Share

Bab 401

Penulis: Arif
Wira mendesah, lalu berkata, "Nggak ada! Kalau sekarang kamu menyanderaku, mungkin kamu bisa mendapatkan seekor kuda dan menungganginya pulang ke Yispohan malam ini!"

Sebenarnya, Wira agak menyesal telah menyandera bandit wanita ini. Meri menguasai seni bela diri sehingga Wira harus mengutus orang secara khusus untuk mengawasinya. Kalau tidak, mungkin Meri bisa membuat keributan.

Sekarang, Wira sedikit menyesal. Seharusnya, waktu itu dia berusaha menguasai Yispohan dan membereskan semua bandit.

Meri pun mundur untuk menjaga jarak dengan Wira. Dia menyahut, "Aku nggak akan terjebak. Kamu pasti sudah menyiapkan rencana dan menungguku masuk jebakan!"

Wira merasa tidak berdaya. Padahal dia sedang berkata jujur. Kemudian, Wira mengubah topik pembicaraan, "Nggak masalah kalau kamu nggak percaya. Aku memintamu tinggal karena mau minta bantuanmu untuk menjaga adik sepupuku."

Meri menimpali seraya mengerutkan dahi, "Menjaga adik sepupumu? Maksudmu gadis yang terus mengikutimu tadi?"

Wira mengan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Kresek Lorek
lumyan bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Anjaryta Sharon
Bagusssss… sukaa banget .........
goodnovel comment avatar
dewa foker
Mantab... lanjutkan,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 402

    Lestari menceritakan kejadiannya secara garis besar, "Keluarga Sutedja mau merebut ....""Kamu masih bisa bertahan setelah mengalami begitu banyak siksaan. Hebat juga kamu!" puji Meri. Setelah itu, dia berkata lagi dengan marah, "Keluarga Sutedja dan Radit benar-benar berengsek. Nanti, aku akan mengumpulkan pasukan untuk membalas mereka!"Lestari yang terkejut berujar, "Mengumpulkan pasukan? Kak, kamu kerja apa?"Meri berdeham, lalu menyahut dengan wajah memerah, "Aku ... maksudku, aku akan bantu kamu mengumpulkan pasukan kakakmu."Lestari menimpali seraya tersenyum, "Nggak perlu. Hari ini, Kak Wira pergi pengadilan daerah dan sudah memusnahkan Keluarga Sutedja. Dia juga memenjarakan Radit.""Eh?" Meri tercengang. Wira memang benar-benar hebat. Dia bisa memusnahkan keluarga kaya kabupaten dan memenjarakan pejabat sipil pengadilan daerah.Tindakan Wira benar-benar membuat orang ketakutan. Kemudian, Meri dan Lestari pun tidur bersama setelah mandi. Lestari yang penasaran bertanya lagi, "

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 403

    Raja Bakir tidak percaya bahwa kebijakan ini merupakan ide Wira. Dia tetap menganggap Putro yang diam-diam merencanakan ini agar bisa mendukung Wira masuk ke istana. Dengan demikian, Putro bisa mengontrol urusan pemerintahan.Kemal memberi saran, "Yang Mulia, sudah saatnya memberi gelar untuk Tuan Wahyudi. Dia membuat kebijakan untuk pemerintah lagi. Kalau kebijakan ini terus dijalankan, pasti bisa mengatasi kesulitan pemerintah dan menghilangkan kekesalan rakyat. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui."Suhendra dan Tirta juga sama-sama mengangguk. Kebijakan ini memang tidak bisa menyelesaikan masalah dalam jangka waktu panjang seperti peraturan pajak bumi dan ketentuan yang mengharuskan pejabat untuk membayar pajak. Namun, kebijakan ini cukup efektif dalam jangka waktu pendek.Sementara itu, Ardi malah berkomentar dengan ekspresi datar, "Yang Mulia, menurut saya, kebijakan ini hanya memberikan keuntungan kecil, tapi tidak adil. Orang yang membuat kebijakan ini pasti berni

