"Menurutku, lebih baik kirim mereka ke sekolah privat saja, bukankah di sana lebih baik? Anak muda yang kuat berarti negara yang kuat," kata Lucy.Lucy tidak ingin menjadi seorang ibu bagi anak-anak. Meskipun mereka tidak ada hubungan darah dengannya, membayangkan ada begitu banyak anak-anak di timnya saja sudah membuatnya pusing. Bagaimana dia bisa melatih mereka?Wira tersenyum dan berkata, "Kamu nggak perlu khawatirkan hal ini, aku kan membuat sebuah lembaga khusus untuk melatih anak-anak ini. Bukan hanya membentuk mereka menjadi talenta, tapi meningkatkan kemampuan mereka juga.""Aku juga akan memberikan mereka pendidikan agar memperkaya pengalaman dan pengetahuan mereka. Kelak mereka akan berguna bagi kita. Tapi, lembaga ini harus beroperasi secara rahasia, jadi aku teringat denganmu."Jika Wira yang memaksakan lembaga ini dijalankan, pasti akan ketahuan orang lain. Bagaimana jika semua anak-anak di sembilan provinsi ingin bergabung? Lebih baik dia membantu satu per satu, ini juga
"Kalau kalian ingin bermain seperti hari ini, mungkin nggak akan ada begitu banyak waktu lagi. Selain itu, akan ada orang yang mengawasi kalian dengan ketat. Kalau kalian sudah memikirkannya dengan baik, kalian boleh ikut aku," kata Wira dengan ekspresi serius.Untuk membentuk talenta, metode yang digunakan sangat berbeda dengan metode yang digunakan pada murid di sekolah privat. Murid di sana belajar untuk meraih gelar, sehingga semuanya bergantung pada bakat dan kesadaran mereka sendiri.Namun, untuk mengeluarkan potensi diri, orang itu harus terus menekan diri menekan diri dan memaksa diri mereka sendiri untuk menjadi lebih kuat. Meskipun anak-anak di depannya ini masih kecil, Wira merasa potensi di dalam diri mereka ini tidak bisa diremehkan."Tuan, tenang saja, kami bersedia mengikutimu. Selama kami bisa menjadi orang yang berguna, nggak peduli seberapa besar pengorbanannya pun kami pasti nggak akan mundur," kata Greg yang pertama kali menyatakan tekadnya. Bagaimanapun juga, dia a
Anak-anak itu merasa sangat malu."Ternyata kamu adalah kakakku. Kak, aku ini benar-benar bodoh sampai menyinggung Kakak, harap Kakak nggak marah," kata Greg yang segera berlutut dengan satu lutut dan memberi hormat dengan sopan.Agha menggaruk kepala dan berkata, "Kak, apa hubunganmu dengan anak ini? Jangan-jangan kamu juga mengangkatnya sebagai saudara?"Wira langsung menendang bokong Agha dan berkata dengan kesal, "Kamu juga baru berusia enam belas tahun, 'kan? Bukankah aku juga mengangkatmu menjadi saudara? Dia hanya lebih muda dua atau tiga tahun darimu, kamu malah meremehkannya.""Lagi pula, aku sudah bilang padamu jangan terus minum-minum lagi, 'kan? Sekarang kamu ini sudah termasuk pria yang punya keluarga dan pekerjaan. Kamu sudah setuju untuk menikahi Nona Fadela, jadi kamu harus memperlakukannya dengan baik. Kalau aku tahu kamu melakukan sesuatu yang bersalah pada Nona Fadela, jangan salahkan aku kalau aku menjadi kejam."Wira mengangkat tangannya saat mengatakan itu, sehing
