공유

Bab 548

작가: Arif
Melihat kerumunan penduduk yang berisik, Wira langsung mencabut Pedang Treksha miliknya. Pedangnya yang tajam itu mengejutkan banyak orang sehingga semuanya langsung melangkah mundur.

Wira menyuruh Danu untuk mengambil sepotong daging di dapur, lalu menusukkan pedangnya ke daging itu. Kemudian, Wira berbalik ke arah kerumunan dan mengayunkan pedangnya lagi. Daging bertulang itu seketika terbelah menjadi dua bagian.

Setelah itu, Wira pergi ke ruang baca untuk mengambil buku catatan yang digunakan Padli sehari-hari dan menaruhnya di samping tulisan "Wira" di lantai.

Para penduduk dusun kebingungan dan tidak mengerti apa yang sedang Wira lakukan.

"Sebelum kita bahas ucapan Kama itu benar atau palsu, coba kalian lihat ketajaman pedangku ini! Kalau yang membunuh Padli itu aku, lukanya nggak akan seperti ini. Selain itu, kalau Prama diserang dengan pedang ini, dia juga nggak akan mati seperti ini," jelas Wira.

Wira lalu menatap para penduduk dan lanjut berkata, "Tulisan 'Wira' itu memang na
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (1)
goodnovel comment avatar
Ulfa Noerfaedah
bagus banget sih bukunya. kalau ada fisik nya aku mau beli
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 549

    Di luar Dusun Pranowo.Agra datang membawa 20 petugas patroli bersama Kama.Sebelumnya, mereka berpisah di rumah Padli. Setelah Kama memanggil penduduk dan memfitnah Wira, dia pun pergi untuk melapor kepada petugas patroli. Di sisi lain, Agra dan anggotanya langsung mengganti pakaian di rumah kepala desa yang ada di sekitar setelah meninggalkan rumah Padli. Kemudian, mereka menyamar sebagai petugas patroli yang sedang bertugas dan kebetulan bertemu dengan Kama yang ingin melapor.Akhirnya, mereka berkumpul lagi dengan cara yang wajar dan kembali ke Dusun Pranowo. Namun, agar terlihat lebih nyata, mereka melakukan perjalanan bolak-balik selama dua jam lebih.Saat ini, Kama merasa campur aduk. Padli adalah orang yang begitu baik, seluruh penduduk dusun termasuk preman seperti dirinya pernah mendapat bantuan dari Padli. Dia tentu merasa sangat bersalah. Namun, demi menyelamatkan hidupnya, dia mau tak mau mendengar perintah Agra untuk ikut memerkosa Siska. Semua ini sudah menjadi beban ber

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 550

    Raut wajah Agra langsung berubah drastis. Dia menghunuskan Pedang Ekor Kerbau miliknya, lalu mengarahkannya ke dalam rumah. Dia melirik ke sekitar dengan cemas. Menurut rencana, datang ke rumah Padli hanyalah sebuah formalitas. Agra akan segera menetapkan kasus ini, lalu kembali ke Kota Pusat Pemerintahan Lokana. Dalam perjalanan, dia akan kebetulan bertemu dengan kelompok Satria, lalu kembali ke dusun ini dan menangkap Wira bersama-sama. Dengan begitu, tugas yang diperintahkan Dirja akan selesai.Akan tetapi, sekarang Wira malah berada di lokasi kejadian, seolah-olah sedang menunggu kedatangan mereka. Hal ini membuat Agra merasa ada yang tidak beres."Aku tentu saja harus kembali. Kalau aku nggak balik, siapa yang akan membantu Kak Padli membalaskan dendamnya?" jawab Wira. Dia langsung bangkit sambil menggenggam Pedang Treksha, lalu berjalan ke depan selangkah demi selangkah dengan tatapan yang mengerikan."Balas dendam? Balas dendam apa?" Raut wajah Agra pun berubah. Dia terus mengu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 551

    "Ba ... bajingan kamu!" maki Kama dengan marah. Kemudian, dia menunjuk empat petugas patroli seraya berkata, "Tuan Wira, aku berkata jujur, merekalah yang menyuruhku. Petugas patroli ini membunuh Pak Padli, petugas patroli itu membunuh Pramadana. Mereka berempat melecehkan Kak Siska, lalu membunuhnya juga!"Tinju Wira terkepal dan urat nadinya menonjol karena marah. Dia memandang keempat orang itu seolah-olah melihat orang mati, lalu berkata dengan penuh penekanan, "Tangkap mereka hidup-hidup!"Empat veteran Pasukan Zirah Hitam segera maju. Keempat petugas patroli itu menghunus pedang mereka. Namun, begitu mereka mengangkat Pedang Ekor Kerbau, Pedang Treksha sudah menempel di leher mereka.Agra dan petugas patroli lainnya mengacungkan pedang mereka, tetapi begitu melihat 20-an veteran Pasukan Zirah Hitam, Danu, dan David, mereka hanya bisa membeku sambil mengernyit. Detik berikutnya, mereka berempat dikawal oleh veteran Pasukan Zirah Hitam dan dipaksa berlutut di depan Wira.Wira meman

