Share

Bab 1804

Author: Arif
Wira mengangguk dan menyahut, "Nggak perlu terburu-buru kok. Sekarang, yang penting kalian membantuku membuat senjata. Sisanya bisa dibicarakan lagi nanti. Aku akan mengatur orang untuk mengantar kalian ke Dusun Darmadi. Keselamatan kalian akan terjamin. Setibanya di dusun, kalian hanya perlu fokus bekerja. Aku nggak akan merugikan kalian."

Orang-orang itu pun mengangguk dengan tatapan bersyukur. Setelah menyelesaikan kesepakatan ini, mereka tidak perlu mencemaskan biaya hidup lagi. Apalagi, mereka akan membuat senjata dengan besi dingin. Jika orang-orang mengetahuinya, reputasi mereka akan meningkat.

"Masih ada yang ingin kutanyakan. Waktu di wilayah kalian, aku pernah bilang ada saudaraku yang datang mencari kalian. Dia bahkan membawa surat dari Fredy. Apa kalian pernah melihatnya?" tanya Wira.

Orang-orang itu bertatapan sesaat, lalu sama-sama menggeleng. Sarman berkata, "Tuan, kami nggak punya kesan apa pun terhadap orang seperti itu. Kami juga nggak mendapat surat yang ditulis Fred
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Dedi Mirsa Nst
kehabisan ide, atau gimana?
goodnovel comment avatar
Helga Kustiawan
sepertinya novel ini sudah selesai
goodnovel comment avatar
hadi alkahfi
cuma 1, update nya banyakan lah,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1805

    Wira menoleh memandang ke arah sumber suara. Yang memanggilnya adalah seorang pelayan, mereka sempat bertemu di lantai bawah sebelumnya.Wira bertanya dengan heran, "Ada urusan apa?"Pelayan itu menunjuk lantai bawah sambil menjawab, "Ada yang ingin bertemu denganmu di ruang privat lantai 2. Katanya ingin berbicara berdua denganmu."Ketika berbicara, pelayan itu tidak lupa melirik sekilas Nafis yang berada di samping. Jelas, dia sedang memberi peringatan kepada Nafis.Nafis tanpa sadar menyentuh busurnya dengan tatapan waspada. Jelas sekali, pendatang ini punya niat jahat dan telah mengetahui identitas mereka. Kalau yang berbicara ini bukan pelayan, Nafis pasti sudah membunuhnya sejak tadi."Oke, aku akan pergi menemuinya nanti. Kamu sudah bisa melanjutkan pekerjaanmu," ucap Wira sambil melambaikan tangannya kepada pelayan itu.Kemudian, Wira menatap Nafis dan berkata, "Kita nggak tahu siapa orang itu, tapi dia sudah pasti mengetahui jejakku karena tahu ada orang lain bersamaku. Apalag

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1806

    "Sebenarnya, aku sudah melupakan semua permasalahan kita sejak awal." Wira menyesap teh itu, lalu meneruskan, "Aku tiba-tiba datang kemari karena ada urusan lain, bukan untuk mencari masalah denganmu. Jadi, kamu nggak perlu begitu berwaspada dariku.""Jujur saja, Doddy hilang di sini. Setelah menemukannya, aku akan membawa orang-orangku pergi. Aku nggak akan berlama-lama kok. Aku juga khawatir kamu berpikir macam-macam, makanya nggak mengabarimu tentang kedatanganku. Tolong jangan salah paham," ujar Wira dengan sopan.Ciputra menggeleng dan membalas, "Aku nggak menyalahkanmu atas masalah ini. Aku menemuimu juga bukan karena terus mengawasimu. Bagaimanapun, tempat ini wilayahku, pasti ada mata-mataku di sekitar sini.""Makanya, aku bisa langsung tahu begitu kamu tiba di sini. Tapi, aku nggak ngerti, kenapa Doddy bisa hilang?" tanya Ciputra.Wira terus menatap mata Ciputra, tetapi pria ini sepertinya tidak berbohong. Apa mungkin hilangnya Doddy berkaitan dengan Aliran Kegelapan? Tidak mu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1807