Vion menganggukkan kepala dengan tak berdaya dan diam-diam melirik ke arah Agha. Meskipun masih belum berbicara dengan Wira, dia sudah bisa menebak apa yang ingin dikatakan Wira pasti berhubungan dengan Agha. Sepertinya, dia harus mempertimbangkan baik-baik apakah harus tetap akrab dengan Agha.Dalam sekejap, Wira dan yang lainnya sudah tiba di sebuah ruangan pribadi. Setelah mereka duduk, Wira menunjuk cangkir teh di samping dan berkata, "Cepat minum teh untuk menetralkan alkoholmu. Kamu masih muda, tapi sudah menjadi pecandu alkohol. Meskipun sudah menikahi Nona Fadela, kamu pikir dia akan perlahan-lahan menyukaimu yang seperti ini?"Sebenarnya, Wira juga sudah membuat kesepakatan dengan Anang dan mereka sudah saling memahami. Mereka ingin membiarkan Fadela dan Agha untuk saling berinteraksi secara perlahan-lahan, lalu keduanya akhirnya saling menyukai.Ini juga termasuk jodoh yang luar biasa. Bagaimanapun juga, Agha dan Fadela memiliki penampilan yang menarik dan status serta posisi
"Nona Lucy sudah pulang?" Mata Vion sontak berbinar-binar.Dilihat dari penampilan Vion, Wira seketika memahami sesuatu. "Vion, kamu tertarik pada Lucy?""Mana mungkin! Kak Vion nggak tertarik sama wanita! Dia pernah bilang wanita cuma penghambat. Kalau punya hubungan dengan wanita, fokusnya akan terbagi!""Sekarang aku juga merasa begitu. Sebelumnya waktu di arena, kalau yang berdiri di depanku bukan wanita, aku pasti bisa menaklukkannya dalam waktu singkat!" jelas Agha dengan sungguh-sungguh."Hehe." Wira menggeleng sambil terkekeh-kekeh. Menurut orang zaman dulu, pria yang tergila-gila pada wanita memang akan bernasib sial. Agha yang begitu pemberani saja merasa demikian, apalagi orang lain. Hanya saja, Agha sungguh tidak pengertian. Dia tidak bisa menebak isi hati Vion."Benar, yang Agha bilang masuk akal. Aku cuma penasaran. Apa yang dilakukan wanita seperti Lucy setiap hari? Yang jelas, aku nggak punya maksud apa-apa. Aku cuma ingin berteman dengannya," ucap Vion segera.Namun, m
"Kak, di sini ramai sekali! Kamu seharusnya menjaga harga diriku sedikit dong!" keluh Agha. Namun, Wira sama sekali tidak memedulikannya. Wira menjewernya dan menariknya keluar secara paksa.Pada akhirnya, Agha pun hanya bisa mengikuti Wira kembali ke kediaman jenderal. Vion tentu merasa lucu melihatnya.....Di kegelapan, pria dengan bekas luka pisau di wajah telah meninggalkan wilayah Kerajaan Beluana. Dia telah sampai di tempat yang aman. Saat ini, sekujur tubuhnya diperban karena mengalami cedera. Bisa dilihat betapa seriusnya cederanya.Bam! Pria itu mengepalkan tangannya dengan erat dan meninju kursi di samping dengan kesal. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Dendam ini harus dibalaskan!""Kenapa marah-marah begini? Kamu sendiri yang kurang kompeten. Sudah syukur majikanmu nggak menyalahkanmu. Kamu malah buat onar. Lihat dulu performamu. Kamu nggak merasa bersalah pada majikanmu?" Di luar pintu, seorang pemuda perlahan-lahan berjalan masuk.Pemuda ini memakai sutra dan satin
Semua ini jelas menunjukkan bahwa ada rahasia di Desa Damaro. Wira tentu ingin tahu apa rahasia itu. Sayangnya, sampai sekarang dia belum mendapat petunjuk apa pun."Tuan." Ketika Wira sedang merenungkan masalah ini di kamarnya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Danu bergegas masuk dan melapor. Di luar ada orang. Namanya Dahlan Guritno. Dari Kerajaan Agrel."Dahlan? Apa hubungannya dengan Senia?" tanya Wira.Marga Guritno adalah marga besar di Kerajaan Agrel. Tidak sembarang orang berani memakainya. Sementara itu, pria yang bernama Dahlan ini punya marga yang sama dengan Senia. Jelas sekali, identitasnya tidak biasa.Namun, setelah empat kerajaan mencapai kesepakatan dan memutuskan untuk hidup damai, Wira dan Senia bisa dibilang tidak berkomunikasi lagi. Mereka tidak mengganggu satu sama lain. Meskipun Wira berselisih dengan Kerajaan Beluana, Senia hanya mengamati dari samping dan tidak menampakkan diri. Lantas, kenapa tiba-tiba ada yang mencarinya?"Aku belum tahu soal ini. Dia
