Share

Bab 2418

Penulis: Arif
Orang-orang di Desa Damaro tentu saja ingin memiliki kemampuan kebal terhadap semua racun juga. Dengan begitu, hasilnya akan lebih maksimal saat kelak mereka meracik racun. Sudah banyak dari mereka yang telah meninggal selama proses meracik racun, tetapi ini sudah menjadi nasib mereka. Meskipun tahu jalan ini sangat berbahaya, mereka tetap tidak bisa mundur.

"Benar. Orang-orangku masih menungguku di luar hutan ini. Aku tetap nggak kembali, mereka pasti sangat khawatir. Aku juga nggak tahu apa yang akan mereka lakukan, jadi aku harus segera kembali untuk bertemu dengan mereka agar semuanya aman. Tapi, sekarang malah ada satu masalah ...," kata Wira sambil menghela napas, tetapi tidak melanjutkan ucapannya lagi.

Kaswara malah langsung berkata, "Sepertinya kamu nggak tahu bagaimana caranya keluar dari hutan ini, jadi kamu merasa cemas, 'kan?"

Tanpa berpikir panjang, Wira langsung menganggukkan kepala. "Memang nggak ada yang bisa luput dari penglihatanmu."

"Kamu nggak lihat siapa aku, mere
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2419

    Dua pil terakhir ini adalah pertahanan terakhir Wira. Dia harus mengandalkan kedua pil ini untuk keluar dari hutan dengan selamat, tetapi dia sendiri juga tidak yakin apakah pil itu akan cukup. Dia sangat sadar tubuhnya tidak kebal terhadap racun, berarti nyawanya akan terancam begitu dia masuk ke hutan tanpa bantuan pil itu. Konsekuensinya tak terbayangkan.Melihat Wira ragu, Kaswara dan yang lainnya malah tertawa terbahak-bahak."Apa maksud kalian?" tanya Wira sambil menatap semua orang dengan bingung.Kaswara tersenyum dan berkata, "Sebenarnya sangat mudah karena hutan ini adalah buatan kami. Semua rumput dan pohon di sini punya hubungan yang erat dengan kami, jadi kami tahu apa yang ada di dalam hutan. Kami tentu saja punya cara untuk membawamu keluar dari hutan dengan selamat.""Kalau hanya itu yang kamu khawatirkan, kamu boleh memberikan pil itu padaku dan aku akan membawamu keluar dari hutan dengan aman. Bisa dibilang, kamu juga nggak menyia-nyiakan dua pil ini."Wira mengangguk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2420

    Wira pun menganggukkan kepala karena Abyas memang memanggilnya seperti itu, jelas sangat akrab.Pria paruh baya itu pun tersenyum dan berkata, "Maafkan aku. Tadi Abyas sudah menceritakan apa yang terjadi di pegunungan belakang desa. Pertama-tama, aku harus berterima kasih karena kamu sudah menjaga Abyas dan nggak membiarkannya untuk ikut masuk ke pegunungan itu bersamamu.""Tapi, anak ini sangat nakal, malah diam-diam mengikutimu. Untung saja nggak terjadi apa-apa. Kalau nggak, aku dan ibunya benar-benar nggak tahu harus bagaimana lagi ...."Abyas adalah anak mereka satu-satunya dan mereka biasanya sangat memanjakannya. Selain itu, dia juga memiliki kepribadian yang ramah, sehingga sering membantu orang-orang di desa dengan hal-hal yang bisa dilakukannya. Meskipun masih muda, dia sudah dipuji semua orang dan kehidupannya di desa juga cukup baik. Ini juga yang membuat semua orang kagum."Aku nggak melakukan apa-apa dan Abyas sendiri adalah anak yang cerdas juga. Meskipun aku membawanya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2421

