Share

Bab 1444

Penulis: Arif
Kedelapan orang itu saling menghibur, seolah-olah memberi tahu diri sendiri bahwa Wira sama sekali tidak menakutkan.

Faktanya, mereka sudah tahu bahwa kemampuan Wira jauh lebih hebat dari yang mereka bayangkan. Mungkin karena masih ada sayembara, Wira pun menyembunyikan kekuatan aslinya.

Tampak 4 orang menyerang Wira dari berbagai sisi, bahkan ada seseorang yang ingin menyerangnya dari atas. Pemuda itu meloncat, lalu mengubah posisi dan mengarahkan pedangnya ke kepala Wira.

Melihat ini, Wira mengambil tongkatnya dan memutarkannya di pinggang sekali. Dia pun berhasil mengalahkan 4 orang yang mengepungnya, yang berarti hanya tersisa orang di atas sana.

Wira berkelebat ke samping, lalu menggunakan tongkat untuk menopang tubuhnya dan menendang ke atas.

"Aduh!"

"Argh, sakit sekali!"

Kelima orang itu berteriak kesakitan, mereka merasa tulang di sekujur tubuh telah remuk. Wira ini benar-benar kejam. Mereka tidak menyangka dia akan menyerang tanpa belas kasihan sedikit pun.

Ketika melihat keli
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1445

    Hanya dengan mengerahkan sedikit kekuatan, pria bertopeng itu berhasil mendorong Wira. Wira terdorong beberapa meter sebelum akhirnya berhasil berdiri dengan stabil. Saat ini, dia tampak terengah-engah.Ternyata pria bertopeng ini menyembunyikan kekuatannya sejak tadi. Tanpa perlu diragukan, basis kultivasi pria ini sudah pasti setingkat di atas Wira!Namun, semua orang masih terlihat tenang seperti biasa, bahkan Juan tidak menyadari hal ini. Ini karena si pria bertopeng tidak mengerahkan kekuatan sesungguhnya dan berusaha menyembunyikan sebisa mungkin.Apabila ketahuan, Juan mungkin sudah mendiskualifikasinya dari kompetisi. Saat berikutnya, pria itu sontak muncul di samping Wira sebelum Wira sempat bereaksi. Dia langsung menendang perut Wira hingga membuatnya terhempas.Serangan yang berturut-turut ini membuat Wira tidak bisa berdiri dengan stabil. Dengan bantuan tongkatnya, dia mencoba untuk berdiri lagi. Sayangnya, setiap kali dia berhasil berdiri, pria itu akan langsung mengempask

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1446

    Namun, agar tidak memengaruhi hasil pertandingan ini, Wira memutuskan untuk bertanya kepada Juan terlebih dahulu."Tentu saja, kamu boleh menggunakan cara apa pun untuk menang," sahut Juan. Wira pun merasa tenang mendengarnya. Dia menggunakan tongkatnya untuk menyingkirkan pedang Arham."Wira, kamu konyol sekali. Kamu kira bisa menang dariku jika menggunakan senjata rahasia? Basis kultivasi kita jelas berbeda. Aku lebih tinggi setingkat darimu!" ujar Arham dengan angkuh. Dia pun menaruh pedangnya di atas bahu.Wira tidak menghiraukannya. Dia langsung melemparkan tongkat tersebut ke samping. Melihat ini, Arham bertanya, "Kenapa membuang senjatamu? Kamu mau menyerah karena merasa sudah pasti kalah, ya? Kalau kamu bersujud dan memohon ampun, aku baru akan mengampunimu."Arham mengira Wira benar-benar berniat menyerah. Tanpa disangka, Wira menggerakkan lehernya sedikit, lalu meregangkan kakinya, seperti orang yang ingin menyerang dengan tangan kosong.Arham tidak memahami tujuannya. Apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1447

