Share

Bab 1583

Penulis: Arif
Saat ini, di wilayah Provinsi Jawali, markas Kerajaan Nuala. Terdengar tawa dari dalam kamp, para prajurit bernyanyi dan menari dengan gembira, aroma anggur dan daging memenuhi seluruh kamp!

Prabu dan Yudha sedang duduk di dalam kamp sambil mengobrol. "Jenderal Yudha, jika kamu nggak tiba tepat waktu, kami pasti sudah kalah telak dan wilayah Kerajaan Nuala direbut lawan. Jadi, kali ini jasamu sangat besar. Aku akan melaporkannya kepada Raja nanti supaya kamu diberi hadiah besar. Aku nggak akan membiarkan perjuanganmu ini sia-sia!"

Prabu memegang gelas anggur sambil berkata demikian. Dia tidak pernah merasa selega ini. Mereka menang kali ini, bukan hanya Ishan yang harus mundur, tetapi banyak prajurit Kerajaan Beluana yang terbunuh!

Dengan begitu, mereka tidak akan merasa begitu tertekan lagi di pertempuran selanjutnya. Bahkan, mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk menyerang kamp lawan dan melenyapkan seluruh pasukan Ishan.

Bagaimanapun, situasi Kerajaan Beluana sedang kacau kar
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1584

    Ketika melihat ke kejauhan, seluruh tempat dikelilingi oleh gunung. Ishan dan lainnya berada di puncak gunung sehingga bisa melihat situasi di sekitar dengan baik. Tempat ini sangat cocok untuk bertahan!"Sudah tahu berapa banyak prajurit yang tewas kali ini?" Ketika mendengar suara langkah kaki di belakang, Ishan bertanya tanpa menoleh.Bagaimanapun, kekalahan ini bukan hanya berdampak pada semangat juang pasukannya, tetapi juga reputasinya. Ishan disebut sebagai jenderal tak terkalahkan di Kerajaan Beluana dan memang tidak pernah kalah selama bertahun-tahun ini. Oleh karena itu, dia masih diberikan kepercayaan besar ini meskipun sudah berusia 40 tahun.Sayangnya ... Ishan yang mengira semuanya sudah sempurna tidak menduga Yudha akan membawa bala bantuan. Hal ini yang menyebabkan Prabu bisa menang. Jika tidak, mana mungkin dirinya kalah hanya karena Prabu?"Jenderal, masing-masing pasukan sudah menghitung tadi. Total kerugian sekitar 50.000 prajurit. Selain itu, masih ada prajurit yan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1585

    "Semuanya, kalian pasti sudah tahu situasi sekarang, 'kan? Kita nggak punya jalan mundur lagi. Kalau membawa prajurit kembali, Raja pasti sangat kecewa. Karena kita yang menyebabkan situasi menjadi seperti ini, kita harus merebut kembali kehormatan yang hilang itu! Apa kalian yakin bisa melakukannya?" ucap Ishan yang berdiri di hadapan semua orang.Ishan mencoba untuk menyemangati mereka karena semangat juang adalah yang terpenting, tidak peduli kapan pun itu! Mereka boleh saja kalah, tetapi harus bangkit kembali dan mendapatkan kemenangan!"Ya, kami yakin!" seru para jenderal dengan serempak. Sementara itu, para prajurit yang berada di samping juga turut berseru, membuat suasana menjadi berkobar-kobar.Ishan tersenyum puas. Dia berjalan ke hadapan orang-orang, lalu berucap, "Aku tahu kalian semua merasa kesal. Tapi, situasi ini telah terjadi, kita juga nggak ingin berakhir seperti ini.""Karena sudah kalah sekali, kita harus lebih berhati-hati lagi. Jangan sampai musuh punya peluang u

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1586

    Setelah kembali dari Sekte Gunung dan Sekte Langit, Wira akhirnya memahami sesuatu, yaitu dirinya harus memiliki kekuatan yang mutlak jika ingin berdiri di puncak! Ketika saat itu tiba, dia baru bisa mencapai kesuksesan dan menjadi penguasa!"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kini pemenangnya sudah diketahui, apa kita masih akan menonton seperti ini?" tanya Biantara sambil menatap Wira."Nggak usah terburu-buru ...." Wira mengetuk meja dengan perlahan. Senyuman di wajahnya sontak melebar. Kemudian, dia menyesap teh sebelum meneruskan, "Ishan memang sudah kalah, tapi Prabu belum tentu sudah menang.""Ishan bukan orang yang mudah menyerah. Selain itu, aku memahami latar belakang Keluarga Barus. Mereka kehilangan banyak pasukan, jadi sudah waktunya mendesak orang yang berada di belakang mereka untuk keluar. Ini baru tujuan kita."Kerajaan Beluana dan Kerajaan Nuala sudah memulai pertarungan. Apalagi, Kerajaan Beluana baru berganti penguasa. Hal ini kelihatannya tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1587

    "Sepertinya, ada sesuatu di balik semua ini. Ishan nggak mungkin menerima kekalahan semudah itu. Apalagi, dia tidak membawa pasukannya kembali. Ini artinya, dia masih berniat untuk melawan! Kita harus terus berwaspada," ucap Prabu sambil melemparkan gelas di tangannya ke samping dan mengernyit.Prabu bukan orang yang suka minum-minum, semua ini hanya bagian dari rencananya. Sayangnya, Ishan malah tidak terjebak, membuatnya tidak tahu harus bagaimana untuk sesaat."Bagaimana kalau kita langsung memimpin pasukan ke tempat Ishan? Sekarang dia bersembunyi di gunung, ada banyak pasukannya di sekitar sana. Tapi, jumlah kita lebih banyak, pasti bisa menang!" usul wakil jenderal.Mendengar ini, jenderal lainnya sontak mengangguk setuju. Pemikiran mereka sama, yaitu segera membunuh Ishan atau mengusir pasukan Kerajaan Nuala secepat mungkin agar tidak terjadi hal-hal tak diinginkan. Selain itu, mereka juga bisa membalas penghinaan sebelumnya!Bagaimanapun, Ishan terlalu sombong saat posisinya un

