Share

Bab 2176

Penulis: Arif
Wira pasti akan membalas dendam ini pada Sucipto suatu hari nanti.

"Kalau begitu, aku pamit dulu. Aku akan segera mengatur rencana kita selanjutnya. Silakan kalian makan pelan-pelan," kata Biantara, lalu mundur dan pergi.

"Tuan Wira, biarkan Biantara makan di sini bersama kita saja. Lagi pula, kita juga nggak terdesak, kenapa harus terburu-buru bergerak?" kata Trenggi dengan ekspresi tidak rela saat melihat punggung Biantara, tampaknya dia kecewa. Dia masih ingin mengobrol dengan Biantara lebih lama lagi. Jika bisa menjadi saudara dengan Biantara, kelak pasti ada keuntungannya.

Wira tersenyum dan berkata, "Kita saja yang makan, aku mengerti dia. Dia selalu bertindak tegas dan cepat. Kalau rencananya sudah ditetapkan, dia pasti khawatir akan terjadi perubahan. Jenderal Trenggi, kamu nggak perlu memedulikannya. Ayo kita lanjut minum saja."

Trenggi menghela napas dengan tak berdaya, lalu kembali makan bersama Wira dan yang lainnya.

....

Kerajaan Beluana, dia kediaman jenderal besar. Bhure
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
bagus thor bagus thor lanjut
goodnovel comment avatar
Helena Ifana
cerita ga mutu, payah lu thor, kecewa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2177

    "Ini ...." Bhurek juga mulai merasa ragu dan tatapannya menjadi dingin. Dia juga ingin menghabisi Wira secepat mungkin."Sucipto dan Izhar nggak bodoh. Kalau aku yang inisiatif mencari mereka, mereka mungkin nggak akan memilih bekerja sama denganku. Wira nggak berani mengerahkan pasukannya melawan Kerajaan Nuala karena nggak ingin kita punya kesempatan menyerangnya. Meskipun dia berada di dalam Kerajaan Nuala, dia hanya terlibat dalam keributan internal saja.""Tapi, Sucipto sudah memegang kekuasaan militer dan Wira hanya sendirian, mungkin nggak akan bisa membuat keributan besar. Begini saja ...."Bhurek tiba-tiba menunjuk seseorang dan melanjutkan, "Kamu memimpin bawahanmu diam-diam masuk ke Kerajaan Nuala. Nggak perlu menghubungi orang-orang Sucipto, cukup menonton dari kegelapan saja. Kalau ada kesempatan, usahakan untuk mengadu domba. Konflik antara Wira dan Izhar makin sengit, kita akan makin beruntung."Orang itu segera menganggukkan kepala. "Siap!"....Di sisi lain, di dalam i

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2178

    Sucipto sudah mengalihkan topik pembicaraan dan bertanya. Menurut pendapatnya, mereka seharusnya langsung mengejar dan membunuh Wira serta kelompoknya. Hanya dengan membunuh Osman dan Wira, mereka baru bisa tenang sepenuhnya dan Kerajaan Nuala juga akan jatuh ke tangannya. Meskipun kelak Baris sudah dewasa dan ingin merebut kembali kekuasaan, Baris juga tidak akan memiliki kesempatan lagi.Izhar berkata dengan ekspresi serius, "Menurutku, sebaiknya kita jangan bergerak dulu. Sesuai laporan mata-mata, Wira sudah pergi ke Kota Hanoe dan sekarang sudah bekerja sama dengan Trenggi. Kita sudah pernah mencoba untuk menghubungi Trenggi sebelumnya, tapi orang ini selalu menghindar dan nggak mau menyerahkan token militernya. Sepertinya, dia ingin membantu Osman untuk merebut kembali kekuasaannya."Sucipto langsung berkata dengan cuek, "Jadi, kenapa? Trenggi itu hanya punya seratus ribu pasukan, nggak berarti apa-apa dan nggak bisa melakukan apa-apa juga di hadapan kita. Kalau dia ingin bermain-

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2179

    "Bajingan mana yang melakukan ini? Kenapa bisa sekejam ini?" teriak Trenggi dengan marah setelah tergesa-gesa datang dan melihat mayat Nusa di lantai. Membunuh seseorang saja sudah cukup buruk, malah menyiksa orang itu sampai seperti ini lagi. Orang yang melakukan ini benar-benar tidak berhati nurani.Ekspresi Osman muram dan berkata sambil menggertakkan gigi, "Tentu saja di bajingan Sucipto itu.""Saat itu aku bahkan salah paham terhadap Nusa. Aku berpikir Nusa sudah mengkhianati kita, jadi semua orang di Penginapan Giri mati dengan sia-sia. Melihat keadaan Nusa yang menyedihkan ini, sekarang aku baru tahu betapa besar penderitaannya yang dialaminya. Dia terpaksa mengungkapkan rahasia Penginapan Giri, mungkin juga karena ingin segera mengakhiri hidupnya."Hati Osman merasa sangat sedih karena kesalahannya yang membuat Nusa menjadi seperti ini. Sucipto ini memang kejam dan tak berperasaan sampai menyiksa orang hingga seperti ini. Benar-benar membuat orang merasa sangat sakit hati."Kal

