Share

Bab 1441

Penulis: Arif
Selesai mengatakan itu, Julian buru-buru pergi, hanya tersisa Wira dan Hasto di ruangan.

"Kak Hasto, kamu membuatnya ketakutan hingga kabur," ucap Wira sambil menatap Hasto dengan tidak berdaya.

"Muridku ini cerdas, tapi terlalu mudah malu. Jika benar-benar menikah denganmu, dia harus banyak berlatih," sahut Hasto yang mengelus-elus dagu sendiri.

Kemudian, mereka mulai membahas kompetisi kedua. Entah siapa yang akan diutus oleh 8 keluarga terbesar untuk menjadi lawan Wira.

"Basis kultivasi mereka jelas sangat tinggi, bahkan sebagian besar di atasmu. Kalau sesuai aturan, mereka seharusnya mengutus seseorang yang basis kultivasinya hampir setara denganmu. Tapi, mereka bisa saja menipu." Hasto membantu Wira menganalisis.

Wira mengangguk. Menurutnya, 8 keluarga terbesar ini tidak mungkin melakukan sesuatu yang akan merusak reputasi mereka.

Bagaimanapun, ada begitu banyak orang yang menonton dan hasil pertandingan akan diumumkan kepada dunia luar.

Yang paling dikhawatirkan Hasto adalah musu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Abdul Rahman
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1442

    Hal seperti ini tentu tidak boleh terjadi. Arham telah menyukai Julian, jadi tidak akan membiarkan pria lain mendapatkannya!Itu sebabnya, Arham datang untuk mencari tahu hari ini. Alhasil, dia langsung diprovokasi oleh Wira. Pria ini bahkan tidak memberi hormat saat bertemu dengannya, benar-benar tidak sopan. Wira tidak pantas untuk Julian!Setelah meninggalkan kediaman Keluarga Triaji, Arham mengganti pakaian dan memakai topeng. Dia berencana untuk membunuh Wira dengan tangannya sendiri.Tanpa diduga, kemampuan bela diri Wira ternyata begitu hebat. Pertarungan mereka cukup sengit, bahkan Wira hampir melukainya beberapa kali. Pada akhirnya, Julian sampai datang membantu. Agar tidak ketahuan, Arham pun memutuskan untuk kabur."Sialan, jelas-jelas hanya manusia biasa, kenapa malah merasa diri sendiri pantas mendekati wanita suci?" maki Arham sembari membanting barang-barang di kamarnya. Suara berisik ini pun menarik perhatian ayahnya."Putraku, apa yang terjadi? Aku dengar kamu baru pul

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1443

    Sesudah Juan mengumumkan peraturan, Wira berdiri di tengah arena, lalu satu per satu pemuda naik ke panggung."Ternyata kamu Wira, kelihatannya biasa-biasa saja. Tapi, kenapa ada aroma aneh di tubuhmu, ya?""Aroma apa, Kak?""Tentu saja aroma busuk dari dunia fana, hahaha!"Orang-orang ini tidak peduli dengan identitas Wira. Mereka mentertawakannya dengan lancang.Wira pun menatap mereka dengan ekspresi datar. Sesudah melirik sekilas semua lawannya, dia kira-kira bisa memastikan bahwa basis kultivasi mereka adalah asterik awal, hampir sama dengannya.Hanya saja, ada seseorang yang membuat Wira agak khawatir, yaitu pria yang memakai topeng. Dia tidak bisa menilai basis kultivasi pria itu. Apakah itu artinya basis kultivasinya di atas Wira?Akan tetapi, 8 keluarga terbesar beserta Juan telah mengumumkan bahwa yang boleh berpartisipasi hanya mereka yang basis kultivasinya hampir setara dengan Wira. Jadi, seharusnya tidak akan muncul kesalahan rendahan seperti ini.Wira mendongak menatap H

