Share

Bab 2942

Penulis: Arif
"Kalau informasi yang dia kasih salah dan Yasa nggak berada di Restoran Zuha, kita masih bisa mengorek informasi yang berguna dari mulutnya." Pemikiran Dwija ini sangat menyeluruh.

Agha mengangguk, lalu menarik pakaian Muraj dengan jijik. Dia menariknya keluar seperti menarik anjing.

Di jalan, Muraj terus memohon dengan putus asa. Dia ingin segera terlepas dari cengkeraman Agha.

Wira memang memiliki otoritas yang mutlak, tetapi nyawanya kini berada di tangan Agha. Dia tentu berharap Agha tidak membunuhnya.

"Sobat, aku sudah kasih tahu semuanya. Tuan Yasa benaran di Restoran Zuha. Aku nggak mungkin berani menipu kalian."

"Aku sudah memberi tahu kalian informasi. Seharusnya kalian melepaskanku, 'kan? Kalau kalian membawaku ke Restoran Zuha dan Tuan Yasa melihatku, dia nggak akan melepaskanku ...."

Muraj sungguh dilema sekarang. Demi mempertahankan nyawanya, dia telah mengkhianati Yasa. Dia adalah tangan kanan Yasa yang sudah mengikutinya selama bertahun-tahun, jadi tahu betul seperti apa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2943

    "Tenang saja, orang baik pasti dilindungi oleh Tuhan. Ayahmu akan baik-baik saja." Setelah menenangkan Mutia, mereka terus berjalan ke Restoran Zuha.Setibanya di sana, mereka langsung melihat lantai pertama restoran yang ramai. Beberapa wanita yang berpakaian mencolok segera mendekati Wira dan lainnya.Wanita yang berdiri di paling depan pun mendekati Wira, lalu tersenyum lebar dan bertanya, "Kak, kamu datang kemari untuk bersenang-senang ya? Apa ada kenalanmu di sini? Atau aku perlu memperkenalkan mereka kepadamu?"Wira sama sekali tidak menghiraukan pertanyaan wanita itu. Dia malah bertanya balik dengan tegas, "Di mana orang bernama Yasa?""Tuan Yasa ada di lantai atas. Kalian teman-temannya ya? Aku akan mengabarinya dulu. Boleh aku tahu siapa nama kalian?"Sikap wanita itu langsung menjadi lebih sopan.Yasa adalah penguasa di Provinsi Tengah. Dia sering datang ke Restoran Zuha untuk menghabiskan banyak uang.Itu sebabnya, orang-orang di sini sudah menganggapnya sebagai pelanggan ut

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2944

    Karena lehernya dicekik oleh Agha yang memiliki kekuatan yang sangat besar, Muraj pun tidak bisa berkata-kata dan hanya bisa menatap Agha dengan takutAgha berkata dengan dingin, "Orang kejam sepertimu telah melakukan banyak kejahatan bersama majikanmu. Sekarang kamu malah ingin berdamai?""Aku membiarkanmu hidup waktu di penginapan karena kamu masih berguna. Sekarang kami sudah tahu di mana Yasa berada. Kamu sudah nggak berguna. Mati saja kamu!"Setelah melontarkan beberapa kalimat kejam itu, Agha sontak melemparkan Muraj ke lantai satu.Peristiwa mendadak itu membuat orang-orang di lantai satu panik. Para tamu pun bangkit dari kursi mereka.Sementara itu, wanita yang hendak melayani Wira dan lainnya tadi, bergegas maju untuk memeriksa kondisi Muraj. Dia bergumam dengan terbata-bata, "Dia ... sudah mati ...."Semua orang yang ada di sana sontak terperanjat. Banyak orang yang membuang gelas anggur mereka, lalu melarikan diri. Siapa juga yang ingin berada di tempat mengerikan seperti in