    Setelah merenungkannya, Wira tetap tidak tahu harus bagaimana menjawab pria paruh baya itu.Untungnya, Kaswara mendekat dari samping tepat pada saat itu, lalu tersenyum dan berkata, "Kalau Abyas ingin ikut denganmu, kamu bawa saja dia pergi melihat dunia luar. Lagi pula, Abyas adalah anak yang sangat berbakat dan bisa meracik racun juga. Kalau dia ikut bersamamu, mungkin saja kelak dia bisa membantumu juga.""Apalagi, ayahnya juga sudah berkata demikian. Kalau Abyas nggak patuh, kamu hukum dia saja. Meskipun dia dipukul sampai terluka parah, itu juga bukan salahmu. Pasti Abyas yang sudah melakukan hal yang keterlaluan."Meskipun baru mengenal Wira tidak lama, Kaswara bisa melihat Wira ini bukan orang jahat. Wira adalah orang yang bijaksana dan berhati-hati dalam bertindak. Ditambah lagi, sikap dan penampilan Wira elegan, pasti latar belakang Wira tidak biasa. Bisa berada di sisi orang seperti ini, masa depan Abyas pasti akan cerah dan ini adalah hal yang baik bagi Abyas.Pria paruh bay

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2422

    Semua orang juga merasa marah karena ini adalah hutan yang telah mereka buat dengan susah payah. Mereka sudah menghabiskan banyak usaha dan tenaga untuk membuat hutan ini, tetapi sekarang semuanya hampir hancur. Suasana hati mereka semua tidak mungkin merasa nyaman.Wira menjilat sudut bibirnya yang kering, lalu mengelus tangannya dan berkata dengan ekspresi kesulitan, "Sepertinya hal ini ada hubungannya dengan orang-orangku ...."Semua orang tertegun sejenak, lalu menatap Wira dan tidak tahu harus berkata apa untuk sesaat. Tadi Wira sudah setuju untuk membawa Abyas pergi, terlihat jelas Wira bukan orang jahat. Tak disangka, orang-orang Wira malah membakar hutan. Situasi ini benar-benar membuat mereka merasa serba salah."Para bawahanku itu adalah orang-orang kasar. Mereka mungkin berpikir aku mendapat masalah di dalam hutan ini dan ada gas beracun juga di dalam hutan. Mereka nggak bisa masuk, jadi mereka baru melakukan hal ini. Aku harap kalian bisa memberiku kesempatan. Setelah berte

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2423

    Jika bukan karena kemampuan bicara Wira yang luar biasa, ini akan menjadi situasi yang berbahaya. Meskipun Lucy dan yang lainnya membakar hutan dan berhasil melewati gas beracun, mereka tetap akan dihalangi Kaswara bersama rombongannya dan akhirnya kehilangan nyawa mereka.Perlu diingat, orang-orang Desa Damaro mahir menggunakan racun dan bisa tiba-tiba membunuh seseorang. Meskipun Lucy dan yang lainnya adalah ahli bela diri terbaik, mereka tetap tidak bisa menahan serangan dari racun. Untungnya, tidak terjadi bencana besar.Wira segera mengikuti langkah orang-orang Desa Damaro, khawatir Lucy dan yang lainnya bertindak gegabah dan kembali berselisih dengan mereka. Dia sangat memahami bahwa dia tidak berkontribusi apa pun untuk desa ini dan semuanya berkat bantuan Kaswara.Sekarang semua orang sudah bersedia untuk berkompromi, Wira tentu saja tidak ingin terus memaksakan sesuatu pada mereka. Dia tahu dia harus melakukan sesuatu agar situasinya tidak menjadi makin buruk.....Pada yang s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2424

    Jonathan memilih sebaiknya tidak ikut campur dengan tindakan Klause dan tetap tinggal di sana untuk berjaga saja. Jika terjadi situasi darurat, dia bisa turun tangan untuk menyelesaikannya."Kalian ini memang sahabat baik. Awalnya, aku pikir kamu pasti nggak akan membiarkannya mempertaruhkan nyawanya, ternyata aku sudah berpikir terlalu banyak. Tapi, kalau kamu nggak berencana untuk ikut campur, aku nggak bisa tinggal diam saja. Kamu juga tahu dia suka bertindak gegabah. Kalau tindakannya ini malah menyulitkan Tuan, ini akan merepotkan."Setelah mengatakan itu, Lucy memimpin pasukannya menuju ke hutan.Jonathan tetap berdiri di tempatnya. Kali ini, Lucy sudah salah paham terhadapnya, dia bukan orang yang akan meninggalkan saudaranya. Justru dia yang paling memahami Klause melebihi siapa pun.Namun, situasinya tiba-tiba berubah dan Jonathan masih tidak tahu situasi di sekitar. Sekarang dia hanya bisa tetap tinggal dan menunggu dengan sabar. Jika terjadi sesuatu yang mendadak, dia bisa l

