Share

Bab 2127

Detik berikutnya, Osman menerjang ke depan. Jelas, dia ingin merebut dekret itu dari tangan Sucipto! Asalkan isi dekret itu diumumkan, kebenaran akan langsung terungkap!

"Pangeran! Jangan mendesakku!" tegur Sucipto. Osman hanya seorang cendekiawan yang tidak pernah terjun ke medan perang. Mana mungkin orang sepertinya sanggup melawan Sucipto?

Sucipto langsung menyimpan dekret itu, lalu mundur untuk menjaga jarak dengan Osman. Para pengawal yang berdiri di sebelah segera maju untuk mengepung Osman. Jelas, mereka tidak lagi menghormati Osman.

"Makin menarik saja," gumam Wira yang berdiri di belakang Osman sambil menyipitkan mata. Wira sudah bertemu banyak pengkhianat, tetapi tidak pernah ada yang seangkuh Sucipto sampai berani menyatakan perang dengan seorang pangeran, bahkan melakukannya di depan aula berkabung Ratu.

"Ibuku begitu menghormatimu, tapi kamu malah melakukan pengkhianatan seperti ini. Kamu telah mengecewakan ibuku!" bentak Osman yang murka hingga hampir memuntahkan darah. D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Achram Syah
penulis ngarang cerita seenak jidat nya doang, cerita nya g nyambung, yg penting lanjut doang, tokoh² sbelum nya g pernah di singgung² lagi,
goodnovel comment avatar
ABDUL HARIS
pangeran Yahya,jendral Yuda jendral prabu kemana,ko ceritanya jadi berantakan...
goodnovel comment avatar
Iyus Rustandi
bloon... amnesia kaya'nya ini penulis. kebanyalan halu hhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status