Share

Bab 1445

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Hanya dengan mengerahkan sedikit kekuatan, pria bertopeng itu berhasil mendorong Wira. Wira terdorong beberapa meter sebelum akhirnya berhasil berdiri dengan stabil. Saat ini, dia tampak terengah-engah.

Ternyata pria bertopeng ini menyembunyikan kekuatannya sejak tadi. Tanpa perlu diragukan, basis kultivasi pria ini sudah pasti setingkat di atas Wira!

Namun, semua orang masih terlihat tenang seperti biasa, bahkan Juan tidak menyadari hal ini. Ini karena si pria bertopeng tidak mengerahkan kekuatan sesungguhnya dan berusaha menyembunyikan sebisa mungkin.

Apabila ketahuan, Juan mungkin sudah mendiskualifikasinya dari kompetisi. Saat berikutnya, pria itu sontak muncul di samping Wira sebelum Wira sempat bereaksi. Dia langsung menendang perut Wira hingga membuatnya terhempas.

Serangan yang berturut-turut ini membuat Wira tidak bisa berdiri dengan stabil. Dengan bantuan tongkatnya, dia mencoba untuk berdiri lagi. Sayangnya, setiap kali dia berhasil berdiri, pria itu akan langsung mengempask
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
seru thor lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1446

    Namun, agar tidak memengaruhi hasil pertandingan ini, Wira memutuskan untuk bertanya kepada Juan terlebih dahulu."Tentu saja, kamu boleh menggunakan cara apa pun untuk menang," sahut Juan. Wira pun merasa tenang mendengarnya. Dia menggunakan tongkatnya untuk menyingkirkan pedang Arham."Wira, kamu konyol sekali. Kamu kira bisa menang dariku jika menggunakan senjata rahasia? Basis kultivasi kita jelas berbeda. Aku lebih tinggi setingkat darimu!" ujar Arham dengan angkuh. Dia pun menaruh pedangnya di atas bahu.Wira tidak menghiraukannya. Dia langsung melemparkan tongkat tersebut ke samping. Melihat ini, Arham bertanya, "Kenapa membuang senjatamu? Kamu mau menyerah karena merasa sudah pasti kalah, ya? Kalau kamu bersujud dan memohon ampun, aku baru akan mengampunimu."Arham mengira Wira benar-benar berniat menyerah. Tanpa disangka, Wira menggerakkan lehernya sedikit, lalu meregangkan kakinya, seperti orang yang ingin menyerang dengan tangan kosong.Arham tidak memahami tujuannya. Apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1447

    Lubang tersebut bukan lubang biasa, karena terdapat sedikit asap putih yang terbang keluar. Ini artinya, Wira menggunakan sesuatu yang panas untuk melelehkan bilah pedangnya?"Senjata rahasia apa yang kamu gunakan? Kenapa tanganku sampai sakit?" tanya Arham sembari mencoba mengangkat pedangnya lagi. Namun, setiap kali diangkat, Wira pasti akan menjatuhkannya lagi.Arham akhirnya tidak tahan lagi dengan guncangan yang dirasakan tangannya. Sementara itu, Toriq yang duduk di atas merasa sangat cemas karena posisi putranya kurang unggul sekarang.Jika situasi ini terus berlanjut, Wira bisa saja membunuh putranya. Bagaimanapun, putranya sudah mempermainkan Wira barusan."Aku rasa Wira sudah menang kali ini, gimana kalau kita hentikan pertandingannya saja?" tanya Toriq yang mencoba mencairkan suasana.Hasto mendengus dingin dan menimpali, "Mana boleh semudah itu? Musuh belum meminta ampun atau tergeletak tak berdaya, Wira juga belum mengempaskannya keluar dari arena. Kalau dihentikan begitu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1448

    Arham tidak punya pilihan selain mengakui hasil pertandingan ini. Ekspresinya pun tampak suram saat berkata demikian.Wira menyimpan pistolnya dan berjalan ke tengah arena. Dia menatap Juan serta 8 kepala keluarga, lalu memberi hormat."Pertandingan telah berakhir, aku sudah mengalahkan kesepuluh lawan," ucap Wira dengan lantang. Sementara itu, Arham melemparkan topengnya dengan berang dan menuruni panggung. Sebelum pergi, dia tidak lupa untuk memelototi Wira.Jangan harap Arham akan melupakan dendam ini. Dia pasti akan mencari cara untuk memberi Wira pelajaran. Kalaupun Wira telah memenangkan ketiga pertandingan, Arham yakin dia tidak akan bisa mendapatkan apa pun saat sayembara. Bagaimanapun, masih banyak yang lebih hebat darinya!"Luar biasa, Wira memang genius langka. Kalau begitu, aku secara resmi mengumumkan bahwa Wira lolos!" seru Juan yang telah berdiri dari tempat duduknya.Wira pun mengangguk, lalu menatap Julian yang duduk di samping Juan dan tersenyum. Julian tentu paham ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1449