"Karena Tuan Wira sudah bicara begitu, aku nggak mungkin menolak lagi." Dahlan menyetujui, lalu duduk bersama Wira. Sejak tadi, Danu mengikuti di belakang Wira. Kini, dia adalah pemimpin Provinsi Yonggu. Dia tentu tidak perlu bersikap seperti bawahan biasanya lagi. Danu pun duduk di samping Wira. Tatapannya terus tertuju pada Dahlan.Orang Kerajaan Agrel tiba-tiba datang. Ini jelas agak aneh. Selama bertahun-tahun, kedua belah pihak tidak pernah berkomunikasi. Namun, sekarang tiba-tiba ada yang datang. Pasti ada motif tersembunyi di balik semua ini.Jika tidak, mana mungkin mereka datang jauh-jauh kemari. Hanya saja, Danu tidak berhak untuk bertanya. Karena Wira sudah ada di sini, Wira tentu akan memperjelas semuanya."Apa ada urusan? Kenapa Tuan Dahlan tiba-tiba kemari?" tanya Wira langsung.Hubungan Wira dengan Senia cukup bagus. Namun, dia dan Dahlan baru berkenalan. Meskipun Dahlan dan Osman segenerasi, status keduanya jauh berbeda.Osman telah menjadi Raja Kerajaan Nuala. Meskipun
Wira memang berkemampuan! Pantas saja, ada begitu banyak orang yang ingin mengikutinya dan begitu setia padanya. Hal ini tentu berlalu juga untuk Lucy."Tapi, terus bersembunyi juga bukan cara yang tepat. Begini saja, kamu cepat cari Huben. Minta pendapat darinya. Setidaknya, kita harus menstabilkan para rakyat dulu," ujar Wira sambil memijat pelipisnya. Senyumannya berangsur hilang.Tadi, yang bekerumun bukan hanya pria paruh baya, tetapi juga ada anak kecil yang bertubuh lemah. Dia merasa tidak tega melihatnya. Apa pun alasannya, Wira tidak ingin melihat mereka menderita.Lucy mengangguk dan menyahut, "Tenang saja, Tuan. Aku pasti akan mengatasi masalah ini dengan baik. Sekarang kamu mau ke mana?"Mereka baru keluar untuk mengadakan inspeksi, tetapi hasilnya sudah seperti ini. Takutnya, ke mana pun Wira pergi, dia akan dikeremuni para rakyat.Lucy tidak ingin melihat situasi seperti itu lagi. Namun, Raja Kresna sedang berada di kediaman jenderal. Jika mereka pulang, hasilnya akan leb
Pria yang menghasut tadi pun maju dan tersenyum dingin. "Kalau kami membiarkanmu pergi begitu saja, bukankah semua ucapanmu tadi akan menjadi janji kosong?""Kamu kira kami bodoh? Pemimpin seperti kalian ini cuma bisa bermain tipu muslihat! Kami nggak mungkin percaya begitu saja! Kamu harus memperlihatkan ketulusanmu!"Banyak orang bersorak untuk menyetujui ucapan pria itu. Meskipun beberapa orang memilih untuk memercayai Wira dan memberi Wira sedikit waktu, orang-orang itu tidak berniat untuk pergi dan ingin menonton keseruan yang ada.Bagaimanapun, mereka mungkin bisa mendapat keuntungan, meskipun hasilnya agak buruk. Namun, ini adalah cara terbaik untuk bertahan hidup.Saat ini, seseorang tiba-tiba menerobos dari kerumunan. Orang itu memegang sebilah belati dan hendak menikam perut Wira!Kecepatannya sangat tinggi! Sebelum orang-orang bereaksi, belati itu sudah menikam perut Wira!Seketika, darah menodai baju Wira. Pemandangan ini membuat semua orang tercengang. Siapa yang berani me
