Share

Bab 2139

Penulis: Arif
"Nggak apa-apa. Kalau kamu nggak kemari, mungkin kami sudah mati tadi. Kamu nggak bersalah. Kedatanganmu sangat membantu kami," sahut Wira sambil menepuk bahu Bobby. Bobby pasti mengalami kesulitan juga di sepanjang jalan. Wira tidak mungkin menyalahkannya.

"Aku akan menyuruh orang mengejar mereka. Aku nggak akan membiarkan mereka lolos." Selesai mengatakan itu, Bobby hendak mengatur bawahannya.

Wira segera menahannya, lalu menggeleng sambil berkata, "Biarkan saja. Mereka sudah masuk ke hutan. Jumlah kita memang lebih banyak, tapi situasi di dalam hutan nggak menguntungkan untuk kita."

"Selain itu, mereka semua adalah prajurit elite. Jadi, biarkan saja. Aku yakin mereka nggak bakal menyerah begitu saja. Setelah kembali ke suku, kita hanya perlu memasang jebakan untuk mereka. Ketika saat itu tiba, kita nggak perlu repot-repot membunuh mereka lagi."

Bobby pun memuji kecerdasan Wira. Cara ini sangat bijaksana, tetapi juga kejam. Setelah tertawa, Bobby membawa Wira dan lainnya kembali ke s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Irfank Dhewa
sudah bertele tele ceritanya..yoga dr kerajaan nuala g prnh muncul mlh sucipto yg ad.trus wira yg sdh ahli bela diri hanya cerita belaka..pedang treskha dan granat g prnh lagi dipakai...cerita apaan ini..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2140

    "Semua itu memang janjiku. Aku nggak mungkin ingkar janji, 'kan? Kalian tenang saja. Yang kuberikan itu cuma barang-barang kecil. Kelak, aku pasti akan membuat hidup kalian menjadi jauh lebih baik, seperti rakyat lainnya," ujar Wira.Orang-orang lagi-lagi berlutut mendengarnya. Mereka ingin menunjukkan rasa syukur mereka pada Wira. Bobby juga merasa terharu. Mereka sungguh beruntung karena bisa mendapat bantuan dari Wira."Tuan, sebenarnya aku ingin membawamu ke rumahku. Tapi, semua orang ingin makan bersamamu. Jadi, setiap keluarga akan menyiapkan 1 macam lauk untukmu," ucap Bobby sambil tersenyum.Wira mengangguk. Dia akhirnya mengerti kenapa ada meja panjang di tengah jalan. Ternyata begitu, menarik sekali!"Oke. Kalau begitu, mari kita makan bersama di sini. Yang penting jangan turun hujan. Kalau hujan, kalian semua akan basah kuyup." Usai berbicara, Wira pun duduk.Sementara itu, orang-orang segera pulang untuk memasak. Sejam kemudian, meja sudah dipenuhi makanan lezat.Mata Agha

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2141

    "Untuk saat ini masih nggak perlu ...," kata Wira dengan tersenyum sambil mengangkat gelas anggurnya dan digoyang perlahan-lahan, seolah-olah sudah memiliki rencana."Kedua orang ini sangat ambisius, apalagi sekarang semua orang di dalam istana adalah orang mereka. Jadi, sama sekali nggak menguntungkan kita kalau kita bergerak sekarang. Yang perlu kita lakukan sekarang adalah menunggu waktu yang tepat. Lagi pula, setahuku, situasi di dalam suku-suku masih belum stabil sepenuhnya, 'kan?"Setelah mendengar perkataan Wira, ekspresi Bobby terlihat agak canggung karena situasinya memang seperti yang dikatakan Wira. Dia sudah kembali ke sukunya, tetapi situasinya masih agak kacau. Setiap suku memiliki pemimpinnya masing-masing. Dia sudah berusaha memengaruhi semua orang, tetapi masih ada beberapa yang menolaknya. Namun, untuk mendapat kepercayaan Wira dan menunjukkan kemampuannya, dia tidak menunjukkan pemikirannya dan tetap tersenyum agar Wira tidak khawatir.Wira menepuk bahu Bobby dan ber

