Share

Bab 1664

Penulis: Arif
Berita tentang Wira menyerang Kerajaan Beluana sudah menyebar ke seluruh sembilan provinsi. Jika Jihan bisa menerima berita itu, Kerajaan Agrel tentu juga tidak akan ketinggalan informasi. Saat ini, para raja sudah berkumpul dan yang duduk di kursi utama adalah Ratu Kerajaan Agrel, Senia.

"Ratu, Wira tiba-tiba menyerang Kerajaan Beluana dan membuat penyerangan kita harus diperlambat. Kita dan Kerajaan Beluana sudah bersekutu, tapi pasukan Kerajaan Beluana sudah mundur dan sekarang sedang berperang dengan Wira. Apa yang harus kita lakukan? Membantu sekutu kita dan tetap menunggu di sini, atau kita menyerang Kerajaan Nuala sendirian?"

Para raja ini berpikir Kerajaan Nuala yang saat ini sudah tidak berkuasa seperti dulu dan tidak sanggup untuk melawan mereka. Meskipun tidak ada bantuan dari Kerajaan Beluana, Kerajaan Agrel tetap akan bisa menghabisi Kerajaan Nuala. Situasinya sebenarnya tidak serumit yang mereka bayangkan.

Senia mengetukkan jarinya ke meja dengan lembut dan tidak berkomen
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1665

    Dalam sekejap, Wira sudah berada di ruang tamu. Setelah beristirahat beberapa hari, keadaan di Benteng Talog sudah mengalami perubahan besar. Bukan hanya dalam hal pertahanan, bahkan kantor pemerintahan juga direnovasi total. Utusan yang datang itu berdiri di tengah ruang tamu sambil memeriksa sekeliling dan berpikir dalam hatinya bahwa Wira ini benar-benar sudah menganggap tempat ini sebagai miliknya. Sungguh menyebalkan.Jelas-jelas ini adalah gerbang utama Kerajaan Beluana, orang ini malah menganggapnya sebagai miliknya sendiri. Nanti jenderal utama pasti akan menghukumnya. Tepat pada saat itu, terdengar suara langkah kaki yang mendekat dan dia pun tersadar kembali. Dia memandang Wira dengan tatapan yang terlihat ramah dan ekspresinya sangat hormat.Setelah menyerahkan surat di tangannya kepada Wira, utusan itu berkata, "Tuan Wira, aku datang ke sini atas perintah Raja kami untuk menawarkan perdamaian denganmu. Maksud Raja dalam surat ini sudah sangat jelas. Seluruh masalah ini buka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1666

    Semua orang yang berada di ruangan itu pun berseru sehingga utusan itu tidak berani berkomentar lebih."Sudahlah, kalian jangan takuti dia lagi, nanti dia mengompol." Mendengar perkataan Wira, semua orang yang berada di ruangan itu pun tertawa."Kamu pulang saja dulu. Keinginan mereka adalah keinginanku. Kalau Ishan ingin kami mundur, caranya mudah saja. Dia hanya perlu memberiku dua provinsi, lalu kami nggak akan menyerang lagi. Ini akan menguntungkan kita berdua. Aku yakin Ishan akan mengerti hal ini. Pergilah," kata Wira sambil melambaikan tangannya.Mendengar perkataan itu, utusan itu menghela napas dan segera meninggalkan tempat berbahaya itu. Tak lama kemudian, dia sudah kembali ke istana."Bagaimana? Apa Wira bersedia mundur?" tanya Ciputra dengan terburu-buru. Dia sudah berkorban seperti ini hingga menurunkan martabatnya di surat itu dan terus memohon kepada Wira. Dia berharap Wira bisa memberinya sebuah jalan keluar, tetapi yang dilakukannya ini hanya strategi untuk mundur sem

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1667

    Dalam sekejap, Ishan sudah tiba di aula utama."Jenderal Ishan, apa kamu tahu sekarang situasinya semakin memburuk? Aku sudah mengutus orang untuk bernegosiasi dengan Wira, tapi dia keras kepala dan enggan mengembalikan Benteng Talog. Dia bahkan menggunakan alasan kamu mencuri persediaan makanan itu untuk mengancamku. Kalau masalah dengan Wira nggak diselesaikan dengan baik, kita harus pindah ibu kota dan meninggalkan kota ini untuk sementara." Ciputra marah hingga wajahnya memerah. Wibawanya sebagai seorang raja kini sudah hilang tak bersisa. Baginya, menghadapi masalah dengan ekspresi yang tetap tenang itu hanya omong kosong belaka.Ishan berkata dengan cuek, "Dia cuma sekadar ngomong, selain itu kita juga nggak perlu pindah ibu kota. Saat ini kita punya 600.000 pasukan yang bisa dikerahkan kapan saja. Sementara itu, ratusan ribu pasukan yang lainnya sekarang masih menjaga perbatasan. Kalau Wira memutuskan untuk memulai peperangan, aku akan memanggil semua pasukan untuk kembali dan s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1668