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1444

    Kedelapan orang itu saling menghibur, seolah-olah memberi tahu diri sendiri bahwa Wira sama sekali tidak menakutkan.Faktanya, mereka sudah tahu bahwa kemampuan Wira jauh lebih hebat dari yang mereka bayangkan. Mungkin karena masih ada sayembara, Wira pun menyembunyikan kekuatan aslinya.Tampak 4 orang menyerang Wira dari berbagai sisi, bahkan ada seseorang yang ingin menyerangnya dari atas. Pemuda itu meloncat, lalu mengubah posisi dan mengarahkan pedangnya ke kepala Wira.Melihat ini, Wira mengambil tongkatnya dan memutarkannya di pinggang sekali. Dia pun berhasil mengalahkan 4 orang yang mengepungnya, yang berarti hanya tersisa orang di atas sana.Wira berkelebat ke samping, lalu menggunakan tongkat untuk menopang tubuhnya dan menendang ke atas."Aduh!""Argh, sakit sekali!"Kelima orang itu berteriak kesakitan, mereka merasa tulang di sekujur tubuh telah remuk. Wira ini benar-benar kejam. Mereka tidak menyangka dia akan menyerang tanpa belas kasihan sedikit pun.Ketika melihat keli

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1445

    Hanya dengan mengerahkan sedikit kekuatan, pria bertopeng itu berhasil mendorong Wira. Wira terdorong beberapa meter sebelum akhirnya berhasil berdiri dengan stabil. Saat ini, dia tampak terengah-engah.Ternyata pria bertopeng ini menyembunyikan kekuatannya sejak tadi. Tanpa perlu diragukan, basis kultivasi pria ini sudah pasti setingkat di atas Wira!Namun, semua orang masih terlihat tenang seperti biasa, bahkan Juan tidak menyadari hal ini. Ini karena si pria bertopeng tidak mengerahkan kekuatan sesungguhnya dan berusaha menyembunyikan sebisa mungkin.Apabila ketahuan, Juan mungkin sudah mendiskualifikasinya dari kompetisi. Saat berikutnya, pria itu sontak muncul di samping Wira sebelum Wira sempat bereaksi. Dia langsung menendang perut Wira hingga membuatnya terhempas.Serangan yang berturut-turut ini membuat Wira tidak bisa berdiri dengan stabil. Dengan bantuan tongkatnya, dia mencoba untuk berdiri lagi. Sayangnya, setiap kali dia berhasil berdiri, pria itu akan langsung mengempask

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1446

    Namun, agar tidak memengaruhi hasil pertandingan ini, Wira memutuskan untuk bertanya kepada Juan terlebih dahulu."Tentu saja, kamu boleh menggunakan cara apa pun untuk menang," sahut Juan. Wira pun merasa tenang mendengarnya. Dia menggunakan tongkatnya untuk menyingkirkan pedang Arham."Wira, kamu konyol sekali. Kamu kira bisa menang dariku jika menggunakan senjata rahasia? Basis kultivasi kita jelas berbeda. Aku lebih tinggi setingkat darimu!" ujar Arham dengan angkuh. Dia pun menaruh pedangnya di atas bahu.Wira tidak menghiraukannya. Dia langsung melemparkan tongkat tersebut ke samping. Melihat ini, Arham bertanya, "Kenapa membuang senjatamu? Kamu mau menyerah karena merasa sudah pasti kalah, ya? Kalau kamu bersujud dan memohon ampun, aku baru akan mengampunimu."Arham mengira Wira benar-benar berniat menyerah. Tanpa disangka, Wira menggerakkan lehernya sedikit, lalu meregangkan kakinya, seperti orang yang ingin menyerang dengan tangan kosong.Arham tidak memahami tujuannya. Apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1447

    Lubang tersebut bukan lubang biasa, karena terdapat sedikit asap putih yang terbang keluar. Ini artinya, Wira menggunakan sesuatu yang panas untuk melelehkan bilah pedangnya?"Senjata rahasia apa yang kamu gunakan? Kenapa tanganku sampai sakit?" tanya Arham sembari mencoba mengangkat pedangnya lagi. Namun, setiap kali diangkat, Wira pasti akan menjatuhkannya lagi.Arham akhirnya tidak tahan lagi dengan guncangan yang dirasakan tangannya. Sementara itu, Toriq yang duduk di atas merasa sangat cemas karena posisi putranya kurang unggul sekarang.Jika situasi ini terus berlanjut, Wira bisa saja membunuh putranya. Bagaimanapun, putranya sudah mempermainkan Wira barusan."Aku rasa Wira sudah menang kali ini, gimana kalau kita hentikan pertandingannya saja?" tanya Toriq yang mencoba mencairkan suasana.Hasto mendengus dingin dan menimpali, "Mana boleh semudah itu? Musuh belum meminta ampun atau tergeletak tak berdaya, Wira juga belum mengempaskannya keluar dari arena. Kalau dihentikan begitu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1448

