Share

Bab 246

Chandika yang tadinya masih merasa senang karena berhasil mendapatkan Pedang Treksha langsung memucat dan tanpa sadar melangkah mundur.

Sinardi juga tersandung dan menabrak meja kopi di samping sebelum mendapatkan kembali keseimbangannya.

Ekspresi Putro, Iswanto, Gading, dan Kuswanto langsung menjadi suram. Sementara itu, para sarjana provinsi langsung ketakutan.

“Akhirnya benar-benar terjadi juga.” Ekspresi Farrel juga menjadi serius. Di sisi lain, gadis berpakaian ungu mengerutkan keningnya.

“Bangsa Agrel sudah menyerang!”

Pada detik berikutnya, rakyat jelata yang sedang berjualan di luar Gedung Asosiasi Puisi Naga buru-buru menyimpan barang dagangan mereka dan melarikan diri. Situasinya pun menjadi sangat kacau.

“Kampret!” maki Wira. Dia sudah menyelesaikan masalah garam dan menghasilkan tiga miliaran gabak. Seharusnya, dia sudah bisa pulang ke rumah untuk melewati hidup yang baik. Tak disangka, bangsa Agrel yang kejam malah datang menyerang. Memangnya dia tidak bisa diizinkan melew
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status