    Ada suasana misterius yang perlahan-lahan muncul di antara keduanya. Julian duluan menyadari hal ini sehingga buru-buru mengalihkan pandangan. Akan tetapi, wajah merahnya jelas tidak bisa berbohong.Juan berjalan ke luar karena mendengar suara. Ketika melihat keduanya begitu dekat, dia juga tidak mengatakan apa pun.Juan awalnya khawatir Julian tidak menyukai pria yang berhasil mempelajari Teknik Matahari Besar. Namun, situasi sekarang sangat bagus. Putrinya bukan hanya menyukai pria itu, tetapi pria itu juga sangat berbakat. Semua aspek yang dimiliki Wira sangat bagus, kecuali dia memiliki 3 istri.Bisa atau tidaknya Wira menikahi Julian, semuanya tergantung pada hasil ujian terakhirnya. Setelah mengantar Julian kembali ke kamar, Wira juga kembali ke kamarnya sendiri.Keesokan pagi, begitu langit terang, Wira sudah mendengar suara ketukan pintu. Tampak seorang pelayan wanita yang tidak pernah ditemuinya."Tuan, selamat pagi. Aku pelayan Wanita Suci. Beliau memintamu menemuinya dan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1450

    Wanita itu mengangguk dengan kuat, berharap Wira bisa mengampuni nyawanya. Wira awalnya berniat membunuh wanita itu, tetapi berubah pikiran karena dia telah menjawab dengan jujur.Dengan demikian, wanita itu membawa Wira ke kediaman Keluarga Ghanim. Sepertinya, ini pertama kalinya Wira menginjakkan kaki di kediaman milik 8 keluarga terbesar.Begitu Wira meninggalkan kediaman Keluarga Triaji, Julian langsung mendapatkan kabar. Dia segera mengganti pakaian dan datang ke kamar Juan, berharap ayahnya turun tangan mengurus masalah ini. Bagaimanapun, Julian mungkin akan mati jika Wira mati."Ayah, aku tahu kamu nggak suka ikut campur urusan orang. Tapi, hal ini menyangkut nyawaku. Aku harap kamu bisa membantunya," pinta Julian.Begitu mendengarnya, ekspresi Juan pun agak berubah. Dia segera mengutus anak buahnya untuk menyelidiki masalah ini. Jika Keluarga Ghanim sengaja mencari masalah, Juan tidak akan membela mereka, juga akan menghukum mereka."Sebelum kebenarannya terungkap, kamu nggak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1451

    Para tukang pukul berbicara dengan arogan."Beraninya bocah sialan ini membuat keributan di kediaman Keluarga Ghanim! Apa kamu nggak tahu Keluarga Ghanim itu salah satu dari 8 keluarga besar?""Pengurus, bagaimana ini? Apa kita masih mau lanjut bicara omong kosong dengannya? Bagaimana kalau kita hajar dia dulu sebelum kita lempar keluar?""Ini pertama kalinya aku melihat orang yang begitu berani! Jelas-jelas dia hanya orang lemah, tapi malah berani membuat keributan di kediaman Keluarga Ghanim!"Sepertinya semua tukang pukul ini sudah terlalu lama berada di bawah naungan keluarga besar. Mereka menganggap diri mereka sebagai anggota keluarga besar.Pengurus kediaman juga menjadi sombong karena sekarang sudah ada yang membantunya. Dia tidak lagi terlihat ketakutan seperti sebelumnya. Dia segera menghampiri Wira dan mengancam, "Kultivasi orang-orang ini lebih hebat darimu! Kalau kamu berani macam-macam, kami juga nggak akan sungkan-sungkan lagi! Kalau bukan karena memikirkan martabat kelu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1452

