Share

Bab 2512

Penulis: Arif
Bagaimanapun juga, kepala desa juga tidak tahu harus bagaimana memulai percakapan saat bertemu dengan putrinya nanti. Saat itu, putrinya terpaksa pergi jauh karena dirinya, sehingga hubungannya dengan putrinya ini selalu tegang. Sekarang kesempatan akhirnya datang ke depan matanya, tetapi dia malah takut untuk mengambilnya.

Di perjalanan, Wira menoleh dan melirik kepala desa yang terlihat sangat gugup. Dia tersenyum dan berkata, "Sekarang kamu pergi bertemu dengan putrimu, bukan melakukan sesuatu yang melanggar hukum. Kenapa begitu tegang? Santai saja. Semua anak dan orang tua di dunia ini sama, anak mana yang nggak memikirkan orang tuanya? Lagi pula, apa pun yang terjadi, aku ada di sini bersamamu."

Kepala desa menganggukkan kepala dan menatap Wira dengan terharu, tetapi dia tetap merasa tidak tenang.

"Tuan muda, tempatnya di sini ...." Setelah tiba di ujung gang, Lucy berbicara sambil menunjuk ke sebuah halaman yang rusak.

Wira menganggukkan kepala dan langsung melihat ke dalam halam
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2513

    Wira akhirnya mengerti, ternyata ada banyak cerita di balik hubungan ayah dan putri ini. Pantas saja sebelumnya dia merasa ada yang aneh. Meskipun putrinya sudah menikah ke tempat lain, putrinya harusnya tetap berkomunikasi dengan keluarganya. Bagaimana mungkin putrinya bisa membiarkan keluarganya tidak menemukan jejaknya?Namun, belakangan ini Wira sedang sibuk dengan banyak hal. Ditambah lagi, kepala desa juga terlihat sangat polos dan banyak membantu mereka, dia tidak terlalu memikirkannya.Setelah mendengar penjelasan kepala desa, Wira segera berkata, "Kamu nggak perlu merasa terbebani. Dilihat dari tempat tinggal putrimu saat ini, jelas terlihat dia sudah salah memilih pasangan dan pria yang dinikahinya dulu juga nggak memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami.""Kalau nggak, mana mungkin mereka nggak bisa menemukan tempat tinggal yang layak di Provinsi Yonggu ini. Mereka malah terpaksa tinggal di rumah yang begitu hancur."Memang banyak orang miskin di Provinsi Yonggu, bahkan di D

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2514

    Wira bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya."Tuan muda, kamu nggak perlu menebak lagi, kamu pasti nggak akan bisa menebak identitas wanita itu. Wanita itu adalah ibu dari suaminya. Tapi, suaminya sudah mati bertahun-tahun yang lalu, jadi sekarang hanya tinggal dia sendirian. Selain itu, ibu mertuanya sudah lama sakit dan terbaring di tempat tidur, makanya kehidupan mereka jadi seperti ini," jelas Lucy.Wira menganggukkan kepala karena dia akhirnya mengerti seluk-beluk masalahnya. Jika begitu, Yuni ini termasuk orang yang cukup baik karena dia setidaknya tetap setia merawat ibu mertuanya, bukannya meninggalkannya begitu saja. Jika dia bisa begitu setia, dia pasti akan lebih berbakti lagi pada orang tuanya sendiri. Sepertinya, kekhawatiran kepala desa sebelumnya memang terlalu berlebihan.Namun, tepat pada saat itu, Wira tidak mendengar teriakan Yuni dengan marah."Labib, kamu masih berani datang ke sini? Kalau bukan karena kamu, suamiku nggak akan mati. Pergi! Aku nggak ingin melih

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2515

    Setelah ragu sejenak, Wira akhirnya memilih untuk tidak pergi. Dia dan Lucy berdiri di samping sambil terus menatap Labib. Labib terlihat sangat menyedihkan dengan tubuh yang sangat kurus dan tidak tahu sedang bergumam apa sambil duduk di depan pintu rumah. Penampilan Labin terlihat seperti orang yang mengalami histeria."Ceritakan padaku, apa yang sebenarnya telah dialami Yuni?" tanya Wira.Penyakit hati hanya bisa diobati dengan hati. Hanya dengan memahami apa yang telah terjadi pada Yuni, Wira berpikir dia mungkin bisa membantu meredakan rasa sakit di hati Yuni. Dengan begitu, dia bisa membantu Yuni perlahan-lahan membuka hati dan memperbaiki hubungan ayah dan putri itu. Ini satu-satunya hal yang bisa dilakukannya untuk Labib.Setelah ragu sejenak, Lucy berkata, "Setelah Yuni dan Labib berpisah, dia mengikuti suaminya ke Provinsi Yonggu yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Beluana. Karena perang yang berkepanjangan, kehidupan rakyat sangat menderita. Kehidupan Yuni

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2516

    Ketika Wira dan Lucy masih mengobrol, pintu rumah terbuka lagi dan Yuni berjalan masuk. Yuni berkata dengan kesal, "Ibuku harus tidur. Kamu bisa pergi dari sini nggak? Cepat pergi. Kalau nggak, aku lapor kepada pihak berwajib!"Labib segera maju, lalu berujar, "Putriku, aku nggak bermaksud jahat. Aku tahu kamu butuh uang. Kebetulan aku punya sedikit uang di sini. Pakai saja dulu."Labib meletakkan uang yang telah disiapkannya di depan pintu. Tingkahnya ini membuatnya terlihat sangat rendah diri. Wira sampai tidak tega melihatnya.Yuni melirik uang perak di lantai. Tanpa berpikir sedetik pun, dia langsung mengambil dan berbalik untuk kembali ke kamar."Sebentar!" Wira yang tidak berbicara sejak tadi, tiba-tiba maju."Tuan, bukannya kamu sudah pergi tadi?" tanya Labib dengan heran.Yuni berhenti berjalan dan menatap Wira. Wira tidak meladeni Labib. Amarah dalam hatinya masih berkecamuk. Sang ayah sudah mengalah sedemikian rupa. Sebagai anak, bagaimana bisa Yuni begitu kejam? Apalagi, Lab