    Arham tidak punya pilihan selain mengakui hasil pertandingan ini. Ekspresinya pun tampak suram saat berkata demikian.Wira menyimpan pistolnya dan berjalan ke tengah arena. Dia menatap Juan serta 8 kepala keluarga, lalu memberi hormat."Pertandingan telah berakhir, aku sudah mengalahkan kesepuluh lawan," ucap Wira dengan lantang. Sementara itu, Arham melemparkan topengnya dengan berang dan menuruni panggung. Sebelum pergi, dia tidak lupa untuk memelototi Wira.Jangan harap Arham akan melupakan dendam ini. Dia pasti akan mencari cara untuk memberi Wira pelajaran. Kalaupun Wira telah memenangkan ketiga pertandingan, Arham yakin dia tidak akan bisa mendapatkan apa pun saat sayembara. Bagaimanapun, masih banyak yang lebih hebat darinya!"Luar biasa, Wira memang genius langka. Kalau begitu, aku secara resmi mengumumkan bahwa Wira lolos!" seru Juan yang telah berdiri dari tempat duduknya.Wira pun mengangguk, lalu menatap Julian yang duduk di samping Juan dan tersenyum. Julian tentu paham ba

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1449

    Ada suasana misterius yang perlahan-lahan muncul di antara keduanya. Julian duluan menyadari hal ini sehingga buru-buru mengalihkan pandangan. Akan tetapi, wajah merahnya jelas tidak bisa berbohong.Juan berjalan ke luar karena mendengar suara. Ketika melihat keduanya begitu dekat, dia juga tidak mengatakan apa pun.Juan awalnya khawatir Julian tidak menyukai pria yang berhasil mempelajari Teknik Matahari Besar. Namun, situasi sekarang sangat bagus. Putrinya bukan hanya menyukai pria itu, tetapi pria itu juga sangat berbakat. Semua aspek yang dimiliki Wira sangat bagus, kecuali dia memiliki 3 istri.Bisa atau tidaknya Wira menikahi Julian, semuanya tergantung pada hasil ujian terakhirnya. Setelah mengantar Julian kembali ke kamar, Wira juga kembali ke kamarnya sendiri.Keesokan pagi, begitu langit terang, Wira sudah mendengar suara ketukan pintu. Tampak seorang pelayan wanita yang tidak pernah ditemuinya."Tuan, selamat pagi. Aku pelayan Wanita Suci. Beliau memintamu menemuinya dan men

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3026

    Kali ini, Dahlan datang memang demi Wira.Tampaknya eksistensi Wira bukan hanya memengaruhi Ciputra dan Kerajaan Beluana, tetapi juga memengaruhi Senia serta Kerajaan Agrel.Namun, jika dipikirkan lebih jauh, hal ini masuk akal. Meskipun fondasi kekuasaan Senia berada di Kerajaan Agrel, siapa yang tidak tahu ambisinya begitu besar?Senia tentu saja ingin merebut wilayah Wira, lalu mengerahkan pasukan ke selatan dan langsung menyerbu Dataran Tengah. Dengan demikian, Senia dapat mengamankan posisinya sebagai penguasa.Ketika saat itu tiba, persaingan antara Ciputra dan Senia tidak akan terhindarkan. Melawan Senia sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan menghadapi Wira.Apalagi, Senia berasal dari suku lain. Dalam perbandingan di antara keduanya, rakyat di sembilan provinsi ini tentu lebih berpihak kepada Ciputra. Ciputra sangat yakin tentang ini.Namun, saat mendengar Dahlan mengatakan hal itu, dia tidak bisa menunjukkan kegelisahan yang berlebihan agar rencananya tidak terbaca oleh ora

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3025

    "Lebih baik kita masuk ke kota dulu. Perang itu memang nggak terhindarkan. Tapi, bagaimana kita melawannya, kita masih perlu membahasnya dengan yang lainnya dulu," kata Wira sambil tersenyum dan menepuk bahu Agha.Meskipun Agha agak ceroboh dan gegabah, Wira tetap menganggapnya sebagai adik sendiri. Lagi pula, Agha melakukan semua itu juga demi kebaikannya. Memiliki ambisi untuk maju di medan perang juga termasuk hal yang baik.Dalam sekejap, semua orang sudah bergerak menuju Provinsi Yonggu.....Saat ini, di Kerajaan Beluana.Setelah mengetahui kedatangan Dahlan, Ciputra yang langsung menemuinya dan saat ini keduanya sedang berada di ruang kerja istana. Selain pengawal dan pelayan istana, tidak ada orang lain lagi di sana. Para pejabat pemerintahan juga tidak dipanggil untuk hadir di sana.Ciputra merasa statusnya sangat jauh berbeda dengan Dahlan yang hanya seorang pangeran saja, sehingga dia tidak perlu sungkan. Dia sendiri yang langsung menyelesaikan masalah ini pun sudah termasuk

