Share

Bab 784

Penulis: Arif
Dekret kerajaan segera dikeluarkan dan diumumkan kepada semua orang dengan cepat. Yudha, Putro, Meri, dan lainnya juga mendengar tentang hal ini. Hanya saja, mereka tetap tidak merasa lega. Mereka tidak akan tenang sebelum Wira kembali ke Dusun Darmadi. Meski mereka mengurungkan niat untuk bertindak, hati mereka terus terasa gelisah.

Saat ini, Wira telah tiba di ibu kota. Dia sedikit heran karena tidak menemui halangan apa pun di jalan. Raja Bakir juga telah meminta Yudha untuk menyambut Wira di gerbang kota. Begitu melihat Wira, Yudha buru-buru meminta maaf.

Wira menyahut sambil mengulum senyum, "Nggak perlu minta maaf, ini bukan salahmu. Akulah yang menyebabkan masalah untuk Doddy."

"Nggak ... kalau saja aku bisa menebak niat Yang Mulia dan mengirim Doddy kembali ke Dusun Darmadi, semuanya pasti nggak begini," kata Yudha penuh sesal. Jika Doddy tidak dipenjara, Wira tidak perlu datang ke ibu kota sendirian. Tidak akan ada bahaya yang mengancamnya.

"Sudahlah, aku sudah terlanjur data
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Jenggo Kelana
Doddy di tangkap..dimana paman Hasan?
goodnovel comment avatar
Dinitra
Sedikit bener per Bab nya, hadeeuhhh ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 785

    Yudha menyambut Wira di rumahnya dengan ramah, tetapi suasana hati muram keduanya tidak bisa ditutupi."Tuan Wahyudi, apa rencanamu sekarang?" tanya Yudha setelah membawa Wira ke ruang kerjanya. Saat mereka hanya berdua, mereka bisa membicarakan hal-hal ini dengan lebih bebas.Wira menatap Yudha dan menjawab sambil tersenyum, "Tentu saja menyelamatkan Doddy dulu. Yang lain-lain bisa diurus nanti.""Doddy seharusnya baik-baik saja, tapi kamu .... Yang Mulia mungkin memang nggak akan membunuhmu sekarang, tapi gimana di masa depan? Apa yang akan terjadi kalau dia menahanmu di sini?" ujar Yudha. Wira mengibaskan tangannya dan menyahut dengan acuh tak acuh, "Tenanglah, dia nggak akan bisa mengurungku."Yudha berujar bingung, "Ibu kota ini seperti sangkar, takutnya kamu bakal kesulitan terbang!""Maksudmu, aku seperti burung yang terpenjara dalam sangkar? Haha! Belum tentu," ujar Wira.Yudha tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Aku cuma membuat perumpamaan. Kalau kamu benar-benar bisa te

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 786

    Saat ini, Raja Bakir sudah menunggu Wira di ruang kerjanya. Tidak terlihat jejak emosi di wajah sang Raja, tetapi hanya dia yang tahu bagaimana suasana hatinya yang sebenarnya.Pengawal istana berjaga di luar. Sejak Wira memasuki istana, tidak ada yang mengetahui kondisinya. Istana ini layaknya sangkar yang terisolasi dari dunia luar. Tidak ada yang bisa melihat apa yang terjadi di dalamnya.Yudha sedang berdiri di halaman dengan kekhawatiran yang tampak jelas di wajahnya. Dia tidak tahu apa yang dibicarakan Wira dengan Raja Bakir. Dia juga tidak tahu apa yang akan dilakukan Raja Bakir. Tidak ada yang tahu apakah Raja akan membunuh Wira atau tidak. Yudha hanya bisa menunggu dengan raut cemas.Pada saat yang sama, Wira telah memasuki istana dan tiba di ruang kerja sang Raja. Dia akhirnya melihat sosok Raja Bakir. Wira mengerjap. Jadi, dialah Raja Bakir? Benar-benar mengejutkan, baik aura maupun sikapnya tampak sangat agung. Namun, samar-samar terlihat binar dingin di matanya. Dalam seke