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 404

    Ekspresi Ardi, Dimas, Jerry, dan Heri tampak datar. Namun, mereka diam-diam mencibir. Kekuatan militer adalah kekuasaan raja. Siapa pun yang berani menyentuh pasukan militer berarti cari mati!Pemerintah hanya memberikan kompensasi tidak sampai 10 ribu gabak. Sementara itu, Wira memberi prajurit begitu banyak uang secara pribadi. Bukankah tindakan Wira ini mempermalukan pemerintah?"Yang Mulia, jangan marah. Masalah ini pasti ada tujuan lainnya. Izinkan saya menjelaskannya," kata Kemal.Kemudian, Kemal mengeluarkan selembar surat dari saku dengan tenang, lalu menjelaskan, "Sebelum perang, Tuan Wahyudi, Panglima Yudha, dan para prajurit mengumpulkan uang untuk membeli properti milik keluarga besar dengan harga murah.""Pertama, mereka berniat membantu meringankan beban pemerintah. Kedua, mereka mau memberikan jaminan kepada para prajurit yang terluka dan meninggal. Bagaimanapun, prajurit-prajurit ini berusaha mati-matian untuk mempertahankan kota. Jadi, Tuan Wahyudi dan lainnya berniat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 405

    Sebuah kereta kuda memasuki Dusun Darmadi, lalu Kaesang turun dari kereta. Dia mulai mengamati sekeliling. Sebelum datang, Kaesang berpikir, orang berbakat seperti Wira berasal dari tempat indah seperti apa?Ternyata, posisi geografis Dusun Darmadi sangat biasa. Malahan warganya yang berbeda. Mereka mengenakan pakaian yang rapi dan tebal, tangan dan wajah mereka juga dicuci bersih. Selain itu, wajah mereka juga sedikit berisi, tidak seperti warga di tempat lain yang sangat kurus.Rumah baru sedang dibangun di berbagai tempat. Warga yang bekerja tampak bersemangat. Terdengar suara anak-anak yang sedang belajar di beberapa rumah baru, juga ada pemuda yang sedang belajar bertarung.Bahkan, ada pekerja yang menggerakkan jarinya saat berjalan. Orang itu sedang belajar menulis. Dusun ini tampak sangat makmur, seperti dunia sejahtera yang disebutkan kaum intelektual.Kaesang yang melihat kondisi ini merasa antusias. Dia menghampiri warga dusun di jalan beberapa kali untuk mencari tahu informa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 406

    Pria bejat biasanya akan terlihat lesu, bermata keruh, dan kehilangan semangat. Namun, ketika Agus datang ke pengadilan daerah untuk bertemu dengan Wira terakhir kali, dia terlihat bersemangat dan jelas bukan tipe pria yang hanya tergila-gila pada wanita."Sobat, kamu sudah salah paham!" ucap Kaesang. Agus menyangkal dengan nada penuh waspada, "Kalau Wira bukan tipe orang yang hanya tergila-gila pada wanita, bagaimana mungkin dia akan berani merampok putri Tuan Boris dari kota kecamatan tiga tahun lalu, kalaupun risikonya adalah pemenggalan kepala?"Kaesang tercengang. Tiga tahun lalu, siapa pun yang berani menikahi putri Boris bisa dianggap bernyali sangat besar.Agus menimpali, "Dua bulan yang lalu, dia pergi ke bordil selama tiga hari bersama seorang pemuda dari desa kami sebelum akhirnya kembali. Tiga hari! Doddy yang sangat gagah itu pulang dengan kaki gemetar!"Sembari mengulurkan tiga jari, Agus berkata dengan ekspresi iri, "Juga, belum lama ini, ada dua wanita cantik dari Kota

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 407

    Kaesang tampak tersenyum, "Di seluruh negeri, ada setidaknya puluhan lokasi tambang giok air. Yang paling dekat dengan Tuan ada di Pegunungan Jatta, Kota Pusat Pemerintahan Lokana, Kabupaten Hiloka. Tapi, giok air nggak berharga dan nggak berguna, jadi kenapa Tuan tertarik padanya?""Kota Pusat Pemerintahan Lokana, Kabupaten Hiloka!" seru Wira. Kabupaten Hiloka hanya berjarak sekitar 160 kilometer dari sini. Mata Wira pun tampak berbinar-binar. Dia segera menangkupkan tangan sembari berkata, "Aku hanya tiba-tiba merasa tertarik. Terima kasih atas informasinya. Aku masih punya urusan lain, jadi kamu bisa pergi sekarang!""Loh?" Kaesang kebingungan. Usai menanyakan hal yang membuatnya penasaran, Wira pun enggan berurusan lagi dengannya. Kaesang sungguh tidak bisa berkata-kata. Dia segera mengejar Wira dan berkata, "Tuan, apa kamu tertarik dengan giok air dan ingin mengumpulkannya di Kabupaten Hiloka? Biar kuberi tahu, jangan pernah pergi ke sana!"Langkah Wira tampak berhenti, lalu dia b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 408