    Lubang tersebut bukan lubang biasa, karena terdapat sedikit asap putih yang terbang keluar. Ini artinya, Wira menggunakan sesuatu yang panas untuk melelehkan bilah pedangnya?"Senjata rahasia apa yang kamu gunakan? Kenapa tanganku sampai sakit?" tanya Arham sembari mencoba mengangkat pedangnya lagi. Namun, setiap kali diangkat, Wira pasti akan menjatuhkannya lagi.Arham akhirnya tidak tahan lagi dengan guncangan yang dirasakan tangannya. Sementara itu, Toriq yang duduk di atas merasa sangat cemas karena posisi putranya kurang unggul sekarang.Jika situasi ini terus berlanjut, Wira bisa saja membunuh putranya. Bagaimanapun, putranya sudah mempermainkan Wira barusan."Aku rasa Wira sudah menang kali ini, gimana kalau kita hentikan pertandingannya saja?" tanya Toriq yang mencoba mencairkan suasana.Hasto mendengus dingin dan menimpali, "Mana boleh semudah itu? Musuh belum meminta ampun atau tergeletak tak berdaya, Wira juga belum mengempaskannya keluar dari arena. Kalau dihentikan begitu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1448

    Arham tidak punya pilihan selain mengakui hasil pertandingan ini. Ekspresinya pun tampak suram saat berkata demikian.Wira menyimpan pistolnya dan berjalan ke tengah arena. Dia menatap Juan serta 8 kepala keluarga, lalu memberi hormat."Pertandingan telah berakhir, aku sudah mengalahkan kesepuluh lawan," ucap Wira dengan lantang. Sementara itu, Arham melemparkan topengnya dengan berang dan menuruni panggung. Sebelum pergi, dia tidak lupa untuk memelototi Wira.Jangan harap Arham akan melupakan dendam ini. Dia pasti akan mencari cara untuk memberi Wira pelajaran. Kalaupun Wira telah memenangkan ketiga pertandingan, Arham yakin dia tidak akan bisa mendapatkan apa pun saat sayembara. Bagaimanapun, masih banyak yang lebih hebat darinya!"Luar biasa, Wira memang genius langka. Kalau begitu, aku secara resmi mengumumkan bahwa Wira lolos!" seru Juan yang telah berdiri dari tempat duduknya.Wira pun mengangguk, lalu menatap Julian yang duduk di samping Juan dan tersenyum. Julian tentu paham ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1449

    Ada suasana misterius yang perlahan-lahan muncul di antara keduanya. Julian duluan menyadari hal ini sehingga buru-buru mengalihkan pandangan. Akan tetapi, wajah merahnya jelas tidak bisa berbohong.Juan berjalan ke luar karena mendengar suara. Ketika melihat keduanya begitu dekat, dia juga tidak mengatakan apa pun.Juan awalnya khawatir Julian tidak menyukai pria yang berhasil mempelajari Teknik Matahari Besar. Namun, situasi sekarang sangat bagus. Putrinya bukan hanya menyukai pria itu, tetapi pria itu juga sangat berbakat. Semua aspek yang dimiliki Wira sangat bagus, kecuali dia memiliki 3 istri.Bisa atau tidaknya Wira menikahi Julian, semuanya tergantung pada hasil ujian terakhirnya. Setelah mengantar Julian kembali ke kamar, Wira juga kembali ke kamarnya sendiri.Keesokan pagi, begitu langit terang, Wira sudah mendengar suara ketukan pintu. Tampak seorang pelayan wanita yang tidak pernah ditemuinya."Tuan, selamat pagi. Aku pelayan Wanita Suci. Beliau memintamu menemuinya dan men

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1450

    Wanita itu mengangguk dengan kuat, berharap Wira bisa mengampuni nyawanya. Wira awalnya berniat membunuh wanita itu, tetapi berubah pikiran karena dia telah menjawab dengan jujur.Dengan demikian, wanita itu membawa Wira ke kediaman Keluarga Ghanim. Sepertinya, ini pertama kalinya Wira menginjakkan kaki di kediaman milik 8 keluarga terbesar.Begitu Wira meninggalkan kediaman Keluarga Triaji, Julian langsung mendapatkan kabar. Dia segera mengganti pakaian dan datang ke kamar Juan, berharap ayahnya turun tangan mengurus masalah ini. Bagaimanapun, Julian mungkin akan mati jika Wira mati."Ayah, aku tahu kamu nggak suka ikut campur urusan orang. Tapi, hal ini menyangkut nyawaku. Aku harap kamu bisa membantunya," pinta Julian.Begitu mendengarnya, ekspresi Juan pun agak berubah. Dia segera mengutus anak buahnya untuk menyelidiki masalah ini. Jika Keluarga Ghanim sengaja mencari masalah, Juan tidak akan membela mereka, juga akan menghukum mereka."Sebelum kebenarannya terungkap, kamu nggak b