    Apa Wira sudah gila? Ini adalah kediaman Keluarga Ghanim, jadi ini adalah wilayah kekuasaan Arham. Jika Arham memberi perintah, ayahnya pasti akan langsung membawa pasukan untuk membunuh Wira.Tiba-tiba, Wira meninju pipi kiri Arham. Alhasil, Arham terhuyung, lalu terjatuh di atas lumpur. Wira berkata, "Aku meninjumu karena Julian. Dia benar-benar sial disukai oleh orang sepertimu."Kemudian, Wira mencengkeram kerah baju Arham, lalu mengangkatnya dan meninju pipi kanannya. Wira berujar, "Kali ini, aku meninjumu untuk diriku sendiri. Rasanya sial sekali bertemu dengan orang sepertimu. Aku harap kelak kita nggak saling berutang dan kita nggak punya hubungan apa pun lagi!"Setelah melayangkan tinjunya 2 kali, Wira mengeluarkan saputangan untuk menyeka tangannya, seolah-olah Arham adalah barang yang kotor.Arham terjatuh di lantai, ekspresinya tampak kaget. Sejak kecil, Arham adalah orang yang berbakat. Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini. Arham mengalami semua ini karena Wira. Arham

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1453

    Meskipun begitu, Toriq juga tidak bisa mengabaikan putranya."Sepertinya putra bungsuku sudah terlalu nakal, aku minta maaf kepadamu. Kamu lepaskan dia dan anggap saja Keluarga Ghanim berutang budi kepadamu, kelak aku pasti akan membalasmu."Setelah mengatakan itu, Toriq pun mundur satu langkah, lalu memberi hormat kepada Wira. Arham yang tidak pernah melihat ayahnya memberi hormat kepada orang dunia luar, langsung terdiam.Wira juga tidak menyangka Toriq ini mampu menundukkan kepalanya dan meminta maaf tanpa ragu-ragu. Orang seperti Toriq ini baru bisa membuat orang lain ketakutan, karena Toriq tidak tahu malu. Mungkin dengan sikapnya inilah, Toriq baru bisa mencapai posisinya saat ini."Ayah, apa yang kamu lakukan? Dia ini hanya orang rendahan saja, kenapa kamu harus menundukkan kepalamu kepadanya?"Arham akhirnya bereaksi. Dia tidak mengerti mengapa ayahnya harus menundukkan kepala kepada orang rendahan yang telah menindasnya ini.Wira hanya melirik ke Arham sebentar, tetapi Toriq l

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2722

    Setelah melihat Wira yang duduk di dalam sel, Danu merasa hatinya sakit dan berteriak, "Cepat buka pintu sel ini! Kalian benar-benar berani sekali. Bahkan kakakku juga kalian berani tangkap?"Bukan hanya Adianto yang langsung tercengang begitu mendengar perkataan itu, semua orang yang berada di sana juga begitu. Danu adalah jenderal yang terkenal dan berkuasa. Di seluruh Provinsi Lowala, tidak ada yang bisa menandinginya dan bahkan tidak ada yang berani mengganggunya. Orang yang dipanggilnya kakak tentu saja adalah Wira.Adianto tidak berani percaya dengan apa yang didengarnya, tetapi kenyataannya sudah ada di depan matanya. Setelah menelan ludah, dia segera membuka pintu sel dan inisiatif masuk ke dalamnya. Dia hanya menundukkan kepala karena tidak berani menatap Wira dan berkata, "Tuan, sebelumnya aku nggak tahu apa-apa dan sudah menyinggungmu.""Aku mohon Tuan bisa memaafkanku, jangan menghukumku. Aku nggak akan mengulanginya lagi kelak."Pada saat ini, Adianto benar-benar ketakutan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2721

    "Menurutku, ini ide yang bagus. Kalau begitu, kita lakukan sesuai keinginanmu. Aku akan pergi memberi tahu rekan-rekanku di luar biar mereka membantuku memberi pelajaran pada anak ini. Sejujurnya, aku juga kesal dengan anak ini," kata Adianto sambil tersenyum sinis, lalu bersiap pergi bersama Ruben.Adianto memang tidak bisa langsung memutuskan semua hal yang ada di penjara bawah tanah, dia tetap harus melaporkannya pada atasannya. Namun, jabatannya lebih tinggi daripada orang-orang yang ada di sana. Jika kerabatnya ingin masuk ke kota, semua juga pasti akan melewatinya. Oleh karena itu, dia tentu saja memiliki pengaruh tertentu.Namun, saat baru saja berbalik, Adianto dan Ruben melihat ada sekelompok orang mendekat. Terutama saat melihat orang yang berdiri di paling depan, Adianto langsung tertegun dan tidak tahu harus berbuat apa."Saudaraku, ada apa?" tanya Ruben dengan ekspresi bingung."Aku nggak salah lihat, 'kan? Kenapa Jenderal Danu tiba-tiba datang ke penjara bawah tanah? Buka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2720

