pembawa peti mati melihat kalau Xiao Chen menyerang orang-orangnya tanpa ampun. Serangan dan tebasan Xiao Chen membuatnya penuh dengan darah, lebih dari lima puluh orang mati dan jatuh ke dalam makam. Di bawah itu juga banyak mulut yang sudah menunggu kedatangan makanan mereka, saat merasakan hal enak jatuh mereka segera melahapnya. “Bajingan, ap
Kesepian? Tentu! sakit? Tentu! Siapa yang tidak merasakan hal itu selama ini? Bahkan dirinya yang tidak tahu kenapa kalimat dari Master sekte Heaven bisa membuatnya merasakan semua itu, ingin sekali memeluk master sekte Heaven dan mengadu padanya. Xiao Chen semakin gemetar dan tangan master sekte Heaven semakin membuatnya merasa ingin menangis. “Tidak apa-apa, tidak apa-apa, kakek gurumu disini dan… Kamu tidak akan sendirian lagi!” Ucap master sekte Heaven dengan ekspresi lembut di wajahnya. Saat melihat sikap master sekte Heaven yang aneh, semua kekuatan yang ada disana merasa keheranan. Pria yang terkenal dengan kepribadian dingin dan acuhnya kepada orang lain tiba-tiba menunjukan ekspresi lembut yang tidak pernah mereka lihat. Bahkan muridnya sendiri tertegun melihat ekspresi gurunya tersebut, pernahkah dia melihat gurunya seperti itu? Tentu saja tidak! “Tenanglah, percayalah padaku. Suatu saat di masa depan dendam kita ini pasti akan terbalas! Seratus, seribu atau bahkan juta
“Apa itu tidak masalah? Dia kan?” “Haa… aku ingin tahu apa dia kehilangan ingatannya? Dan bisakah kamu ceritakan bagaimana bisa menemukannya?” Tanya master sekte Heaven kepada Kakek Lou. Semua orang menatap ke arahnya, seolah mereka ingin mendengar semuanya mengenai Xiao Chen dari kakek Lou. Melihat kalau dia tidak bisa menghindar, dia menceritakan semua dari awal dimana bertemu Xiao Chen dan bahkan apa saja yang dia lakukan pada anak tersebut. Ekspresi master sekte Heaven terdiam, dia tidak menyangka kalau akan ada hal seperti itu terjadi. Kemungkinan setiap jiwa dari dunia tempat tinggalnya dulu masuk ke dalam tubuh Xiao Chen, memperkuat dirinya serta menyegel ingatan yang dulu di miliki oleh Xiao Chen. Mungkin, anak ini melihat sesuatu atau mungkin mereka sudah sadar kalau tidak akan bisa lepas dari genggaman kehancuran sehingga mereka memutuskan untuk mengeluarkan satu harapan mereka. Di dalam keluarga Xiao dia juga sadar ada anak surga yang lahir tapi mereka benar-benar memil
BOOOOOMMM…. Xiao Chen yang masuk ke dalam makam tampak sedikit berbeda, matanya memiliki lingkaran merah di area luar bola mata putihnya. Setiap ia melangkah, monster atau jebakan tidak bisa menghentikannya dan itu terlihat luar biasa hanya saja anehnya Xiao Chen selalu memandang ke depan tidak mengatakan apapun atau menoleh kekiri atah ke kanan. Semakin ia melangkah, semakin banyak Xiao Chen bertemu dengan murid-murid dari fraksi lain atau kultivator bebas yang masuk ke makam. Ada juga mayat dari tubuh orang-orang yang telah mati karena di bunuh monster, baik utuh maupun tidak utuh tapi pandangan Xiao Chen tetap ke arah depan tanpa menoleh. “Perasaan ini… Aku harap tidak ada yang salah dengannya!” Ucap Xiao Chen dalam hatinya memikirkan sesuatu yang membuat ia bangun dan langsung turun ke makam. Di dalam makam itu memang kekuatan semua orang hampir tidak bisa digunakan, karena itulah banyak korban di dalam makam sepanjang jalan masuk. Xiao Chen juga tidak terlalu terkejut dengan