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1451

    Para tukang pukul berbicara dengan arogan."Beraninya bocah sialan ini membuat keributan di kediaman Keluarga Ghanim! Apa kamu nggak tahu Keluarga Ghanim itu salah satu dari 8 keluarga besar?""Pengurus, bagaimana ini? Apa kita masih mau lanjut bicara omong kosong dengannya? Bagaimana kalau kita hajar dia dulu sebelum kita lempar keluar?""Ini pertama kalinya aku melihat orang yang begitu berani! Jelas-jelas dia hanya orang lemah, tapi malah berani membuat keributan di kediaman Keluarga Ghanim!"Sepertinya semua tukang pukul ini sudah terlalu lama berada di bawah naungan keluarga besar. Mereka menganggap diri mereka sebagai anggota keluarga besar.Pengurus kediaman juga menjadi sombong karena sekarang sudah ada yang membantunya. Dia tidak lagi terlihat ketakutan seperti sebelumnya. Dia segera menghampiri Wira dan mengancam, "Kultivasi orang-orang ini lebih hebat darimu! Kalau kamu berani macam-macam, kami juga nggak akan sungkan-sungkan lagi! Kalau bukan karena memikirkan martabat kelu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1452

    Apa Wira sudah gila? Ini adalah kediaman Keluarga Ghanim, jadi ini adalah wilayah kekuasaan Arham. Jika Arham memberi perintah, ayahnya pasti akan langsung membawa pasukan untuk membunuh Wira.Tiba-tiba, Wira meninju pipi kiri Arham. Alhasil, Arham terhuyung, lalu terjatuh di atas lumpur. Wira berkata, "Aku meninjumu karena Julian. Dia benar-benar sial disukai oleh orang sepertimu."Kemudian, Wira mencengkeram kerah baju Arham, lalu mengangkatnya dan meninju pipi kanannya. Wira berujar, "Kali ini, aku meninjumu untuk diriku sendiri. Rasanya sial sekali bertemu dengan orang sepertimu. Aku harap kelak kita nggak saling berutang dan kita nggak punya hubungan apa pun lagi!"Setelah melayangkan tinjunya 2 kali, Wira mengeluarkan saputangan untuk menyeka tangannya, seolah-olah Arham adalah barang yang kotor.Arham terjatuh di lantai, ekspresinya tampak kaget. Sejak kecil, Arham adalah orang yang berbakat. Dia tidak pernah dipermalukan seperti ini. Arham mengalami semua ini karena Wira. Arham

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3026

    Kali ini, Dahlan datang memang demi Wira.Tampaknya eksistensi Wira bukan hanya memengaruhi Ciputra dan Kerajaan Beluana, tetapi juga memengaruhi Senia serta Kerajaan Agrel.Namun, jika dipikirkan lebih jauh, hal ini masuk akal. Meskipun fondasi kekuasaan Senia berada di Kerajaan Agrel, siapa yang tidak tahu ambisinya begitu besar?Senia tentu saja ingin merebut wilayah Wira, lalu mengerahkan pasukan ke selatan dan langsung menyerbu Dataran Tengah. Dengan demikian, Senia dapat mengamankan posisinya sebagai penguasa.Ketika saat itu tiba, persaingan antara Ciputra dan Senia tidak akan terhindarkan. Melawan Senia sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan menghadapi Wira.Apalagi, Senia berasal dari suku lain. Dalam perbandingan di antara keduanya, rakyat di sembilan provinsi ini tentu lebih berpihak kepada Ciputra. Ciputra sangat yakin tentang ini.Namun, saat mendengar Dahlan mengatakan hal itu, dia tidak bisa menunjukkan kegelisahan yang berlebihan agar rencananya tidak terbaca oleh ora

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3025

    "Lebih baik kita masuk ke kota dulu. Perang itu memang nggak terhindarkan. Tapi, bagaimana kita melawannya, kita masih perlu membahasnya dengan yang lainnya dulu," kata Wira sambil tersenyum dan menepuk bahu Agha.Meskipun Agha agak ceroboh dan gegabah, Wira tetap menganggapnya sebagai adik sendiri. Lagi pula, Agha melakukan semua itu juga demi kebaikannya. Memiliki ambisi untuk maju di medan perang juga termasuk hal yang baik.Dalam sekejap, semua orang sudah bergerak menuju Provinsi Yonggu.....Saat ini, di Kerajaan Beluana.Setelah mengetahui kedatangan Dahlan, Ciputra yang langsung menemuinya dan saat ini keduanya sedang berada di ruang kerja istana. Selain pengawal dan pelayan istana, tidak ada orang lain lagi di sana. Para pejabat pemerintahan juga tidak dipanggil untuk hadir di sana.Ciputra merasa statusnya sangat jauh berbeda dengan Dahlan yang hanya seorang pangeran saja, sehingga dia tidak perlu sungkan. Dia sendiri yang langsung menyelesaikan masalah ini pun sudah termasuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3024

