Share

Bab 2268

Author: Arif
"Kamu juga nggak akan bisa melihat kemampuan Harraz. Menurutku, menempatkan Harraz di kecil ini memang agak meremehkan kemampuannya," kata Dewina.

Wulan dan yang lainnya yang berada di samping malah tidak berbicara.

Wulan adalah wanita yang sangat konservatif. Bukan hanya tidak akan melakukan tindakan yang keterlaluan pada Wira, dia juga selalu menjaga sopan santun di depan umum. Dia juga tidak ikut campur dengan urusan Wira. Inilah yang paling dihargai Wira darinya.

Namun, Wira sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal seperti ini, dia bukan pemimpin yang otoriter. "Meskipun kamu nggak bilang, aku juga sudah mengetahui kemampuan Harraz. Jangan lupa, dia pernah menjadi perdana menteri di Kerajaan Beluana. Aku menempatkannya di sini juga ada maksudku sendiri, kamu nggak mungkin bisa mengerti semua ini."

Dewina memelototi Wira dan tidak ingin memedulikan Wira lagi. Dia merasa niat baiknya sia-sia. "Malas berbicara denganmu. Kak wulan, ayo kita pergi jalan-jalan, nggak perlu pedul
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2269

    Wira yang berdiri di samping hanya menyaksikan keributan itu dengan tenang. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, seolah-olah semua itu tidak ada hubungannya dengannya.Jika hanya Wulan saja yang berdiri di depan, Wira tentu saja akan turun tangan. Namun, saat ini yang berdiri di depannya ada Julian, Thalia, dan Dewina. Kemampuan bela diri ketiga wanita ini cukup baik. Jangankan beberapa pemuda kaya ini, bahkan beberapa prajurit pun mungkin tidak akan mampu melawan mereka bertiga. Sepertinya, akan ada tontonan yang menarik.Mendengar perkataan pemuda itu, Dewina meletakkan tangannya di pinggang dan berteriak dengan marah, "Berani memukul wanita? Kalian ini benar-benar berani sekali. Ayo ke sini, aku berdiri di sini. Aku ingin melihat apa kalian berani memukulku di depan begitu banyak orang."Swish!Menghadapi ejekan Dewina, ekspresi beberapa pemuda itu menjadi muram. Pria yang berdiri di paling depan segera menerjang ke arah Dewina. Dalam sekejap, dia sudah berada di depan Dewina.Pad

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2270

    Para pemuda kaya itu berpikir bisa menyelamatkan nyawa mereka saja sudah beruntung.Wira mendengus dan berkata sambil menunjuk para pemuda itu, "Kalian segera pergi ke pengadilan dan laporkan kejadian malam ini dengan rinci pada mereka. Kalau kalian nggak mengikuti perintahku, nanti aku sendiri yang akan mencari kalian. Pada saat itu, keluarga kalian juga akan terkena dampak dari perbuatan kalian."Para pemuda itu terus menganggukkan kepala. Tanpa berani ragu sedikit pun, mereka langsung menuju pengadilan.Setelah situasinya mereda, Wira melambaikan tangannya pada semua orang di sana dan berkata, "Semuanya sudah selesai, jadi kita akhiri saja di sini. Silakan kalian semua pergi berkeliling lagi. Jangan terus berkerumun di sini lagi agar nggak menghambat lalu lintas."Semua orang pun setuju dan mulai pergi satu per satu."Kamu hebat sekali sampai orang-orang mengenalimu. Aku masih ingin memberi pelajaran pada mereka," kata Dewina sambil mengelus tinjunya, jelas belum puas. Jika tadi Wir

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2271

    Di sebuah rumah di Kerajaan Beluana. Bhurek dan Alzam sedang duduk di satu sisi dengan ekspresi yang muram. Wira terlihat sangat santai selama beberapa hari ini, tetapi Kerajaan Beluana sedang kacau.Seorang pria berpakaian hitam yang seolah-olah ingin menutupi wajahnya sendiri sedang berdiri di depan keduanya. Pria ini berusia tiga puluhan tahun, tetapi kesannya sangat menakutkan. Ditambah lagi, suasana ruangan itu suram, orang yang tidak tahu mungkin akan mengira dia adalah hantu.Jika Thalia berada di sana, Thalia akan segera mengenali identitas pria ini karena dahulu dia adalah salah satu dari empat pelindung di bawah kepemimpinan Fathir, Ahmad. Dia ahli dalam bersembunyi. Saat Wira bertarung dengan Fathir, dia sudah menjaga jarak. Meskipun terjadi pertarungan, dia juga tidak menunjukkan dirinya. Oleh karena itu, dia bisa bertahan hidup sampai sekarang."Apa yang kamu katakan ini nyata?" tanya Bhurek dengan nada dan ekspresi yang muram, lalu menatap Ahmad di depannya dengan dingin.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2272

    Ternyata begitu, Bhurek langsung memahami situasinya. Sepertinya, Harraz ini memang licik, semua pergerakannya sudah direncanakan dengan matang."Jadi, apa yang harus kita lakukan? Kita nggak bisa membiarkan Harraz begitu saja, 'kan?" tanya Bhurek sambil menggertakkan gigi. Ini adalah kepentingan pribadinya dan juga untuk kepentingan Kerajaan Beluana. Harraz memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luar biasa, serta memiliki banyak rencana. Harus diakui, Harras adalah bakat penting untuk menstabilkan kerajaan.Jika orang seperti Harraz diserahkan begitu saja pada Wira, berarti sama saja dengan mendorong Kerajaan Beluana ke dalam bencana. Perlu diketahui, Harraz pernah menjadi perdana menteri di Kerajaan Beluana dan sangat memahami urusan kerajaan ini. Meskipun Wira juga memiliki mata-mata seperti Biantara, situasi yang diketahui Biantara tidak sebanding dengan Harraz.Alzam tersenyum dingin dan berkata, "Jadi, harus bagaimana lagi? Meskipun sekarang kamu pergi melawan Harraz, kamu juga