Mereka ingin menolong tapi saat mereka melihat ke langit-langit atas, ekspresi mereka menjadi sangat ngeri. Di atas mereka banyak monster belalang raksasa sedang menatap dengan mata merah ke arah mereka. Tanpa berpikir panjang mereka semua langsung tancap gas masuk ke tiga gua yang ada di depan mereka. Beberapa dari mereka memilih gua yang pertama tapi kebanyakan memilih yang ketiga karena terasa lebih aman sebab aura dari sana lebih ringan di bandingkan gua nomor dua dimana Xiao Chen berjalan untuk mencari Kelompok Yang Qinru. Xiao Chen yang ada di dalam gua search dengan Yang Qinru berhenti saat merasakan kalau telur di lautan jiwanya bergerak. Sudah lama sejak telur itu diam dan sekarang tiba-tiba bergerak yang memastikan kalau tempat tujuannya tidak salah. Jadi, Xiao Chen mempercepat langkahnya agar dapat menemukan Yang Qinru sebelum sesuatu terjadi pada gadis tersebut. BOOOOOMMM… Di tempat Yang Qinru berada sekarang sesuatu hal besar terjadi dimana Yang Qinru tidak menyangka k
Dengan alasan dia juga ingin mempunyai pasukan naga sendiri meski ada suku naga di luar alam dewa yang dia sendiri tidak terlalu suka pada mereka. “Wah… menyenangkan sekali!” ucap Xiao Qianlu yang sangat senang bisa bermain di sekitar puncak Mulong dengan bebas tanpa harus dilarang oleh siapapun. Meski dia baru berumur dua tahun, dia sudah sangat suka bermain kemanapun sama seperti Xiao Chen yang terkenal bebas. Sifatnya yang bebas itu memang benar-benar turun dari Xiao Chen bahkan naga kecil bisa melihat kalau anak kecil di atas punggungnya memang anak dari Xiao Chen.“Benar-benar, ayah dan anak memang mirip tapi aku harap tidak seperti ayahnya. Terlalu liar…” ucap Naga kecil dalam hatinya berharap kalau Xiao Qianlu tidak terlalu merepotkan seperti Xiao Chen di masa depan nanti. Jika itu terjadi mungkin dia akan butuh banyak usaha menjaga anak ini, pasti siapa lagi yang akan di beri tanggung jawab oleh Xiao Chen kalau bukan dia. “Sudah bermain?” Setelah setengah hari bermain puas d
Xue Rong'er tidak menyangka kalau anaknya akan benar-benar bisa bermain dengan riang di puncak Mulong tanpa rasa khawatir. Master sekte Heaven yang merasakan udara di puncak Mulong tiba-tiba menyadari juga kalau puncak Mulong sudah berubah total. Ini jauh lebih baik daripada beberapa puncak milik sekte yang di miliki oleh pemimpin puncak lainnya. Tidak hanya tempatnya yang menghasilkan udara yang sangat segar bahkan qi dewa disana jauh lebih baik daripada beberapa puncak kosong lainnya. Master sekte duduk di meja yang sama dengan Lu Lingzhi lalu bertanya bagaimana hal ini bisa terjadi? Wanita itu hanya menggeleng kepala tidak tahu, anak itu memang cerdas pada umumnya jadi harusnya sebagai seorang guru master sekte lebih tahu tentang Xiao Chen.“Kakek guru, ibu.. Sebenarnya dari dulu Xiao Chen memang bisa melakukan hal yang tidak bisa kita lakukan pada usia sama. Dia sudah sering melakukan ini demi kenyamanan hidupnya atau orang sekitarnya, dulu kalau tidak salah di puncak sekte Heaven
