Share

Bab 1655

Penulis: Arif
"Kak Wira! Prajurit Kerajaan Beluana mengejar kita! Apakah kita harus melawan atau kembali ke kamp?" tanya Danu sambil mengamati situasi di belakang.

Wira memicingkan matanya, lalu menyahut dengan tidak acuh, "Tenang saja. Sebelum keluar, aku sudah memasang perangkap di sekitar sini."

"Aku tahu mereka nggak mungkin diam begitu saja. Karena Ishan sendiri yang begitu nggak tahu diri, aku pun nggak perlu memedulikannya lagi."

Wira terkekeh-kekeh. Dia mengeluarkan tabung kembang api dari sakunya, lalu terlihat kembang api menyala di langit. Saat berikutnya, dua pasukan muncul dari belakang bukit di sekitar dan menyerbu ke arah pasukan Kerajaan Beluana.

Dalam sekejap, pertarungan dimulai. Lantaran jumlah pasukan Wira lebih banyak, prajurit Kerajaan Beluana pun mundur satu per satu dan tidak berani berlama-lama di sana.

"Kak Wira, kamu memang genius! Ternyata kamu sudah memasang perangkap sejak tadi! Sia-sia aku khawatir ...," puji Danu sambil mengacungkan jempolnya. Dia merasa sangat puas d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Dedi Mirsa Nst
bintang 1 qja di playstore ah... klo begini...
goodnovel comment avatar
Eko Susanto
kasi bintang 1 aja ini
goodnovel comment avatar
Miftakul Ulum
sehari 10 bab min biar gk rugi lihat iklan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1656

    "Para jenderal, segera siapkan pasukan untuk menyerang kota bersamaku. Asalkan Benteng Talog dijatuhkan, kita bisa memaksa Ishan untuk menyerah!" ujar Wira.Para jenderal serempak berseru, "Kita harus memenangkan perang ini!"Para prajurit telah dilatih sejak lama untuk saat seperti ini. Setelah menunggu begitu lama, wajar saja jika semangat orang-orang ini menggebu-gebu. Hari ini, kesempatan unjuk gigi akhirnya tiba!Sore itu, Wira duduk di kamp pusat, sementara para jenderal sibuk memobilisasi pasukan masing-masing. Aura semua orang tampak begitu mengesankan.Baru dua jam bertarung, pasukan Kerajaan Beluana sudah kewalahan. Serangan Meriam Darmadi terus mendesak mundur pasukan Ishan. Saat ini, mereka bahkan tidak berani melancarkan serangan apa pun lagi. Mereka hanya bisa bertahan di Benteng Talog."Ada 500.000 prajurit di pasukanku dan  sekarang semuanya berdiam di Benteng Talog! Pasukan Wira bahkan nggak mencapai 200.000 orang! Aku benar-benar nggak mengerti. Perang baru saja dimul

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1657

    Ishan memandang situasi di medan perang tanpa bersuara. Pasukan Wira tampaknya memang berniat menyingkirkan mereka dari Benteng Talog."Ini nggak semenakutkan pemikiran kalian. Situasi pasukan kita juga nggak seburuk itu," ujar Ishan.Ishan tiba-tiba menunjuk kamp Meriam Darmadi di kejauhan dan melanjutkan, "Apa kalian sadar kalau jangkauan serangan senjata itu ada limitnya? Senjata itu sama sekali nggak membahayakan musuh yang berada di jarak dekat, tepatnya senjata itu hanya bisa menyerang musuh dari jarak jauh.""Kalau kita mengutus pasukan untuk menyerang tenda mereka, kita pasti bisa mendapat peluang. Kita unggul dalam jumlah. Selama bisa mengatasi serangan senjata itu, kita bisa membalikkan keadaan! Para jenderal, dengarkan perintahku. Segera bagi 100.000 prajurit menjadi tiga kelompok, lalu serang tenda mereka dari arah berbeda!" ujar Ishan lagi.Ishan memang layak disebut jenderal berbakat era ini. Dia baru saja maju ke garda depan medan perang, tetapi sudah mendapat cara untuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1658

