Seorang pengawal segera maju dan menampar Aldi, lalu memaki, "Berani sekali! Siapa kalian sampai berani menyuruh Pak Alzam menunggu di ruang tamu? Kalian jelas-jelas nggak menghormati Pak Alzam!" Semua orang di sekitar hanya bisa menahan amarah mereka dan tak berani membalas."Aku bersalah .... Aku akan segera membawa Pak Alzam pergi menemui Nyonya," ucap Aldi segera. Dia tidak berani ragu lagi dan segera membawa Alzam menuju kamar Puput.Dalam sekejap, mereka sudah tiba di depan pintu kamar Puput. Ketika Aldi hendak mengetuk pintu untuk melapor, Alzam langsung menarik kerah bajunya dan melemparnya ke belakang.Pengawal yang mengikuti di belakang Alzam juga maju, lalu mengawasi semua orang yang ada di sekitar dengan tatapan dingin. Aldi dan yang lainnya terlihat bingung.Alzam pun memperjelas, "Kalian tunggu saja di sini. Aku akan masuk sendiri untuk menemui Nyonya. Urusan kami nggak boleh didengar orang lain. Ini semua rahasia. Kalau ada yang berani mendekati kamar ini, bunuh saja di
Puput sudah lama ingin meninggalkan Kerajaan Beluana. Sayangnya jika dia benar-benar melakukannya, anak-anaknya mungkin tidak akan selamat.Puput harus memikirkan anak-anaknya, karena itu adalah satu-satunya cara untuk menjaga garis keturunan Bhurek tetap hidup. Itu juga sebagai penghormatan terakhir atas hubungan mereka."Sudah larut malam, tapi aku datang ke sini. Apa Bu Puput masih belum mengerti maksudku?" Saat berbicara, Alzam sudah berada tepat di depan Puput.Pria itu melanjutkan, "Sejak pertama kali melihatmu, aku sudah terpikat. Kalau kamu bersedia bersamaku, aku akan melindungimu dengan baik."Alzam berjanji, "Aku bisa menjadi pelindungmu. Kamu pasti tahu kedudukanku sekarang. Di ibu kota ini, nggak ada yang berani menentangku. Kamu adalah orang yang cerdas, pasti tahu apa yang harus dilakukan, 'kan?"Alzam menjilat bibirnya, lalu segera mendekati Puput. Sebelum wanita itu bisa bereaksi, Alzam sudah meraih tangannya dan mendekatkan hidungnya untuk menghirup aroma tubuhnya.It
Puput terus memohon dengan penuh kesedihan, "Pak Alzam, kumohon lepaskan aku ...."Namun, Alzam sudah melepaskan pakaiannya dan segera mendekat. Pria itu menarik tangan Puput sambil berucap, "Kesempatan ada di depanmu. Kalau kamu nurut dan melayaniku dengan baik, aku akan menjadi pelindungmu setelah malam ini.""Aku akan menjaga anak-anak dan keluargamu. Di Kerajaan Beluana ini, nggak ada seorang pun yang berani mengganggu mereka. Mereka bakal hidup dengan kemewahan. Tapi kalau menolak, kamu sudah tahu apa akibatnya, 'kan?" tanya Alzam.Setelah mendengar kata-kata itu, Puput hanya bisa menggertakkan giginya dan mengangguk. Dia tak berani berkata lebih. Dia merasa semua ini adalah takdirnya.Alzam menghabiskan sepanjang malam di kamar Puput dan baru meninggalkan rumah jenderal agung saat fajar.Sementara itu, Puput terbaring di ranjang. Matanya kosong, rambutnya berantakan, dan air mata mengalir di wajahnya. Dia merasa ada beban berat mengimpit dadanya dan membuatnya sulit bernapas.Tak
"Uhuk, uhuk ...." Wira berdeham dengan canggung. Setelah memastikan tak ada orang di sekitarnya, dia menarik Wulan lebih dekat.Wira berbicara pelan, "Ini cuma taktik sementara. Bhurek menyimpan banyak rahasia yang berguna bagi kita. Sekarang, Doddy menghukumnya setiap hari. Itu sudah cukup untuk membuat Biantara puas, 'kan?""Tapi, aku juga melakukannya diam-diam agar nggak memancing masalah lain. Lagi pula meski Bhurek bersalah, keluarganya nggak sepenuhnya salah. Kita nggak bisa membiarkan mereka dihina dan diperlakukan buruk oleh Alzam," lanjut Wira.Wira merasa bahwa apa yang dilakukan Alzam sungguh menjijikkan. Tindakannya begitu kejam dan membuatnya makin kesal. Tampaknya semua pengetahuan yang Alzam pelajari selama ini sia-sia!Wulan berucap sambil mengangguk. "Sayang, aku mengerti maksudmu. Aku nggak akan membicarakan hal ini pada siapa pun. Tenang saja.""Oke. Aku percaya padamu. Sudah kuduga, kamu selalu bijaksana dan peduli padaku," balas Wira sambil tersenyum.Wulan hanya