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3024

    Ararya memang sangat berhati-hati. Jika tidak, dia tidak akan bisa sampai ke posisinya saat ini.Kresna menganggukkan kepala. "Baik."Setelah membahas semuanya, ketiganya punya berpisah dan pergi ke wilayah mereka masing-masing.Pada malam harinya, Kresna segera mengirimkan pesan pada Wira untuk memberi tahu situasi mereka di sana. Langkahnya ini memang sangat berisiko karena mereka tidak memiliki cara berkomunikasi lain dengan Wira, hanya bisa mengandalkan cara mengirim pesan dengan burung merpati ini. Jika tidak dalam keadaan darurat, mereka pasti tidak akan berani mengambil risiko ini.Untuk mengirim pesan dengan burung merpati bisa sampai ke tangan Wira, perjalanannya harus melewati ribuan gunung dan sungai. Tempat pertama yang harus dilalui adalah wilayah tandus di utara ini. Apalagi tanah yang sudah mereka huni selama puluhan tahun ini merupakan tempat yang sering berubah secara mendadak. Namun, demi rencana besar kelak, Kresna hanya bisa mengambil risiko ini.Untungnya, Wira tet

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3023

    Dwipangga tetap tidak berbicara. Sekarang dia sudah tahu apa yang dilakukannya tadi adalah salah."Sudahlah. Bukankah sekarang juga nggak terjadi kejadian besar? Kalau begitu, jangan mempersulit Dwipangga lagi. Dia juga karena memikirkan kita, jadi bertindak gegabah. Anak muda memang harus bersemangat. Anak-anakku malah nggak punya semangat sedikit pun. Kalau aku bisa punya putra seperti Dwipangga, aku akan merasa sangat bersyukur," kata Kresna.Kresna bukannya sengaja memuji Dwipangga, tetapi anak-anaknya memang tidak bisa dibandingkan dengan Dwipangga. Jika tidak, dia tidak perlu memikul semua beban ini sendirian. Selama bertahun-tahun ini, dia juga sudah merasa kelelahan dan ingin menikmati masa tuanya dengan tenang seperti orang lain. Namun, urusan di pemerintahan memang selalu memerlukan banyak tenaga dan pikiran.Ararya hanya menghela napas. Melihat Kresna yang membela Dwipangga, dia pun tidak banyak berbicara lagi."Kalau kelak kamu gegabah lagi, kamu akan tetap tinggal di rumah

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3022

    "Selain itu, pemikiran Raja Ararya dan Raja Kresna juga nggak sama denganmu. Kenapa Ratu masih membiarkan mereka pergi? Sekarang hanya ada mereka bertiga saja, kita bisa langsung menyingkirkan mereka," kata kepala kasim itu.Berhubung karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan Senia lagi, kepala kasim pun naik jabatan. Sekarang, dia selalu berada di sisi Senia kapan pun. Namun, ide-ide yang diberikannya semuanya adalah ide buruk karena dia hanya seorang kasim biasa yang tidak memiliki pandangan jauh ke depan. Untungnya, dia pandai berbicara, sehingga dia lebih disukai dan bisa tetap berada di sisi Senia.Senia berkata, "Kamu pikir aku nggak ingin menyingkirkan mereka? Sejak aku naik takhta, mereka selalu menjadi masalah besar bagiku. Aku sudah lama ingin menyingkirkan mereka. Tapi, mereka punya kekuasaan militer dan sekarang juga adalah saat yang penting untuk merekrut orang. Kalau terjadi pemberontakan internal, situasinya akan makin nggak terkendali dan itu nggak menguntungkanku."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3021