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1588

    Ishan tidak berbasa-basi dengan pria itu. Lagi pula, mereka tidak saling mengenal, untuk apa berpura-pura akrab?Jika Ciputra memang berniat untuk melengserkannya, Ishan akan pergi secepat mungkin dan pulang untuk bersantai."Jenderal pasti sudah salah paham, makanya memusuhiku seperti ini. Tenang saja, Raja nggak marah karena kamu kalah. Dia justru mengutusku untuk menghiburmu. Tentunya, aku datang kemari untuk membantumu mengalahkan Prabu!" jelas pria itu.Ishan awalnya tertegun, lalu segera bertanya, "Kamu serius?"Ketika jenderal memimpin pasukan untuk berperang, mereka tentu ingin menang dan mendapatkan wilayah baru untuk negaranya. Dengan demikian, mereka baru memiliki prestasi! Meskipun gugur dalam peperangan, hal ini lebih bermartabat daripada dilengserkan dari jabatan."Tentu saja serius! Semua ini pesan dari Raja. Seperti yang kukatakan, aku bisa membantumu meraih kemenangan. Jadi, apa kamu bersedia mengobrol denganku sekarang?" Ketika berbicara, pria itu pun melirik beberapa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1589

    "Mudah saja, aku akan membantumu membunuh Prabu dulu. Dengan demikian, pasukan mereka akan goyah. Ketika saat itu tiba, kamu hanya perlu membawa pasukanmu menyerang dan meraih kemenangan!""Tanpa pimpinan dari jenderal, mereka nggak akan bisa apa-apa, meskipun menang jumlah. Kamu seharusnya sudah mengerti maksudku, 'kan?" tanya Antares sembari memicingkan mata. Ekspresi seperti itu tampak sangat licik, juga tidak seperti orang yang bercanda.Hanya saja, Ishan seketika merasa agak kecewa. Dia semula mengira Antares adalah ahli perang dan bisa membantunya mengalahkan Prabu, tetapi ternyata malah mengusulkan strategi tercela begini?Selain itu, ada banyak celah dari ide ini! Bagaimana mungkin pasti bisa menang? Di medan tempur, yang berhasil membunuh jenderal pihak lawan tentu akan unggul. Bukan hanya Ishan, tetapi Prabu juga memahami hal ini. Jika tidak, mereka tidak mungkin memimpin puluhan ribu pasukan untuk bertarung waktu itu."Sepertinya Jenderal kurang menyukai usulku ini? Apa yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1590

    Ishan sungguh tidak menduga bahwa ada ahli bela diri seperti itu di dunia ini. Dia pun berkata, "Setelah melihat kemampuan Tuan ini, aku sudah percaya sekarang. Maafkan ketidaktahuanku yang sebelumnya.""Tuan tenang saja. Asalkan Prabu mati, aku akan langsung membawa pasukan menyerang kota dan menghabisi seluruh pasukan Kerajaan Nuala! Selain itu, wilayah Kerajaan Nuala akan menjadi milik kita! Aku akan melaporkan semua jasa Tuan agar Raja memberimu hadiah!"Ishan berkata demikian untuk mengungkapkan rasa hormatnya. Kali ini, dia tidak berani bersikap lalai lagi. Bagaimanapun, kesenjangan kedua belah pihak sangat besar. Jika dia melakukan sesuatu yang berlebihan, mungkin nyawanya akan melayang kapan saja. Selain itu, Ishan ingin membuat prestasi baru sehingga tidak boleh mati."Baik, aku sudah mengerti. Aku nggak akan membuang-buang waktu lagi. Bagaimanapun, sebelum kemari, aku sudah berjanji pada Raja, nggak akan membuatnya kecewa. Aku akan pergi ke markas Kerajaan Nuala dan membunuh

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1591

    "Benar sekali!"Biantara bergegas melaporkan semua yang dilihatnya."Orang itu berjalan dengan langkah yang ringan, jelas orang yang pernah kultivasi kekuatan internal. Selain itu, sebelumnya nggak pernah melihat orang ini di tenda Kerajaan Beluana. Lagi pula, kalau benar-benar ada ahli seperti ini, bagaimana mungkin Kerajaan Beluana akan kalah seperti ini sebelumnya?" Perkataan Biantara memang masuk akal.Jari Wira mengetuk keningnya sendiri dengan lembut dan pikirannya mencoba menghubungkan petunjuk dari semua kejadian itu."Pantas saja Ciputra bisa begitu cepat menyatukan seluruh Kerajaan Beluana dan berhasil naik pangkat. Ternyata, dia memang dibantu oleh Sekte Gunung. Hanya saja, orang-orang dari dunia persilatan ini biasanya nggak peduli dengan urusan kerajaan, kenapa kali ini mereka bisa tiba-tiba ikut campur?"Hal ini juga yang membuat Wira merasa agak bingung. Namun, dia selalu yakin orang-orang dari Sekte Gunung ini adalah orang yang cerdas, mereka tidak akan melakukan hal ya

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status