Share

Bab 2935

Penulis: Arif
"Berengsek! Fahri ini benar-benar sudah gila, sekarang dia malah berani melawanku. Kalau begitu, aku sendiri yang akan pergi ke Vila Hijau. Kumpulkan semua orang kita. Kali ini aku akan memusnahkan Vila Hijau itu," kata Yasa sambil menggertakkan giginya.

Ini pertama kalinya ada seseorang di Provinsi Tengah yang berani menantang Fahri. Jika dia membiarkan hal ini begitu saja, dia tidak akan bisa bertahan di sini lagi. Dia memutuskan untuk menyerang terlebih dahulu dan memberi pelajaran pada Fahri ini, sekaligus memperingatkan pada yang lainnya. Dia ingin yang lainnya tahu dia bukan orang yang bisa dipermainkan mereka.

Muraj langsung merasa senang saat mendengar perkataan itu karena dia juga tidak bisa menahan emosi ini. Sekarang waktunya untuk membalas dendamnya.

....

Di dalam Vila Hijau.

Setelah Wira dan yang lainnya pergi, Fahri tetap merasa tidak senang dan terus duduk di aula utama dengan ekspresi yang sangat muram.

Pengurus rumah tangga menghidangkan teh panas dan secara refleks be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2936

    "Kalau begitu, Tuan juga harus bersiap-siap." Usai mengatakan itu, kepala pelayan menuju ke halaman belakang.Fahri perlahan-lahan bangkit dan memandang sekeliling vila. Dia berkata kepada diri sendiri, "Aku membangun karierku selama puluhan tahun, tapi hancur begitu saja. Sungguh disayangkan ...."Demi nyawa sekeluarga, dia terpaksa melakukan ini.....Di sisi lain, saat orang-orang di Vila Hijau bersiap untuk pergi, Wira dan lainnya menemukan penginapan yang bagus.Mutia tentu saja menginap bersama mereka. Meskipun uangnya sisa sedikit, dia tidak perlu cemas karena ada Wira.Adapun urusan di Vila Hijau, itu tidak ada hubungannya dengan Mutia. Sejak meninggalkan Vila Hijau, dia sudah memutuskan untuk tidak berhubungan dengan Fahri lagi, setidaknya untuk sementara waktu ini.Semua orang perlu mendinginkan kepala mereka. Bagaimanapun, gaya bertindak ayah dan anak ini jauh berbeda. Tidak ada yang bersedia mengalah sehingga terjadi perang dingin.Meskipun ini bukan cara terbaik, ini adala

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2937

    Setelah mendengar kabar itu, Wira dan lainnya saling memandang. Pada akhirnya, tatapan mereka tertuju pada Mutia.Meskipun Mutia dan Fahri bertengkar, itu hanya karena perbedaan pendapat. Bagaimanapun, mereka tetap ayah dan anak.Mutia segera bangkit, lalu mendekati meja sebelah. Dia meletakkan kedua tangannya di meja dan bertanya dengan dingin, "Yang kalian bilang itu benar?""Mana mungkin bohong. Bukan cuma kami yang tahu, tapi seluruh Provinsi Tengah.""Selain itu, banyak orang yang sudah pergi melihat. Dengar-dengar, di luar vila sangat ramai sekarang."Setelah mendengar jawaban beberapa orang itu, Mutia langsung melangkah ke luar. Dia bahkan tidak sempat memanggil Wira dan lainnya."Dia main pergi begitu saja? Kalau begitu, kita ...." Wendy melirik punggung Mutia. "Apa kita perlu ikut?""Tentu saja! Dia sangat ceroboh, apalagi terjadi masalah besar di Vila Hijau. Aku khawatir dia pergi mencari Yasa.""Kalau sampai hal itu terjadi, takutnya gadis itu yang akan menderita, " sahut Wi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2938

    Ketika melihat mayat yang sudah hangus di tanah, Mutia menangis kencang seperti orang gila."Gimana mungkin? Kenapa bisa jadi seperti ini? Ayah! Adik! Di mana kalian semua? Kalian ke mana?" Mutia menarik rambutnya sambil berteriak.Wira dan lainnya mengikuti di belakang. Saat melihat Mutia yang berlinang air mata, Wira merasa iba. Namun, Mutia perlu melampiaskan emosinya sekarang.Jika semua emosi ini dipendam, suasana hati Mutia hanya akan menjadi semakin buruk. Pada akhirnya, entah apa yang akan terjadi."Dasar sekelompok bajingan! Gimana bisa mereka sekejam ini? Beraninya mereka membinasakan seluruh keluarga! Mereka bahkan membakar vila ini!"Agha mengepalkan tangannya sambil mengernyit. "Ini pasti ulah Yasa itu. Orang-orang di luar bilang begitu. Kali ini kita nggak boleh mengampuninya. Kita harus mencarinya dan membuat perhitungan dengannya!"Usai berbicara, Agha langsung berbalik. Wira segera menariknya dan mengernyit. "Memangnya kamu tahu dia di mana?'"Aku ...." Agha menggeleng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2939

