Semua ini jelas menunjukkan bahwa ada rahasia di Desa Damaro. Wira tentu ingin tahu apa rahasia itu. Sayangnya, sampai sekarang dia belum mendapat petunjuk apa pun."Tuan." Ketika Wira sedang merenungkan masalah ini di kamarnya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Danu bergegas masuk dan melapor. Di luar ada orang. Namanya Dahlan Guritno. Dari Kerajaan Agrel."Dahlan? Apa hubungannya dengan Senia?" tanya Wira.Marga Guritno adalah marga besar di Kerajaan Agrel. Tidak sembarang orang berani memakainya. Sementara itu, pria yang bernama Dahlan ini punya marga yang sama dengan Senia. Jelas sekali, identitasnya tidak biasa.Namun, setelah empat kerajaan mencapai kesepakatan dan memutuskan untuk hidup damai, Wira dan Senia bisa dibilang tidak berkomunikasi lagi. Mereka tidak mengganggu satu sama lain. Meskipun Wira berselisih dengan Kerajaan Beluana, Senia hanya mengamati dari samping dan tidak menampakkan diri. Lantas, kenapa tiba-tiba ada yang mencarinya?"Aku belum tahu soal ini. Dia
"Karena Tuan Wira sudah bicara begitu, aku nggak mungkin menolak lagi." Dahlan menyetujui, lalu duduk bersama Wira. Sejak tadi, Danu mengikuti di belakang Wira. Kini, dia adalah pemimpin Provinsi Yonggu. Dia tentu tidak perlu bersikap seperti bawahan biasanya lagi. Danu pun duduk di samping Wira. Tatapannya terus tertuju pada Dahlan.Orang Kerajaan Agrel tiba-tiba datang. Ini jelas agak aneh. Selama bertahun-tahun, kedua belah pihak tidak pernah berkomunikasi. Namun, sekarang tiba-tiba ada yang datang. Pasti ada motif tersembunyi di balik semua ini.Jika tidak, mana mungkin mereka datang jauh-jauh kemari. Hanya saja, Danu tidak berhak untuk bertanya. Karena Wira sudah ada di sini, Wira tentu akan memperjelas semuanya."Apa ada urusan? Kenapa Tuan Dahlan tiba-tiba kemari?" tanya Wira langsung.Hubungan Wira dengan Senia cukup bagus. Namun, dia dan Dahlan baru berkenalan. Meskipun Dahlan dan Osman segenerasi, status keduanya jauh berbeda.Osman telah menjadi Raja Kerajaan Nuala. Meskipun
Bagaimanapun, Dahlan adalah putra Senia. Dari obrolan tadi, Wira bisa melihat ambisi Dahlan. Kelak, Dahlan ingin menjadi penguasa Kerajaan Agrel.Itu sebabnya, Wira harus memastikan keselamatannya. Jika terjadi sesuatu pada Dahlan di wilayahnya, Wira yang akan kesulitan memberi penjelasan kepada Senia."Tuan, apa yang dikatakannya benar? Masa dia kemari cuma untuk jalan-jalan? Dilihat dari penampilannya, aku rasa nggak begitu.""Aku rasa dia menyembunyikan sesuatu dari kita. Firasatku sangat kuat. Hanya saja aku nggak tahu apa yang disembunyikannya," ujar Danu sambil mengernyit. Tatapannya terus tertuju pada Dahlan yang menjauh.Wira menyahut dengan tenang, "Tentu saja nggak sesederhana itu. Tapi, karena dia nggak mau bilang, kita nggak bakal bisa mengorek informasi apa pun. Kita cuma bisa menyuruh orang mengawasinya. Cepat atau lambat, tujuannya pasti akan terungkap.""Aku juga penasaran dengan apa yang ingin dilakukan orang Kerajaan Agrel. Kalau dia ingin bermain dengan kita di saat
Rumah dinas terletak lima kilometer dari luar kota. Meskipun tempatnya agak terpencil dan bukan berada di wilayah Provinsi Yonggu, rumah dinas ini tidak jauh dari Provinsi Yonggu.Tempat ini memang tidak semakmur kota. Namun, dari sini ke kota Provinsi Yonggu, hanya butuh waktu kurang dari sejam. Selain itu, lingkungan di sini sangat tenang.Di sini juga terdapat banyak prajurit yang bertugas. Semuanya adalah prajurit elite. Bagaimanapun, yang bisa tinggal di rumah dinas adalah para pejabat dan para utusan. Identitas mereka tidak biasa, jadi keselamatan mereka harus terjamin.Saat ini, Dahlan berada di sebuah kamar di rumah dinas. Ini adalah tempat yang diatur Wira untuknya. Dahlan berdiri di pinggir jendela sambil membaca sebuah surat.Dahlan baru menerima informasi dari Kasyafa. Kasyafa dan lainnya telah tiba di Provinsi Yonggu. Hanya saja, mereka belum menampakkan diri.Dahlan mengernyit. Tadi Dahlan berinteraksi dengan Wira. Hanya untuk mengujinya. Dia ingin melihat apakah Wira ben