    Ararya memang sangat berhati-hati. Jika tidak, dia tidak akan bisa sampai ke posisinya saat ini.Kresna menganggukkan kepala. "Baik."Setelah membahas semuanya, ketiganya punya berpisah dan pergi ke wilayah mereka masing-masing.Pada malam harinya, Kresna segera mengirimkan pesan pada Wira untuk memberi tahu situasi mereka di sana. Langkahnya ini memang sangat berisiko karena mereka tidak memiliki cara berkomunikasi lain dengan Wira, hanya bisa mengandalkan cara mengirim pesan dengan burung merpati ini. Jika tidak dalam keadaan darurat, mereka pasti tidak akan berani mengambil risiko ini.Untuk mengirim pesan dengan burung merpati bisa sampai ke tangan Wira, perjalanannya harus melewati ribuan gunung dan sungai. Tempat pertama yang harus dilalui adalah wilayah tandus di utara ini. Apalagi tanah yang sudah mereka huni selama puluhan tahun ini merupakan tempat yang sering berubah secara mendadak. Namun, demi rencana besar kelak, Kresna hanya bisa mengambil risiko ini.Untungnya, Wira tet

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3023

    Dwipangga tetap tidak berbicara. Sekarang dia sudah tahu apa yang dilakukannya tadi adalah salah."Sudahlah. Bukankah sekarang juga nggak terjadi kejadian besar? Kalau begitu, jangan mempersulit Dwipangga lagi. Dia juga karena memikirkan kita, jadi bertindak gegabah. Anak muda memang harus bersemangat. Anak-anakku malah nggak punya semangat sedikit pun. Kalau aku bisa punya putra seperti Dwipangga, aku akan merasa sangat bersyukur," kata Kresna.Kresna bukannya sengaja memuji Dwipangga, tetapi anak-anaknya memang tidak bisa dibandingkan dengan Dwipangga. Jika tidak, dia tidak perlu memikul semua beban ini sendirian. Selama bertahun-tahun ini, dia juga sudah merasa kelelahan dan ingin menikmati masa tuanya dengan tenang seperti orang lain. Namun, urusan di pemerintahan memang selalu memerlukan banyak tenaga dan pikiran.Ararya hanya menghela napas. Melihat Kresna yang membela Dwipangga, dia pun tidak banyak berbicara lagi."Kalau kelak kamu gegabah lagi, kamu akan tetap tinggal di rumah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3022

    "Selain itu, pemikiran Raja Ararya dan Raja Kresna juga nggak sama denganmu. Kenapa Ratu masih membiarkan mereka pergi? Sekarang hanya ada mereka bertiga saja, kita bisa langsung menyingkirkan mereka," kata kepala kasim itu.Berhubung karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan Senia lagi, kepala kasim pun naik jabatan. Sekarang, dia selalu berada di sisi Senia kapan pun. Namun, ide-ide yang diberikannya semuanya adalah ide buruk karena dia hanya seorang kasim biasa yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan. Untungnya, dia pandai berbicara, sehingga dia lebih disukai dan bisa tetap berada di sisi Senia.Senia berkata, "Kamu pikir aku nggak ingin menyingkirkan mereka? Sejak aku naik takhta, mereka selalu menjadi masalah besar bagiku. Aku sudah lama ingin menyingkirkan mereka. Tapi, mereka punya kekuasaan militer dan sekarang juga adalah saat yang penting untuk merekrut orang. Kalau terjadi pemberontakan internal, situasinya akan makin nggak terkendali dan itu nggak menguntungkanku."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3021