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2945

    "Sebentar!" bentak Yasa.Yasa bukan orang bodoh. Dia bisa mencapai posisinya yang sekarang tentu berkat usaha dan pengorbanannya.Hanya dengan melihat Agha, dia sudah tahu apa yang ingin dilakukan Agha. Pemuda ini jelas ingin menyerangnya. Yasa tentu panik.Karena telah membereskan semua orang di Vila Hijau dan hanya menyisakan Fahri, Yasa pun merasa tenang sehingga datang ke Restoran Zuha untuk bersenang-senang. Bahkan, dia tidak membawa pengawal.Siapa sangka, Wira dan lainnya malah datang kemari untuk mencarinya. Bagaimana mungkin Yasa tidak panik di situasi yang merepotkan ini?Wira tidak berbicara dan hanya menyesap teh dengan santai. Pandangannya tertuju pada kedua orang di belakangnya."Dia memang pintar bersantai. Tehnya saja begitu enak. Kalian mau coba nggak? Sayang kalau nggak diminum," ujar Wira.Kedua orang itu bertatapan, lalu menggeleng. Mereka tidak punya niat untuk minum teh sekarang. Jika dibandingkan dengan Wira, mereka sama sekali tidak punya nafsu untuk sekarang.F

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2946

    Yasa kesulitan untuk bangkit.Meskipun berkuasa dan berpengaruh di Provinsi Tengah, bahkan banyak orang yang takut padanya, Yasa sama sekali tidak menguasai ilmu bela diri.Selain itu, dia hanya suka menindas orang lemah dan berpesta pora. Makanya, dia tidak punya kemampuan apa pun. Jika dibandingkan dengan Muraj, dia kalah jauh.Setelah ditendang oleh Agha, Yasa merasa tulang rusuknya hampir patah. Dia tidak punya kekuatan untuk berdiri lagi.Terutama saat melihat Agha yang menatapnya dengan tatapan garang, Yasa pun semakin ketakutan."Memangnya ini bukan masalah uang ya? Kalau begitu, apa yang Mutia janjikan kepada kalian? Kalau dia bisa, aku pasti bisa!""Tuan-tuan sekalian, tolong percaya padaku dan beri aku kesempatan. Jangan sampai kalian berselisih denganku cuma karena Mutia. Ini nggak sepadan!" pinta Yasa tanpa henti.Tujuannya tentu untuk menyelamatkan nyawanya. Selama dia bisa lolos hari ini, tidak peduli siapa Wira dan lainnya, dia pasti akan menemukan cara untuk melawan mer

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2947

    "Bukan, bukan! Maksudku bukan seperti itu! Aku nggak berpikir nyawa manusia nggak berharga.""Tapi, semua sudah terjadi sekarang. Bukankah kita seharusnya memikirkan cara untuk menghentikan kerugian? Kalau nggak, kedua belah pihak akan sama-sama rugi."Yasa masih berusaha untuk menyelamatkan diri. Wanita ini sulit sekali dihadapi. Jika dia bicara dengan Fahri, mungkin situasi tidak akan serumit ini.Menukar nyawa orang-orang di Vila Hijau dengan sejumlah besar uang. Bukankah ini ide bagus? Asalkan punya uang, mereka bisa membangun kembali Vila Hijau dan tetap berkuasa!"Tuan Yasa!" Ketika mereka masih mengobrol, beberapa orang tiba-tiba berlari masuk.Begitu melihat mereka, Yasa seperti menemukan penyelamat. Dia sontak berteriak, "Kenapa malah bengong? Cepat bantu aku berdiri! Aku kesakitan sampai nggak bisa berdiri! Papah aku!"Orang-orang itu langsung maju dan mengabaikan Wira dan lainnya, seolah-olah tidak melihat keberadaan mereka.Sementara itu, Dwija yang berdiri di belakang Wira

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2948

    Belati itu sontak menembus jantung Yasa. Seketika, Yasa tergeletak di atas genangan darah.Orang-orang di luar membelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Di Provinsi Tengah, ada orang yang berani menyerang majikan mereka? Ini benar-benar gila!Namun, Wira sama sekali tidak peduli pada keterkejutan mereka. Ekspresinya tetap terlihat tenang.Dulu saat perang berkecamuk di sembilan provinsi, Wira sudah sering melihat kematian. Itu sebabnya, dia sudah terbiasa.Mengenai Yasa, semua ini adalah akibat dari perbuatannya sendiri. Tidak ada seorang pun yang bisa disalahkan atas hasil ini.Mutia melemparkan pisau di tangannya, lalu mengambil kunci dari saku Yasa. Dia segera membuka rantai yang mengikat Fahri.Wira meletakkan cangkir tehnya, lalu perlahan-lahan bangkit dan menuju pintu. Orang-orang yang berjaga di luar terus mundur karena takut terhadap Wira.Meskipun mereka mengikuti Yasa dan telah melakukan banyak kejahatan, mereka tidak berani membunuh. Paling-paling hanya memberi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2949