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 787

    "Dengan kata lain, siapa yang seharusnya hamba pilih?" tanya Wira.Raja Bakir tidak memercayai ucapan Wira. Dia hanya tersenyum dan berkata, "Tanah di seluruh kerajaan ini milik raja dan abdi raja. Menurutmu, kepada siapa kamu harus mengabdi?"Wira berkata, "Yang Mulia, walaupun Anda yang mengucapkannya, hamba tetap harus mengoreksinya! Air bisa menjalankan perahu, tapi juga bisa membaliknya. Kerajaan ini tidak lain adalah milik rakyat jelata. Dengan adanya rakyat dan kepercayaan mereka, barulah muncul raja dan kekuasaannya!""Orang yang ditakdirkan menjadi raja bukanlah dewa yang tidak berwujud atau tidak terlihat, melainkan manusia biasa. Karena rakyat memandang Anda sebagai raja, Anda baru menjadi raja. Anda menjadi penguasa pun berkat kepercayaan rakyat!" tambah Wira.Mendengar itu, wajah Raja Bakir sontak menjadi masam. Ucapan Wira ini sungguh terdengar angkuh di telinganya. Berani-beraninya dia mengucapkan kata-kata berbau pemberontakan seperti itu di depannya! Wira cari mati!"W

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 788

    Raja Bakir tertegun mendengar ucapan Wira. Pria dan wanita setara? Omong kosong macam apa itu! Menurutnya, pria dan wanita sama sekali tidak sederajat.Raja Bakir tidak tahu apa yang ingin disampaikan Wira, jadi dia tidak terlalu memedulikannya. Sebaliknya, dia menatap Wira dan berkata dengan datar, "Wira, kamu bilang kamu mengkhawatirkan Kerajaan Nuala, tapi banyak orang mengancam Kerajaan Nuala karena dirimu. Apa kamu punya pembelaan untuk ini?"Wira menggeleng seraya menjawab, "Hamba tidak punya pembelaan apa-apa. Mereka hanya mengkhawatirkan hamba. Yang Mulia, kapan Anda akan melepaskan Doddy?"Mendengar ini, Raja Bakir sontak tertawa, lalu berkata, "Aku akan melepaskan dia. Tapi ... aku nggak bisa membiarkanmu pergi."Wira tidak terkejut, dia hanya menyahut dengan tenang, "Hamba sudah menduganya, tapi hamba ingin tahu alasan Yang Mulia begitu antipati pada hamba. Apa hanya karena hamba dekat dengan Yudha dan Putro?"Raja Bakir tidak menyangka Wira akan blak-blakan menanyakan hal i

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 789

    Namun, Raja Bakir sama sekali tidak peduli. Sebaliknya, dia memerintahkan orang untuk membawa mereka ke tempat di mana Wira berada. Meskipun istana ini terlihat sangat megah, sebenarnya lebih mirip seperti sebuah sangkar emas.Saat ini, pintu ruangan tempat Wira berada dijaga oleh pengawal. Di dalamnya, juga ada dayang yang melayaninya. Kehidupannya sangat mewah, dilengkapi dengan berbagai hidangan lezat. Kini, Wira tengah duduk di rumah yang diberikan oleh Raja Bakir kepadanya sembari menikmati anggur dan makanan."Kak Wira!""Tuan Wahyudi!"Saat melihat Wira, mereka merasa sangat cemas. Sorot mata mereka juga memancarkan kekesalan. Namun, Wira malah hanya berkata, "Kalian sudah datang. Ayo, makan dan minumlah sedikit." Dia sama sekali tidak peduli. Dia sudah terlalu lelah belakangan ini sehingga wajar saja jika ingin beristirahat sejenak di sini."Hmph! Bagaimana bisa Raja bersikap seperti ini!" seru Yudha yang sangat emosi. Tanpa berbasa-basi, dia langsung menuju ruang kerja Raja Ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 790