    "Nggak mau!" Meri langsung menolak tanpa ragu! Wira yang tidak tahu malu itu bahkan menghampirinya ke rumah. Membuat kesepakatan dengan Wira pasti hanya akan merugikan Meri!Wira juga tidak marah, sebaliknya dia berkata, "Gantikan aku untuk pergi ke Kabupaten Hiloka. Cari tahu apa yang terjadi di sana, setelah itu aku akan memulangkanmu ke Yispohan.""Cari tahu situasi di Kabupaten Hiloka?" tanya Meri mengernyit. Kemudian, dia bertanya dengan kaget, "Apa yang mau kamu lakukan? Kamu ingin mencelakai Kak Wolfie?"Wira bertanya, "Dia memang memberontak, tapi nggak pernah menggangguku. Jadi, untuk apa aku mencelakainya?" Dia mengalihkan topik pembicaraan dengan berkata, "Kalau kamu nggak mau, ya sudah. Tinggal saja di Dusun Darmadi untuk merayakan tahun baru!"Alasan Wira ingin mencari tahu situasi di Kabupaten Hiloka, salah satunya karena ada tambang kuarsa yang digunakan untuk membuat kaca. Selain itu, untuk pergi ke kota provinsi dan menjemput Wulan, Wira harus melewati Kabupaten Hiloka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 409

    Tommy tampak berlutut sembari berkata, "Aku akan mewakili nona untuk bersujud pada Tuan." Setelah memapah Tommy untuk berdiri dan mengantarnya keluar, Wira sontak mengernyit!Pengurus bisnis yang telah lama Wira kagumi tidak bisa datang. Kini, dia perlu mencari orang berbakat lainnya dalam bidang bisnis.Di era ini, memang ada banyak pelajar, tetapi sangat sedikit dari mereka yang mempunyai bakat bisnis. Orang seperti Dian yang berani mengambil risiko besar dalam situasi sulit sungguh langka.Saat ini, satu-satunya orang di bawahannya yang cocok untuk bisnis adalah Sony dan adik sepupunya, Lestari. Namun, keduanya memiliki pandangan yang terbatas dan memerlukan waktu untuk dibina. Ah, uang memang bisa dicari, tetapi orang berbakat sulit ditemukan....."Kak, kenapa kamu melamun lagi? Apa yang sedang Kakak pikirkan?" Di taman belakang rumah Keluarga Wibowo, Josua meraih ujung gaun Dian dengan ekspresi yang sangat polos!Dian menjawab, "Kakak sedang berpikir, ingin meminta dapur membuatk

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2974

    "Ketika saat itu tiba, bukannya yang paling menderita adalah orang-orang di Lembah Duka? Karena kamu ada di sini dan pernah berinteraksi dengan Jaran, mari kita diskusi dulu. Mungkin kamu punya cara untuk membantuku mengatasi masalah ini."Bisa dilihat bahwa Arie sama sekali tidak berbohong. Dia benar-benar mencemaskan Lembah Duka. Jika tidak, dia tidak akan bersusah payah seperti ini.Bagaimanapun, putranya ada di sini. Jika orang-orang di atas sana mengambil tindakan untuk membalas dendam, bukan hanya orang-orang di Lembah Duka yang akan mati, tetapi juga satu-satunya putranya ...."Sebenarnya masalah ini sederhana saja. Asalkan kamu meminjamku beberapa orangmu dan aku membawa mereka keluar, mereka seharusnya punya cara untuk melawan Jaran, 'kan? Setelah semua beres, kalian juga nggak perlu cemas lagi. Gimana?"Untuk melawan Jaran yang melarikan diri dari Lembah Duka, mereka hanya bisa menggunakan orang-orang di dalam untuk menurunkan risiko yang ada. Bagaimanapun, mereka sama-sama m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2973

    Begitu membahas topik ini, ekspresi Fikri langsung berubah. Langkah kakinya sontak terhenti, lalu dia menoleh menatap Wira."Sepertinya kamu sudah pernah bertemu dengannya?"Pada saat yang sama, seorang pria menghampiri dengan diikuti beberapa orang berjubah hitam.Sosok pria itu memancarkan tekanan yang kuat, membuat suasana menjadi mencekam. Pria itu tidak lain adalah pemimpin Lembah Duka, Arie."Ayah!" Fikri segera maju dan memberi hormat.Di Lembah Duka, sistem hierarki sangat ketat. Meskipun hubungan mereka adalah ayah dan anak, mereka tetap harus menunjukkan rasa hormat yang sesuai.Orang-orang di sekitar segera mengesampingkan pekerjaan mereka dan menghampiri untuk memberi hormat.Sementara itu, Wira tersenyum sopan. "Salam, Ketua. Maaf karena aku datang tanpa izin dan mengganggumu.""Tapi, aku datang demi kesejahteraan rakyat. Bagaimanapun, orang yang meninggalkan Lembah Duka tanpa izin bukan orang yang mudah dihadapi."Saat teringat pada metode Panji, Wira masih bisa merasa ce