    "Kamu kurang paham tentang situasi di wilayah barat, jadi nggak tahu latar belakang Yasa. Kamu rasa dia punya pengaruh besar di Provinsi Tengah cuma karena dia kaya dan berkuasa?" sahut Panji dengan perlahan.Caraka yang berdiri di samping pun menggeleng. "Memangnya masih ada alasan lain?""Itu karena dia punya penyokong. Penyokongnya itu punya prestise yang sangat tinggi di wilayah barat. Sekarang Wira dan orang-orangnya telah membunuhnya. Mereka nggak mungkin diampuni begitu saja.""Selanjutnya, jangan harap Wira dan lainnya masih bisa menyelidiki latar belakangku. Bahkan, mereka belum tentu bisa tinggal dengan tenang di wilayah barat. Sekarang kita cuma perlu sembunyi dan mengamati situasi mereka," jelas Panji.Caraka pun tertawa mendengarnya. Mereka tidak perlu bersusah payah lagi. Mereka awalnya masih memikirkan cara untuk melawan Wira, tetapi Wira malah membawa masalah besar untuk diri sendiri.Ini sungguh konyol! Namun, ini juga akibat dari perbuatan mereka sendiri! Siapa suruh

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2950

    Sebenarnya Agha mengerti, tetapi hanya ingin mengeluh. Dia tidak berniat jahat. Jika tidak, dia tidak mungkin membantu Mutia tadi."Ya, ya. Aku memang salah sebelumnya. Sayangnya, waktu nggak bisa diputar kembali. Kini, aku menjadi pendosa besar bagi keluargaku." Fahri menghela napas dengan tidak berdaya.Selain dirinya dan Mutia, semua orang tewas dalam kebakaran. Bagaimana mungkin hatinya tidak hancur memikirkan hal ini?Wira menepuk bahu Fahri, lalu menghiburnya, "Kamu sendiri juga tahu semuanya sudah berlalu. Sekarang kamu juga sudah menyesal. Yang bisa kita lakukan untuk sekarang cuma melihat ke depan.""Masalah ini bisa dianggap selesai untuk sementara waktu. Jadi, apa rencanamu selanjutnya? Kalau kamu butuh uang, aku bisa membantu."Tadi Yasa berniat menggunakan uang untuk meredakan masalah, tetapi Wira tidak setuju. Bagaimanapun, dia tidak kekurangan uang.Sementara itu, harta benda di Vila Hijau telah habis dijarah dan bangunan telah menjadi reruntuhan. Kini, ayah dan anak ini

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3001

    Keesokan pagi, Wira dan rombongannya berangkat. Osman memimpin para pejabat untuk mengantar kepergian mereka. Terlihat jelas bahwa Osman sangat menghormati Wira.Selain itu, seluruh rakyat turut mengantar saat tahu Wira akan pergi. Harus diakui bahwa Wira sangat dicintai oleh rakyat.Bukan hanya di Provinsi Yonggu dan Provinsi Lowala, bahkan di wilayah lain pun Wira sangat dihormati. Bagaimanapun, pengorbanan Wira memang tidak kecil. Namun, semuanya membuahkan hasil yang sepadan.Saat Wira dalam perjalanan kembali ke Provinsi Yonggu, situasi di Kerajaan Agrel kurang baik.Saat ini, Senia duduk di singgasananya dengan wajah suram. "Apa kabar ini benar?"Senia baru mendapat kabar bahwa semua orang yang diutusnya ke wilayah barat tewas. Bahkan, Panji juga tidak bisa kembali lagi. Padahal, Panji adalah kartu trufnya yang terpenting.Karena ucapan Panji, Senia baru bersedia mengeluarkan 5 miliar gabak untuk berdamai dengan Wira. Jika tidak, dia lebih memilih untuk mengorbankan putranya dari

