Share

Bab 1134

Author: Arif
Inilah perkataan yang ditunggu-tunggu oleh Berma selama ini! Hari ini, dia akhirnya berhasil! Dia berhasil menghilangkan kecurigaan Yasir setelah 3 bulan! Benar-benar perjalanan yang sulit!

Kalau orang lain yang mengatakan hal seperti ini, mungkin Yasir tidak akan memercayainya. Namun, akting Berma benar-benar tidak ada lawannya!

"Kak, gimana kamu bisa membantuku?" tanya Berma yang berpura-pura bingung. Begitu mendengar pertanyaan ini, Yasir pun tidak berbasa-basi. Dia sontak mengulurkan tangannya dan menghancurkan sebuah pilar batu besar!

Berma berakting terperanjat melihat ini. Dia bertanya lagi, "Kak, si ... siapa kamu sebenarnya? Kamu ini ...."

Berma sontak mendorong Yasir, membuat aktingnya ini terlihat sangat luar biasa. Namun, Yasir buru-buru membalas, "Dik, jangan takut. Aku punya identitas khusus, jadi menyembunyikannya selama ini. Beri tahu aku dulu masalahmu. Tenang saja, aku nggak akan melukaimu ataupun berbuat jahat."

Berma menatapnya dengan waspada, lalu bertanya, "Kamu s
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1135

    "Tenang saja, aku akan anggap nggak pernah mendengar masalah ini," kata Berma sambil menatap Yasir. Hanya saja, Yasir malah jadi ragu-ragu."Itu ... Dik, aku ... boleh nggak bersamamu?" Kedua orang ini telah saling menyatakan perasaan, tetapi tidak pernah begitu terus terang.Berma hanya mengangguk pelan. "Kak Yasir, aku ... bersedia bersamamu. Asalkan kamu jangan keberatan denganku saja ...."Yasir buru-buru menjawab, "Mana mungkin? Nggak mungkin aku begitu! Hanya saja, identitasku ini nggak boleh punya siapa pun yang dekat denganku. Aku tetap harus menanyakan masalah kita berdua kepada atasanku. Maaf."Berma tentu saja tidak takut dirinya akan diselidiki. Sebab, dia sudah mempersiapkan identitas palsu sedari awal. "Nggak apa-apa. Kalau kamu merasa kesulitan, nggak usah dilaporkan jug nggak masalah. Aku anggap saja kamu ini bos toko sembako. Hanya saja, Kak Yasir, bagaimana kamu mau membantuku? Apa kita masuk ke istana sama-sama? Aku pernah coba masuk ke sana dua kali, sulit sekali."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1136

    Biantara mengernyit melihat semua informasi itu. Meskipun memang hasilnya bagus, Biantara tetap saja merasa tidak tenang. Dia memang mengerti bahwa Yasir pasti jatuh hati pada wanita ini. Kalau tidak, dia tidak mungkin melaporkan semua interaksi mereka dengan jelas kepada Biantara."Yasir, Yasir .... Aku sangat mengerti dirimu. Meskipun kamu berhati-hati, begitu kamu jatuh cinta pada seseorang, kamu nggak akan bisa melepaskannya! Tampaknya ... aku nggak bisa mengambil keputusan untuk masalah ini." Sambil berkata demikian, Biantara membalas pesan Yasir menyuruhnya untuk tetap menunggu hasilnya. Biantara sedang melakukan penyelidikan latar belakang Padmi. Jika tidak ada masalah, dia boleh saja bergabung dengan jaringan mata-mata.Biantara memutuskan untuk menyuruh Yasir menunggu karena takut pria itu akan gegabah dan menceritakan semuanya kepada Padmi. Melihat balasan dari Biantara, Yasir tentu saja sangat senang. Namun, dia tidak mengetahui bahwa Biantara sudah merasa curiga.Di Dusun D

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1137

    Biantara mencari sebuah vihara yang sudah bobrok untuk bersembunyi. Setelah menerima pesan dari Biantara, Yasir sangat bersemangat. "Padmi, Ketua mau bertemu kita!" ujar Yasir. Setelah mendengar perkataannya, Padmi tersentak sesaat. Namun, dia tetap berkata sambil tersenyum, "Baiklah!"Yasir menutup pintu sambil tersenyum. "Ayo, kita temui dia sekarang."Mendengar perkataan itu, Berma semakin gugup. "Sekarang? Di mana?"Yasir menjawab dengan terus terang, "Di sebuah vihara bobrok di luar kota. Ayo pergi, sebentar saja kok." Sambil berkata demikian, Yasir telah berjalan keluar terlebih dahulu. Meski punya firasat buruk, Berma memutuskan untuk mengikutinya. Jika terjadi sesuatu, Berma juga bisa melindungi dirinya sendiri.Tak lama kemudian, kedua orang ini tiba di vihara bobrok tersebut. Setelah melihat ke sekeliling sekilas, Yasir tertegun melihat tidak ada seorang pun di sana."Bos? Apa Anda ada di sini?" teriak Yasir.Biantara terus bersembunyi dalam kegelapan. Dia telah melihat kedat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1138