"Jadi, untuk mengatasi masalah ini hingga ke akarnya, aku butuh sedikit waktu untuk memikirkan strategi yang sempurna." Tirta melambaikan tangannya kepada semua orang.Suara rakyat sangat mengerikan. Para rakyat ini bisa mendukung Wira, juga bisa menjatuhkannya. Kini, jika Wira tidak punya cara untuk mengatasi masalah, para rakyat hanya akan murka.Ketika saat itu tiba, semua usaha Wira akan sia-sia. Ini adalah hasil yang tidak ingin dilihat Wira.Para rakyat berbicara."Tuan Wira, kami juga nggak ingin menyulitkanmu. Tapi, sekarang kami mau makan saja susah. Kami bisa tinggal di mana saja. Nggak masalah kalau nggak punya rumah. Tapi, gimana dengan anak-anak kami?""Sekarang masalah pangan sudah teratasi. Tapi, kita masih nggak punya tempat untuk tinggal. Kami benaran nggak berniat memaksamu. Tapi, kami juga nggak punya pilihan lain karena situasi sudah begini.""Sekarang kami cuma bisa menaruh harapan padamu. Dulu kamu yang memberi kedamaian pada dunia dan membuat kami semua berkemban
"Pangeran, aku tahu kamu nggak takut pada apa pun, termasuk Wira juga. Tapi, jangan lupa, dia punya seorang adik yang nggak bisa dikendalikan siapa pun. Bahkan Wira pun sangat memanjakan adiknya ini. Aku baru tahu ternyata dia adalah orang yang dikenal sebagai pria terkuat di dunia. Apa kamu masih ini melawannya?" kata Raja Kresna.Dalam sekejap, Delon langsung duduk diam di samping dan tidak melanjutkan perkataannya lagi. Wajahnya sampai sekarang pun masih sakit, dia tentu saja tidak ingin mencari masalah lagi. Jika dia dihajar lagi, situasinya akan sangat buruk. Bisa dibilang, ini sungguh tidak menguntungkan.Raja Kresna kembali berkata, "Untuk selanjutnya, Pangeran cukup ikuti rencanaku saja. Sekarang kamu kembali ke kamar dan istirahat dengan baik. Kalau nggak ada urusan, kamu bisa jalan-jalan melihat pemandangan di Kota Yonggu ini.""Meskipun tempat ini nggak begitu makmur, pemandangannya nggak akan terlalu buruk karena ini adalah salah satu kota utama juga. Kalau dibandingkan den
"Tapi, tenang saja, Pangeran Dahlan pasti baik-baik saja. Wira nggak akan melakukan hal seperti itu. Pangeran Dahlan adalah anak yang paling berharga bagi Ratu. Kalau terjadi sesuatu padanya, Wira juga nggak akan bisa menjelaskannya pada Ratu. Pada saat itu, ini bukan hanya masalah Desa Damaro saja, mungkin akan memicu perang antara dua kerajaan," kata Raja Kresna yang duduk di samping.Raja Kresna sudah terkenal selama bertahun-tahun, dia tentu saja mengerti bagaimana mengamati situasi dengan bijaksana. Dia juga paham betul dengan semua keuntungan di masalah ini.Dia tahu masalah di Desa Damaro hanya sebuah alasan saja, Wira ingin memanfaatkan hal ini untuk menahan dan tidak membebaskan Umar untuk sementara ini. Trik kecil ini bisa menipu orang lain, tetapi tidak bisa menipu matanya yang tajam. Namun, ada beberapa hal yang tidak bisa diungkapkan begitu saja."Sialan! Di mana Wira itu? Bukankah kalian sudah berjanji hari ini akan bertemu dengan orang dari Desa Damaro itu? Kalau nggak a
"Raja Kresna, sepertinya kamu nggak akan bisa menemukan tuan kami. Bahkan aku sendiri pun nggak tahu di mana dia berada, bagaimana kami bisa memberitahumu lokasinya?" jawab pengawal itu.Saat Raja Kresna sedang berbicara dengan pengawal itu, terlihat Danu yang masih mengenakan zirah mendekat dari belakang mereka."Jenderal Danu?" panggil Raja Kresna yang menoleh dan langsung menatap Danu.Orang-orang yang mengenal Wira tahu ada dua saudara yang bernama Danu dan Doddy di sisi Wira. Meskipun namanya terdengar agak aneh, mereka sebenarnya berbakat dan merupakan tangan kanan Wira juga. Di seluruh dunia ini, hanya Wira yang boleh memerintah mereka dengan tanpa syarat.Meskipun selalu berada di bangsa Agrel, Raja Kresna juga pernah berhubungan dengan Danu. Oleh karena itu, dia bisa langsung mengenali Danu."Kamu adalah sahabat baik wira dan juga penanggung jawab Provinsi Yonggu. Apa kamu juga nggak tahu di mana Tuan Wira?" tanya Raja Kresna dengan segera.Danu menghela napas dengan tak berda