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3000

    Di wilayah dua provinsi yang damai tanpa konflik ataupun perang, tentu tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Namun anehnya, meskipun bisa tinggal di rumah besar di luar, ada yang memilih rumah sederhana di Dusun Darmadi. Hal ini memang sulit dimengerti. Mungkin, Dusun Darmadi memberikan rasa aman bagi Ramath."Hasil terbesar yang kami capai dalam perjalanan kali ini adalah membunuh Jaran. Selain itu, Caraka yang selalu mengikuti Senia, juga tewas di tangan kami. Dengan kematian mereka berdua, kekuatan Senia jelas berkurang banyak," ucap Wira dengan puas.Ini adalah pencapaian terbesar dari perjalanan kali ini, wajar jika Wira merasa senang.Para hadirin di sekitar mengangguk setuju. Mereka juga tidak menyukai orang-orang dari Kerajaan Agrel. Ketika perang besar empat kelompok terjadi, Kerajaan Agrel adalah pihak yang menekan mereka paling keras.Meskipun sekarang situasi sudah damai, orang-orang dari Kerajaan Nuala tetap menyimpan dendam dan menjaga jarak dengan Kerajaan Agrel. Konfl

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2999

    "Tuan Wira, kamu sangat senang dengan kesembuhan Lucy sampai melupakan temanmu ini. Aku ini raja lho. Aku sampai datang ke gerbang kota untuk menyambutmu. Setidaknya, kamu harus menjaga harga diriku sedikit.""Kalau terus membuatku berdiri di sini, apa yang akan dikatakan para menteriku nanti? Kelak gimana aku bisa mempertahankan wibawaku di depan mereka?"Osman berkata sambil tertawa. Jelas, itu hanya candaan tanpa maksud serius. Dia tidak mungkin benar-benar menyimpan dendam terhadap Wira.Wira tersenyum sambil menggeleng. Pemuda ini memang nakal. Para menteri yang hadir pun ikut tersenyum."Sudah, sudah, sejak kapan kamu jadi orang yang suka cemburu? Sekarang kamu seorang raja. Kamu seharusnya bicara yang bijak. Kalau nggak, kelak kamu benaran sulit mempertahankan takhtamu!" Wira ikut bercanda.Di tengah tawa dan obrolan santai, Wira dan rombongan memasuki ibu kota. Karena sebelumnya sudah mengetahui kepulangan Wira, Osman telah menyiapkan perjamuan.Ketika Wira tiba bersama rombong

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2998

    Bisa dikatakan, hampir tidak ada pemimpin seperti Wira di dunia ini."Semuanya sudah beres. Raja kami mengikuti saran darimu dan mengeluarkan banyak dana untuk bantuan bencana. Sekarang keadaan sudah stabil dan rakyat sudah tenang. Kami benar-benar berterima kasih kepadamu."Sambil tersenyum, Trenggi meneruskan, "Kalau bukan karena saranmu, mungkin Kerajaan Nuala sudah jatuh dalam kekacauan sekarang ...."Ketika membahas hal ini, Trenggi tidak bisa menahan diri untuk menggeleng. Seperti yang Wira perkirakan sebelumnya, karena tidak ada bantuan bencana, banyak rakyat menderita dan masalah terus bermunculan.Ketika rakyat tidak bisa makan, mereka tentu bisa melakukan apa saja. Untungnya, bantuan segera diberikan sehingga masalah teratasi dan tidak terjadi kekacauan yang lebih besar.Namun, pada awalnya Osman tidak berniat menggunakan kas kerajaan untuk menghemat uang. Meskipun ingin membantu rakyat, dia tidak berani mengambil risiko itu demi melindungi dirinya sendiri.Bagaimanapun, jika

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2997

    "Sepertinya orang-orang dari wilayah barat nggak akan melepaskanmu begitu saja. Jadi, apa rencana selanjutnya?""Menurutku, kita bisa mencoba cara lain, yaitu dengan menyerang wilayah barat terlebih dahulu. Wilayah barat cuma sebuah negara kecil di perbatasan. Alasan mereka bisa bertahan sampai sekarang cuma karena punya gurun sebagai pelindung alami.""Kamu sudah menjelajahi gurun itu sekali, jadi pasti sudah tahu jalannya. Kalau kamu memimpin, ditambah pasukan dari kedua belah pihak, kita pasti bisa menghancurkan mereka. Ketika saat itu tiba, jangankan penguasa kecil di Provinsi Tengah, bahkan seluruh wilayah barat pun akan tunduk kepada kita."Trenggi menjelaskan dengan perlahan. Sejak dia menjadi Jenderal Besar Kerajaan Nuala, dia selalu memikirkan cara untuk memperluas wilayah kekuasaan kerajaan.Di masa kekacauan, yang kuat yang berkuasa. Untuk menjadi penguasa di tengah kekacauan, hal pertama yang dibutuhkan adalah tanah yang cukup luas dan rakyat yang banyak. Hanya dengan itu,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2996