    Biantara menyampaikan maksud Wira kepada Yasir secara terus terang. Yasir juga tertegun mendengar perkataan Biantara. Sejujurnya, Yasir sendiri tidak mengerti mengapa hal ini diatur sedemikian rupa. Namun, dia juga tidak terlalu banyak berpikir.Bagaimanapun, saat pertama kali datang ke Kerajaan Ahola, jaringan mata-mata baru saja didirikan. Dia membangun semua ini bersama Biantara bersama-sama. Semua rekan saat ini punya persahabatan yang baik satu sama lain. Namun, Yasir tentu bisa membedakan prioritas. Apalagi Biantara dan Wira selama ini memperlakukannya dengan begitu baik. Setelah dipikir-pikir, Yasir akhirnya mengangguk setuju."Oke, aku akan ke sana," jawab Yasir.Biantara membalas, "Baiklah, itu ... Dik, aku tahu kamu punya dendam dengan Keluarga Juwanto, kami juga sangat berharap Yasir bisa menemanimu di sini. Tapi, kami benar-benar kekurangan orang di Agrel, jadi ... kami terpaksa membawamu ke sana juga. Tenang saja, begitu ada pergerakan di sini, kami akan beri tahu kalian.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1139

    Biantara tidak bisa berkomentar apa pun, dia hanya berkata, "Kita berangkat saja dulu. Beri tahu lokasinya pada Padma, kita tunggu dia di luar kota." Gerak-gerik Biantara ini malah membuat Yasir semakin kebingungan."Jangan berpikir berlebihan, kita memang harus senantiasa berhati-hati di Kerajaan Ahola ini. Jadi, kita keluar dari kota saja dulu. Keluarga Juwanto nggak mudah dihadapi. Lagi pula, kamu adalah orang penting. Gawat kalau sampai terjadi sesuatu padamu," ujar Biantara sambil membawa Yasir keluar kota.Sebelum pergi, mereka meninggalkan sepucuk surat untuk memberitahukan lokasinya pada Berma. Namun, tentu saja Biantara tidak akan menunggunya di tempat yang telah dijanjikan itu.Tak lama kemudian, Berma bergegas menuju istana. Namun dia masih tetap berwaspada, Berma tidak menunjukkan gerak-geriknya dengan jelas meskipun dia sedang terburu-buru. Hanya dalam sekejap, Berma telah tiba di ruang kerja Prabu.Melihat kehadiran Berma, Prabu tertegun sejenak, lalu bertanya, "Kenapa ka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1140

    Prabu tahu bahwa ini mungkin akan menjadi kesempatan baginya. Namun, dia juga sangat jelas bahwa keputusannya kali ini adalah sebuah taruhan. Yang harus dikorbankannya saat ini adalah seorang prajurit yang sangat hebat di sisinya. Jika Berma celaka, ini akan menjadi sebuah kerugian besar bagi Prabu.Berma sangat memahami Keluarga Juwanto, dia juga mengetahui banyak sekali rahasia Keluarga Juwanto. Jika Wira sampai terlibat di dalamnya, ini pasti akan menjadi mimpi buruk bagi Keluarga Juwanto. Oleh karena itu, Prabu menoleh ke arah Berma."Berma, aku sangat percaya padamu. Meskipun pergi ke Agrel bukanlah keinginanmu sendiri, aku juga sebenarnya tidak ingin membiarkanmu pergi. Tapi, ini adalah satu-satunya cara bagi kita untuk mendekati Wira! Jadi ... aku harap kamu jangan menyia-nyiakan kepercayaanku, ya?"Mendengar perkataan Prabu, Berma langsung mengangguk dan berlutut dengan hormat di lantai. "Tuan Muda, Anda tenang saja. Aku tidak akan mengecewakan Anda! Aku pasti akan mendapatkan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1141

