Share

Bab 2146

Penulis: Arif
"Masih ada lima puluh mil lagi," jawab Bobby dengan segera.

"Apa ada yang istimewa di sana? Kenapa kamu menetapkan lokasi pertemuannya di sana?" tanya Wira lagi.

"Sekitar lima puluh mil dari sini, ada sebuah kuil yang didedikasikan untuk leluhur kami. Saat suku terpecah belah, ada peraturan tak tertulis yang menetapkan nggak boleh bertarung di sekitar kuil. Nggak peduli kelak suku akan terpecah menjadi seperti apa, kuil itu juga harus tetap utuh," jelas Bobby dengan segera.

Wira akhirnya mengerti maksud Bobby. Dia menganggukkan kepala dan berkata, "Aku mengerti. Jadi, itu alasan kamu membawa dua ratus pengawal untuk ikut kita ke tempat ini. Ternyata kamu sudah mempersiapkan semuanya sejak awal."

Setelah mendengar penjelasan Bobby, Wira akhirnya merasa lebih tenang. Bagaimanapun juga, dia hanya bisa mengikuti Bobby di tempat asing seperti ini. Tidak peduli ke mana pun Bobby pergi, dia juga harus mengikutinya. Perasaan asing ini memang membuat orang merasa sangat tidak nyaman. Untungnya,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2147

    "Tuan Wira ...." Setelah selesai berbicara, tatapan Bobby tertuju pada Wira yang hanya menganggukkan kepala, lalu keduanya masuk ke dalam kuil. Dalam sekejap, mereka sudah berada di dalam kuil, sedangkan pengawal di belakang mereka ditahan di luar pintu. Namun, mereka tetap tenang karena para pengawal itu hanya sebagai pencegah saja.Meskipun Bobby membawa dua ratus orang, orang Lukas yang berada di kuil itu sudah melebihi ratusan orang. Selain itu, orang-orang yang bersembunyi di kegelapan juga masih belum diketahui jumlahnya, yang pasti jumlahnya tidak akan sedikit. Trik kecil seperti ini tentu tidak akan bisa mengelabui Wira.Bobby mengernyitkan alis dan berkata, "Tuan Wira, aku selalu merasa suasana hari ini agak aneh. Sebelumnya, kita sudah bernegosiasi beberapa kali dan nggak pernah seseram ini, tapi kali ini kesannya sangat menekan. Selain itu, jumlah orang di sini sepertinya makin banyak, setidaknya lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Menurutmu, apa rencana mereka?"Jika Bobb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2148

    Bobby langsung merasakan sebuah firasat yang buruk.Wira juga mengernyitkan alis. Begitu masuk, pantas saja Bobby merasa suasana kali ini berbeda dengan sebelumnya. Ternyata bukan Bobby yang berpikiran berlebihan, tetapi Lukas benar-benar sudah diam-diam merencanakan sesuatu. Sungguh menjengkelkan!"Kalian semua keluarlah!" Lukas tidak memedulikan ekspresi kedua orang itu, malahan berteriak ke sekitarnya. Tak lama kemudian, terlihat bayangan-bayangan yang bersembunyi di kegelapan pun keluar dari persembunyiannya dan orang yang berdiri paling adalah Aris."Wira, sudah lama nggak bertemu ya. Aku sudah bilang nyawamu ini milikku. Meskipun kamu sudah memasuki wilayah suku, aku juga punya cara untuk membunuhmu."Setelah tertawa dingin beberapa kali, Aris mengeluarkan pedangnya dan langsung mengarahkannya pada Wira. "Tapi, kamu nggak bisa salahkan aku juga, hidupku dan bawahanku ini semua bergantung padamu. Kalau kami nggak bisa membunuhmu, Jenderal Sucipto nggak akan melepaskanku. Jadi, kam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2149