    Pada awalnya, Doddy berinisiatif untuk menjadi prajurit garda depan. Penyerangan terhadap Kota Siluet sebelumnya hanyalah pemanasan. Kali ini, baru dianggap sebagai pertempuran pertama mereka. Doddy tentu berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya."Kak Wira, lawan kita lebih banyak. Sekarang, mereka sudah keluar dari kota dan terlibat dalam pertempuran dengan pasukan kita. Berperang di dataran sama sekali nggak menguntungkan bagi pasukan kita. Aku khawatir akan ada perubahan. Kalau boleh tahu, apa kamu masih punya rencana cadangan?" tanya Danu yang penasaran.Dalam pertempuran, selain dibutuhkan beberapa jenderal yang mahir, tentu saja juga diperlukan penasihat strategi. Dengan perencanaan bersama, kesuksesan dalam pertempuran akan lebih terjamin.Namun, ini tidak berlaku di tempat Wira. Setiap bawahannya mahir dalam pertempuran, tetapi tidak ada satu pun penasihat strategi di antara mereka. Semua orang hanya mengikuti perintah dari Wira.Sebagai panglima tertinggi, Wira tentu saja har

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1659

    Seorang prajurit yang berlumuran darah bergegas berlari ke hadapan Ishan, lalu melaporkan, "Jenderal Ishan, ada kabar buruk! Kami baru saja menerima laporan perang terbaru. Pasukan kita yang sedang menuju ke kamp Meriam Darmadi diadang di tengah jalan. Saat ini, hampir 100.000 pasukan kita tewas dalam lautan api!"Mendengar ini, Ishan tiba-tiba membelalakkan matanya. Dia hampir saja memuntahkan darah. Lelucon apa ini? Hanya dalam waktu yang begitu singkat, 100.000 prajurit itu sudah ditumpaskan? Apakah Wira adalah dewa?"Nggak mungkin! Kamu pasti mata-mata musuh yang sengaja membuat kekacauan di sini. Aku akan membunuhmu sekarang!" seru Ishan dengan emosi. Dia hendak menyerang prajurit itu dengan pedangnya.Wajah prajurit itu sontak memucat ketakutan. Dia buru-buru berkata, "Jenderal Ishan, apa yang kukatakan memang benar. Kalau nggak percaya, utus saja orang untuk memeriksanya. Lembah di sana sudah berubah menjadi lautan api. Pasukan kita memang terjebak di dalam sana ...." Para jend

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1660

    Wira menggeleng, lalu menjelaskan, "Meski menang telak, kita tetap harus maju perlahan dan nggak boleh gegabah. Setelah merebut satu kota, kita harus stabilkan posisi belakang dengan baik. Kita juga harus menyisihkan beberapa pasukan untuk menjaga kota. Seiring perjalanan, pasukan kita akan makin berkurang. Jadi, kita juga harus beristirahat di sini untuk sementara waktu."Semua orang mengangguk setuju. Wira berkata demikian bukan tanpa alasan. Apabila terburu-buru, semua perjuangan mereka hanya akan berakhir sia-sia.Di sisi lain, ketika Wira dan lainnya sedang sibuk membangun kembali Benteng Talog, kabar ini juga sudah diterima oleh Ciputra yang berada di istana.Saat melihat laporan perang di tangannya, Ciputra sontak memaki dengan kesal, "Apa yang dilakukan Ishan? Bisa-bisanya dia kehilangan Benteng Talog? Itu adalah gerbang dari Kerajaan Beluana. Begitu Benteng Talog jatuh, pihak lawan bisa langsung menyerang ke istana. Apa yang harus kulakukan kalau begini?"Para pejabat di ruang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1661

    "Bagaimana Raja bisa tahu hal ini? Apa ada orang yang melaporkan keburukanku di depan Raja? Aku selalu setia dan melakukan semuanya demi kerajaan. Kalau ada orang yang melaporkan keburukanku pada Raja, berarti orang itu ada motif jahat!" kata Ishan dengan tegas.Saat ini, Ishan sudah menjadi jenderal besar yang berwibawa. Jika dia tahu ada orang yang berani diam-diam melaporkan hal buruk tentangnya, dia pasti akan menghukum orang itu. Selain itu, dia juga sudah memiliki posisi yang tinggi sekarang, bahkan Ciputra pun tidak berani bertindak gegabah di depannya."Bicara apa Jenderal Ishan ini? Karena baru tahu situasi di garda depan, jadi aku memanggilmu untuk menanyakan beberapa hal. Tapi dari yang aku tahu, sekarang kamu sudah mundur dari Benteng Talog dan situasi di perbatasan sangat mendesak. Kondisinya nggak bisa ditunda lagi. Apa semua itu benar?"Setelah ragu sejenak, Ishan akhirnya mengangguk. Memang tidak ada hal yang bisa terus disembunyikan. Meskipun dia enggan mengakui, semua