    "Kak Wira, bagaimana kalau wanita ini benar-benar orang jahat? Jadi, kita tetap saja harus menyusun rencana untuk kemungkinan terburuk," usul Biantara yang tetap merasa tidak tenang. Meski dari segala aspek wanita ini terlihat tidak bermasalah, Biantara tetap saja sangat khawatir."Benar, sebagai ketua jaringan mata-mata, sudah sepatutnya kamu berpikir seperti itu. Sebelum terjadi suatu hal, kamu sudah harus menyusun rencana untuk kemungkinan terburuk. Sebab, begitu identitas kalian terbongkar, kita juga akan kehilangan arah. Selain itu, banyak hal lainnya yang juga akan ketahuan dan nyawa kalian juga akan dalam bahaya!""Kalian hidup dalam kegelapan, jadi yang kalian hadapi juga kekuatan yang berasal dari kegelapan. Semua yang dilakukan oleh jaringan mata-mata adalah hal-hal yang tidak boleh diketahui orang .... Tentu saja ini lebih berbahaya dan sulit daripada berperang!"Mendengar penuturan Wira, Biantara hanya tersenyum. "Kak Wira, bukannya ini adalah rencana untuk kemungkinan terb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1142

    Jaringan mata-mata Wira tidak bisa ditandingi. Dengan cara seperti itu, mustahil bagi seseorang untuk menghancurkan semua jaringan ini hanya dengan menangkap salah seorang di antaranya. Hal itu hanyalah impian yang tak masuk akal.Prabu juga mengetahui masalah Yasir membawa Padmi ke Agrel. Namun, dia membuat keputusan ini dengan tujuan untuk meletakkan strategi yang lebih besar. Saat ini, situasi di Kerajaan Ahola, Beluana, maupun Kerajaan Nuala masih relatif stabil. Bahkan wilayah Monoma dan wilayah Agrel juga tampak damai.Hanya saja, semua orang tahu bahwa kedamaian ini bukanlah tanda bahwa perang tidak akan terjadi lagi. Ini hanya menandakan bahwa semua pihak sedang bersiap-siap untuk perang baru yang lebih dahsyat. Kondisi saat ini hanyalah ketenangan sebelum badai menerpa. Semua pihak mempersiapkan diri untuk pertempuran besar berikutnya yang diyakini akan lebih intens daripada sebelumnya.Hanya dalam sekejap, waktu dua bulan telah berlalu. Perut Wulan juga sudah mulai membesar.

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3172

    Prajurit itu memberi hormat dan berkata dengan pelan, "Saat kami tiba di tempat itu, semua kudanya sudah hilang. Kami juga sudah mencari di segala arah, kami curiga semua kuda itu sudah dibawa pergi orang-orang Wira."Mendengar laporan itu, Zaki marah sampai hampir memuntahkan darah. Dia akhirnya yakin serangan mendadak sebelumnya pasti ulah dari Wira, sekarang orang-orang Wira bahkan mencuri kuda mereka. Ini benar-benar keterlaluan. Kekuatan utama dari pasukan utara adalah kavaleri. Jika tidak ada kuda, mereka tidak bisa dibilang sebagai kavaleri lagi.Sementara itu, Darsa dan Joko yang berada di dalam tenda juga mendengar Zaki yang sedang memaki prajurit di luar.Darsa pun tersenyum dan berkata, "Zaki ini memang begini, kamu juga tahu temperamennya itu buruk. Ayo kita keluar dan lihat apa yang sudah terjadi."Joko hanya tersenyum, lalu berjalan keluar bersama Darsa. Namun, begitu mereka melihat wajah Zaki yang memerah karena marah, mereka sangat terkejut.Darsa segera maju dan bertan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3171

    Semua orang sangat mengagumi Adjie.Namun, di mata Adjie, semua orang memiliki niat mereka masing-masing. Dia sendiri menyusun rencana ini juga untuk mengalihkan perhatian mereka saja. Dia tahu mereka ini adalah mata-mata yang dikirim Guntur, sehingga cara terbaik untuk menangani masalah ini adalah menjauhkan mereka.Melihat semua orang tidak keberatan dengan rencananya, Adjie berkata dengan pelan, "Kalau nggak ada yang keberatan, kita langsung jalankan rencana ini sekarang juga. Makin cepat, makin baik. Lagi pula, saluran air itu juga membutuhkan banyak tenaga kerja. Makin banyak yang bekerja, makin cepat selesai. Kita harus cepat."Orang-orang itu tidak menyangka situasinya akan berubah menjadi seperti ini, tetapi mereka tetap menganggukkan kepala.Namun, orang-orang ini tidak menyadari Adjie sebenarnya memiliki maksud tersembunyi. Setelah mereka pergi, dia tersenyum dan berkata, "Mereka pikir mereka ini cerdas, sekarang kelihatannya mereka ternyata hanya begitu."Adjie berbicara den

