Share

Bab 1658

Author: Arif
Pada awalnya, Doddy berinisiatif untuk menjadi prajurit garda depan. Penyerangan terhadap Kota Siluet sebelumnya hanyalah pemanasan. Kali ini, baru dianggap sebagai pertempuran pertama mereka. Doddy tentu berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya.

"Kak Wira, lawan kita lebih banyak. Sekarang, mereka sudah keluar dari kota dan terlibat dalam pertempuran dengan pasukan kita. Berperang di dataran sama sekali nggak menguntungkan bagi pasukan kita. Aku khawatir akan ada perubahan. Kalau boleh tahu, apa kamu masih punya rencana cadangan?" tanya Danu yang penasaran.

Dalam pertempuran, selain dibutuhkan beberapa jenderal yang mahir, tentu saja juga diperlukan penasihat strategi. Dengan perencanaan bersama, kesuksesan dalam pertempuran akan lebih terjamin.

Namun, ini tidak berlaku di tempat Wira. Setiap bawahannya mahir dalam pertempuran, tetapi tidak ada satu pun penasihat strategi di antara mereka. Semua orang hanya mengikuti perintah dari Wira.

Sebagai panglima tertinggi, Wira tentu saja har
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Joni Ali
granat nya mana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1659

    Seorang prajurit yang berlumuran darah bergegas berlari ke hadapan Ishan, lalu melaporkan, "Jenderal Ishan, ada kabar buruk! Kami baru saja menerima laporan perang terbaru. Pasukan kita yang sedang menuju ke kamp Meriam Darmadi diadang di tengah jalan. Saat ini, hampir 100.000 pasukan kita tewas dalam lautan api!"Mendengar ini, Ishan tiba-tiba membelalakkan matanya. Dia hampir saja memuntahkan darah. Lelucon apa ini? Hanya dalam waktu yang begitu singkat, 100.000 prajurit itu sudah ditumpaskan? Apakah Wira adalah dewa?"Nggak mungkin! Kamu pasti mata-mata musuh yang sengaja membuat kekacauan di sini. Aku akan membunuhmu sekarang!" seru Ishan dengan emosi. Dia hendak menyerang prajurit itu dengan pedangnya.Wajah prajurit itu sontak memucat ketakutan. Dia buru-buru berkata, "Jenderal Ishan, apa yang kukatakan memang benar. Kalau nggak percaya, utus saja orang untuk memeriksanya. Lembah di sana sudah berubah menjadi lautan api. Pasukan kita memang terjebak di dalam sana ...." Para jend

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1660

    Wira menggeleng, lalu menjelaskan, "Meski menang telak, kita tetap harus maju perlahan dan nggak boleh gegabah. Setelah merebut satu kota, kita harus stabilkan posisi belakang dengan baik. Kita juga harus menyisihkan beberapa pasukan untuk menjaga kota. Seiring perjalanan, pasukan kita akan makin berkurang. Jadi, kita juga harus beristirahat di sini untuk sementara waktu."Semua orang mengangguk setuju. Wira berkata demikian bukan tanpa alasan. Apabila terburu-buru, semua perjuangan mereka hanya akan berakhir sia-sia.Di sisi lain, ketika Wira dan lainnya sedang sibuk membangun kembali Benteng Talog, kabar ini juga sudah diterima oleh Ciputra yang berada di istana.Saat melihat laporan perang di tangannya, Ciputra sontak memaki dengan kesal, "Apa yang dilakukan Ishan? Bisa-bisanya dia kehilangan Benteng Talog? Itu adalah gerbang dari Kerajaan Beluana. Begitu Benteng Talog jatuh, pihak lawan bisa langsung menyerang ke istana. Apa yang harus kulakukan kalau begini?"Para pejabat di ruang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1661

    "Bagaimana Raja bisa tahu hal ini? Apa ada orang yang melaporkan keburukanku di depan Raja? Aku selalu setia dan melakukan semuanya demi kerajaan. Kalau ada orang yang melaporkan keburukanku pada Raja, berarti orang itu ada motif jahat!" kata Ishan dengan tegas.Saat ini, Ishan sudah menjadi jenderal besar yang berwibawa. Jika dia tahu ada orang yang berani diam-diam melaporkan hal buruk tentangnya, dia pasti akan menghukum orang itu. Selain itu, dia juga sudah memiliki posisi yang tinggi sekarang, bahkan Ciputra pun tidak berani bertindak gegabah di depannya."Bicara apa Jenderal Ishan ini? Karena baru tahu situasi di garda depan, jadi aku memanggilmu untuk menanyakan beberapa hal. Tapi dari yang aku tahu, sekarang kamu sudah mundur dari Benteng Talog dan situasi di perbatasan sangat mendesak. Kondisinya nggak bisa ditunda lagi. Apa semua itu benar?"Setelah ragu sejenak, Ishan akhirnya mengangguk. Memang tidak ada hal yang bisa terus disembunyikan. Meskipun dia enggan mengakui, semua