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2180

    Wira berkata dengan tenang, "Jangan lupa. Sucipto adalah orang yang gegabah dan kejam, dia tentu saja ingin segera membunuh kita semuanya. Tapi, di sampingnya masih ada Izhar.""Tuan Izhar!"Trenggi menepuk kepalanya sendiri, lalu menggelengkan kepala dan berkata, "Kenapa aku bisa melupakan orang licik ini. Tuan Izhar dikenal sebagai penasihat utama dan dulu banyak membantu Ratu Jihan. Kalau nggak ada Tuan Izhar, mungkin kita nggak akan bisa bertahan sampai sembilan provinsi ini damai.""Orang ini sangat licik dan juga tahu bagaimana menyembunyikan kekuatannya. Dia terkenal dengan prinsip tidak akan bergerak kecuali yakin seratus persen akan berhasil. Kalau benar-benar bersiap untuk bertindak, berarti dia pasti akan membunuh musuhnya. Sepertinya semua rumor itu memang benar ...."Sebelumnya, Trenggi hanya memusatkan perhatiannya sepenuhnya pada Sucipto karena Sucipto yang mengendalikan kekuatan militer kerajaan ini. Para pasukan pun jatuh di tangan Sucipto, tentu saja Sucipto adalah mu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2181

    "Oh ya. Tengku sedang sibuk apa beberapa hari ini? Kenapa aku sering nggak melihatnya?" Sucipto tidak memedulikan urusan Osman lagi, melainkan menanyakan kabar tentang putranya. Orang bilang buah jatuh tak jauh dari pohonnya, tetapi hal itu tidak berlaku baginya. Dia memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang sastra dan militer. Saat Jihan masih memerintah, dia adalah seorang jenderal besar yang terkenal di mana-mana. Namun, putranya adalah seseorang yang tidak berguna.Selama bertahun-tahun ini, sikap Tengku selalu kekanak-kanakan. Sekarang dia sudah berusia tiga puluhan tahun, tetapi setiap harinya hanya berada di dekat wanita dan melakukan hal-hal yang buruk. Jika bukan karena dia adalah putra kandung dan putranya satu-satunya, Sucipto sudah membuangnya sejak awal."Tuan Tengku ...." Setelah ragu sejenak dan batuk-batuk dengan canggung, orang itu tetap tidak melanjutkan kata-katanya seolah-olah takut dengan sesuatu.Sucipto mengernyitkan alis dan berkata, "Di depanku pun masih ragu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2182

    Saat ini, pelayan yang tadi melaporkan situasi pada Sucipto sudah tiba di Rumah Bordil Clematis dan sedang berlutut di depan Tengku. Sementara itu, Tengku sendiri sedang memeluk dua wanita cantik dan salah satu wanita itu sedang menyuapi anggur pada Tengku. Sebuah pemandangan yang sangat memikat.Ruangan itu penuh dengan bau alkohol yang menyengat hingga pelayan itu kesulitan membuka matanya dan lantai dipenuhi botol anggur. Sucipto sudah tinggal di sana selama seminggu penuh, mungkin setiap harinya hanya minum dan bersenang-senang saja.Sebelum pelayan itu selesai berbicara, Tengku perlahan-lahan bangkit dan segera berjalan ke depan pelayan itu, lalu berkata dengan tenang, "Jadi, kamu sudah melaporkan urusanku padanya?""Mana mungkin, aku nggak akan mengkhianati Tuan Tengku. Aku hanya bilang aku nggak tahu saja, tapi Jenderal Sucipto tetap curiga. Kalau kamu masih nggak pulang, aku khawatir Jenderal Sucipto akan datang mencarimu.""Semua bawahannya adalah pasukan elite dan ibu kota in

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2183

    Setelah kembali bersenang-senang dengan kedua wanita itu sebentar, Tengku akhirnya meninggalkan Rumah Bordil Clematis dengan enggan. Dia sudah mengusir para pengawalnya pergi sebelumnya, sehingga dia berjalan sendirian dengan terhuyung-huyung menuju kediaman jenderal besar.Di malam yang gelap dan berangin, jalanan sudah hampir tidak ada pejalan kaki. Namun, orang-orang di sekitar yang melihatnya langsung menjauh. Tidak ada yang berani mendekatinya karena dia sudah terkenal dengan kejahatannya di ibu kota. Mungkin tidak semua orang mengenalinya, tetapi sebagian besar orang sudah tahu reputasinya. Hanya saja, bukan reputasi yang baik.Biasanya, bukan hanya merampas wanita cantik saja, Tengku juga sering menindas rakyat biasa. Ditambah lagi, Sucipto selalu membiarkan tindakannya, sehingga lama-kelamaan mereka hanya bisa menjauhinya. Banyak yang diam-diam mengeluh tentang tindakannya, tetapi tidak ada yang berani mengungkapkannya."Apa aku ini serigala pemakan orang ya? Melihatku saja, ka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2184

    Keesokan paginya dan saat langit mulai terang, terdengar suara marah Sucipto dari kediaman jenderal besar.Saat ini, Tengku sedang berdiri di depan pintu kamar Tengku dengan bekas jejak kaki besar di pintu dan berteriak dengan marah, "Si berengsek Tengku ini masih belum pulang juga? Bukankah semalam aku sudah mengirim orang untuk mencarinya? Apa dia menganggap kata-kataku ini hanya angin saja? Anak durhaka ini makin nggak menghormati orang tua. Kenapa aku yang begitu hebat ini bisa punya putra seperti ini?"Semua pelayan berlutut di lantai dan tidak ada yang berani berbicara. Mereka sama sekali tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Biasanya, mereka selalu melakukan pekerjaan dengan hati-hati, takut akan melakukan kesalahan sedikit saja pun bisa membawa masalah besar bagi mereka. Terutama para pelayan yang melayani Tengku harus lebih berhati-hati karena takut akan menyinggung Tengku dan membawa masalah bagi diri mereka sendiri. Mana mungkin mereka berani ikut campur dengan urus

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status