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2972

    Wira mengangguk dengan perlahan, merasa perkataan Fikri cukup masuk akal. Hal ini menunjukkan bahwa yang ada di luar sana hanyalah desas-desus.Fikri melanjutkan, "Mungkin karena kabut beracun di sekitar Lembah Duka, orang-orang pun merasa tempat ini menakutkan. Tapi, semua itu adalah langkah yang terpaksa kami ambil.""Oh? Kenapa begitu?" Wira mengangkat alisnya sambil bertanya.Fikri menjelaskan, "Saat leluhur kami pertama kali datang ke sini, mereka menjalin aliansi dengan wilayah barat. Kami cuma mencari tempat untuk berlindung dan berjanji nggak akan mengganggu kehidupan orang lain.""Selain itu, di Lembah Duka, kami mempelajari ilmu sihir. Jika kami sembarangan muncul, takutnya orang-orang akan merasa terancam, bahkan orang-orang yang berkuasa juga akan merasa takut.""Makanya, kami membuat keputusan untuk tinggal selamanya di Lembah Duka. Mengenai desas-desus yang beredar, mungkin ada yang sengaja menyebarkannya."Ternyata begitu, kini Wira telah mengetahui situasi sebenarnya di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2971

    "Baiklah, aku sangat menghargai keberanianmu ini." Pria itu tersenyum, lalu memberi isyarat tangan mempersilakan. "Aku akan pimpin jalan. Kalau kalian percaya padaku, silakan ikut aku.""Ayo." Wira melambaikan tangan ke orang-orang di belakang, memberi isyarat agar mereka mengikuti.Segera, mereka semua berangkat. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang berbicara. Wira dan yang lainnya terus mengikuti langkah kaki pria itu.Setelah berjalan sekitar satu jam, mereka akhirnya tiba di pedalaman hutan. Di sekeliling terdapat bangunan besar yang berdiri kokoh. Meskipun luas, bangunan itu tampak sederhana.Di bawah pimpinan pria itu, mereka segera memasuki Lembah Duka. Di dalam sini seperti dunia yang berbeda. Tampak buah-buahan dan sayuran yang tumbuh dengan subur. Selain itu, terdapat juga banyak ternak yang dipelihara dengan baik.Pantas saja, orang-orang di Lemah Duka tidak pernah keluar dan hidup dengan tenang di sini. Mereka bisa memenuhi segala kebutuhan sendiri tanpa harus bergantung pa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2970

    "Kalau begitu, kita bakar saja semuanya. Kalau nggak bisa dibawa pulang, kita bawa saja abu mereka. Ini satu-satunya cara yang bisa kita lakukan untuk sekarang," sahut Wira.Mereka tewas di hutan ini dengan tubuh yang telah dimakan oleh ular, serangga, tikus, dan semut. Hanya dengan menyentuh mayat-mayat ini, Wira dan lainnya bisa berisiko keracunan. Jadi, mereka harus sangat berhati-hati.Membakar mayat-mayat ini adalah satu-satunya pilihan yang bisa dilakukan saat ini.Beberapa orang itu mengangguk. Saat Agha dan Dwija mencari kayu bakar, Wendi mengeluarkan sebotol bubuk dari dalam sakunya."Kalian nggak perlu cari kayu bakar. Aku bisa langsung membakar mayat-mayat ini. Setelah aku taburkan bubuk putih ini, tubuh mereka akan terbakar dengan sendirinya. Setelah itu, kita cuma perlu kumpulkan abu mereka."Setelah mendapat izin dari Wira, Wendi menaburkan bubuk itu. Tidak lama kemudian, mayat-mayat itu terbakar dengan api yang menyala hebat.Meskipun api begitu besar, tidak ada pohon-po