    Ishan bersumpah akan menentukan pemenang antara dirinya dan Wira.Di atas tembok Benteng Talog, Wira berdiri di tengah dan memandang ke arah ratusan ribu pasukan lawan yang berada di kejauhan. Harus diakui, pasukan lawan itu memang sangat tangguh. Bukan hanya jumlahnya yang banyak, pasukan-pasukan itu juga memiliki aura yang mengintimidasi."Ishan ahli dalam memimpin pasukan dan pasukan yang dilatihnya juga cukup kompeten." Wira sama sekali tidak merasa cemas dengan pasukan-pasukan yang ada di depannya itu, melainkan mengomentarinya dengan santai."Kak Wira, sekarang mereka sudah menuju ke arah kita dan peperangan akan dimulai sewaktu-waktu, kenapa kamu masih bisa sesantai ini? Bukankah kita harusnya mempersiapkan strateginya? Pasukan kali ini ada 500.000 orang. Begitu mereka mulai menyerang kota, mungkin kita nggak akan bisa mempertahankan Benteng Talog," kata Danu dengan cemas.Hati para perwira di sekitar mereka juga merasa gelisah. Bagaimanapun juga, perbedaan jumlah pasukan di ant

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1669

    Begitu Wira memberikan perintah itu, anak panah langsung memenuhi langit. Ishan langsung terkejut dan wajahnya menjadi pucat. Untungnya, ada pasukan berperisai di sampingnya untuk melindunginya. Jika tidak, sekarang dia sudah tertusuk anak panah tersebut."Jenderal Ishan cepat mundur! Wira ini sangat licik. Kita datang ke sini untuk berbicara dengannya, tapi dia malah menyerang dengan panah."Beberapa jenderal segera melindungi Ishan di belakang mereka sambil berbicara dan juga terus bergerak mundur. Pasukan Wira mendominasi tempat itu dari atas dan mereka seperti sasaran yang bergerak. Jika tetap berada di sana, mereka hanya akan kehilangan nyawa dengan sia-sia."Wira, aku pasti akan membalas dendam ini. Kalalu kamu tetap ingin berselisih dengan kami, berarti kita akan bertarung sampai mati. Aku mau lihat, apa yang bisa kamu lakukan dengan pasukan dalam jumlah yang begitu sedikit," teriak Ishan dengan marah.Wira menopang tubuhnya di atas tembok dengan kedua tangannya dan menatap ke a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1670

    Daivat segera menganggukkan kepala. Dia sudah mengikuti Ishan selama bertahun-tahun dan bisa dianggap sebagai seorang jenderal yang berpengalaman. Selain itu, usianya juga baru hampir 30 tahun, dia masih berada di masa prima. Hanya saja, dia selalu tidak memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Kali ini adalah kesempatan yang bagus. Asalkan bisa membawa pasukan berkuda untuk menyerang Dusun Darmadi, Wira pasti akan patuh kepada mereka dan dia juga bisa mendapat reputasi yang bagus. Dia ingin membangun reputasinya di atas kegagalan Wira."Jenderal, tenang saja. Daivat pasti nggak akan mengecewakanmu!"Ishan kembali berkata, "Kamu minta 30.000 pasukan berkuda, 'kan? Aku akan beri kamu 50.000 pasukan. Targetmu sangat sederhana, yaitu harus memenangkan peperangan ini, nggak boleh gagal!"Setelah mengiakan, Daivat langsung keluar.Dua hari kemudian, di istana Kerajaan Nuala. Jihan sudah menerima surat dari Wira dan saat ini sedang rapat dengan para pejabat."Raja, sekarang Wira s