    "Baik!" Pria kekar itu mengiakan, lalu segera menuju ke luar."Tenang saja, aku sudah menyuruh orang menyelidikinya. Aku yakin kita akan segera mendapatkan petunjuk," ujar Ciputra yang beralih menatap Wira. Dulu, dia dan Wira termasuk sahabat baik. Dia tentu tahu betapa dekatnya Wira dengan Doddy."Terima kasih. Kalau kamu berhasil menemukannya, aku pasti akan membalas kebaikanmu kelak," sahut Wira. Kemudian, dia menyesap tehnya lagi.Bisa dibilang, Wira dan Ciputra masih bermusuhan sekarang. Mereka bisa bekerja sama juga karena memiliki kepentingan masing-masing. Wira tidak mungkin membiarkan Ciputra membantunya secara cuma-cuma. Dia hanya akan digosipi kalau seperti itu.Setelah mengobrol sejenak, Wira akhirnya pamit dan kembali ke kamarnya. Saat ini, dia mengadakan rapat bersama Nafis dan lainnya.Ekspresi semua orang tampak masam. Tanpa perlu bertanya, Wira sudah tahu apa yang terjadi. Pasti masih belum ada kabar tentang Doddy."Masa Doddy menghilang begitu saja? Nggak masuk akal s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1808

    Di belakangnya, tampak Ainur yang perlahan-lahan mendekat dan meletakkan jaket di bahu Wira. "Baguslah kalau sudah ada informasi tentang Doddy. Kalau informasinya benar, kita bisa segera bertemu dengannya!"Saking antusiasnya, Wira sampai mengepalkan tangannya dengan erat. Tertulis jelas lokasi Doddy di atas surat itu.Wira melirik sekilas pria yang mengantar surat itu, lalu berucap, "Sampaikan rasa terima kasihku kepada Ciputra. Kalau lokasinya benar, aku akan datang menemuinya untuk mengucapkan terima kasih."Pria itu tidak menanggapi dan langsung pergi. Sementara itu, Wira menginstruksi, "Segera berkemas, kita akan berangkat sekarang juga. Aku sudah punya lokasi Doddy. Tapi menurut informasi, Doddy terluka dan kesadarannya kurang baik. Kita baru bisa memastikan keadaannya setelah melihatnya."Setelah sibuk tak menentu beberapa hari ini, mereka akhirnya mendapatkan informasi tentang lokasi Doddy. Perjalanan ini memang tidak sia-sia.Sejam kemudian, Wira dan lainnya akhirnya berangkat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1809

    Alzam mengingatkan, "Yang Mulia, saya rasa cara ini kurang tepat. Tindakan Jenderal Bhurek terlalu gegabah. Kita nggak akan mendapatkan keuntungan apa pun."Bhurek menimpali dengan dingin, "Pak Alzam, sepertinya kamu terlalu takut. Jangan lupa, kita bisa pindah ke sini karena Wira. Sekarang, Wira begitu dekat dengan kita dan dia hanya membawa sedikit bawahan. Masa kita melewatkan kesempatan yang begitu bagus?"Sebagai jenderal Kerajaan Beluana, Bhurek tentu meremehkan orang terpelajar seperti ini. Bagi Bhurek, kalau bukan karena dirinya dan para prajurit yang melindungi Kerajaan Beluana, mana mungkin kerajaan mereka bisa menjadi seperti sekarang ini?Alzam menanggapi, "Jenderal Bhurek, bisa jadi ini bukan kesempatan untuk kita. Kemungkinan besar kita bisa celaka. Jangan lupa, kalaupun kamu membunuh Wira, apa yang kamu dapatkan?""Ratusan ribu pasukan Wira masih ada di Provinsi Lowala dan mereka sangat setia kepada Wira. Kalau terjadi sesuatu kepadanya, pasukan itu pasti akan terus meny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1810