    "Aku mengerti. Melihat situasinya nggak beres, jadi kakakmu langsung pergi, 'kan? Orang bilang suami istri yang selalu bersama pun akan berpisah saat menghadapi bahaya, ternyata kakak adik pun seperti ini," sindir Sahim.Shafa malah tidak berbicara dan menjelaskan apa pun juga. Dia sebenarnya sudah menyadarinya saat tadi Wira berbicara dengan Kaffa. Wira bisa duduk di sini dengan begitu tenang pasti karena sudah memberikan tugas pada Kaffa. Kalau begitu, mengapa dia harus khawatir?Selain itu, Shafa tahu betul kebaikan kakaknya terhadapnya melebihi siapa pun. Oleh karena itu, dia merasa tidak perlu menjelaskan apa pun pada orang lain."Tutup mulutmu," kata Wira dengan kesal.Sahim langsung tidak berani berbicara lagi.Tepat pada saat itu, Ruben dan Adianto datang dan langsung berdiri di depan pintu sel."Sekarang kamu sudah tahu kekuatanku, 'kan? Tadi aku sebenarnya nggak ingin menyusahkan kalian dan menyuruh kalian cepat pergi, tapi kalian nggak mau dengar. Kalian malah mengusir para

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2719

    Kaffa menyadari liontin giok ini memang berguna. Setelah mendengar perkataan Danu, dia tidak ragu-ragu dan langsung berkata, "Tuan Wira yang memberiku liontin giok ini sudah ditangkap kepala penjaga gerbang kota ke penjara bawah tanah. Jenderal Danu, cepat selamatkan dia."Kepala penjaga gerbang kota memang memiliki kekuasaan, tetapi kekuasaan itu masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Danu. Kaffa merasa lebih yakin lagi, kali ini Wira dan adiknya pasti akan selamat.Swish.Mendengar perkataan Kaffa, ekspresi Danu langsung menjadi sangat muram dan napasnya pun menjadi terengah-engah. "Mereka berani menangkap kakakku? Benar-benar nggak tahu diri!"Setelah memaki sebentar, Danu langsung melambaikan tangan pada kedua penjaga di belakangnya. "Segera kumpulkan orang dan ikut aku ke penjara bawah tanah!"Tak lama kemudian, semua orang sudah siap dan berangkat menuju penjara bawah tanah.Kaffa juga segera mengikuti mereka. Dia ingin menyelamatkan adiknya dengan tangannya sendiri dan berter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2718

    Selama tetap mengikuti Wira, Kaffa yakin kehidupannya dan adiknya akan terjamin."Kenapa masih belum pergi? Kamu kira kami sedang bercanda denganmu?" kata penjaga yang tadi berbicara itu dengan kesal. Jika bukan karena Danu sudah memerintahkan untuk harus bersikap rendah hati dan sopan pada orang-orang, mereka sudah memukul Kaffa dengan tongkat. Jelas Kaffa ini hanya seorang pengemis pun berani datang menemui Danu, sungguh tidak tahu diri.Kaffa kembali berkata, "Kalau kalian nggak mengizinkan aku bertemu dengan Jenderal Danu, nggak masalah. Tapi, tolong serahkan benda ini pada Jenderal Danu. Kalau Jenderal Danu ingin bertemu denganku setelah melihat benda ini, kalian baru bawa aku masuk. Bagaimana? Tapi, kalau Jenderal Danu nggak ingin bertemu denganku, aku nggak akan tinggal di sini lagi. Bagaimana menurut kalian?"Meskipun para penjaga itu tidak mengizinkannya masuk, Kaffa merasa dia tetap harus menunjukkan benda ini pada Danu. Dia juga tidak tahu apakah benda ini berguna atau tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2717