    Bahkan Bobby juga tertegun sejenak. Memang ada sebagian pasukannya berada di sini, tetapi ada banyak wajah yang tak dikenalnya. Kekacauan besar tadi juga karena orang-orang yang tak dikenalnya ini menyerang tepat pada waktunya dan berhasil menahan orang-orang Lukas, sehingga kemenangan pun kembali berpihak pada mereka. Namun, dia yang sudah mempersiapkan semuanya dengan matang sebelum datang ke sini, sama sekali tidak tahu siapa orang-orang ini. Sekarang, dia hanya bisa menunggu jawaban dari Wira."Semuanya, maafkan aku. Sebelum datang ke sini, aku menerima informasi kalian sudah bersekongkol dengan Lukas. Kalau nggak, kamu pikir aku berani datang ke tempat asing ini tanpa persiapan apa pun?" kata Wira sambil tertawa dingin.Lukas dan Aris saling memandang dan tidak mengatakan apa pun untuk beberapa saat. Ternyata, informasi yang mereka dapatkan dengan susah payah adalah rencana Wira yang sengaja membocorkan hal itu pada mereka. Sungguh menyebalkan!"Aku tahu peraturan kalian di sini,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2150

    Wira menyilangkan lengan dan menggelengkan kepala melihat kejadian itu. Bekerja sama dengan orang yang berbahaya memang akan berakhir seperti ini. Namun harus diakui, Aris sudah membantunya karena sudah menghabisi satu ancaman ini. Dengan begitu, dia tidak perlu mengkhawatirkan Lukas lagi dan kendali atas suku juga akan jatuh ke tangan Bobby. Sungguh menguntungkan!"Aku harusnya berterima kasih padamu yang sudah melakukan semua ini. Sayangnya, kamu selalu ingin membunuhku, jadi aku nggak akan membiarkan orang sepertimu hidup di dunia ini."Setelah tertawa dingin, Wira memerintah Biantara, "Bunuh semua orang ini!"Biantara menganggukkan kepala, lalu memimpin orang-orangnya untuk segera menyerang. Kedua belah pihak segera terlibat dalam pertempuran sengit. Namun saat ini, jumlah orang di pihak Wira lebih unggul. Meskipun sudah berjuang mati-matian, pada akhirnya Aris dan pasukannya juga kalah total.Setengah jam kemudian, suasananya sudah kembali tenang. Melihat tubuh-tubuh yang tergelet

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2151

    "Tuan Wira nggak perlu khawatir tentang hal ini, aku mampu melakukannya," kata Bobby dengan segera. Bagaimanapun juga, orang-orang di dalam suku adalah satu keluarga, semua pasti ingin berkembang menjadi lebih baik. Sebelumnya, Lukas membuat mereka merasa tertekan, tetapi sekarang Lukas sudah mati dan Bobby yang berkuasa sepenuhnya.Tiga hari kemudian. Gerakan Bobby sangat cepat. Hanya dalam beberapa hari saja, dia sudah menyatukan seluruh suku dan sekarang seluruh suku berada di bawah kendalinya. Hal ini membuat Wira merasa lega.Di ibu kota, Sucipto dan Izhar sudah menerima kabar dari Aris. Namun, Sucipto tidak marah seperti biasanya setelah mengetahui kegagalan Aris, melainkan tetap tenang seolah-olah sudah menduganya. Mereka sedang duduk di lantai atas di sebuah restoran yang elegan sambil melihat pemandangan jalanan di bawah dan menikmati minuman."Sepertinya kamu nggak begitu khawatir. Bukankah kamu selalu menganggap Wira adalah sebuah ancaman? Kali ini kita sudah melewatkan kese

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2152

    Saat ini, Baris sudah sepenuhnya menjadi boneka Sucipto dan Izhar dan kerajaan Keluarga Barus juga sudah jatuh ke tangan mereka.....Di halaman istana. Osman sedang dikurung di bagian terdalam dari area terlarang istana. Halaman ini penuh dengan rerumputan liar dan tidak ada satu pun pelayan ataupun kasim di sana, tampaknya sangat sepi.Sucipto tidak membunuh Osman karena statusnya sebagai pangeran dan ini juga untuk membungkam pendapat publik. Sucipto juga memastikan ada orang yang mengirim makanan untuknya tepat waktu, tetapi makanan itu bahkan tidak layak dimakan oleh pelayan. Ini jelas sebuah penghinaan terbesar baginya. Namun, untuk tetap bertahan hidup dan merebut kembali takhta ibundanya, Osman hanya bisa menahan penghinaan itu dan menjalani hari-harinya dengan sabar di tempat yang gelap itu."Wira, kapan kalian akan kembali? Apa kalian benar-benar sudah melupakanku?" kata Osman yang duduk di lantai dengan ekspresi muram dan melihat sinar matahari di luar melalui celah di jende