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1671

    Jihan sudah menyatakan sikapnya dengan jelas. Para pejabat tidak berani berkutik lagi, hanya bisa menyatakan setuju."Segera sampaikan perintahku kepada para pasukan, aku akan memimpin ekspedisi sendiri!" seru Jihan sambil bangkit. Penampilannya sungguh berkarisma.Meskipun seorang wanita, Jihan harus melindungi kerajaannya dengan baik. Dia tidak akan menjadi pemimpin yang gagal.Jihan adalah raja wanita pertama di sejarah Kerajaan Nuala dan bukan raja terakhir. Jika gagal, orang-orang pasti akan menghinanya. Kebetulan sekali, dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk membuktikan diri.Para pejabat juga dipenuhi semangat. Semua setuju dengan pernyataan Jihan, bahkan berniat untuk bergabung dengan ekspedisi.Tiga hari kemudian, Jihan hanya menyisakan 30.000 prajurit untuk melindungi ibu kota kerajaan. Sisanya mengikuti Jihan menuju ke perbatasan Kerajaan Beluana.Tempat ini dulunya adalah wilayah Kerajaan Nuala, bahkan orang-orang yang tinggal di sini jugalah rakyat Kerajaan Nuala.Nam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1672

    "Kita harus memenangkan pertempuran ini! Jangan ada kesalahan apa pun! Ini saatnya untuk memberi kontribusi!" seru Daivat. Saat berikutnya, 50.000 prajurit menyerbu ke Dusun Darmadi dengan penuh semangat.Anehnya, Dusun Darmadi yang jelas-jelas sudah begitu dekat masih terlihat tenang seperti biasanya. Daivat memang merasa gelisah. Akan tetapi, seperti yang dikatakan wakil jenderalnya, keraguan semacam ini tidak ada gunanya karena mereka memiliki kekuatan absolut.Wira telah memobilisasi sebagian besar pasukannya ke Benteng Talog. Meskipun telah memasang perangkap di sini, dia tidak mungkin menang dari kekuatan 50.000 prajurit.Jadi, bisa dibayangkan hasilnya akan seperti apa. Daivat yakin bahwa kemenangan ini akan menjadi milik mereka.Tepat ketika pasukan Daivat melancarkan serangan, tiba-tiba terdengar seruan dari kejauhan. Detik berikutnya, muncul sekelompok orang yang memegang meriam tangan. Semuanya bahkan membidik para prajurit itu.Seiring dengan suara ledakan yang keras, terde

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3052

    Sementara itu, Lucy juga tidak mendapatkan banyak informasi, sehingga langkah Wira menjadi sulit. Saat itu, hubungannya dengan Bobby cukup baik dan orang-orang di wilayah suku-suku utara itu juga bukan ancaman bagi sembilan provinsi. Oleh karena itu, dia tidak meminta Lucy untuk mengirim anggota Paviliun Langit ke sana.Justru karena inilah, sekarang masalahnya menjadi begitu sulit. Jika anggota dari jaringan intelijen milik Lucy bisa terus memberi Wira informasi di sepanjang perjalanan, dia tidak perlu menghentikan orang lain untuk bertanya tentang situasi di suku Bobby."Situasi Bobby tentu saja sangat buruk. Sekarang pasukan di sukunya hanya tersisa puluhan ribu orang saja dan mereka terkurung di dalam sukunya. Mungkin dalam tiga hari ini, suku itu akan hancur dan rakyat di sana akan mati di tangan musuh," jawab pria itu.Ada sebuah aturan di suku-suku utara yaitu orang yang bukan berasal dari sukunya, pasti memiliki pemikiran yang berbeda. Setelah mengalahkan suku lain, orang-orang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3051

    Saat Bobby dan yang lainnya sedang membahas strategi, Wira dan yang lainnya sudah dalam perjalanan selama dua hari lebih dan akhirnya tiba di wilayah suku-suku utara.Setelah kembali ke tempat yang familier, Wira teringat dengan beberapa hal yang terjadi sebelumnya. Dia merasa sangat dekat dengan tempat ini. Namun, dia tidak menyangka kedamaian ini hanya bertahan selama beberapa tahun saja, sekarang sudah dihancurkan lagi. Dia terpaksa harus kembali ke wilayah suku-suku utara ini lagi dan membantu Bobby menghadapi situasi kritis ini."Kak Wira, kamu masih ingat jalan menuju suku Bobby?" tanya Agha. Saat itu, Agha juga datang ke sini bersama Wira, tetapi dia sudah lupa jalan ke sana dan tidak memahami semua yang ada di tempat ini lagi.Tempat itu dikelilingi hutan yang lebat, Wira dan yang lainnya tetap akan sulit untuk menemukan lokasi suku Bobby meskipun mereka memiliki peta. Lagi pula, mereka sudah bertahun-tahun tidak datang ke sini, sehingga semuanya sudah terlihat sangat asing. Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3050