Wira menyilangkan tangannya di depan dada dan berkata, "Selain kamu, nggak ada yang tahu apa yang ada di pikiranku. Aku sudah berjanji pada Raja Kresna, jadi aku tentu saja harus mengatur pertemuannya dengan Nayara.""Meskipun aku sudah mengatur semuanya dengan Nayara, banyak hal yang sulit untuk dijelaskan setelah mereka bertemu. Pada saat itu, aku nggak punya alasan untuk terus menahan Dahlan lagi dan pada akhirnya hanya bisa membiarkan Raja Kresna membawanya pergi. Kalau begitu, semua usaha kita sebelumnya akan sia-sia."Saat ini, Wira sudah yakin Kerajaan Agrel pasti menyimpan beberapa rahasia, tetapi dia masih belum jelas apa rahasianya. Semua ini masih memerlukan waktu untuk menyelidikinya.Namun, selama Dahlan berada di tangannya, Wira merasa dia masih memiliki kartu truf. Dia baru mengetahui sebuah rahasia besar di perjamuan tadi, ternyata Dahlan adalah orang yang sangat penting bagi Senia. Dengan kata lain, kelak Dahlan akan memimpin Kerajaan Agrel. Jika begitu, berarti nyawa
"Tuan Wira, bagaimana dengan usulku ini?" tanya Raja Kresna yang tidak sabar menunggu karena Wira masih tidak menjawabnya. Bagaimanapun juga, masalah ini harus diselesaikan dan tidak bisa dibiarkan tetap berlarut-larut.Wira mengangkat bahunya dan berkata dengan ekspresi cuek, "Kamu sudah berkata seperti ini dan mengingat hubungan kita juga, aku tentu saja harus menghargaimu. Aku akan menghubungi Nayara agar dia bisa datang menemuimu. Kalau Nayara setuju untuk nggak mempermasalahkan hal ini lagi, masalah di Desa Damaro akan dianggap selesai dan kelak aku nggak akan membahasnya lagi.""Lagi pula, aku masih punya banyak urusan yang harus diselesaikan, nggak punya waktu untuk mencampuri urusan orang lain.""Lebih cepat lebih baik. Bagaimana kalau Tuan Wira memanggil orang yang bernama Nayara itu untuk datang sekarang?" kata Raja Kresna dengan segera, mencoba untuk memanfaatkan situasinya. Asalkan bisa segera menyelesaikan masalah ini, dia baru bisa tenang."Ini sudah larut malam. Lagi pul
Apa yang dikatakan Raja Kresna memang benar, situasinya memang seperti itu. Saat ini, keadaannya di Kerajaan Agrela makin mengkhawatirkan. Dahulu, dia memang memiliki kekuatan dan dihormati, tetapi sekarang keadaannya sudah jauh berbeda. Bahkan banyak orang yang sudah meremehkannya, mungkin sebentar lagi dia akan benar-benar kehilangan segala kekuasaannya.Wira melanjutkan, "Nggak bisa dibilang seperti itu juga. Aku percaya dengan kemampuanmu, kamu pasti bisa menjaga dirimu dengan baik di mana pun kamu berada. Meskipun kamu nggak bisa bertahan dia bangsa Agrel lagi, setidaknya kamu bisa datang ke kubuku. Pintuku selalu terbuka untukmu. Aku akan selalu menganggapmu sebagai temanku."Melihat Wira yang sengaja mengalihkan pembicaraan, Raja Kresna juga tidak berpura-pura tidak mengerti lagi dan langsung berkata, "Tuan Wira, sebaiknya kamu langsung jelaskan saja padaku, apa yang harus kulakukan agar bisa membawa Dahlan pergi? Hanya ini satu-satunya permintaanku.""Sebelum datang ke sini, Ra