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2153

    "Pangeran, sekarang hamba hanya seorang pelayan rendahan di dapur kerajaan, apa yang bisa hamba bantu?" Nusa menjilat bibirnya yang kering, jelas merasa ragu.Osman segera berbisik, "Aku akan menulis sebuah surat dan kamu mencari cara untuk keluar istana, lalu pergi ke Penginapan Giri di Jalan Arum dan kamu sendiri yang serahkan surat ini pada pemilik restorannya. Minta dia untuk segera menyerahkan surat itu pada Wira secepat mungkin."Pada saat ini, Osman hanya bisa segera meminta bantuan dari Wira. Meskipun dia dikurung di dalam istana, dia tetap mendengar berita tentang situasi di luar yaitu Sucipto dan Izhar sudah memegang kekuasaan mutlak. Jika tidak segera menghentikan kedua orang itu, kerajaan Keluarga Barus akan jatuh ke tangan orang lain. Meskipun dia harus mati, dia juga tidak akan mati dengan tenang karena tidak bisa menghadapi ibundanya di alam baka."Ini ...."Nusa merasa ragu dan tangannya juga bergetar. Dia menelan ludah dan berkata dengan volume kecil, "Pangeran, aku in

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2154

    "Kita juga nggak pernah bertemu. Aku ada sebuah surat yang harus segera diserahkan pada Wira. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" Saat mengatakan itu, Nusa mengeluarkan suratnya dan segera menyerahkannya pada pemilik penginapan.Pemilik penginapan itu menyipitkan matanya. Ini adalah pos perhubungan yang didirikan Biantara, hanya Wira dan orang-orang mereka sendiri yang mengetahui tempat ini. Namun sekarang, tiba-tiba ada orang misterius yang datang mengantarkan surat, orang itu pasti bukan orang biasa dan kemungkinan besar memiliki hubungan dengan Wira.Saat pemilik penginapan masih ingin bertanya lebih lanjut, Nusa segera pergi. Dia tahu risikonya akan makin besar jika dia tinggal di sana lebih lama. Meskipun dia sudah berada di istana sejak kecil, dia sangat berhati-hati dalam bertindak. Inilah yang membuatnya berhasil perlahan-lahan naik pangkat hingga menjadi kasim pribadi Jihan.Sayangnya, sebelum Nusa bisa menikmati kekuasaannya, Jihan sudah wafat karena sakit parah dan nasibnya pun k

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3116

    Dalam sejarah, para jenderal perang yang menggunakan trisula sangatlah langka. Ini karena satu trisula setidaknya memiliki berat sekitar 90 kilogram. Orang yang mampu mengayunkan senjata semacam ini sudah pasti sangat ganas dan kuat.Di bawah komando Wira, selain Agha yang menggunakan palu berat dengan kedua tangan, tak ada orang lain yang mampu menggunakan senjata berat semacam ini.Dari sini pula bisa dilihat bahwa Zaki, yang disebut sebagai salah satu tangan kanan Bimala, jelas bukan seseorang yang hanya memiliki nama besar tanpa kekuatan nyata.Wakil jenderal yang mengikuti Zaki tersenyum tipis setelah mendengar kabar itu. Dia menangkupkan tangan dan berkata, "Jenderal, aku nggak setuju. Bertempur seperti ini jauh lebih baik daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Kita nggak bisa terus bersembunyi di dalam suku sambil bermain intrik dengan mereka yang bermuka dua."Zaki mendengus dingin dan berkata, "Siapa pun yang berani bermain intrik denganku akan langsung kusingkirkan dengan t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3115