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2425

    "Kalian nggak bersalah, kalian nggak tahu. Kalian semua adalah orang-orang Wira, jadi kami juga nggak akan mempersulit kalian. Lagi pula, Wira sudah memberi tahu kami sebelumnya, ini pasti ada hubungannya dengan orang-orangnya. Dia juga bersedia untuk ganti rugi, kami tentu saja nggak akan mempermasalahkannya," kata Kaswara dengan santai.Klause menggaruk kepalanya dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, aku juga nggak perlu terus minta maaf lagi."Dia berpikir mengikuti sisi Wira benar-benar membuatnya tenang dan tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Dengan adanya Wira, segala masalah bisa diselesaikan dengan sangat mudah.Dalam sekejap, Lucy dan yang lainnya juga sudah memasuki hutan dan segera bergabung dengan Wira. Melihat Wira baik-baik saja, mereka semua akhirnya menghela napas lega. Untungnya, tidak terjadi hal berbahaya.Setelah saling menyapa lagi, Wira memimpin rombongannya untuk pergi.Setelah Wira dan yang lainnya pergi, seorang penduduk desa mendekati Kaswara dan berkata sambi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2426

    Saat ini, Jonathan tidak bersama Wira, melainkan berjaga di samping Ahmad. Dia berkata, "Biar kuberi kamu pelajaran dulu, lalu baru membawamu ke Dusun Darmadi."Selesai berbicara, Jonathan bersiap-siap untuk beraksi. Hubungannya dengan Danu sangat dekat. Mereka adalah sahabat yang sering mengobrol dan minum bersama.Sebelum ini, Ahmad hampir mencelakai Danu. Setiap kali teringat pada kejadian ini, Jonathan ingin sekali membunuh Ahmad. Itu sebabnya, dia tidak akan melepaskannya begitu saja.Segera, Jonathan mengeluarkan sebuah cambuk. Ketika dia hendak melayangkan cambuknya, Wira tiba-tiba menghampiri dari samping dan tiba di hadapannya."Sebentar," ujar Wira.Ketika mendengar suara Wira, Jonathan segera menghentikan tindakannya dan menyapa, "Tuan."Wira mengiakan, lalu menginstruksi, "Jangan menyulitkannya dulu. Bawa dia pergi. Setelah tiba di Dusun Darmadi, kita baru interogasi dia. Kalaupun kamu membunuhnya sekarang, nggak ada yang bakal berubah."Wira telah memberi instruksi, jadi J

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3112

    Wira beserta Adjie dan Nafis berjalan perlahan-lahan menuju kemah utama untuk kavaleri. Kemah untuk kavaleri dari Kerajaan Nuala letaknya berdampingan dengan kemah di tengah kota, sehingga saat ini mereka bisa melihat sudah ada banyak tali perangkap kuda yang terhampar di luar kemah tengah itu.Melihat begitu banyak tali perangkap kuda, Wira merasa agak bersemangat. Jika semua benda ini bisa diletakkan di Dataran Haloam, pasukan utara pasti akan kesulitan.Begitu memasuki kemah Pasukan Harimau, dua pria yang mengenakan zirah langsung menghentikan langkah Wira dan yang lainnya. Mereka membawa pedang militer di pinggang dan busur serta dua set anak panah di punggung mereka.Wira langsung mengeluarkan lencana dan berkata, "Aku ini Wira, aku ingin mengerahkan tiga ribu pasukan. Siapa yang memimpin di sini? Panggil dia ke sini untuk bertemu denganku."Orang yang membawa bendera biasanya adalah komandan utama pasukan. Di medan perang, dia akan bertarung mati-matian sambil mengangkat bendera.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3111