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2142

    Bobby berpikir peperangan tidak akan menguntungkan siapa pun. Sayangnya, Lukas malah terus menentangnya dan mempersulitnya.Wira mengetukkan jarinya di atas meja dengan lembut.Setelah beberapa saat, Agha langsung mendekat sebelum Wira sempat berbicara dan berkata sambil menepuk dadanya, "Kak, kamu sudah lihat kemampuanku saat di hutan tadi, 'kan? Jadi, sekarang kamu bisa meminta Tuan Bobby untuk memberiku beberapa orang, aku akan segera pergi memusnahkan Lukas. Aku nggak peduli seberapa kuat dia atau seberapa banyak bawahannya, aku akan membuat semua orang yang berani melawanmu mati dengan mengenaskan!"Harus diakui, Agha benar-benar selalu memikirkan Wira. Meskipun harus mengorbankan nyawanya, dia juga tidak mempermasalahkannya. Bisa dibilang, dia sangat menghargai hubungan persaudaraannya dengan Wira.Namun, Wira hanya melirik Agha dan berkata dengan kesal, "Cepat pergi minum di sana, jangan gila di sini! Kalau kamu mabuk, aku akan meminta Tuan Bobby mengatur sebuah kamar untukmu ag

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2143

    "Ternyata begitu .... Kalau kalian bertengkar karenaku, aku akan merasa sangat bersalah," kata Bobby yang akhirnya merasa lega.Wira hanya tersenyum dan tidak berbicara, tetapi terus mengamati Bobby. Saat dia mendukung Bobby untuk naik pangkat, dia masih khawatir Bobby tidak akan sanggup mempertahankan posisinya dan membuat masalah tidak perlu untuknya. Namun sekarang, dia merasa Bobby tidak selemah yang dipikirkannya dan memang memiliki kemampuan. Terutama dalam hal kebesaran hati dan pemikiran, Bobby jauh lebih unggul daripada pemimpin lainnya. Sayangnya, Bobby tidak pernah mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya.Dengan adanya orang seperti Bobby di suku, Wira tidak perlu khawatir orang-orang di suku akan memberontak. Bagaimanapun juga, Bobby adalah orang yang cerdas dan tahu nilainya. Jika tidak dalam keadaan mendesak, Bobby tidak akan melawannya."Begini saja, besok kamu ajak Lukas untuk bertemu dan kita berdua akan bernegosiasi dengannya. Tapi, jangan biarkan dia tahu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2144

    Meskipun minuman itu tanpa alkohol buatan, minuman itu tetap bisa membuat orang kehilangan akal sehatnya."Hehehe." Thalia tertawa sambil menutup mulutnya.Thalia pun duduk di pangkuan Wira, lalu merangkul leher Wira dan berkata dengan manja, "Kamu sedang memohon padaku ya?""Dasar gadis nakal! Sekarang kamu benar-benar kurang ajar, berani-beraninya berbicara seperti ini denganku," kata Wira yang pura-pura marah. Saat Thalia sedang tertawa riang, dia langsung menggendong Thalia. Tak lama kemudian, keduanya sudah berbaring di tempat tidur dan kamar dipenuhi dengan suara tawa riang.Di sisi lain, di kedalaman hutan. Sekelompok orang sedang duduk mengelilingi api unggun dengan beberapa orang yang menjaga di sekeliling.Orang yang duduk di tengah kerumunan itu adalah pemimpin kelompok yang memburu Wira. Dia adalah orang kepercayaan Sucipto dan salah satu wakil jenderal Sucipto yang paling andal. Bukan hanya memiliki kekuatan yang luar biasa, kemampuannya juga sangat bagus. Jika tidak, Suci

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2145

    Langit baru saja terang, Wira dan yang lainnya sudah duduk bersama dan saat ini sedang sarapan."Kak, semalam kamu ada dengar suara jeritan yang aneh?" tanya Agha yang sudah sadar dan tidak mabuk seperti semalam lagi sambil sarapan."Semalam kamu tidur begitu nyenyak pun masih bisa dengar ada suara? Mungkin kamu salah dengar suara angin menjadi suara aneh," kata Wira dengan kesal, sama sekali tidak peduli dengan perkataan Agha.Namun, Agha malah menggaruk kepala dan berkata, "Aku rasa aku nggak salah dengar .... Aku berjalan-jalan di hutan sejak kecil dan hidup dengan berburu bersama kakekku, jadi telingaku sangat sensitif. Kalau itu adalah suara angin, aku tentu saja akan mengabaikannya. Suara itu seperti suara kucing mengeong, benar-benar membuatku agak gatal."Mendengar perkataan itu, Wira dan Thalia langsung saling memandang dan wajah Thalia pun memerah. Kamar mereka bersebelahan dengan kamar Agha dan hanya dipisahkan dengan dinding yang tipis. Mereka tentu saja mengerti maksud dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2146