“Apa tidak masalah membiarkan dia pergi? Bukankah seharusnya kamu mempertemukan mereka sekarang?” Tanya Lu Lingzhi pada master sekte Heaven yang masih berdiri memandang ke arah merak miliknya terbang. “Tentu saja, tapi menurutmu apa itu akan menjadi yang terbaik? Apa kamu yakin dia siap?” Master sekte dengan senyum tipis menjawab pertanyaan dari Lu Lingzi tersebut dengan pertanyaan yang lain. Tapi pertanyaan itu membuat Lu Lingzhi terdiam, tentu saja dia tidak yakin apakah Xiao Chen siap atau tidaknya tapi menurutnya tidak ada salah kalau anak itu melihat sendiri apa yang harusnya bersama dengan dirinya. Master sekte Heaven menghela nafas lalu menepuk pundak Lu Lingzhi, dengan senyum tipis dia sedikit berbicara kalau meski Xiao Chen seolah dalam keadaan baik tapi dia sangat yakin. Di saat semuanya jelas, pemuda yang ceria dan tampak tidak ada sesuatu yang spesial itu akan mengamuk segila-gilanya. Mungkin, juga ia akan menjadi dewa pendendam dan memiliki tujuan untuk memusnahkan semu
Tentu bahkan Mu Biyu merasa aneh dengan fasilitas dari puncak Mulong, semuanya bukan sesuatu yang digunakan untuk berlatih tapi lebih seperti untuk bersantai bukan?Apa ada kultivator yang menginginkan hal seperti itu di sebuah puncak seindah dan penuh dengan qi ini? Mungkin hanya Xiao Chen sendiri, yang benar-benar mengubah mata Mu Biyu mengenai betapa santainya pemuda yang ada di depannya tersebut. Banyak orang yang berbondong-bondong untuk melatih diri mereka di luar sana tapi pemuda ini seolah tidak peduli dan hanya menikmati dirinya sendiri. Tentu sebenarnya Lu Lingzhi juga berpikiran sama tapi saat melihat tubuh Xiao Chen, dia mengubah pikiran itu. Memang bagi orang lain harus memperkuat dirinya dengan berlatih keras tapi sebenarnya Xiao Chen sudah berlatih cukup keras dan dia bisa melihat kalau pemuda ini bisa kapan saja naik ke ranah kaisar bumi. “Jadi, apa kamu menahan diri nak?” Tanya Lu Lingzhi menatap Xiao Chen seolah ingin tahu apakah tebakannya benar atau salah.“Menahan
Setelah siang harinya, Mu Biyu baru keluar dari rumah Xiao chen dengan pakaian yang baru, meski terlihat tenang tapi Xiao Chen masih bisa melihat kegelisahan dari dirinya. Hanya saja karena ada Lu Lingzhi membuatnya merasa lega dan bisa menghilangkan ketakutan tersebut. Berpikir bagaimana wanita ini menjadi yang kuat di antara para murid? Sedangkan dia saja masih mempunya ketakutan sendiri di dalam tubuhnya. Tapi Xiao Chen tidak mengatakan apapun dan masih menjamunya dengan baik, memberi makanan siang di meja yang sedikit mewah. Membuat Lu LIngzhi bahkan merasa senang bisa memakannya meskipun dia sendiri tidak perlu makanan seperti itu sekarang.“Nak, tampaknya aku akan sering kesini di siang hari. apa kamu bisa menyiapkan makanan seperti ini lagi untukku?” tanya Lu Lingzhi dengan ekspresi bahagia selama mencoba makanan Xiao chen. begitu juga Mu Biyu yang tadi tertutup merasa senang bisa mencicipi makanan Xiao chen. “Terima kasih, ini enak!” Ucapnya dengan suara agak lembut tapi tida
Xiao chen melihat sendiri bagaimana Mu Biyu diperlakukan oleh sepuluh orang pria yang saat ini di ilusi itu, tapi hanya sebatas itu Lu Lingzhi langsung membuat rekaman lain dari ilusinya dimana sosok Mu Biyu yang sudah hancur menatap langit malam dengan ekspresi yang sudah siap mati. Tapi sekali lagi pasangan itu datang dan menyebutnya sebagai wanita murahan di tempat tinggal Mu Biyu membuat wanita itu putus asa dan merasa malu sebelum akhirnya master sekte menemukan wanita yang hampir mati itu. Mata putus asa dan rasa sakit dari wanita itu membuatnya tersentuh lalu memutuskan untuk membawanya kembali pulang ke sekte dan juga Mu Biyu tidak punya keluarga disana sehingga tidak akan ada yang peduli jika pun dia menghilang.“Apa keluarga dari orangtuanya juga tidak peduli?” Tanya Xiao Chen dengan ekspresi sangat muram di wajahnya. “Haa… Dia berasal dari keluarga bangsawan yang terhormat dan dia anak keturunan satu-satunya dari wilayah kerajaan Yun, Ayahnya juga punya gelar Marquess disa