    Melihat kepergian Yudha, Raja Bakir tidak terlalu peduli. Sebab, dia tahu bahwa dirinya telah memenangkan permainan ini. Tidak ada yang bisa menyelamatkan Wira darinya. Meskipun orang-orang tersebut mungkin tidak terima, mereka tidak akan berani menerobos ke dalam istana. Kalaupun mereka melakukannya, Raja Bakir tidak takut.Raut wajah Yudha tampak sangat muram. Dia sangat kesal dan luar biasa sedih ketika kembali ke rumah Wira. Saat melihat Doddy dan Wira yang sedang minum, rasa sakit di hatinya terasa makin jelas.Wira mendapati Yudha telah kembali. Dia pun menghela napas dan tak kuasa berkata, "Sebenarnya, kamu nggak perlu ke sana. Raja Bakir sudah membuat keputusan. Nggak akan ada yang bisa melawannya!"Melihat reaksi Wira, Yudha pun makin menyesal. Dia seharusnya mengirim Doddy pergi lebih awal. Dia pun tak kuasa berkata, "Semua ini salahku."Namun, Wira malah berkata sambil tersenyum, "Kalaupun kamu mengirim Doddy kembali ke Dusun Darmadi, Raja Bakir tetap akan mencari cara untuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 791

    "Jadi ... sebaiknya kita memilih untuk percaya padanya!" ucap Putu. Meskipun Meri sangat marah, dia tahu jelas bahwa menyerang ibu kota kerajaan adalah tindakan yang mustahil untuk dilakukan saat ini.Pada saat yang sama, Ibu Suri Kerajaan Agrel, Senia, juga menerima surat dari Wira. Wanita itu berkata, "Kerajaan Nuala ... benar-benar lucu. Raja yang nggak berguna itu bisa-bisanya menahan pejabatnya. Ini adalah sebuah lelucon!""Wira ... karena kamu memintaku untuk menarik pasukan, aku akan memberikan kesempatan kepadamu untuk membuktikan diri. Aku akan memberimu waktu setengah tahun. Kalau kamu nggak bisa keluar dari ibu kota kerajaan dalam setengah tahun, aku akan memimpin pasukan untuk menyerang, sekaligus ... menyelamatkanmu!" ucap Senia.Setelah itu, Senia memerintahkan, "Sampaikan perintah kepada pasukan perbatasan untuk tarik pasukan. Setelah itu, persiapkan diri untuk setengah tahun ke depan."Senia tidak percaya bahwa Wira mampu kabur dari istana. Itu sebabnya ... dia merasa b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 792

    Raja Bakir tidak tahu apa yang ada di pikiran Wira. Dia hanya percaya bahwa Wira benar-benar telah menyerah, mengingat betapa sulitnya untuk melarikan diri dari istana. Kalaupun Wira tidak menyerah sepenuhnya dan masih memiliki ambisi besar, apa yang bisa dia lakukan? Sembari berpikir demikian, Raja Bakir pun langsung pergi.Hanya saja, faksi penasihat kiri sangat cemas melihat Wira yang dipenjara di ibu kota kerajaan. Sebab, hal ini membuat Wira tidak mampu menunjukkan bakatnya. Namun, mereka juga tahu bahwa mereka tidak akan mampu melawan tekad Raja Bakir. Meski tidak dapat mengubah keputusan Raja Bakir, Kemal tetap datang ke ruang kerja Raja Bakir.Saat ini, Raja Bakir tengah melirik Kemal. Pria itu tidak banyak berkomentar selama beberapa hari terakhir. Entah apa tujuannya datang menemui Raja Bakir hari ini. Namun, itu sudah pasti berkaitan dengan Wira."Kemal, silakan duduk," ucap Raja Bakir dengan tenang.Kemal pun mengambil napas dalam-dalam sebelum duduk di hadapan Raja Bakir.

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status