    "Masih ada lima puluh mil lagi," jawab Bobby dengan segera."Apa ada yang istimewa di sana? Kenapa kamu menetapkan lokasi pertemuannya di sana?" tanya Wira lagi."Sekitar lima puluh mil dari sini, ada sebuah kuil yang didedikasikan untuk leluhur kami. Saat suku terpecah belah, ada peraturan tak tertulis yang menetapkan nggak boleh bertarung di sekitar kuil. Nggak peduli kelak suku akan terpecah menjadi seperti apa, kuil itu juga harus tetap utuh," jelas Bobby dengan segera.Wira akhirnya mengerti maksud Bobby. Dia menganggukkan kepala dan berkata, "Aku mengerti. Jadi, itu alasan kamu membawa dua ratus pengawal untuk ikut kita ke tempat ini. Ternyata kamu sudah mempersiapkan semuanya sejak awal."Setelah mendengar penjelasan Bobby, Wira akhirnya merasa lebih tenang. Bagaimanapun juga, dia hanya bisa mengikuti Bobby di tempat asing seperti ini. Tidak peduli ke mana pun Bobby pergi, dia juga harus mengikutinya. Perasaan asing ini memang membuat orang merasa sangat tidak nyaman. Untungnya,

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2147

    "Tuan Wira ...." Setelah selesai berbicara, tatapan Bobby tertuju pada Wira yang hanya menganggukkan kepala, lalu keduanya masuk ke dalam kuil. Dalam sekejap, mereka sudah berada di dalam kuil, sedangkan pengawal di belakang mereka ditahan di luar pintu. Namun, mereka tetap tenang karena para pengawal itu hanya sebagai pencegah saja.Meskipun Bobby membawa dua ratus orang, orang Lukas yang berada di kuil itu sudah melebihi ratusan orang. Selain itu, orang-orang yang bersembunyi di kegelapan juga masih belum diketahui jumlahnya, yang pasti jumlahnya tidak akan sedikit. Trik kecil seperti ini tentu tidak akan bisa mengelabui Wira.Bobby mengernyitkan alis dan berkata, "Tuan Wira, aku selalu merasa suasana hari ini agak aneh. Sebelumnya, kita sudah bernegosiasi beberapa kali dan nggak pernah seseram ini, tapi kali ini kesannya sangat menekan. Selain itu, jumlah orang di sini sepertinya makin banyak, setidaknya lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Menurutmu, apa rencana mereka?"Jika Bobb

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3116

    Dalam sejarah, para jenderal perang yang menggunakan trisula sangatlah langka. Ini karena satu trisula setidaknya memiliki berat sekitar 90 kilogram. Orang yang mampu mengayunkan senjata semacam ini sudah pasti sangat ganas dan kuat.Di bawah komando Wira, selain Agha yang menggunakan palu berat dengan kedua tangan, tak ada orang lain yang mampu menggunakan senjata berat semacam ini.Dari sini pula bisa dilihat bahwa Zaki, yang disebut sebagai salah satu tangan kanan Bimala, jelas bukan seseorang yang hanya memiliki nama besar tanpa kekuatan nyata.Wakil jenderal yang mengikuti Zaki tersenyum tipis setelah mendengar kabar itu. Dia menangkupkan tangan dan berkata, "Jenderal, aku nggak setuju. Bertempur seperti ini jauh lebih baik daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Kita nggak bisa terus bersembunyi di dalam suku sambil bermain intrik dengan mereka yang bermuka dua."Zaki mendengus dingin dan berkata, "Siapa pun yang berani bermain intrik denganku akan langsung kusingkirkan dengan t

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3115

    "Apa?" Wira langsung terkejut dan berpikir mengapa bisa muncul masalah merepotkan seperti ini pada saat krisis ini. Jika para pengungsi ini benar-benar nekat, kekuatan mereka tidak akan jauh berbeda dengan orang biasa. Namun, saat ini mereka sedang bersiap melawan pasukan utara, kehadiran orang-orang ini bisa menjadi faktor yang sangat tidak stabil.Setelah berpikir sejenak, Wira pun memerintah tanpa ragu, "Tutup gerbang kota dan jangan membiarkan para pengungsi itu keluar dulu. Selain itu, buka gudang persediaan dan bagikan makanannya, sebisa mungkin menenangkan para pengungsi itu. Pada saat seperti ini, kita nggak boleh menghadapi masalah seperti ini."Wira berkata dengan ekspresi muram setelah berhenti sejenak, seolah-olah merasa tidak tenang, "Kalau masih ada yang nggak tahu diri, beri tahu Jenderal Trenggi bahwa dia berhak menentukan hidup dan mati mereka. Tapi, itu hanya untuk menakut-nakuti saja, jangan sampai terlalu kejam.""Baik," jawab mata-mata itu.....Di sekitar Dataran