Fajar perlahan menyingsing di Kerajaan Beluana. Alzam sudah pulang ke rumahnya sendiri. Dia duduk di ruang tamu, memutar kembali apa yang terjadi barusan. Eloknya tubuh Puput terus membayang di kepalanya."Dia benar-benar cantik!" gumam Alzam yang sudah lama mengincar Puput. Kali ini, dia akhirnya bisa memanfaatkan kesempatan langka itu.Mendadak terdengar suara langkah kaki. Istri Alzam berjalan mendekat. Dia merapikan rambutnya sambil bertanya, "Sayang, kamu ke mana pagi-pagi begini? Biarpun kamu sibuk dengan urusan pemerintahan, kamu harus istirahat yang cukup. Kamu membuatku khawatir."Lamunan Alzam buyar. Dia menatap wajah istrinya dengan sedikit jengkel. Keduanya sama-sama wanita, tetapi mengapa istrinya begitu berbeda dengan Puput?"Bukan urusanmu. Memangnya aku perlu melaporkan semua kegiatanku padamu? Kalau nggak ada kerjaan, lebih baik siapkan sarapan. Aku mau makan dan segera pergi rapat. Jangan buang-buang waktuku," ucap Alzam dengan sebal.Istri Alzam mengeluh, "Aku hanya
Jika mereka punya pilihan yang lebih baik, mereka pasti sudah lama pergi.Dengan dipimpin anak buahnya, Lucy segera tiba di depan kamar Puput. Pintu kamar tertutup rapat dan tidak ada seorang pun yang berjaga di depannya. Para pelayan yang lewat sibuk berbisik-bisik satu sama lain.Kejadian semalam menyebabkan kegemparan besar di rumah jenderal agung. Semua orang bertanya-tanya apa langkah Puput selanjutnya. Apa dia akan memilih bersama Alzam demi anak-anaknya?Jika benar begitu, semua orang di Kerajaan Beluana pasti akan mentertawakan Puput. Dia akan menjadi bahan gosip mereka semua di waktu senggang.Bhurek baru dibawa pergi oleh Wira. Kalaupun Wira membunuhnya, mayatnya bahkan belum dingin. Menikah lagi dalam waktu sesingkat itu akan merusak reputasi Puput dan menghina martabat keluarga.Namun, mereka yang hanya pelayan tidak berani berkomentar. Mereka hanya bisa membicarakannya secara diam-diam."Inilah nasib orang yang kehilangan kekuasaannya. Tapi, para pelayan ini sungguh nggak
"Bhurek melakukan begitu banyak perbuatan jahat. Nggak kusangka dia masih memiliki istri sebaik kamu. Ini pasti karma baik dari kehidupan lalunya," ucap Lucy sambil mengernyit.Apa semua wanita baik di dunia sudah buta? Sama seperti Puput di depannya ini. Dia begitu baik dan setia, tetapi mengapa dia mau bersama pria seperti Bhurek? Akibat perbuatan suaminya, kini Puput harus berakhir menyedihkan seperti ini.Puput berkata, "Suamiku memang berbuat salah, tapi bukankah dia telah mengembalikan jenazah Tuan Biantara pada kalian? Sekarang aku juga mohon kalian mengembalikan jenazah suamiku. Aku ingin menguburkannya dengan baik.""Nggak peduli bagaimana pendapat orang lain tentang dia. Dia memperlakukanku dengan sangat baik. Itu sudah cukup bagiku. Aku nggak akan membiarkannya menerima penghinaan di hidup ini," tambah Puput dengan tegas.Lucy melirik Puput. Bhurek memang kejam pada orang lain, tetapi dia mungkin memperlakukan keluarganya dengan baik.Lucy memalingkan wajah dan berkata denga
Bhurek membunuh Biantara, teman dekat Wira. Wira yang marah lantas memimpin pasukan untuk menyerang Kerajaan Beluana.Orang-orang sudah terbiasa hidup dalam kedamaian. Penduduk di sembilan provinsi juga tidak ingin berperang lagi.Namun, berhubung yang menyatakan perang kali ini adalah Wira, orang-orang tidak protes. Sebaliknya, semua orang menaruh harapan mereka pada Wira. Hal itu sudah cukup untuk membuktikan bahwa Wira adalah pria yang jujur.Puput sama sekali tidak ragu. Ini adalah jalan terbaik yang bisa dipilihnya. Dia berkata, "Baik, kami akan ikut denganmu. Aku percaya Tuan Wira nggak akan menyakiti wanita dan anak-anak."Puput bersujud berulang kali. Kali ini, dia akhirnya bertemu dengan orang yang benar-benar baik."Kemasi barang-barang kalian. Kita berangkat sekarang juga," ucap Lucy."Kenapa harus secepat itu?" tanya Puput dengan bingung. Orang-orang ini baru datang kurang dari satu jam, tetapi mereka sudah mendiskusikan langkah selanjutnya, bahkan bersiap untuk berangkat s