    Wira terlihat tertegun sejenak setelah mendengar laporan dari mata-mata, lalu dia tiba-tiba merasa sangat senang dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, kita jalankan sesuai rencana kita. Jenderal Trenggi, aku percayakan kota ini padamu."Trenggi menganggukkan kepala. Setelah itu, dia mengeluarkan sebuah lencana, lalu langsung menyerahkannya pada Wira dan berkata, "Tuan Wira, lencana ini bisa memungkinkanmu untuk langsung membawa pergi tiga ribu Pasukan Harimau. Untuk berjaga-jaga, aku serahkan wewenang untuk mengatur Pasukan Harimau ini padamu untuk sementara."Wira langsung tertegun sejenak saat mendengar perkataan Trenggi, jelas tidak menyangka Trenggi bisa begitu percaya padanya. Meskipun hubungannya dan Osman cukup baik, dia jarang berurusan dengan Trenggi sebelumnya.Namun, sekarang Trenggi malah langsung memberikan kesempatan besar ini pada Wira, sehingga dia benar-benar merasa sangat terharu. Meskipun lencana itu hanya bisa mengerahkan tiga ribu Pasukan Harimau, itu juga sudah ter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3110

    Tempat seperti Hutan Bambu Mayu memang sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat penyergapan.Melihat tempat itu, Wira menganggukkan kepala dan berkata, "Kalau begitu, ini memang nggak bermasalah bagi kita. Tapi, aku penasaran, bagaimana kalau kita mengatur penyergapan di Hutan Bambu Mayu ini?"Mata Adjie langsung bersinar dan segera berkata, "Tuan, aku juga berpikir seperti itu. Kalau kita menyiapkan penyergapan di sini, pasukan musuh juga nggak akan bisa menemukan kita. Selama kita terus bertarung sambil melangkah mundur dan ditambah lagi adanya tali perangkap kuda, aku jamin mereka nggak akan selamat."Wira menganggukkan kepala. Jika memang seperti itu, rencana ini memang cukup baik. Namun, jika hanya sebatas itu saja, dia malah merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah terdiam sejenak, dia sepertinya teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Aku merasa sepertinya ada yang kurang. Rencana ini akan berhasil kalau pasukan musuh mengejar kita.""Bagaimana kalau mereka memutusk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3109

    Mendengar perkataan itu, Agha yang di samping pun tersenyum dan berkata, "Tuan, tali untuk perangkap kuda ini ada. Saat aku dan Latif pergi membujuk orang-orang itu, kami menemukan banyak tali perangkap kuda di kemah utama di sana. Cukup untuk kita gunakan."Ekspresi Wira langsung terlihat senang, lalu menatap ke arah Latif.Latif pun tersenyum, lalu maju dan berkata, "Benar. Kami memang menemukan banyak tali perangkap kuda di sana, jadi ini bukan masalah lagi. Aku akan pergi menyuruh mereka untuk memindahkannya ke sini sekarang juga."Setelah berhasil membujuk para prajurit di dalam kita untuk menyerah, Latif memeriksa dan menemukan jumlah mereka tidak sampai sepuluh ribu orang. Meskipun jumlahnya masih kalah dibandingkan dengan pasukan Trenggi, jumlah ini juga tidak termasuk sedikit. Oleh karena itu, dia berniat menyerahkan tanggung jawab ini pada Agha untuk menghindari kesalahpahaman.Namun, setelah mendengar pemikiran itu, Wira langsung menyerahkan wewenang untuk memimpin para praj

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3107

    Sepanjang perjalanan, Trenggi terus berpikir apa yang harus dilakukannya saat bertemu dengan Wira dari Provinsi Lowala. Namun, setelah bertemu Wira, dia merasa sangat terharu. Dia benar-benar tidak menyangka Wira begitu tampan dan karismatik, pantas saja banyak orang di sembilan provinsi yang merasa Wira sangat bisa diandalkan. Hari ini, dia membuktikan sendiri kabar itu memang benar.Setelah semua pasukan besar dari Kerajaan Nuala memasuki kota, Wira langsung memerintahkan bawahannya untuk menutup gerbang kota.....Di dalam kediaman wali kota, Wira menatap Trenggi dan para jenderalnya yang masuk. Latif dan Agha yang sebelumnya pergi untuk membujuk orang-orang di kota juga sudah kembali. Saat melihat Trenggi dan Hayam, semua orang basa-basi terlebih dahulu.Setelah itu, Wira menarik Latif dan berkata, "Ayo, aku perkenalkan kamu dulu. Ini adalah saudara baru kami. Kalau bukan karena dia, mungkin nyawa kami sudah tiada saat sedang bersembunyi di hutan. Untung saja dia bersedia membantu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3106