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3114

    Setelah terdiam cukup lama, Nafis mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau mereka melewati jalur cabang ini, mereka akan berputar jauh. Dengan begitu, mereka akan menghindari Dataran Haloam dan laju mereka akan menjadi sangat lambat."Wira juga menganggukkan kepala karena memang ini yang dikhawatirkannya.Beberapa saat kemudian, Arhan memberi hormat dan berkata, "Tuan Wira, aku punya ide, tapi aku nggak tahu apa ini bisa berhasil."Wira tertegun sejenak saat mendengar perkataan itu, lalu matanya bersinar sebagai isyarat agar Arhan melanjutkan perkataannya. Sejak Arhan memimpin pasukannya untuk mengikutinya, Arhan tidak banyak berbicara. Sekarang kesempatan itu sudah datang, dia tentu saja ingin mendengar lebih banyak pemikiran Arhan.Setelah memberi hormat, Arhan menunjuk pada peta dan berkata, "Tuan, coba lihat di sini. Kalau mereka melalui jalur cabang dari Dataran Haloam, mereka akan melewati gunung berbatu. Aku berniat untuk menempatkan pasukan kecil di sini untuk memaksa mereka meng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3113

    Sekelompok pasukan keluarga dari gerbang utara dengan sangat bersemangat dan langsung menuju Dataran Haloam dan Hutan Bambu Mayu.Begitu tiba di Hutan Bambu Mayu, Wira segera mulai membagi pasukannya sesuai dengan rencana mereka sebelumnya. Hutan ini sangat lebat, sehingga orang yang berjalan di luar tidak akan mengetahui ada orang yang bersembunyi di dalamnya.Selain itu, celah-celah di dalam Hutan Bambu Mayu ini juga cukup lebar dan daerah penyangga yang luasnya beberapa mil. Jangankan tiga ribu Pasukan Harimau yang dipimpin Wira sekarang, mereka juga tetap bisa bersembunyi sepenuhnya jika ditambah dua ribu Pasukan Harimau lagi.Saat Agha dan Latif bersiap untuk memimpin sepuluh ribu prajurit itu berangkat, Latif maju dan berkata, "Tuan, apa perlu kami meninggalkan beberapa prajurit untuk kalian?"Setelah berpikir sejenak, Wira perlahan-lahan berkata, "Nggak perlu, ingat untuk menggunakan mata-mata sebaik mungkin. Kamu dan Agha harus membagi tugas, jangan terus berkumpul bersama. Pas

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3112

    Wira beserta Adjie dan Nafis berjalan perlahan-lahan menuju kemah utama untuk kavaleri. Kemah untuk kavaleri dari Kerajaan Nuala letaknya berdampingan dengan kemah di tengah kota, sehingga saat ini mereka bisa melihat sudah ada banyak tali perangkap kuda yang terhampar di luar kemah tengah itu.Melihat begitu banyak tali perangkap kuda, Wira merasa agak bersemangat. Jika semua benda ini bisa diletakkan di Dataran Haloam, pasukan utara pasti akan kesulitan.Begitu memasuki kemah Pasukan Harimau, dua pria yang mengenakan zirah langsung menghentikan langkah Wira dan yang lainnya. Mereka membawa pedang militer di pinggang dan busur serta dua set anak panah di punggung mereka.Wira langsung mengeluarkan lencana dan berkata, "Aku ini Wira, aku ingin mengerahkan tiga ribu pasukan. Siapa yang memimpin di sini? Panggil dia ke sini untuk bertemu denganku."Orang yang membawa bendera biasanya adalah komandan utama pasukan. Di medan perang, dia akan bertarung mati-matian sambil mengangkat bendera.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3111