    Agha selalu memiliki sikap yang pantang menyerah, dia bahkan memperlakukan saudaranya sendiri seperti itu.....Keesokan paginya, Huben dan yang lainnya sudah mengetahui kabar tentang Wira dan rombongannya yang sudah pergi. Begitu Wira meninggalkan Provinsi Lowala, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk berdiskusi dengan Wira lagi. Pada akhirnya, masalah ini hanya bisa dibiarkan begitu saja.Namun, bagi orang luar, Wira masih tetap berada di Dusun Darmadi dan belum pergi. Ini adalah taktiknya untuk mengalihkan perhatian. Jika orang lain tahu dia sudah pergi, mungkin akan muncul banyak masalah. Dia harus pergi ke wilayah suku-suku di utara secara diam-diam dan membantu Bobby untuk segera menstabilkan situasinya agar bisa mengubah keadaan yang berbahaya ini.....Di wilayah suku-suku utara, daerah tempat suku Bobby berada.Selama beberapa hari ini, Bobby terus bertarung melawan suku-suku lainnya. Berhubung jumlah musuhnya jauh lebih banyak, dia pun berada dalam posisi yang tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3049

    "Kalau begitu, aku akan segera mengatur segalanya," kata Lucy, lalu segera pergi.Dua jam kemudian, Wira sudah berangkat menuju wilayah suku-suku di utara bersama Nafis dan Agha. Sebelum pergi, dia meninggalkan sebuah surat untuk Wulan dan yang lainnya. Hari ini, dia terpaksa harus pergi dan berpisah dengan mereka untuk sementara, dia tentu saja merasa bersalah.Jika tidak kembali, Wira tentu tidak perlu meninggalkan surat itu pada Wulan dan yang lainnya. Namun, kabarnya kepulangannya cepat atau lambat akan sampai ke telinga mereka. Jika mereka tahu dia sudah kembali pun tetap tidak pergi menemui mereka, ini akan mendatangkan masalah baginya. Lebih baik dia menjelaskan semuanya dengan jujur di surat itu, dia yakin mereka akan mengerti keadaannya."Kak Wira, apa kita perlu pergi dengan tergesa-gesa seperti ini? Kenapa kali ini nggak mengajak Kak Dwija? Kamu malah mengajak Nafis, apa dia nggak perlu menjaga Kota Limaran?" tanya Agha di perjalanan saat mereka sedang menunggang kuda.Kota

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3048

    Jika Wira pergi ke wilayah suku di utara itu sendirian, Lucy merasa hal itu tidak ada gunanya. Wira memang sangat dicintai para rakyat di sembilan provinsi ini, tetapi Wira tidak memiliki kekuasaan ataupun pengaruh di wilayah tandus dan wilayah suku-suku di utara. Tidak ada orang yang akan menghargai perintah Wira.Wira berkata sambil menggelengkan kepala, "Kita saja yang pergi. Danu dan Doddy terus memintaku mengerahkan pasukan untuk menyerang Ciputra. Aku memang punya pemikiran seperti itu, tapi Tuan Osmaro, Tuan Huben, dan yang lainnya juga memikirkan keadaanku. Mereka hanya ingin kubu kita bisa berkembang dengan stabil.""Jadi, kalau aku membawa pasukan ke wilayah suku-suku di utara, takutnya situasinya akan sulit untuk dikendalikan."Masing-masing pihak memiliki alasan mereka tersendiri. Namun, Wira sangat memahami apa yang sedang dipikirkan Huben dan yang lainnya.Setelah bencana banjir melanda, rakyat di sembilan provinsi hidup sengsara. Terutama para rakyat di Kerajaan Beluana