    Senia berkata dengan nada yang tetap tegas, "Sudahlah, aku ini juga nggak makan manusia. Aku hanya ingin melihat, apa aku bisa memberikan jabatan yang bagus untuk putramu ini. Perang akan terjadi sebentar lagi. Setelah Dahlan kembali nanti, dia akan membawa kabar dari Kerajaan Beluana. Kalau Kerajaan Beluana bersedia kerja sama dengan kita, kita bisa langsung berperang dengan Wira.""Pada saat itu, nggak peduli seberapa hebat pun Wira, dia nggak akan bisa menghadapi kerja sama kedua kerajaan ini."Setelah mengatakan itu, Senia kembali duduk di takhta dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri dengan tatapan yang sangat tajam.Ararya dan Kresna saling memandang dengan ekspresi terkejut. Pantas saja mereka tidak melihat Dahlan setelah mereka kembali ke istana, ternyata dia sudah menuju ke Kerajaan Beluana. Senia jelas berencana untuk bekerja sama dengan Kerajaan Beluana dalam melawan Wira.Sayangnya, Wira memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Nuala juga, bahkan bersahabat dengan berb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3020

    "Sebelum kalian berangkat, aku sudah bisa menebak hasilnya akan seperti ini. Kalau Wira bisa disingkirkan dengan begitu mudah, saat itu aku juga nggak perlu begitu repot-repot dan akhirnya sia-sia begitu saja. Mungkin langit nggak ingin Wira mati di tangan orang lain," gumam Senia.Senia tiba-tiba berdiri setelah mengatakan itu dan mendekati Kresna, Ararya, dan Dwipangga. Dia menatap mereka dengan tatapan yang sangat dingin, bahkan Ararya dan Kresna pun merinding.Sementara itu, Dwipangga yang selalu berdiri di samping juga terus menatap Senia dengan tatapan yang penuh dengan niat membunuh. Semua hal ini dimulai dari wanita di depannya ini. Jika tidak, mereka juga tidak akan berakhir begitu menyedihkan. Selama dia bisa membunuh wanita di depannya ini, semua masalah akan selesai.Ararya secara refleks menoleh dan menatap Dwipangga. Ayah dan anak ini memiliki ikatan yang sangat kuat dan saling memahami pemikiran masing-masing. Hanya dengan melihat tatapan Dwipangga, dia sudah tahu apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3019

    "Selain itu, ini sudah termasuk hasil yang cukup bagus. Wira bukan orang biasa, mana mungkin kita bisa membunuhnya dengan mudah. Saat itu Ratu juga sudah berkali-kali mencoba membunuh Wira, tapi pada akhirnya Wira tetap berhasil melarikan diri. Dia bahkan rugi sendiri. Dia sendiri juga nggak bisa menyelesaikan tugas ini, mana mungkin kita bisa menyelesaikannya," kata Kresna.Kresna sudah berhubungan dengan Senia jauh lebih lama daripada Ararya. Selain itu, Ararya juga biasanya tidak peduli dengan urusan pemerintahan. Dibandingkan dengan Ararya, dia tentu saja jauh lebih memahami Senia.Ararya perlahan-lahan berkata, "Benar. Kalau memang itu sudah takdirnya, kita juga nggak bisa menghindar. Selama kita bisa menghindari masalah hari ini, kelak nggak akan ada begitu banyak masalah lagi.""Kita hanya perlu menunggu saatnya bertemu dengan Tuan Wira dengan sabar saja, lalu merencanakan strategi yang sempurna dan mengatasi semua ini. Setelah itu, kita bisa meninggalkan wilayah tandus di utara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3018

    Semua orang itu memahami kepribadian Wira, makanya mereka bersedia berada di sisi Wira dan melayaninya. Meskipun Wira adalah pemimpin yang menyerahkan semua tanggung jawab pada mereka, mereka juga tidak pernah mengeluh. Mereka hanya ingin melakukan tugas mereka dengan baik untuk membantu meringankan beban Wira dan menjaga kestabilan sembilan provinsi.Kresna berkata dengan tegas, "Nggak perlu. Kalau kamu adalah Senia, aku tentu saja akan curiga dia ingin menggunakan Gina untuk mengancamku. Senia memang bisa melakukan hal seperti itu. Tapi, sekarang orang yang ada di depanku adalah kamu, aku tahu sikap dan juga kepribadianmu. Lagi pula, Gina nggak aman di sisiku karena semua orang mengira dia sudah mati.""Kalau dia muncul di hadapan mereka lagi, mungkin itu akan membawa masalah yang nggak perlu bagi Gina. Aku takut bukan hanya nggak membantunya kalau sudah seperti itu, malahan akan membahayakannya ...."Selama tahu Gina masih hidup, itu saja sudah cukup bagi Kresna. Soal kapan mereka a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status