Share

Bab 84

Iqbal tidak pergi, melainkan terus menunggu. Sore harinya, dia akhirnya bertemu dengan Wira yang sudah pulang.

Wira duduk di gerobak sapi yang mengangkut begitu banyak potongan kayu dan irisan bambu. Hasan dan Danu menggiring sapi di kedua sisi. Mereka berdua seperti sedang mengawal Wira.

"Tuan!" teriak Iqbal sambil bergegas berlari menghampiri. Penampilannya ini terlihat seperti orang yang melihat secercah harapan.

Keempat petugas pengadilan termangu melihatnya. Reaksi majikan mereka ini persis dengan reaksi mereka saat bertemu dengan Iqbal.

Wira melompat dari gerobak sapinya, lalu memberi hormat dan bertanya dengan heran, "Pak Indra, kenapa kamu datang ke sini?"

Wah! Tuan ini benar-benar hebat. Dia membuat seorang sarjana mengejarnya dari kabupaten ke desa.

"Jangan memanggilku dengan begitu hormat." Iqbal berbalik, lalu menangkupkan tangannya sembari berkata, "Aku datang kemari untuk minta maaf. Nama asliku adalah Iqbal Mulyo, Indra hanya nama samaranku."

"Nama samaran?" Wira mengang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status