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2517

    "Gimana kalau aku menolak?" Yuni memelototi Wira. Dia sama sekali tidak takut melihat Wira mematahkan tongkatnya.Sejak suaminya meninggal, Yuni mengalami banyak hal selama 3 tahun ini. Kalau dia ketakutan hanya karena masalah sepele, bagaimana dia bisa bertahan sampai sekarang? Sungguh konyol!Labib segera bangkit dan berdiri di antara keduanya. Dia menarik Yuni dan menasihati, "Yuni, cepat minta maaf. Kamu boleh nggak memaafkanku, tapi jangan melibatkan Tuan Wira.""Tuan Wira selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat. Tanpa Tuan Wira, aku dan seluruh penduduk desa mungkin sudah mati. Tuan Wira adalah penyelamat kami."Labib khawatir Yuni berkonflik dengan Wira. Bagaimanapun, Wira berstatus tinggi, sedangkan mereka hanya rakyat biasa. Bakti sekalipun takut pada Wira. Bagaimana kalau sampai mereka berselisih dengan Wira?Labib baru bertemu putrinya. Dia yakin asalkan diberi waktu, dia bisa membujuk putrinya. Namun, jika putrinya dibunuh Wira, semuanya akan menjadi sia-sia. Ketika saat i

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2518

    "Yuni, kamu kenapa? Kenapa tampar wajahmu sendiri? Apa ada masalah? Kalau ada masalah, beri tahu saja aku. Jangan dirahasiakan," ujar mertua Yuni.Yuni menggigit bibirnya sambil mengangguk. Air mata tak kuasa berlinang. Yuni adalah orang yang menghargai hubungan. Jika tidak, mana mungkin dia merawat mertuanya?Jika mertuanya tidak menjadi penghambatnya, kehidupan Yuni pasti bisa lebih baik. Dia tidak akan hidup dalam kemiskinan."Nggak ada kok. Istirahatlah. Kamu cuma perlu menjaga kesehatanmu sekarang. Sisanya nggak usah dipikirkan," sahut Yuni.Yuni menyeka air matanya, lalu mengambil uang-uang di atas meja dan berjalan keluar. Mertuanya butuh nutrisi yang cukup. Karena dia sudah punya uang, dia akan membeli bahan obat yang bagus.Setelah nutrisi mertuanya tercukupi, mertuanya pasti akan sembuh!....Saat ini, Wira dan lainnya telah kembali ke kediaman jenderal.Labib yang berdiri di depan pintu segera berkata, "Tuan, aku nggak akan ikut kalian masuk lagi. Aku bukan siapa-siapa. Aku

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2519

    "Aku ...." Danu menggaruk kepalanya. Dia tidak bodoh, jadi tentu tahu maksud perkataan Wira."Tuan, hal ini agak sulit bagiku. Aku benaran nggak tahu harus membiarkan mereka tinggal di mana. Selain itu, aku takut akan ada makin banyak orang yang datang ke Provinsi Yonggu. Masa kita bakal terima semua orang yang mau pindah kemari?""Takutnya, dalam waktu dekat, Provinsi Yonggu akan menjadi penuh. Gimana ini? Kalau kita nggak sanggup menghidupi mereka, bukankah kita akan kehilangan kepercayaan rakyat?"Danu meneguk anggurnya, lalu mengungkapkan semua pemikirannya. Dia bukan ingin membantah perintah Wira, tetapi mempertimbangkan keuntungan untuk Wira.Jika makin banyak orang yang datang kemari, entah berapa banyak orang yang akan ikut. Situasi ini benar-benar rumit. Tidak mungkin tempat ini dijadikan pengungsian, 'kan?Wira larut dalam pikirannya. Dia menggoyang gelas anggur dan terdiam untuk sesaat."Tuan, sebenarnya ada satu hal yang mungkin kamu nggak kepikiran. Orang-orang itu bisa sa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2520

    Wira sudah minum beberapa gelas sejak tadi, tetapi tidak mabuk. Dia juga mendengar nama Labib, makanya menghentikan prajurit itu.Prajurit itu segera berkata, "Tuan, ada yang namanya Labib di luar. Katanya dia teman Jenderal Danu. Dia menyuruhku memanggil Jenderal. Katanya ada urusan penting. Tapi, Jenderal bilang nggak kenal."Danu berujar, "Aku sudah sering bertemu orang seperti ini. Mereka cuma ingin meminta bantuanku. Entah sudah berapa banyak orang yang mengaku mengenalku sejak aku datang kemari. Aku sudah terbiasa. Biarkan saja, Kak. Kita minum-minum saja."Danu tampak tidak peduli. Namun, Wira segera menyahut, "Dia temanku. Dia mungkin tahu aku ada di sini, jadi bilang mengenal jenderal di sini. Aku keluar lihat dulu."Sekarang sudah larut malam. Labib pasti datang karena urusan penting. Wira tidak mungkin tidak menemuinya."Apa perlu kusuruh bawahanku urus saja? Kita lanjut minum-minum saja, Kak. Kamu nggak perlu repot-repot," ucap Danu segera.Danu punya dua saudara, yaitu Wir

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status