    "Tuan, sebaiknya kamu lupakan niat ini. Orang-orang itu bukan orang yang bisa kita singgung. Mereka sangat sulit untuk dihadapi.""Kalian bukan orang lokal, jadi jangan coba-coba mengusik mereka. Lagian, masalah ini tidak ada hubungannya denganmu. Kamu juga cuma berusaha membantuku menyelesaikan masalah," sahut Mutia tanpa menoleh.Mutia ingin mengatasi masalah ini dengan mengandalkan kemampuan sendiri. Dia tidak ingin melibatkan Wira dan lainnya. Jika tidak, takutnya Wira dan lainnya akan terjebak dalam situasi yang sulit. Ketika saat itu tiba, mereka bisa mati dan dia akan menjadi pendosa.Wira tersenyum, lalu melambaikan tangan dan menyahut, "Tenang saja, aku punya rencana. Selain itu, jangan kira kami lemah karena jumlah kami sedikit. Mereka belum tentu bisa melawan kami."Agha dan lainnya mengangguk setuju. Mereka memang hanya empat orang, tetapi bawahan Yasa belum tentu adalah tandingan mereka. Apalagi, satu kata dari Wira sudah cukup untuk mengguncang wilayah barat."Kalau begit

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2940

    "Ya, ini memang wilayah kita!""Siapa yang nggak akan menjaga rumah sendiri?"Semua orang menanggapi perintah Muraj.Muraj tersenyum lebar. "Ayo, kita minum!"Penginapan dipenuhi tawa. Saat mereka sedang menikmati momen bahagia itu, tiba-tiba terdengar dentuman keras dari luar. Saat berikutnya, terlihat Wira dan lainnya berjalan masuk. Pintu didobrak oleh mereka begitu saja!"Kalian?" Setelah melihat Wira dan lainnya, ekspresi Muraj pun berubah. "Kenapa kalian ini terus mengganggu kami?""Kami sudah melepaskan kalian, tapi kalian malah datang lagi! Kalian nggak dengar kabar tentang Vila Hijau?" pekik Muraj.Para bawahan yang sedang minum juga melemparkan gelas mereka dan mengeluarkan senjata di sekitar."Ternyata kejadian di Vila Hijau memang ada hubungannya dengan kalian," ujar Wira dengan dingin.Mutia yang mengikuti di belakang pun menggertakkan giginya dengan marah. Wajahnya terlihat sangat masam. Musuh tepat di hadapannya sekarang. Dia tidak berbicara hanya karena ada Wira di sini

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2941

    Agha sudah tidak tahan sejak tadi. Meskipun Wira tidak memberinya perintah, dia langsung mengambil kursi dan melemparkannya ke arah Muraj.Dalam hatinya, Agha benar-benar tidak bisa menoleransi sikap lancang Muraj. Bagaimana bisa ada orang yang begitu kejam dan tidak tahu malu di dunia ini?"Kenapa memangnya? Kalau bukan karena kamu masih berguna, aku pasti sudah membunuhmu sekarang juga." Agha maju ke hadapan Muraj, lalu meraih kerah bajunya dan mengangkatnya ke udara.Sementara itu, Wira yang berdiri di samping tidak berkata apa-apa, seolah-olah tidak melihatnya. Ini membuktikan bahwa Wira menyetujui tindakan Agha.Sejak awal, Wira juga sudah tidak tahan dengan sikap Muraj. Manusia tercela seperti ini memang harus diberi pelajaran. Jika tidak, dia tidak akan kapok untuk selamanya."Sobat, kita bisa bicara baik-baik ...." Muraj merasa agak panik melihat sikap Agha yang begitu kasar dan berani. Meskipun banyak orang di sekeliling, nyawanya berada di tangan Agha sekarang. Apalagi, Agha

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2942

    "Kalau informasi yang dia kasih salah dan Yasa nggak berada di Restoran Zuha, kita masih bisa mengorek informasi yang berguna dari mulutnya." Pemikiran Dwija ini sangat menyeluruh.Agha mengangguk, lalu menarik pakaian Muraj dengan jijik. Dia menariknya keluar seperti menarik anjing.Di jalan, Muraj terus memohon dengan putus asa. Dia ingin segera terlepas dari cengkeraman Agha.Wira memang memiliki otoritas yang mutlak, tetapi nyawanya kini berada di tangan Agha. Dia tentu berharap Agha tidak membunuhnya."Sobat, aku sudah kasih tahu semuanya. Tuan Yasa benaran di Restoran Zuha. Aku nggak mungkin berani menipu kalian.""Aku sudah memberi tahu kalian informasi. Seharusnya kalian melepaskanku, 'kan? Kalau kalian membawaku ke Restoran Zuha dan Tuan Yasa melihatku, dia nggak akan melepaskanku ...."Muraj sungguh dilema sekarang. Demi mempertahankan nyawanya, dia telah mengkhianati Yasa. Dia adalah tangan kanan Yasa yang sudah mengikutinya selama bertahun-tahun, jadi tahu betul seperti apa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2943

    "Tenang saja, orang baik pasti dilindungi oleh Tuhan. Ayahmu akan baik-baik saja." Setelah menenangkan Mutia, mereka terus berjalan ke Restoran Zuha.Setibanya di sana, mereka langsung melihat lantai pertama restoran yang ramai. Beberapa wanita yang berpakaian mencolok segera mendekati Wira dan lainnya.Wanita yang berdiri di paling depan pun mendekati Wira, lalu tersenyum lebar dan bertanya, "Kak, kamu datang kemari untuk bersenang-senang ya? Apa ada kenalanmu di sini? Atau aku perlu memperkenalkan mereka kepadamu?"Wira sama sekali tidak menghiraukan pertanyaan wanita itu. Dia malah bertanya balik dengan tegas, "Di mana orang bernama Yasa?""Tuan Yasa ada di lantai atas. Kalian teman-temannya ya? Aku akan mengabarinya dulu. Boleh aku tahu siapa nama kalian?"Sikap wanita itu langsung menjadi lebih sopan.Yasa adalah penguasa di Provinsi Tengah. Dia sering datang ke Restoran Zuha untuk menghabiskan banyak uang.Itu sebabnya, orang-orang di sini sudah menganggapnya sebagai pelanggan ut

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status