Share

Bab 172

Dua ratus bandit yang memiliki perisai kayu menyerbu ke arah tembok batu di bawah pimpinan Meri.

Ekspresi Wira dan yang lainnya langsung berubah drastis. Dengan situasi seperti ini, busur silang yang mereka miliki juga tidak akan begitu berguna.

Namun, tepat pada saat ini, Jamal tiba-tiba berteriak, “Ketua Merika, kawan-kawan sekalian, jangan menyerang terlalu cepat! Perhatikan langkah kalian. Waktu Kak Heru menyerang Dusun Darmadi, dia terjebak oleh jebakan kuda dan perangkap hewan. Kalian harus lebih hati-hati! Dia pasti sudah menaruh perangkap!”

Meri yang berlari di paling depan tiba-tiba berhenti, lalu bergerak dengan hati-hati sambil mengamati permukaan lantai. Bandit lainnya juga meniru tindakan Meri karena takut terjebak dalam perangkap pelajar licik.

Wira merasa sangat kesal, tetapi juga lucu. Dalam waktu satu jam, mereka harus menyusun tembok batu dan memindahkan mayat. Mana mungkin mereka memiliki waktu untuk membuat jebakan kuda atau menaruh perangkap hewan? Lagi pula, merek
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Su Hartoo
ceritanya sangat baik dan inspiratif
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status