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1662

    "Raja, jangan marah! Jenderal Ishan adalah harapan kita. Saat ini masih ada banyak peperangan yang sedang berlangsung, kita masih membutuhkan Jenderal Ishan. Di saat seperti ini, jangan bercekcok dengan Jenderal Ishan dulu."Ciputra mengepalkan tinjunya dengan erat dan tetap menatap sosok Ishan yang pergi menjauh."Aku merasa kerajaan ini sekarang seolah-olah jadi milik Ishan. Aku nggak punya pasukan, sedangkan Ishan mengendalikan kekuatan militer. Kamu lihat saja caranya berbicara denganku tadi, apa dia menghormati pendapatku?" Ciputra merasa menyesal sekarang karena menyerahkan seluruh pasukan kepada Ishan. Jika tidak, situasinya tidak akan menjadi seperti hari ini.Kasim itu tidak berani banyak berbicara lagi karena dia tidak bisa menyinggung kedua belah pihak. Dia juga harus melindungi dirinya sendiri.Di luar istana. Setelah menemui Ciputra, Ishan langsung kembali ke kemahnya sendiri. Dia memang tidak berniat untuk membangkang, tetapi dia tetap mengumpulkan ratusan ribu pasukanny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1663

    "Beritanya akurat. Wira sudah menyerang Benteng Talog dan hampir mencapai istana Kerajaan Beluana," kata seorang perwira dengan terburu-buru. Memang Wira yang memenangkan peperangan ini, tetapi mereka juga merasakan dampak kemenangan itu. Bagi mereka, asalkan ada orang yang bisa mengendalikan Kerajaan Beluana, itu adalah hal yang baik. Selama ini, Ishan selalu memimpin pasukan untuk terus menyerang mereka dan menyebabkan wilayah mereka makin berkurang. Situasi mereka pun semakin berbahaya."Bagus! Bagus sekali! Wira selalu berada di Provinsi Lowala, untungnya kita nggak ada konflik dengannya. Terus melatih pasukannya demi hari ini, Wira memang pintar menyembunyikan kekuatannya. Setelah kekuatannya menjadi begitu luar biasa, dia baru turun tangan dan berhasil membuat Kerajaan Beluana terdesak seperti ini. Sungguh luar biasa!"Para perwira itu juga ikut mengangguk. Mereka berpikir, seandainya saja Wira adalah orang dari Kerajaan Nuala, mereka pasti akan merasa aman dan juga bisa kembali

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3052

    Sementara itu, Lucy juga tidak mendapatkan banyak informasi, sehingga langkah Wira menjadi sulit. Saat itu, hubungannya dengan Bobby cukup baik dan orang-orang di wilayah suku-suku utara itu juga bukan ancaman bagi sembilan provinsi. Oleh karena itu, dia tidak meminta Lucy untuk mengirim anggota Paviliun Langit ke sana.Justru karena inilah, sekarang masalahnya menjadi begitu sulit. Jika anggota dari jaringan intelijen milik Lucy bisa terus memberi Wira informasi di sepanjang perjalanan, dia tidak perlu menghentikan orang lain untuk bertanya tentang situasi di suku Bobby."Situasi Bobby tentu saja sangat buruk. Sekarang pasukan di sukunya hanya tersisa puluhan ribu orang saja dan mereka terkurung di dalam sukunya. Mungkin dalam tiga hari ini, suku itu akan hancur dan rakyat di sana akan mati di tangan musuh," jawab pria itu.Ada sebuah aturan di suku-suku utara yaitu orang yang bukan berasal dari sukunya, pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Setelah mengalahkan suku lain, orang-orang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3051

    Saat Bobby dan yang lainnya sedang membahas strategi, Wira dan yang lainnya sudah dalam perjalanan selama dua hari lebih dan akhirnya tiba di wilayah suku-suku utara.Setelah kembali ke tempat yang familier, Wira teringat dengan beberapa hal yang terjadi sebelumnya. Dia merasa sangat dekat dengan tempat ini. Namun, dia tidak menyangka kedamaian ini hanya bertahan selama beberapa tahun saja, sekarang sudah dihancurkan lagi. Dia terpaksa harus kembali ke wilayah suku-suku utara ini lagi dan membantu Bobby menghadapi situasi kritis ini."Kak Wira, kamu masih ingat jalan menuju suku Bobby?" tanya Agha. Saat itu, Agha juga datang ke sini bersama Wira, tetapi dia sudah lupa jalan ke sana dan tidak memahami semua yang ada di tempat ini lagi.Tempat itu dikelilingi hutan yang lebat, Wira dan yang lainnya tetap akan sulit untuk menemukan lokasi suku Bobby meskipun mereka memiliki peta. Lagi pula, mereka sudah bertahun-tahun tidak datang ke sini, sehingga semuanya sudah terlihat sangat asing. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3050