    Senia berkata dengan nada yang tetap tegas, "Sudahlah, aku ini juga nggak makan manusia. Aku hanya ingin melihat, apa aku bisa memberikan jabatan yang bagus untuk putramu ini. Perang akan terjadi sebentar lagi. Setelah Dahlan kembali nanti, dia akan membawa kabar dari Kerajaan Beluana. Kalau Kerajaan Beluana bersedia kerja sama dengan kita, kita bisa langsung berperang dengan Wira.""Pada saat itu, nggak peduli seberapa hebat pun Wira, dia nggak akan bisa menghadapi kerja sama kedua kerajaan ini."Setelah mengatakan itu, Senia kembali duduk di takhta dan menuangkan teh untuk dirinya sendiri dengan tatapan yang sangat tajam.Ararya dan Kresna saling memandang dengan ekspresi terkejut. Pantas saja mereka tidak melihat Dahlan setelah mereka kembali ke istana, ternyata dia sudah menuju ke Kerajaan Beluana. Senia jelas berencana untuk bekerja sama dengan Kerajaan Beluana dalam melawan Wira.Sayangnya, Wira memiliki hubungan yang baik dengan Kerajaan Nuala juga, bahkan bersahabat dengan berb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3020

    "Sebelum kalian berangkat, aku sudah bisa menebak hasilnya akan seperti ini. Kalau Wira bisa disingkirkan dengan begitu mudah, saat itu aku juga nggak perlu begitu repot-repot dan akhirnya sia-sia begitu saja. Mungkin langit nggak ingin Wira mati di tangan orang lain," gumam Senia.Senia tiba-tiba berdiri setelah mengatakan itu dan mendekati Kresna, Ararya, dan Dwipangga. Dia menatap mereka dengan tatapan yang sangat dingin, bahkan Ararya dan Kresna pun merinding.Sementara itu, Dwipangga yang selalu berdiri di samping juga terus menatap Senia dengan tatapan yang penuh dengan niat membunuh. Semua hal ini dimulai dari wanita di depannya ini. Jika tidak, mereka juga tidak akan berakhir begitu menyedihkan. Selama dia bisa membunuh wanita di depannya ini, semua masalah akan selesai.Ararya secara refleks menoleh dan menatap Dwipangga. Ayah dan anak ini memiliki ikatan yang sangat kuat dan saling memahami pemikiran masing-masing. Hanya dengan melihat tatapan Dwipangga, dia sudah tahu apa ya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3019

    "Selain itu, ini sudah termasuk hasil yang cukup bagus. Wira bukan orang biasa, mana mungkin kita bisa membunuhnya dengan mudah. Saat itu Ratu juga sudah berkali-kali mencoba membunuh Wira, tapi pada akhirnya Wira tetap berhasil melarikan diri. Dia bahkan rugi sendiri. Dia sendiri juga nggak bisa menyelesaikan tugas ini, mana mungkin kita bisa menyelesaikannya," kata Kresna.Kresna sudah berhubungan dengan Senia jauh lebih lama daripada Ararya. Selain itu, Ararya juga biasanya tidak peduli dengan urusan pemerintahan. Dibandingkan dengan Ararya, dia tentu saja jauh lebih memahami Senia.Ararya perlahan-lahan berkata, "Benar. Kalau memang itu sudah takdirnya, kita juga nggak bisa menghindar. Selama kita bisa menghindari masalah hari ini, kelak nggak akan ada begitu banyak masalah lagi.""Kita hanya perlu menunggu saatnya bertemu dengan Tuan Wira dengan sabar saja, lalu merencanakan strategi yang sempurna dan mengatasi semua ini. Setelah itu, kita bisa meninggalkan wilayah tandus di utara

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3018

    Semua orang itu memahami kepribadian Wira, makanya mereka bersedia berada di sisi Wira dan melayaninya. Meskipun Wira adalah pemimpin yang menyerahkan semua tanggung jawab pada mereka, mereka juga tidak pernah mengeluh. Mereka hanya ingin melakukan tugas mereka dengan baik untuk membantu meringankan beban Wira dan menjaga kestabilan sembilan provinsi.Kresna berkata dengan tegas, "Nggak perlu. Kalau kamu adalah Senia, aku tentu saja akan curiga dia ingin menggunakan Gina untuk mengancamku. Senia memang bisa melakukan hal seperti itu. Tapi, sekarang orang yang ada di depanku adalah kamu, aku tahu sikap dan juga kepribadianmu. Lagi pula, Gina nggak aman di sisiku karena semua orang mengira dia sudah mati.""Kalau dia muncul di hadapan mereka lagi, mungkin itu akan membawa masalah yang nggak perlu bagi Gina. Aku takut bukan hanya nggak membantunya kalau sudah seperti itu, malahan akan membahayakannya ...."Selama tahu Gina masih hidup, itu saja sudah cukup bagi Kresna. Soal kapan mereka a

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status