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 552

    Para penduduk dusun menundukkan kepala dan terdiam. Dengan kedatangan Satria dan pasukannya, dendam Padli tidak akan bisa terbalaskan. Pedang David terhenti di udara dan dia pun mengernyit. Makin banyak pejabat yang dibunuh, Wira akan makin sulit lolos dari masalah.Namun, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Wira menghampiri Agra dengan membawa Pedang Treksha, lalu langsung menebasnya dengan pedang itu.Duk! Kepala Agra menggelinding ke tanah dengan mata terbelalak kaget. Seolah-olah dia tengah bertanya, bagaimana mungkin Wira berani membunuhnya saat Jenderal Satria ada di sini? Tidakkah Wira takut pada mereka?"Jangankan jenderal pendamping, biarpun Raja datang ke sini, aku tetap akan membunuhmu untuk membalaskan dendam Kak Padli!" ujar Wira. Kemudian, dia membawa kepala Agra dan meletakkannya di depan aula berkabung.Duk! Mada dan semua penduduk Dusun Pranowo berlutut dengan air mata berlinang. Mereka bersyukur karena Wira sangat adil. Dia memilih membunuh para pejabat kotor itu demi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 553

    Apa Wira sedang bercanda? Dalang utama masalah ini adalah Dirja, sang Prefektur Kota Pusat Pemerintahan Lokana. Pria itulah yang membuat rencana untuk menjebak Wira. Sekarang, Dirja telah mendapatkan kelemahan Wira karena Wira membunuh para pejabat. Jika dia pergi ke balai prefektur, itu sama seperti seekor domba yang mengantar nyawa ke mulut harimau.Danu juga melarang, "Nggak boleh, Kak Wira. Kami nggak bisa membiarkanmu pergi ke balai prefektur. Itu terlalu berisiko!"Wira menjelaskan dengan sabar, "Yang diinginkan Dirja adalah uang. Selama dia belum mendapatkan uang itu, aku nggak akan dalam bahaya."Setelah memikirkannya sejenak, semuanya sependapat. Namun, mereka tetap saja khawatir.David berkata dengan suara rendah, "Dirja itu sangat serakah. Tuan, kalau dia menggenggam kelemahan sebesar ini, takutnya dia nggak akan pernah melepasmu, nggak peduli berapa banyak uang yang kamu berikan padanya.Wira menjawab dengan sorot mata kelam, "Aku nggak berniat meminta Dirja mengampuniku, a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 554

    Satria akan menangkap Wira, lalu menyiksanya habis-habisan untuk membalas dendam tempo hari. Saat memikirkan hal ini, Satria tersenyum tipis, yakin bahwa semua berada dalam kendalinya.Duar! Tiba-tiba terdengar bunyi keras dari Dusun Pranowo yang mengagetkan orang-orang."Apa yang terjadi? Bunyi petirkah itu? Nggak ada tanda apa-apa di langit!" ujar Satria. Dia menghentikan laju kudanya, lalu memandang Dusun Pranowo di kejauhan, baru mengalihkan pandangan ke langit.Duar! Duar! Terdengar dua bunyi keras lagi. Kuda-kuda sontak meringkik ketakutan. Para prajurit pasukan komando daerah juga gugup dan tidak bisa menahan diri untuk berspekulasi.Merasa ada yang tidak beres, Satria pun memberi perintah dengan ekspresi muram, "Ayo, kita pergi lihat!"Agra sudah memimpin petugas patroli ke Dusun Pranowo, tetapi mereka masih belum keluar setelah sekian lama. Hal ini membuat Satria merasa ada yang tidak beres. Lagi pula, memangnya perlu berapa lama untuk berpura-pura melakukan penyelidikan? Dia

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 555

    Sorot mata Wira berubah menjadi suram, lalu dia berkata, "Satria, apa kamu sudah memikirkannya baik-baik? Begitu mereka mendekatiku dalam jarak 3 meter, kamu akan segera mati tak bersisa!"Satria melihat sekeliling dengan acuh tak acuh. Kemudian, dia berkata sambil tersenyum merendahkan, "Kamu hanya ingin menakut-nakutiku! Aku memakai zirah. Selain itu, nggak ada busur dan anak panah apa pun dalam jarak 30 meter. Bagaimana bisa kamu melukaiku?"Namun, Wira malah tersenyum dingin sambil berkata, "Dulunya, Raja Tanuwi juga berpikir seperti kamu!"Mendengar kata-kata itu, ekspresi wajah Satria berubah drastis. Dia segera turun dari kudanya, lalu berlari ke belakang pasukan dan mengancam, "Wira, aku adalah pejabat resmi. Membunuhku sama saja dengan memberontak!"Kemenangan besar melawan Raja Tanuwi telah menimbulkan kontroversi di istana. Mereka tidak sepenuhnya mengakui kemampuan komando Wira! Akan tetapi, fakta bahwa dia berhasil menembak mati Raja Tanuwi dari jarak 180 meter adalah tak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 556

    Wira mengernyit selama beberapa saat, lalu berkata, "Jadi maksudmu, selama aku memberikan uang, masalah ini bisa diselesaikan?"Satria mengangguk berulang kali seraya menjelaskan, "Iya, uang bisa menyelesaikan semua masalah. Jangankan membunuh beberapa pejabat biasa, kalaupun membunuh pejabat resmi, selama kamu membayar cukup banyak uang, semua masalah bisa ditutupi."Wira mendengus sembari berkata, "Jadi, berapa banyak uang yang harus kubayar untuk menyelesaikan masalah ini?"Satria langsung mengulurkan dua jari. Melihat reaksi Wira yang terkejut, dia segera menjelaskan, "Tuan Wira, untuk memulihkan tingkatan pangkat, aku dan Tuan Dirja memerlukan 500 juta gabak. Kalau ingin naik lebih tinggi lagi, kami memerlukan setidaknya 100 juta gabak lagi.""Selain itu, untuk membungkam mulut para keluarga petugas patroli, kami juga harus membayar lebih banyak uang, mungkin dibutuhkan beberapa puluh juta lagi. Jadi, totalnya mungkin 2 miliar gabak. Itu benar-benar nggak banyak!" jelas Satria.Wi

최신 챕터

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status