    Harraz melanjutkan, "Kalau kita terus berperang, takutnya akan timbul banyak masalah. Pada saat itu, apa Jenderal Bhurek mampu bertanggung jawab?"Kata-kata Harraz sangat mengena di hati Bhurek sehingga dia berkeringat dingin. Bhurek pun menggeleng. Ciputra sangat mendukung Alzam dan Harraz, jadi Bhurek tidak berani bicara lagi. Kalau salah bicara, Bhurek bisa celaka.Ciputra berkata, "Jenderal Bhurek, aku tahu kamu berniat membantuku. Tapi, terkadang mengandalkan kekuatan fisik saja nggak bisa menyelesaikan masalah. Sebaiknya, kita pertimbangkan dulu setiap masalah yang dihadapi baik-baik. Kalau nggak, usaha kita akan sia-sia.""Alzam dan Harraz memang nggak pernah ikut berperang, tapi mereka memang kompeten. Selain itu, kalau bukan karena bantuan mereka, sekarang aku nggak mungkin punya kekuasaan sebesar ini dan nggak bisa memegang kekuasaan dengan stabil," lanjut Ciputra.Setelah dinasihati Ciputra, Bhurek mengangguk. Dia tidak berani berkomentar lagi. Ciputra menambahkan, "Aku puny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1811

    Di sebuah desa pegunungan yang terpencil. Wira dan yang lainnya mengikuti petunjuk dari peta dan baru tiba di desa pegunungan itu pada petang hari. Saat mereka melihat ke sekeliling, hanya ada puluhan rumah di desa itu dan sekitarnya terlihat sangat sepi. Namun, masih terlihat asap dari dapur di rumah-rumah itu, jadi jelas masih ada orang yang tinggal di desa ini."Kalian semua cepat turun dari kuda, kita akan masuk dengan jalan kaki dan cari tahu tentang kabar Doddy," perintah Wira kepada semua orang sambil menggendong Ainur untuk turun dari kuda. Nafis dan yang lainnya pun segera mengikutinya.Dalam sekejap, mereka sudah memasuki desa."Siapa kalian? Kenapa kalian datang ke sini?" Begitu Wira dan yang lainnya masuk ke desa, terlihat seorang pemuda mendekati mereka dari samping dan menghalangi di depan mereka.Wira berkata sambil tersenyum, "Anak Muda, temanku hilang, jadi aku datang ke sini untuk mencarinya."Setelah itu, Wira menggambarkan penampilan Doddy dengan singkat kepada pemu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1812

    Di belakang mereka, pria paruh baya itu sudah menyimpan uangnya dan sekarang sedang berdiri bersandar di pintu. Dia memperhatikan Wira dan yang lainnya, lalu berkata dengan tenang, "Aku memang sudah mengobati lukanya, tapi lukanya terlalu parah. Selain itu, obatku juga sangat terbatas. Aku sarankan kalian untuk segera membawanya ke kota yang lebih besar untuk diobati. Kalau nggak, meskipun dia nggak mati, dia juga nggak akan pernah bangun lagi dan hanya bisa berbaring lumpuh di tempat tidurnya.""Krak." Terdengar suara kepalan tangan Wira yang sangat kuat. Tidak bisa, dia tidak akan membiarkan Doddy untuk terus berbaring seperti ini."Nafis, segera siapkan kuda. Kita akan kembali ke Provinsi Bina dan segera mengobati Doddy. Nggak peduli harus menghabiskan berapa banyak uang pun aku akan menyembuhkan Doddy!" perintah Wira.Mendengar perintah Wira, Nafis segera menyiapkan semuanya. Wira dan yang lainnya menaikkan Doddy ke kuda dengan bantuan semua orang dan mereka langsung menuju Provins

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status