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2969

    Ketika Wira dan lainnya memasuki hutan, orang-orang dari Lembah Duka juga sudah mendapatkan berita tentang kedatangan mereka.Pada saat itu, beberapa orang dari Lembah Duka telah memasuki hutan dan mendekati kelompok Wira.Selama bertahun-tahun, tidak ada yang berani memasuki daerah ini. Bukan hanya karena kabut beracun yang ada, tetapi lebih karena hutan ini adalah wilayah Lembah Duka.Bagi orang-orang di wilayah barat, mereka tahu bahwa orang-orang dari Lembah Duka tidak bisa diusik. Jika bertindak sembarangan, mereka mungkin akan berakhir dengan sangat buruk, bahkan kehilangan nyawa. Makanya, tidak ada yang berani mengambil risiko.Seiring berjalannya waktu, melalui rumor yang terus beredar, nama Lembah Duka pun semakin menakutkan. Bahkan, desa-desa di sekitar wilayah mereka berangsur menghilang.Makanya, kedatangan Wira dan lainnya kali ini membuat Lembah Duka agak bingung. Mereka pun mengirim orang untuk memeriksa situasi di dalam hutan.Saat ini, Wira dan lainnya terus bergerak.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2968

    Agha tahu betul apa saja yang terdapat di dalam hutan. Makanya, dia merasa heran. Bagaimana bisa ular, serangga, tikus, dan semut menjadi sesuatu yang menakutkan?Sebelum Wendi sempat berbicara, Wira segera menjelaskan, "Kalau tebakanku nggak salah, ular, serangga, tikus, dan semut di dalam pasti menghirup kabut beracun itu. Makanya, mereka semua menjadi aneh dan beracun.""Kalau digigit oleh makhluk-makhluk itu, akibatnya bisa lebih merepotkan daripada dikejar oleh serigala atau harimau. Sepertinya serigala dan harimau meninggalkan tempat ini karena kabut beracun itu, 'kan? Apa aku benar?"Usai berbicara, Wira menatap Wendi. Wendi mengangguk. "Semua yang Tuan Wira katakan benar, memang seperti itu. Jadi, kalau mau masuk, kita harus sangat berhati-hati.""Aku membawa cukup banyak obat-obatan, jadi bisa melindungi kita semua untuk sementara. Tapi, tetap saja aku nggak bisa menjamin keselamatan kalian 100%."Tidak ada yang tahu apakah akan ada bahaya lain yang muncul di dalam sana. Tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2967

    Saat ini, Wira dan lainnya sedang dalam perjalanan menuju Lembah Duka.Seiring dengan langit yang semakin terang, Wira dan lainnya akhirnya sampai di depan hutan itu.Seperti yang dikatakan oleh Fahri, di depan mereka ada sebuah hutan besar yang tidak terlihat ujungnya. Meskipun sudah pagi, hutan itu tetap memberi nuansa gelap yang agak menakutkan.Meskipun tidak sepenuhnya gelap, jarak pandangnya sangat rendah. Yang paling aneh adalah ... tampaknya ada kabut putih di dalam sana.Hal ini cukup membingungkan. Wira menatap situasi di depan, lalu menatap Wendi di samping. "Sepertinya kami membutuhkan bantuanmu selanjutnya. Kabut di dalam sana sepertinya nggak biasa, 'kan?"Wira sudah berkelana selama bertahun-tahun. Banyak hal yang sudah dilihatnya. Begitu melihat kabut putih itu, dia bisa langsung menebak ada sesuatu yang aneh di dalamnya.Jika mereka masuk dengan ceroboh, mungkin saja mereka akan berakhir dengan nasib yang lebih buruk dari kematian ....Wendi mengangguk perlahan, lalu m

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2966

    "Apa mereka benar-benar akan mencari masalah denganmu cuma karena perkataan sepihak dari Wira?" tanya Caraka dengan bingung."Sebenarnya, aku memang menyembunyikan banyak hal tentang identitasku dari kalian. Aku memang berasal dari wilayah barat dan juga orang Lembah Duka.""Sayangnya, ada aturan di Lembah Duka yang melarang orang-orang di dalam untuk keluar. Mereka hanya bisa tinggal di dalam lembah.""Ini merupakan pembatasan yang ditentukan oleh penguasa wilayah barat dengan Lembah Duka sejak bertahun-tahun yang lalu. Selama bertahun-tahun, nggak ada yang berani mematahkan kesepakatan ini.""Ini bukan karena orang-orang di dalam sana nggak mendambakan dunia luar, tapi karena ketua lembah saat ini sangat kolot. Jadi, nggak ada yang berani mengganggunya.""Kalau sampai seseorang membuatnya marah, hasilnya akan jauh lebih buruk dari kematian. Aku bahkan harus mengerahkan seluruh kekuatan untuk keluar dari Lembah Duka. Untungnya, aku bisa sampai di sini.""Tapi, kalau mereka tahu ke man

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status