    "Apa?" Wira langsung terkejut dan berpikir mengapa bisa muncul masalah merepotkan seperti ini pada saat krisis ini. Jika para pengungsi ini benar-benar nekat, kekuatan mereka tidak akan jauh berbeda dengan orang biasa. Namun, saat ini mereka sedang bersiap melawan pasukan utara, kehadiran orang-orang ini bisa menjadi faktor yang sangat tidak stabil.Setelah berpikir sejenak, Wira pun memerintah tanpa ragu, "Tutup gerbang kota dan jangan membiarkan para pengungsi itu keluar dulu. Selain itu, buka gudang persediaan dan bagikan makanannya, sebisa mungkin menenangkan para pengungsi itu. Pada saat seperti ini, kita nggak boleh menghadapi masalah seperti ini."Wira berkata dengan ekspresi muram setelah berhenti sejenak, seolah-olah merasa tidak tenang, "Kalau masih ada yang nggak tahu diri, beri tahu Jenderal Trenggi bahwa dia berhak menentukan hidup dan mati mereka. Tapi, itu hanya untuk menakut-nakuti saja, jangan sampai terlalu kejam.""Baik," jawab mata-mata itu.....Di sekitar Dataran

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3114

    Setelah terdiam cukup lama, Nafis mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau mereka melewati jalur cabang ini, mereka akan berputar jauh. Dengan begitu, mereka akan menghindari Dataran Haloam dan laju mereka akan menjadi sangat lambat."Wira juga menganggukkan kepala karena memang ini yang dikhawatirkannya.Beberapa saat kemudian, Arhan memberi hormat dan berkata, "Tuan Wira, aku punya ide, tapi aku nggak tahu apa ini bisa berhasil."Wira tertegun sejenak saat mendengar perkataan itu, lalu matanya bersinar sebagai isyarat agar Arhan melanjutkan perkataannya. Sejak Arhan memimpin pasukannya untuk mengikutinya, Arhan tidak banyak berbicara. Sekarang kesempatan itu sudah datang, dia tentu saja ingin mendengar lebih banyak pemikiran Arhan.Setelah memberi hormat, Arhan menunjuk pada peta dan berkata, "Tuan, coba lihat di sini. Kalau mereka melalui jalur cabang dari Dataran Haloam, mereka akan melewati gunung berbatu. Aku berniat untuk menempatkan pasukan kecil di sini untuk memaksa mereka meng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3113

    Sekelompok pasukan keluarga dari gerbang utara dengan sangat bersemangat dan langsung menuju Dataran Haloam dan Hutan Bambu Mayu.Begitu tiba di Hutan Bambu Mayu, Wira segera mulai membagi pasukannya sesuai dengan rencana mereka sebelumnya. Hutan ini sangat lebat, sehingga orang yang berjalan di luar tidak akan mengetahui ada orang yang bersembunyi di dalamnya.Selain itu, celah-celah di dalam Hutan Bambu Mayu ini juga cukup lebar dan daerah penyangga yang luasnya beberapa mil. Jangankan tiga ribu Pasukan Harimau yang dipimpin Wira sekarang, mereka juga tetap bisa bersembunyi sepenuhnya jika ditambah dua ribu Pasukan Harimau lagi.Saat Agha dan Latif bersiap untuk memimpin sepuluh ribu prajurit itu berangkat, Latif maju dan berkata, "Tuan, apa perlu kami meninggalkan beberapa prajurit untuk kalian?"Setelah berpikir sejenak, Wira perlahan-lahan berkata, "Nggak perlu, ingat untuk menggunakan mata-mata sebaik mungkin. Kamu dan Agha harus membagi tugas, jangan terus berkumpul bersama. Pas