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2273

    Keesokan paginya, Wira dan yang lainnya sudah selesai berkemas dan menuju Dusun Darmadi.Harraz sudah mengatur orang-orangnya untuk melanjutkan pembangunan Kota Goma ini. Sebenarnya, ini hanya kota kecil di perbatasan yang tidak memiliki banyak penduduk dan tanahnya terbatas. Meskipun terus berkembang, pada akhirnya pun hanya akan mencapai keadaan seperti ini. Namun, itu sudah cukup baik karena Wira terlihat jelas sangat puas dengan perkembangan ini.Harraz juga orang yang cerdas. Selama bisa mempertahankan situasi sekarang, dia sudah tidak mengecewakan kepercayaan dan jasa dari Wira.Pada siang harinya, Wira dan yang lainnya sudah kembali ke Dusun Darmadi. Setelah berjalan-jalan, suasana hati Wulan dan yang lainnya menjadi lebih baik. Setelah pulang ke rumah, mereka juga tidak mencari masalah dengan Wira lagi.Sementara itu, Wira dan Thalia langsung menuju ke penjara bawah tanah. Sebelum berangkat saat itu, masih ada satu hal yang belum diurus. Sekarang mereka sudah kembali, mereka me

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2274

    Namun, Fathir tiba-tiba tertawa terbahak-bahak dan menyemburkan darah, lalu berkata, "Wira, kamu nggak perlu menakut-nakutiku. Kamu pikir aku adalah pengecut yang takut mati? Meskipun kamu menyiksaku setiap hari, apa yang akan terjadi? Aku nggak akan pernah memberikan apa yang kamu inginkan.""Nggak perlu membuang-buang waktu berbicara denganku lagi. Cepat biarkan aku kembali tidur, bukankah malam ini ada acara? Suruh mereka datang, aku bisa menahannya. Kalau aku sampai mengernyitkan kening, berarti aku bukan pria sejati."Fathir benar-benar keras kepala.Plak plak plak.Wira bertepuk tangan. Jika Fathir tidak melakukan tindakan-tindakan itu sebelumnya, dia dan Fathir mungkin bisa menjadi saudara. Sayangnya, menyesal tidak ada gunanya dan jalan untuk bertobat juga sangat sulit.Meskipun Wira bersedia melepaskan Fathir, orang-orang biasa yang sudah dicelakai Fathir juga tidak akan melepaskannya begitu saja. Dia tidak ingin menyinggung semua orang di seluruh dunia ini demi seorang Fathir

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2275

    Wira memelototi Agha dan berkata dengan kesal, "Kamu ini sudah terlalu lama bersama dengan Vion, sekarang jadi pandai berbicara seperti dia. Dulu aku nggak menyadari ternyata kamu begitu pandai berbicara.""Sudahlah. Kamu harus tinggal di sampingku, ini perintah. Kalau kamu nggak tahu harus menjelaskannya pada Vion, aku saja yang berbicara dengannya. Selain itu, kalau kamu berani jauh dari pengawasanku, kelak kita bukan saudara lagi."Melihat Wira yang marah, Agha tidak berani berbicara lebih lanjut.Semua orang tahu jelas Agha merasa tidak nyaman, tetapi mereka tidak bisa ikut campur karena ini masalah antara Wira dan Agha.Dalam sekejap, Wira sudah menjelaskan situasinya pada Arifin dengan singkat.Arifin langsung mengerti maksud Wira dan segera membuat sebuah obat yang aneh, lalu pergi ke penjara bawah tanah bersama Wira.Melihat Wira dari balik sel, ekspresi Fathir tetap datar dan berkata dengan tenang, "Bukankah kita baru saja bertemu? Kamu sudah begitu cepat merindukanku lagi? At

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2276

    "Wira! Kumohon, lepaskan aku atau bunuh saja aku! Jangan menyiksaku begini!" pinta Fathir."Kamu tahu tujuanku. Aku juga nggak suka menyulitkan orang. Asalkan kamu memberitahuku informasi yang kuinginkan, aku akan menyuruh Tuan Arifin berhenti dan nggak akan menyiksamu lagi. Ini bisnis yang menguntungkan, 'kan?" timpal Wira dengan santai.Thalia berkata, "Nggak boleh! Dia harus tersiksa! Dia pembunuh ayahku dan telah menipuku selama ini. Dia bahkan menjadikanku mesin pembunuhnya. Orang sejahat ini harus disiksa mati-matian! Kalau nggak, dendamku nggak bakal terlampiaskan!"Thalia geram hingga menggertakkan giginya. Setiap kali teringat pada kejahatan Fathir, kebencian akan menyelimuti seluruh hatinya.Jika Wira tidak membantunya mencari kerabatnya, mungkin Thalia masih ditipu oleh Fathir sampai sekarang. Dia lebih memilih untuk mati daripada hidup dalam kebohongan!Wira melambaikan tangan dan berujar, "Kamu harus belajar cara memaafkan orang. Dia sudah disiksa selama setengah tahun di

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status