    Wira terlihat tertegun sejenak setelah mendengar laporan dari mata-mata, lalu dia tiba-tiba merasa sangat senang dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, kita jalankan sesuai rencana kita. Jenderal Trenggi, aku percayakan kota ini padamu."Trenggi menganggukkan kepala. Setelah itu, dia mengeluarkan sebuah lencana, lalu langsung menyerahkannya pada Wira dan berkata, "Tuan Wira, lencana ini bisa memungkinkanmu untuk langsung membawa pergi tiga ribu Pasukan Harimau. Untuk berjaga-jaga, aku serahkan wewenang untuk mengatur Pasukan Harimau ini padamu untuk sementara."Wira langsung tertegun sejenak saat mendengar perkataan Trenggi, jelas tidak menyangka Trenggi bisa begitu percaya padanya. Meskipun hubungannya dan Osman cukup baik, dia jarang berurusan dengan Trenggi sebelumnya.Namun, sekarang Trenggi malah langsung memberikan kesempatan besar ini pada Wira, sehingga dia benar-benar merasa sangat terharu. Meskipun lencana itu hanya bisa mengerahkan tiga ribu Pasukan Harimau, itu juga sudah ter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3110

    Tempat seperti Hutan Bambu Mayu memang sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat penyergapan.Melihat tempat itu, Wira menganggukkan kepala dan berkata, "Kalau begitu, ini memang nggak bermasalah bagi kita. Tapi, aku penasaran, bagaimana kalau kita mengatur penyergapan di Hutan Bambu Mayu ini?"Mata Adjie langsung bersinar dan segera berkata, "Tuan, aku juga berpikir seperti itu. Kalau kita menyiapkan penyergapan di sini, pasukan musuh juga nggak akan bisa menemukan kita. Selama kita terus bertarung sambil melangkah mundur dan ditambah lagi adanya tali perangkap kuda, aku jamin mereka nggak akan selamat."Wira menganggukkan kepala. Jika memang seperti itu, rencana ini memang cukup baik. Namun, jika hanya sebatas itu saja, dia malah merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah terdiam sejenak, dia sepertinya teringat sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Aku merasa sepertinya ada yang kurang. Rencana ini akan berhasil kalau pasukan musuh mengejar kita.""Bagaimana kalau mereka memutusk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3109

    Mendengar perkataan itu, Agha yang di samping pun tersenyum dan berkata, "Tuan, tali untuk perangkap kuda ini ada. Saat aku dan Latif pergi membujuk orang-orang itu, kami menemukan banyak tali perangkap kuda di kemah utama di sana. Cukup untuk kita gunakan."Ekspresi Wira langsung terlihat senang, lalu menatap ke arah Latif.Latif pun tersenyum, lalu maju dan berkata, "Benar. Kami memang menemukan banyak tali perangkap kuda di sana, jadi ini bukan masalah lagi. Aku akan pergi menyuruh mereka untuk memindahkannya ke sini sekarang juga."Setelah berhasil membujuk para prajurit di dalam kita untuk menyerah, Latif memeriksa dan menemukan jumlah mereka tidak sampai sepuluh ribu orang. Meskipun jumlahnya masih kalah dibandingkan dengan pasukan Trenggi, jumlah ini juga tidak termasuk sedikit. Oleh karena itu, dia berniat menyerahkan tanggung jawab ini pada Agha untuk menghindari kesalahpahaman.Namun, setelah mendengar pemikiran itu, Wira langsung menyerahkan wewenang untuk memimpin para praj

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3108

    Saat memikirkan hal itu, Trenggi mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau lawan kita hanya punya 100 ribu pasukan, kita bisa melawannya. Tapi, apa kita sudah tahu posisi mereka sekarang?"Melihat Trenggi yang menunjukkan sikap mendukung, Wira memberi hormat dan perlahan-lahan berkata, "Sebelum kalian datang, aku sudah memeriksa peta. Menurutku, saat ini mereka seharusnya berada di sekitar Pulau Hulu. Aku tentu saja memperkirakan ini berdasarkan rute perjalanan mereka yang lebih cepat."Mendengar penjelasan itu, Trenggi dan yang lainnya menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, Trenggi tiba-tiba teringat dengan sesuatu dan perlahan-lahan berkata, "Kalau begitu, mereka pasti akan beristirahat di Pulau Hulu baru melanjutkan pencarian. Kalau kita mengirim beberapa pasukan kavaleri ke sana sekarang, kita harusnya bisa mengganggu dan mencegat perjalanan mereka, 'kan?"Ide dari Trenggi memang bagus, tetapi Wira langsung menolaknya. Bukan karena khawatir, tetapi pasukan utara ini sudah terbi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status