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3170

    Adjie tersenyum, lalu perlahan-lahan berkata, "Hehe. Hal ini sebenarnya mudah saja, selama kita bisa menyelesaikannya dengan baik. Pulau Hulu ini memang punya banyak jalan keluar, tapi kalian nggak menyadari ada sebuah sungai di sebelah timur, 'kan?"Mendengar perkataan itu, semua orang langsung tertegun sejenak. Mereka sebenarnya sudah menyadari keberadaan sungai ini sejak tadi, tetapi mereka mengira sungai ini tidak berguna sebelum mendengar perkataan Adjie.Beberapa saat kemudian, ekspresi anak buah itu tiba-tiba terlihat gembira. Seolah-olah teringat sesuatu, dia menatap Adjie dan berkata, "Jangan-jangan maksud Bos adalah mengalirkan semua air sungai ini ke Pulau Hulu?"Adjie tersenyum dan berpikir orang-orang ini memang sangat cerdas. Pulau Hulu ini memiliki banyak jalur keluar, tetapi letak pulau ini sangat rendah. Jika mereka berhasil, air sungai ini pasti akan membanjiri seluruh pulau ini. Pada saat itu, mereka bisa menenggelamkan seluruh pasukan musuh di dalam pulau itu, tidak

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3169

    Sebelumnya, Adjie bisa meminta anak buah itu untuk mengumpulkan beberapa orang karena dia merasa pasti ada mata-mata yang ditempatkan Guntur di kelompoknya. Sekarang, sepertinya dugaannya memang benar.Setelah terdiam sejenak, anak buah yang tadinya pergi mengumpulkan orang-orang langsung tertegun sejenak. Beberapa saat kemudian, dia baru perlahan-lahan berkata, "Menurutku, sebaiknya kita menyusun ulang rencana kita. Kita setidaknya harus memastikan semuanya beres terlebih dahulu."Adjie menganggukkan kepala, lalu tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, coba katakan kita harus bagaimana menyelesaikan masalah ini?"Mendengar perkataan itu, semua orang menganggukkan kepala.Beberapa saat kemudian, anak buah itu mengernyitkan alis dan berkata, "Kalau begitu, kami menyarankan untuk langsung membakar kemah musuh malam ini. Dengan begitu, kita bisa langsung menghancurkan mereka dengan satu serangan."Yang lainnya juga menganggukkan kepala, jelas mereka sangat setuju dengan usulan anak buah itu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3168

    Melihat Adjie yang masih bisa tersenyum, Hayam tertegun dan bertanya dengan sangat penasaran, "Kenapa kamu tertawa? Apa informasi ini keliru?"Adjie berkata, "Hehe. Aku juga nggak yakin apa informasi ini keliru, tapi yang pastinya semua akan baik-baik saja kalau kita bisa menyelesaikan masalah ini. Tapi, kita harus memastikan hal ini terlebih dahulu baru bisa menyusun rencana selanjutnya. Sekarang yang paling mendesak adalah mencari solusi untuk masalah utama kita."Hayam tertegun sejenak, lalu mengernyitkan alis dan berkata, "Sebelumnya memang sulit untuk memahami situasi ini, tapi sekarang yang paling penting adalah mencari solusi untuk menyelesaikannya."Adjie menganggukkan kepala, setuju dengan pendapat Hayam. Melihat waktunya sudah tidak banyak lagi, dia berkata, "Baiklah, hari ini waktunya sudah hampir habis. Kalau Tuan sudah tiba, pastikan untuk segera laporkan pada Tuan bahwa malam ini mereka akan langsung menyerang dari selatan dan utara. Ingat, kita harus bersiap-siap."Hayam