    Agha selalu memiliki sikap yang pantang menyerah, dia bahkan memperlakukan saudaranya sendiri seperti itu.....Keesokan paginya, Huben dan yang lainnya sudah mengetahui kabar tentang Wira dan rombongannya yang sudah pergi. Begitu Wira meninggalkan Provinsi Lowala, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan Wira lagi. Pada akhirnya, masalah ini hanya bisa dibiarkan begitu saja.Namun, bagi orang luar, Wira masih tetap berada di Dusun Darmadi dan belum pergi. Ini adalah taktiknya untuk mengalihkan perhatian. Jika orang lain tahu dia sudah pergi, mungkin akan muncul banyak masalah. Dia harus pergi ke wilayah suku-suku di utara secara diam-diam dan membantu Bobby untuk segera menstabilkan situasinya agar bisa mengubah keadaan yang berbahaya ini.....Di wilayah suku-suku utara, daerah tempat suku Bobby berada.Selama beberapa hari ini, Bobby terus bertarung melawan suku-suku lainnya. Berhubung jumlah musuhnya jauh lebih banyak, dia pun berada dalam posisi yang tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3049

    "Kalau begitu, aku akan segera mengatur segalanya," kata Lucy, lalu segera pergi.Dua jam kemudian, Wira sudah berangkat menuju wilayah suku-suku di utara bersama Nafis dan Agha. Sebelum pergi, dia meninggalkan sebuah surat untuk Wulan dan yang lainnya. Hari ini, dia terpaksa harus pergi dan berpisah dengan mereka untuk sementara, dia tentu saja merasa bersalah.Jika tidak kembali, Wira tentu tidak perlu meninggalkan surat itu pada Wulan dan yang lainnya. Namun, kabarnya kepulangannya cepat atau lambat akan sampai ke telinga mereka. Jika mereka tahu dia sudah kembali pun tetap tidak pergi menemui mereka, ini akan mendatangkan masalah baginya. Lebih baik dia menjelaskan semuanya dengan jujur di surat itu, dia yakin mereka akan mengerti keadaannya."Kak Wira, apa kita perlu pergi dengan tergesa-gesa seperti ini? Kenapa kali ini nggak mengajak Kak Dwija? Kamu malah mengajak Nafis, apa dia nggak perlu menjaga Kota Limaran?" tanya Agha di perjalanan saat mereka sedang menunggang kuda.Kota

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3048

    Jika Wira pergi ke wilayah suku di utara itu sendirian, Lucy merasa hal itu tidak ada gunanya. Wira memang sangat dicintai para rakyat di sembilan provinsi ini, tetapi Wira tidak memiliki kekuasaan ataupun pengaruh di wilayah tandus dan wilayah suku-suku di utara. Tidak ada orang yang akan menghargai perintah Wira.Wira berkata sambil menggelengkan kepala, "Kita saja yang pergi. Danu dan Doddy terus memintaku mengerahkan pasukan untuk menyerang Ciputra. Aku memang punya pemikiran seperti itu, tapi Tuan Osmaro, Tuan Huben, dan yang lainnya juga memikirkan keadaanku. Mereka hanya ingin kubu kita bisa berkembang dengan stabil.""Jadi, kalau aku membawa pasukan ke wilayah suku-suku di utara, takutnya situasinya akan sulit untuk dikendalikan."Masing-masing pihak memiliki alasan mereka tersendiri. Namun, Wira sangat memahami apa yang sedang dipikirkan Huben dan yang lainnya.Setelah bencana banjir melanda, rakyat di sembilan provinsi hidup sengsara. Terutama para rakyat di Kerajaan Beluana