    Wira menatap Nafis dan berkata, "Tinggalkan satu mata-mata untuk memandu pasukan besar Jenderal Trenggi, yang lainnya kembali ke sini. Kirim mereka ke utara dan minta mereka untuk terus memantau gerakan di sana. Kalau mereka menemukan pasukan utara, segera laporkan ke sini.""Baik," jawab Nafis.Setelah keduanya pergi, Wira baru mencari peta. Setelah melihat bagian atas peta itu, dia berkata dengan tenang, "Sekarang kita belum tahu pasukan utara itu ada di mana. Tapi, kalau mereka bergerak dengan cepat dan menurut waktu yang diberi tahu Kunaf tadi, sekarang mereka harusnya sedang melintasi Pulau Hulu."Mengingat jenderal tangguh dari pihak musuh adalah Zaki yang merupakan tangan kanan Bimala, Wira berpikir apakah dia bisa menggunakan Zaki ini untuk mengancam Bimala agar menyerahkan Bobby. Meskipun sekarang dia belum mengetahui kabar tentang Bobby, Zaki sebagai tangan kanan Bimala ini seharusnya tahu. Jika bahkan hal ini pun tidak tahu, Zaki ini benar-benar tidak berguna.Saat sedang me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3105

    Semua orang tertegun sejenak saat mendengar perkataan Latif. Menurut mereka, sepuluh orang memang terlalu sedikit.Saat Latif hendak menjelaskan maksudnya, saat itu Wira malah berkata, "Benar, sepuluh orang memang terlalu sedikit. Lebih baik mengikuti saran Adjie, bawa 100 orang bersamamu saja. Kalau terjadi masalah, kalian juga bisa saling membantu."Latif yang merasa terharu oleh kata-kata Wira segera memberi hormat pada Wira, lalu berdiri dan berkata, "Tuan, kalian sudah salah paham, aku nggak ingin bertindak secara besar-besaran. Kalau bukan karena takut kamu akan khawatir atau nggak ada yang melaporkan padamu, aku bisa pergi ke sana sendirian.""Para prajurit ini nggak penting, yang perlu ditangani adalah wakil jenderal yang memimpin mereka. Dia adalah orang kepercayaan Kunaf. Sekarang Kunaf sudah ditangkap, mereka pasti nggak akan menyerah pada kita. Karena Kunaf ini memegang kekuasaan besar, jadi wakil jenderal ini lebih seperti boneka. Justru karena itulah, aku yakin bisa menan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3104

    Wira sendiri juga tidak menyangka Adjie adalah orang seperti ini, perasaannya terhadap Adjie menjadi lebih rumit.Mendengar perkataan itu, ekspresi Kunaf yang terikat erat langsung menjadi muram dan berteriak, "Tunggu sebentar. Aku akan beri tahu, orang yang dikirim untuk memimpin pasukan utara ini adalah asisten andalan Bimala, Zaki."Mendengar nama Zaki itu, Wira pun mengernyitkan alis karena dia benar-benar belum pernah mendengar nama itu sebelumnya.Melihat yang lainnya sangat kebingungan, Latif yang berdiri di samping langsung maju dan berkata, "Aku mengenal orang ini, dia ini tangan kanannya Bimala. Dulu dia pernah datang ke sini untuk menginspeksi kami, tapi orang ini penuh dengan gairah seksual. Soal kelemahan lainnya, aku belum pernah mendengarnya."Agha yang berdiri di samping langsung berteriak dengan keras, "Nggak perlu peduli siapa dia. Kalau dia berani datang ke sini, aku pasti akan membuatnya nggak bisa kembali."Mendengar perkataan Agha, semua orang tertawa terbahak-bah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status