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3047

    "Tuan." Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara yang familier di telinga Wira dan Lucy mendekatinya."Aku baru saja menerima surat minta tolong dari Bobby lagi. Di surat ini, dia bilang dia sudah hampir nggak bisa bertahan lagi. Menurutmu, apa kita harus pergi ke sana untuk menolong Bobby?" kata Lucy.Seharian ini, Lucy juga sangat sibuk karena dia terus mengatur ulang struktur di Paviliun Langit. Selanjutnya, paviliun ini bukan hanya menjadi mata Wira dan mengendalikan semua informasi di seluruh negeri, mereka juga akan menjalankan tugas pembunuhan diam-diam dari Wira.Bagi Lucy dan anggota lainnya, ini adalah sebuah tantangan yang baru juga. Oleh karena itu, orang-orang yang akan bergabung dengan Paviliun Langit juga harus melewati seleksi yang sangat ketat. Dengan begitu, hanya orang-orang yang benar-benar berbakat yang terpilih."Dia sudah meminta bantuan lagi? Secepat ini?" tanya Wira yang tersadar kembali sambil mengernyitkan alisnya."Benar. Aku dengar beberapa suku lainnya tib

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3046

    "Aku akan memikirkan masalah ini dengan baik. Soal apa kita akan berperang melawan Wira atau nggak, nanti aku akan memberi tahu kalian keputusanku," kata Ciputra.Berhubung Ciputra sudah membuat keputusannya, Alzam dan Zuhri hanya bisa saling memandang sambil tersenyum dan berjalan keluar dari istana.Di luar istana.Alzam menghentikan langkah Zuhri dan perlahan-lahan berkata, "Kamu juga sudah menyadarinya, 'kan? Raja sudah membuat keputusannya, sepertinya kali ini dia memang bersiap untuk bertarung mati-matian dengan Wira."Zuhri mengangkat bahunya dengan santau dan tersenyum sinis. "Aku justru merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk melawan Wira. Lagi pula, kondisi internal kerajaan kita memang sudah kacau dan banyak pihak yang sudah berencana untuk membuat keributan. Aku dengar mereka sudah membentuk pasukan sipil dan bahkan sudah berkembang sampai puluhan ribu orang.""Kalau membiarkan mereka terus berkembang, mungkin posisi Raja juga akan terancam. Lebih baik kita berperang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3045

    Alzam segera berkata, "Raja, masalah ini harus dipertimbangkan dengan matang. Kamu benar-benar berniat untuk berperang melawan Wira? Sekarang kondisi internal kerajaan kita sedang kacau. Para rakyat hidup sengsara dan banyak di antara mereka yang sudah menjadi perampok karena bencana banjir ini. Beberapa daerah bahkan sudah menekan mereka dengan kekuatan militer.""Kalau kita berperang melawan Wira sebelum masalah internal kerajaan ini selesai, kita mungkin akan menjadi senjata bagi pihak lain. Aku lihat Senia ini punya niat tersembunyi, dia jelas ingin memanfaatkan kita."Setelah Harraz berpihak pada Wira, Alzam menjadi satu-satunya pejabat pemerintah yang berkuasa. Di Kerajaan Beluana ini, posisi perdana menteri kiri dan kanan pun sudah dihapus karena sekarang hanya tersisa satu perdana menteri saja. Posisinya menjadi makin tinggi dan Ciputra akan membahas semua keputusan besar dengannya."Apa maksudmu?" tanya Ciputra sambil menatap Alzam.Alzam menjelaskan, "Raja, lokasi wilayah tan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3044

    "Kamu tentu saja akan menjadi pemimpin dari Paviliun Langit ini. Delapan divisi jaringan mata-mata juga nggak akan berubah, hanya namanya saja yang diganti menjadi delapan divisi Paviliun Langit. Soal ketua divisinya, kamu saja yang memilihnya. Tenang saja. Aku membentuk Paviliun Langit bukan untuk melemahkan kekuatanmu, tapi ingin memperluas pengaruhmu," jelas Wira.Jaringan mata-mata hanya sebuah organisasi intelijen saja, sehingga Wira ingin membentuk Paviliun Langit. Paviliun ini bukan hanya bisa membantunya mengumpulkan informasi, tetapi bisa menjalankan tugas lainnya seperti membunuh diam-diam juga. Kini, dunia sudah kacau dan beban yang dipikulnya akan makin berat. Lucy tentu saja harus memikul tanggung jawab yang lebih besar juga."Baik. Semuanya akan dijalankan sesuai perintah Tuan. Aku akan segera mengurusnya," jawab Lucy dengan segera. Wira bisa memercayainya bukan hanya karena kesetiaannya, tetapi karena kemampuannya dalam menjalankan tugas juga. Di saat seperti ini, dia ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status