Setelah naik ke lantai atas, mereka tidak bisa menemukan sosok Dahlan. Keduanya bertatapan. Salah satunya bertanya, "Di mana dia? Bukannya dia di depan tadi? Kenapa tiba-tiba hilang? Apa kita perlu menunggu di luar saja? Cuma ada satu pintu keluar di sini. Dia nggak mungkin lewat pintu lain, 'kan?""Nggak bisa. Kita datang untuk mencari tahu dia bertemu siapa. Kita harus mencari tahu apa yang dilakukannya di belakang kita. Kalau pergi begitu saja, kita nggak bisa melapor kepada Kapten Lucy," tolak prajurit yang satu lagi sambil mengernyit.Dengan demikian, mereka hanya bisa memeriksa satu per satu ruang privat untuk menemukan Dahlan.Ketika keduanya hendak mengambil tindakan, tiba-tiba Dahlan berjalan keluar dari sebuah belokan. Dia bersandar di dinding sambil melipat lengan dan menatap keduanya dengan tersenyum tipis."Kenapa kalian membuntutiku?" Begitu ucapan ini dilontarkan, kedua prajurit itu sontak terkesiap. Sorot mata mereka dipenuhi ketakutan. Siapa sangka, mereka ketahuan!"H
Plak! Plak! Sebelum Kasyafa menyelesaikan ucapannya, Dahlan sudah mengangkat tangannya untuk menampar Kasyafa.Wajah Kasyafa terasa perih, tetapi dia tidak berani berbicara. Dahlan menghardik, "Dasar bodoh! Jangan membuat keputusan sendiri! Kamu kira aku nggak tahu apa yang ada di pikiranmu?""Aku tahu kamu ingin membuktikan kemampuanmu dengan menyelinap masuk ke Penjara Jagat dan menemukan Ahmad. Kamu kira bajingan itu tahu apa?""Sudah kubilang, jangan ikut campur lagi! Kamu berani menentang perintahku? Kamu rasa kamu sudah cukup hebat ya?"Kasyafa tidak berani bersuara. Dia membuat keputusan sendiri karena merasa enggan atas kegagalannya. Dia baru mengikuti Dahlan dan dipercayakan misi penting, tetapi malah berakhir dengan kegagalan. Hal ini membuat Kasyafa sangat frustrasi.Itu sebabnya, dia hanya bisa membuktikan kemampuannya untuk memenangkan kepercayaan Dahlan kembali. Kelak, dia akan menjadi tangan kanan Dahlan. Jika menyerah begitu saja, takutnya posisinya akan digantikan oleh
Asalkan menutup mulutnya rapat-rapat, Wira tidak akan menemukan petunjuk apa pun. Dahlan dan Kerajaan Agrel pun tidak akan terlibat dalam masalah ini.Semuanya dirahasiakan dengan sangat baik. Kasyafa telah memperhitungkan dan merencanakan semuanya matang-matang sebelum mengambil tindakan.Dahlan sontak meraih kerah baju Kasyafa, lalu berkata dengan dingin, "Pemikiranmu terlalu sederhana. Kamu kira dengan beberapa patah kata darimu, Wira bakal percaya?""Kamu bilang kamu nggak punya hubungan apa pun dengan Kerajaan Agrel, tapi kamu rasa kamu bisa menyembunyikan fakta dari Lucy? Jangan lupa, jaringan mata-mata milik Wira adalah jaringan intelijen terhebat di dunia. Nggak ada yang bisa disembunyikan dari mereka.""Selain itu, penanggung jawabnya sekarang adalah Lucy. Bisa dibilang kemampuan Lucy lebih hebat sedikit daripada Biantara. Aku jadi nyesal karena menyuruhmu membentuk organisasi yang setara dengan jaringan mata-mata. Bukan cuma rugi sumber daya, aku juga harus kecewa. Kamu ini b
Di dalam Restoran Hangkra."Kenapa kamu kembali lagi? Bukannya aku sudah menyuruhmu pergi?" tanya Dahlan yang mengernyit saat melihat Kasyafa yang kembali lagi.Jika Kasyafa berlama-lama di sini, situasi Dahlan akan menjadi makin rumit. Dahlan harus segera mengusir Kasyafa agar posisinya aman.Kasyafa berjalan ke arah jendela. Dia menunjuk ke lantai bawah sambil berujar, "Tuan, lihat lantai bawah. Semuanya bawahan Wira. Kita sudah dikepung. Aku nggak bisa keluar lagi."Hanya ada satu pintu masuk di Restoran Hangkra. Jika ingin pergi, mereka hanya bisa melewati pintu itu. Tidak mudah bagi Kasyafa untuk pergi.Begitu menampakkan diri, wajahnya yang memiliki bekas luka pisau akan langsung dikenali. Lucy pasti bisa mengenalinya hanya dengan melihat sekilas. Situasi akan makin merepotkan. Kasyafa pun tidak mungkin bisa kabur lagi."Bawahan Wira tiba secepat ini? Jangan-jangan ...." Wajah Dahlan tampak pucat. Sepertinya dia sudah bertindak gegabah. Mungkin, tindakannya tadi telah membuat Wir