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3047

    "Tuan." Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara yang familier di telinga Wira dan Lucy mendekatinya."Aku baru saja menerima surat minta tolong dari Bobby lagi. Di surat ini, dia bilang dia sudah hampir nggak bisa bertahan lagi. Menurutmu, apa kita harus pergi ke sana untuk menolong Bobby?" kata Lucy.Seharian ini, Lucy juga sangat sibuk karena dia terus mengatur ulang struktur di Paviliun Langit. Selanjutnya, paviliun ini bukan hanya menjadi mata Wira dan mengendalikan semua informasi di seluruh negeri, mereka juga akan menjalankan tugas pembunuhan diam-diam dari Wira.Bagi Lucy dan anggota lainnya, ini adalah sebuah tantangan yang baru juga. Oleh karena itu, orang-orang yang akan bergabung dengan Paviliun Langit juga harus melewati seleksi yang sangat ketat. Dengan begitu, hanya orang-orang yang benar-benar berbakat yang terpilih."Dia sudah meminta bantuan lagi? Secepat ini?" tanya Wira yang tersadar kembali sambil mengernyitkan alisnya."Benar. Aku dengar beberapa suku lainnya tib

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3046

    "Aku akan memikirkan masalah ini dengan baik. Soal apa kita akan berperang melawan Wira atau nggak, nanti aku akan memberi tahu kalian keputusanku," kata Ciputra.Berhubung Ciputra sudah membuat keputusannya, Alzam dan Zuhri hanya bisa saling memandang sambil tersenyum dan berjalan keluar dari istana.Di luar istana.Alzam menghentikan langkah Zuhri dan perlahan-lahan berkata, "Kamu juga sudah menyadarinya, 'kan? Raja sudah membuat keputusannya, sepertinya kali ini dia memang bersiap untuk bertarung mati-matian dengan Wira."Zuhri mengangkat bahunya dengan santau dan tersenyum sinis. "Aku justru merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk melawan Wira. Lagi pula, kondisi internal kerajaan kita memang sudah kacau dan banyak pihak yang sudah berencana untuk membuat keributan. Aku dengar mereka sudah membentuk pasukan sipil dan bahkan sudah berkembang sampai puluhan ribu orang.""Kalau membiarkan mereka terus berkembang, mungkin posisi Raja juga akan terancam. Lebih baik kita berperang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3045

    Alzam segera berkata, "Raja, masalah ini harus dipertimbangkan dengan matang. Kamu benar-benar berniat untuk berperang melawan Wira? Sekarang kondisi internal kerajaan kita sedang kacau. Para rakyat hidup sengsara dan banyak di antara mereka yang sudah menjadi perampok karena bencana banjir ini. Beberapa daerah bahkan sudah menekan mereka dengan kekuatan militer.""Kalau kita berperang melawan Wira sebelum masalah internal kerajaan ini selesai, kita mungkin akan menjadi senjata bagi pihak lain. Aku lihat Senia ini punya niat tersembunyi, dia jelas ingin memanfaatkan kita."Setelah Harraz berpihak pada Wira, Alzam menjadi satu-satunya pejabat pemerintah yang berkuasa. Di Kerajaan Beluana ini, posisi perdana menteri kiri dan kanan pun sudah dihapus karena sekarang hanya tersisa satu perdana menteri saja. Posisinya menjadi makin tinggi dan Ciputra akan membahas semua keputusan besar dengannya."Apa maksudmu?" tanya Ciputra sambil menatap Alzam.Alzam menjelaskan, "Raja, lokasi wilayah tan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3044

    "Kamu tentu saja akan menjadi pemimpin dari Paviliun Langit ini. Delapan divisi jaringan mata-mata juga nggak akan berubah, hanya namanya saja yang diganti menjadi delapan divisi Paviliun Langit. Soal ketua divisinya, kamu saja yang memilihnya. Tenang saja. Aku membentuk Paviliun Langit bukan untuk melemahkan kekuatanmu, tapi ingin memperluas pengaruhmu," jelas Wira.Jaringan mata-mata hanya sebuah organisasi intelijen saja, sehingga Wira ingin membentuk Paviliun Langit. Paviliun ini bukan hanya bisa membantunya mengumpulkan informasi, tetapi bisa menjalankan tugas lainnya seperti membunuh diam-diam juga. Kini, dunia sudah kacau dan beban yang dipikulnya akan makin berat. Lucy tentu saja harus memikul tanggung jawab yang lebih besar juga."Baik. Semuanya akan dijalankan sesuai perintah Tuan. Aku akan segera mengurusnya," jawab Lucy dengan segera. Wira bisa memercayainya bukan hanya karena kesetiaannya, tetapi karena kemampuannya dalam menjalankan tugas juga. Di saat seperti ini, dia ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status