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1662

    "Raja, jangan marah! Jenderal Ishan adalah harapan kita. Saat ini masih ada banyak peperangan yang sedang berlangsung, kita masih membutuhkan Jenderal Ishan. Di saat seperti ini, jangan bercekcok dengan Jenderal Ishan dulu."Ciputra mengepalkan tinjunya dengan erat dan tetap menatap sosok Ishan yang pergi menjauh."Aku merasa kerajaan ini sekarang seolah-olah jadi milik Ishan. Aku nggak punya pasukan, sedangkan Ishan mengendalikan kekuatan militer. Kamu lihat saja caranya berbicara denganku tadi, apa dia menghormati pendapatku?" Ciputra merasa menyesal sekarang karena menyerahkan seluruh pasukan kepada Ishan. Jika tidak, situasinya tidak akan menjadi seperti hari ini.Kasim itu tidak berani banyak berbicara lagi karena dia tidak bisa menyinggung kedua belah pihak. Dia juga harus melindungi dirinya sendiri.Di luar istana. Setelah menemui Ciputra, Ishan langsung kembali ke kemahnya sendiri. Dia memang tidak berniat untuk membangkang, tetapi dia tetap mengumpulkan ratusan ribu pasukanny

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1663

    "Beritanya akurat. Wira sudah menyerang Benteng Talog dan hampir mencapai istana Kerajaan Beluana," kata seorang perwira dengan terburu-buru. Memang Wira yang memenangkan peperangan ini, tetapi mereka juga merasakan dampak kemenangan itu. Bagi mereka, asalkan ada orang yang bisa mengendalikan Kerajaan Beluana, itu adalah hal yang baik. Selama ini, Ishan selalu memimpin pasukan untuk terus menyerang mereka dan menyebabkan wilayah mereka makin berkurang. Situasi mereka pun semakin berbahaya."Bagus! Bagus sekali! Wira selalu berada di Provinsi Lowala, untungnya kita nggak ada konflik dengannya. Terus melatih pasukannya demi hari ini, Wira memang pintar menyembunyikan kekuatannya. Setelah kekuatannya menjadi begitu luar biasa, dia baru turun tangan dan berhasil membuat Kerajaan Beluana terdesak seperti ini. Sungguh luar biasa!"Para perwira itu juga ikut mengangguk. Mereka berpikir, seandainya saja Wira adalah orang dari Kerajaan Nuala, mereka pasti akan merasa aman dan juga bisa kembali

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1664

    Berita tentang Wira menyerang Kerajaan Beluana sudah menyebar ke seluruh sembilan provinsi. Jika Jihan bisa menerima berita itu, Kerajaan Agrel tentu juga tidak akan ketinggalan informasi. Saat ini, para raja sudah berkumpul dan yang duduk di kursi utama adalah Ratu Kerajaan Agrel, Senia."Ratu, Wira tiba-tiba menyerang Kerajaan Beluana dan membuat penyerangan kita harus diperlambat. Kita dan Kerajaan Beluana sudah bersekutu, tapi pasukan Kerajaan Beluana sudah mundur dan sekarang sedang berperang dengan Wira. Apa yang harus kita lakukan? Membantu sekutu kita dan tetap menunggu di sini, atau kita menyerang Kerajaan Nuala sendirian?"Para raja ini berpikir Kerajaan Nuala yang saat ini sudah tidak berkuasa seperti dulu dan tidak sanggup untuk melawan mereka. Meskipun tidak ada bantuan dari Kerajaan Beluana, Kerajaan Agrel tetap akan bisa menghabisi Kerajaan Nuala. Situasinya sebenarnya tidak serumit yang mereka bayangkan.Senia mengetukkan jarinya ke meja dengan lembut dan tidak berkomen

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1665

    Dalam sekejap, Wira sudah berada di ruang tamu. Setelah beristirahat beberapa hari, keadaan di Benteng Talog sudah mengalami perubahan besar. Bukan hanya dalam hal pertahanan, bahkan kantor pemerintahan juga direnovasi total. Utusan yang datang itu berdiri di tengah ruang tamu sambil memeriksa sekeliling dan berpikir dalam hatinya bahwa Wira ini benar-benar sudah menganggap tempat ini sebagai miliknya. Sungguh menyebalkan.Jelas-jelas ini adalah gerbang utama Kerajaan Beluana, orang ini malah menganggapnya sebagai miliknya sendiri. Nanti jenderal utama pasti akan menghukumnya. Tepat pada saat itu, terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan dia pun tersadar kembali. Dia memandang Wira dengan tatapan yang terlihat ramah dan ekspresinya sangat hormat.Setelah menyerahkan surat di tangannya kepada Wira, utusan itu berkata, "Tuan Wira, aku datang ke sini atas perintah Raja kami untuk menawarkan perdamaian denganmu. Maksud Raja dalam surat ini sudah sangat jelas. Seluruh masalah ini buka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1666

    Semua orang yang berada di ruangan itu pun berseru sehingga utusan itu tidak berani berkomentar lebih."Sudahlah, kalian jangan takuti dia lagi, nanti dia mengompol." Mendengar perkataan Wira, semua orang yang berada di ruangan itu pun tertawa."Kamu pulang saja dulu. Keinginan mereka adalah keinginanku. Kalau Ishan ingin kami mundur, caranya mudah saja. Dia hanya perlu memberiku dua provinsi, lalu kami nggak akan menyerang lagi. Ini akan menguntungkan kita berdua. Aku yakin Ishan akan mengerti hal ini. Pergilah," kata Wira sambil melambaikan tangannya.Mendengar perkataan itu, utusan itu menghela napas dan segera meninggalkan tempat berbahaya itu. Tak lama kemudian, dia sudah kembali ke istana."Bagaimana? Apa Wira bersedia mundur?" tanya Ciputra dengan terburu-buru. Dia sudah berkorban seperti ini hingga menurunkan martabatnya di surat itu dan terus memohon kepada Wira. Dia berharap Wira bisa memberinya sebuah jalan keluar, tetapi yang dilakukannya ini hanya strategi untuk mundur sem

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status