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3167

    Ternyata orang yang datang bertemu dengan Adjie adalah Hayam yang datang ke sini bersama Wira.Setelah turun dari kuda dan membalas salam, Hayam tersenyum dan berkata, "Setelah Tuan menyuruhku bertemu denganmu di sini, aku baru tahu ternyata kamu sudah masuk ke Desa Riwut. Kamu bahkan menjadi wakil pertama di sana."Adjie tertawa dan perlahan-lahan berkata, "Hehe. Aku hanya beruntung saja. Tuan sudah tiba di sini?"Hayam menggelengkan kepala dan berkata, "Belum, tapi Tuan mengutusku datang ke sini lebih dulu. Sekarang kami hanya membawa 500 pasukan saja, sedangkan Tuan memimpin 10 ribu pasukan sedang dalam perjalanan ke sini."Mendengar perkataan itu, Adjie menganggukkan kepala. Setelah memastikan tidak ada orang di sekitarnya, dia tersenyum dan berkata, "Baiklah, semuanya tetap seperti rencana sebelumnya. Malam ini kita akan menyerang dari utara dan selatan secara bersamaan, tapi Desa Riwut hanya mengirim seribu orang. Jadi, sisanya tergantung pada kalian."Hayam langsung terkejut saa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3166

    Darsa langsung tertegun sejenak, lalu perlahan-lahan bertanya, "Apa yang sebenarnya telah terjadi? Ceritakan dengan jelas. Apa pasukan dari Kerajaan Nuala ini benar-benar begitu hebat?"Setelah menghela napas, Zaki akhirnya mulai menceritakan seluruh kejadiannya dengan detail.....Di sisi lain, Adjie sudah membawa banyak orang keluar dari Desa Riwut. Setelah tiba di sekitar Pulau Hulu, mereka segera berpencar menjadi beberapa tim."Bos, Guntur, kita tetap jalankan rencana kita sebelumnya, tapi kita baru mulai menyerang di malam hari. Kalau kita menyerang sekarang, jumlah kita yang sedikit ini bukan tandingan mereka," kata Adjie.Mendengar perkataan itu, semua orang menganggukkan kepala. Menurut mereka, jika kali ini mereka berhasil merebut Pulau Hulu, tempat ini akan menjadi milik Desa Riwut. Oleh karena itu, mereka sangat berhati-hati dalam menjalankan rencana Adjie, tidak berani bertindak sembarangan.Enji juga memberi hormat dan berkata, "Tenang saja, kali ini kita pasti akan berti

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3165

    Melihat ekspresi Zaki masih terlihat bingung, Darsa tersenyum. Dia tentu saja tahu Zaki masih belum mengerti maksudnya. Dia tersenyum dan perlahan-lahan berkata, "Lihat bagian ini dulu. Kalau Wira ingin menyerang kita dari selatan, dia pasti harus melewati Desa Riwut karena hanya ada satu jalur yang bisa dilewati."Setelah tertegun sejenak, Zaki baru mengamati peta di depannya. Saat melihat jalur yang ditunjukkan Darsa, dia menganggukkan kepala dan perlahan-lahan berkata, "Sepertinya memang begitu."Pada peta itu, terlihat sebuah jalur yang langsung melewati Desa Riwut dan mengarah ke kota di selatan. Zaki menyadari pasukan dari Kerajaan Nuala juga hanya bisa melewati jalur itu, yang berarti mereka tetap harus melewati Desa Riwut untuk sampai ke sini. Jika begitu, dia bisa langsung memasang jebakan.Namun, mengingat perkataan Darsa sebelumnya, Zaki merasa sangat ragu. Setelah terdiam sejenak, dia mengernyitkan alisnya dan berkata, "Kalau mengikuti rencana Tuan Darsa, tentu nggak akan a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3164

    Zaki langsung tertegun sejenak saat mendengar Darsa juga datang karena dia sangat mengenal sosok ini yang sebelumnya.Konon, Darsa pernah bersembunyi di lembah dan memiliki kemampuan meramal yang luar biasa. Namun, setelah ditemukan Bimala, dia langsung direkrut sebagai penasihat militer.Zaki benar-benar tidak menyangka kali ini Bimala bisa mengirim Darsa yang sangat berharga ke sini, sehingga dia pun langsung bangkit dan keluar dari tenda. Namun, begitu keluar, dia melihat sekelompok orang berjalan mendekat.Di antara kerumunan itu, ada seorang pemuda yang membawa pedang panjang di pinggangnya. Namun, tubuh mungilnya terlihat tidak serasi dengan zirahnya yang besar. Begitu melihatnya, ekspresi Zaki menjadi tidak ramah karena dia adalah Joko.Selain itu, ada seorang pria paruh baya yang berdiri di samping Joko. Pria ini mengenakan pakaian sederhana dari kain kasar tanpa membawa pedang, sepatunya bahkan hanya berupa sandal jerami. Siapa pun yang melihatnya akan mengira dia adalah rakya

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status