    Setelah mengatakan itu, Wira menatap Kaffa yang berdiri di belakangnya. Dia mengeluarkan sebuah liontin giok dan diam-diam menyerahkannya ke tangan Kaffa, lalu berbisik, "Kamu ambil liontin giok ini dan pergi mencari orang yang bernama Danu di dalam kota. Danu sangat terkenal di sana, jadi kamu hanya perlu bertanya pada orang-orang di sana saja. Kamu pasti akan menemukannya.""Aku akan menjaga adikmu dan nggak akan membiarkan sesuatu terjadi padanya."Kaffa mengenakan pakaian biasa dan terlihat seperti pengemis. Ditambah lagi, situasi di sekitar sedang kacau dan jaraknya yang lebih jauh dari Wira, sehingga orang-orang sulit untuk mengenalinya. Situasi ini justru menguntungkan, setidaknya dia bisa memanfaatkan situasinya untuk mencari celah dan pergi meminta bantuan dari Danu.Setelah ragu sejenak dan melihat Shafa yang menganggukkan kepala, Kaffa menggertakkan giginya dan berkata, "Kalau begitu, maaf merepotkan Kak Wira."Setelah mengatakan itu, Kaffa diam-diam pergi dari sana.Sementa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2716

    Wira bertanya-tanya apakah Lucy sudah memberi tahu orang-orang di Provinsi Lowala tentang situasinya, sehingga para prajurit ini datang untuk menjemputnya."Tuan Ruben, akhirnya kamu datang juga. Aku dengar kamu menghadapi beberapa masalah di sini, jadi aku sengaja datang ke sini untuk melihatnya. Kelihatannya situasimu memang seperti yang mereka katakan, benar-benar ada orang nggak tahu diri yang berani mencari masalah denganmu," kata pria yang menunggang kuda dengan nada dingin sambil menatap Wira."Siapa kamu ini? Kamu tahu siapa pria yang berdiri di depanmu ini? Dia adalah Tuan Ruben yang sangat terkenal. Lihatlah dirimu ini, masih berani melawan Tuan Ruben? Cepat tangkap preman ini," lanjut pria itu.Seiring perintah dari pria yang menunggang kuda itu, para prajurit langsung maju dan segera mengepung Wira dan yang lainnya.Sahim langsung ketakutan sampai kakinya lemas. Sejak zaman dahulu, rakyat takut pada prajurit sudah menjadi situasi yang wajar. Saat teringat dengan semua tinda

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2715

    "Baiklah. Aku percaya perkataan Tuan ini, jadi aku akan ikut dia ke kota dan melihatnya sendiri," kata pria paruh baya itu lagi dan menjadi orang pertama yang mendukung Wira.Melihat ada yang mulai goyah, yang lainnya juga segera mendukung Wira. Dalam sekejap, banyak orang yang sudah berdiri di belakang Wira.Sementara itu, hanya tersisa sebagian korban bencana yang berdiri di pihak pria gemuk itu, selain beberapa pengawalnya. Namun, hanya dengan orang-orang ini saja, jelas tidak akan cukup untuk mengangkat semua makanan dan hartanya ke dalam kota."Sialan, kamu ini sengaja membuat keributan, 'kan?" kata pria gemuk itu dengan nada dingin dan menatap Wira sambil mengernyitkan alis. Semua rencananya sudah matang, hanya tinggal menyelesaikannya saja. Namun, Wira yang tidak tahu diri ini tiba-tiba muncul dan mengacaukan segalanya. Siapa pun yang menghadapi situasi seperti ini pasti akan marah.Wira malah tersenyum. "Semua yang kukatakan ini benaran, kenapa kamu begitu marah?""Dasar bereng

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2714

    Penampilan Kaffa dan Shafa memang membuat orang sulit untuk percaya Wira bisa memberikan orang-orang itu cukup uang untuk membeli beras.Wira melanjutkan, "Kalian semua mungkin masih belum tahu, ada kantin umum yang khusus untuk para korban bencana dia Provinsi Lowala. Asalkan kalian pergi makan di sana setiap harinya, setidaknya masalah makanan kalian bisa terselesaikan. Meskipun aku benar-benar nggak bisa memberi kalian makanan, kalian juga nggak akan mati kelaparan begitu kalian masuk ke Provinsi Lowala.""Soal tempat tinggal, aku yakin kelak itu juga akan perlahan-lahan terselesaikan. Kehidupan kalian pasti akan membaik."Sebelum datang ke sini, Wira sudah mendengar dari Lucy bahwa situasi di Provinsi Lowala tidak separah yang dibayangkannya.Osmaro dan yang lainnya bisa mengendalikan situasinya dalam waktu singkat dan bahkan mencegah pemberontakan karena mereka menyediakan cukup banyak persediaan makanan dan tempat perlindungan bagi para korban bencana juga. Kebutuhan makanan dan

DMCA.com Protection Status