    Pihak Wira hanya ada empat orang, sementara mereka memobilisasi puluhan ribu orang dan masih gagal menghentikan Wira. Jika sampai berita ini tersebar, bukankah mereka akan menjadi bahan tertawaan? Sungguh memalukan."Jenderal, kami sudah berusaha sekuat tenaga. Dalam perjalanan kembali, kami sudah menghitung jumlah korban. Ada lebih dari 800 orang yang tewas.""Bahkan, Caraka juga tewas di tangan Wira. Kami gagal menjalankan tugas. Mohon Jenderal dapat memaafkan kami ...."Seorang wakil jenderal perlahan-lahan maju, lalu segera membungkukkan tubuhnya dan berbicara. Dia merasa sangat gelisah.Saka terkenal tegas dan ketat. Kegagalan dalam menjalankan tugas tentu sulit untuk dimaafkan. Dia menatap dingin wakil jenderal itu, lalu mengerutkan alis dan berkata, "Mereka sudah pergi. Nggak ada gunanya dibahas lagi.""Segera cari orang yang lebih dapat diandalkan dan kejar rombongan Wira. Aku nggak peduli siapa mereka atau sejauh apa mereka melarikan diri. Intinya, orang yang berani menentangk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2995

    Setelah mengatakan itu, Caraka memandang orang-orang di belakangnya. Meskipun mereka berasal dari wilayah barat, mereka juga mematuhi perintahnya karena sekarang dia sudah memegang kekuasaan besar. Apalagi sekarang dia juga sudah mendapat informasi yang tepat dari Wira.Sebelum datang ke sini, Saka sudah menyerahkan tugas penting ini pada Caraka dan semua pasukan yang berada di sana harus tunduk pada perintah Caraka. Meskipun Wendi sudah menyiapkan formasi racun di sekitar, mereka tetap terus menerjang ke arah Wira dan yang lainnya dengan kekuatan yang luar biasa saat Caraka memberikan perintahnya."Agha, bunuh dia," kata Wira yang sudah mulai kesal karena Caraka terus mendesaknya sambil menatap Agha di sampingnya."Kak Wira, kamu harus hati-hati. Aku akan pergi memenggal kepala orang itu sekarang juga," kata Agha, lalu langsung melompat dan segera menerjang ke arah Caraka. Darah mengalir dengan deras di semua tempat yang dilewatinya.Melihat Agha begitu berani, para pasukan di sekitar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2994

    "Jaran sudah bertemu dengan kami. Tapi, sekarang dia bukan hanya nggak muncul di hadapanmu, dia juga nggak ada di sampingku. Jadi, kamu rasa dia pasti ada di mana sekarang?" kata Wira sambil terus memikirkan langkah selanjutnya karena dia tidak bisa terus terjebak di sana.Jumlah di pihak lawannya begitu banyak, Wira merasa dia pasti akan rugi jika bertarung dengan mereka di sana. Ditambah dengan banyaknya orang di sekitarnya, satu-satunya caranya untuk keluar dari sana adalah menggunakan taktik melarikan diri.Pada saat itu, pandangan Wira pun tertuju pada Wendi. Saat mereka dikepung Saka sebelumnya, Wendi mengeluarkan dua tabung bambu dari sakunya. Setelah menyebarkan isi tabungnya, bahkan orang-orang yang berdiri jauh dari mereka pun merasa matanya sakit. Sementara itu, orang yang berdiri lebih dekat dengan mereka, kebanyakan yang langsung kehilangan nyawanya.Jika bukan karena begitu, Wira juga tidak akan membiarkan Wendi ikut bersamanya. Wanita ini jauh lebih mengerikan dari yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status