“Ho, jadi kamu murid dari murid Suamiku? Tampan, sepuluh dari sepuluh. Lebih tampan dari pria manapun di alam dewa, Bagus!” Tiba-tiba di lihat dan di nilai oleh seseorang yang tidak di kenal membuat Xiao Chen agak aneh. “Hahaha maaf, aku lupa memperkenalkan diriku padamu. Namaku Lu Lingzi, kamu bisa memanggilku dengan sebutan ibu guru saja dan jangan pernah memanggilku dengan sebutan nek. Paham?” Xiao Chen entah kenapa bisa merasakan kalau wanita ini berbeda daripada tetua atau master sekte. Dan cara bicaranya yang blak-blakan menandakan kalau dia orang yang tidak suka setiap perkataannya di langgar. Karena itu Xiao Chen dengan cepat memberi salam hormat dan memanggilnya ibu sesuai dengan instruksi Lu Lingzi. “Bagus, anak baik… Oh, apa Mu Biyu ada di dalam?” “Ada ibu, tapi… aku baru saja memberinya teh dan cemilan, jadi mungkin dia sedang makan di dalam! Apa ini ingin bertemu dengannya?” Lu Lingzhi melihat Xiao bersatu dengan hati-hati, memikirkan anak ini keluar dari rumah setelah
Kata-kata wanita itu sangat menyakitkan bagi mereka para orang tua, tapi tidak ada satupun dari mereka berani menjawab karena mereka masih ingin hidup dengan baik di sekte. Melihat Wanita yang menjadi master puncak bunga itu marah padanya, master sekte dengan canggung menenangkan wanita itu. Bahkan sikapnya pada wanita itu sangat luar biasa sopannya seolah dia yang ditakuti di luar sana hanya sebatas pria lemah di depan wanita tersebut. Dan meski di coba, wanita itu tetap marah padanya sehingga master sekte Heaven yang ingin menenangkan malah menjadi sasaran amarah si wanita. QIn Yuan akhirnya turun tangan lalu menjelaskan kalau mereka baru saja menyelesaikan turnamen yang digunakan memilih seratus terbaik yang akan ikut masuk ke dalam tanah terlarang. Saat Lu Lingzhi mendengarnya, dia paham dengan kondisi sekte secara keseluruhan dan lagi Qin Yuan juga menceritakan tentang Xiao Chen padanya membuat dia sangat penasaran dengan pemuda tersebut. “Saudari Lu, keturunan dari saudara Xiao
“Setidaknya kakek, cobalah sembuhkan dulu bengkakmu itu. Meski tidak kelihatan oleh anak-anak lain tapi bagiku yang dekat denganmu bisa melihatnya!” Tegus Xiao Chen menatap aneh pada master sekte Heaven.“Ehem, mati lupakan masalah kepalaku dulu. Aku akan menenangkan situasi disini untuk sekarang!” Ucapnya sambil menatap murid-murid yang sudah sadar tapi tidak tahu sebenarnya terjadi apa disana?“Baiklah, pertandingan selesai. Pemenangnya adalah Gu zhia, dia akan menjadi peringkat pertama dalam turnamen antar murid kali ini. Selamat nak! Kamu bisa pergi ke kolam dewa untuk berlatih disana selama tiga hari dan hadiah lain juga akan diberikan padamu sebagai pemenang.” Ucap master sekte Heaven menatap ke Gu Zhia dengan penuh senyum. Meski dia adalah guru Mu Biyu tapi di matanya semua murid dalam sekte sama, dia tidak pernah memperlakukan muridnya sendiri istimewa dan juga sebaliknya. Sikapnya yang adil dalam sekte juga membuat semua murid sangat hormat padanya dan percaya diri untuk meng