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3112

    Wira beserta Adjie dan Nafis berjalan perlahan-lahan menuju kemah utama untuk kavaleri. Kemah untuk kavaleri dari Kerajaan Nuala letaknya berdampingan dengan kemah di tengah kota, sehingga saat ini mereka bisa melihat sudah ada banyak tali perangkap kuda yang terhampar di luar kemah tengah itu.Melihat begitu banyak tali perangkap kuda, Wira merasa agak bersemangat. Jika semua benda ini bisa diletakkan di Dataran Haloam, pasukan utara pasti akan kesulitan.Begitu memasuki kemah Pasukan Harimau, dua pria yang mengenakan zirah langsung menghentikan langkah Wira dan yang lainnya. Mereka membawa pedang militer di pinggang dan busur serta dua set anak panah di punggung mereka.Wira langsung mengeluarkan lencana dan berkata, "Aku ini Wira, aku ingin mengerahkan tiga ribu pasukan. Siapa yang memimpin di sini? Panggil dia ke sini untuk bertemu denganku."Orang yang membawa bendera biasanya adalah komandan utama pasukan. Di medan perang, dia akan bertarung mati-matian sambil mengangkat bendera.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3111

    Wira terlihat tertegun sejenak setelah mendengar laporan dari mata-mata, lalu dia tiba-tiba merasa sangat senang dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, kita jalankan sesuai rencana kita. Jenderal Trenggi, aku percayakan kota ini padamu."Trenggi menganggukkan kepala. Setelah itu, dia mengeluarkan sebuah lencana, lalu langsung menyerahkannya pada Wira dan berkata, "Tuan Wira, lencana ini bisa memungkinkanmu untuk langsung membawa pergi tiga ribu Pasukan Harimau. Untuk berjaga-jaga, aku serahkan wewenang untuk mengatur Pasukan Harimau ini padamu untuk sementara."Wira langsung tertegun sejenak saat mendengar perkataan Trenggi, jelas tidak menyangka Trenggi bisa begitu percaya padanya. Meskipun hubungannya dan Osman cukup baik, dia jarang berurusan dengan Trenggi sebelumnya.Namun, sekarang Trenggi malah langsung memberikan kesempatan besar ini pada Wira, sehingga dia benar-benar merasa sangat terharu. Meskipun lencana itu hanya bisa mengerahkan tiga ribu Pasukan Harimau, itu juga sudah ter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3110

    Tempat seperti Hutan Bambu Mayu memang sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat penyergapan.Melihat tempat itu, Wira menganggukkan kepala dan berkata, "Kalau begitu, ini memang nggak bermasalah bagi kita. Tapi, aku penasaran, bagaimana kalau kita mengatur penyergapan di Hutan Bambu Mayu ini?"Mata Adjie langsung bersinar dan segera berkata, "Tuan, aku juga berpikir seperti itu. Kalau kita menyiapkan penyergapan di sini, pasukan musuh juga nggak akan bisa menemukan kita. Selama kita terus bertarung sambil melangkah mundur dan ditambah lagi adanya tali perangkap kuda, aku jamin mereka nggak akan selamat."Wira menganggukkan kepala. Jika memang seperti itu, rencana ini memang cukup baik. Namun, jika hanya sebatas itu saja, dia malah merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah terdiam sejenak, dia sepertinya teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Aku merasa sepertinya ada yang kurang. Rencana ini akan berhasil kalau pasukan musuh mengejar kita.""Bagaimana kalau mereka memutusk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3109

    Mendengar perkataan itu, Agha yang di samping pun tersenyum dan berkata, "Tuan, tali untuk perangkap kuda ini ada. Saat aku dan Latif pergi membujuk orang-orang itu, kami menemukan banyak tali perangkap kuda di kemah utama di sana. Cukup untuk kita gunakan."Ekspresi Wira langsung terlihat senang, lalu menatap ke arah Latif.Latif pun tersenyum, lalu maju dan berkata, "Benar. Kami memang menemukan banyak tali perangkap kuda di sana, jadi ini bukan masalah lagi. Aku akan pergi menyuruh mereka untuk memindahkannya ke sini sekarang juga."Setelah berhasil membujuk para prajurit di dalam kita untuk menyerah, Latif memeriksa dan menemukan jumlah mereka tidak sampai sepuluh ribu orang. Meskipun jumlahnya masih kalah dibandingkan dengan pasukan Trenggi, jumlah ini juga tidak termasuk sedikit. Oleh karena itu, dia berniat menyerahkan tanggung jawab ini pada Agha untuk menghindari kesalahpahaman.Namun, setelah mendengar pemikiran itu, Wira langsung menyerahkan wewenang untuk memimpin para praj

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status