Share

Bab 1138

Author: Arif
Biantara menyampaikan maksud Wira kepada Yasir secara terus terang. Yasir juga tertegun mendengar perkataan Biantara. Sejujurnya, Yasir sendiri tidak mengerti mengapa hal ini diatur sedemikian rupa. Namun, dia juga tidak terlalu banyak berpikir.

Bagaimanapun, saat pertama kali datang ke Kerajaan Ahola, jaringan mata-mata baru saja didirikan. Dia membangun semua ini bersama Biantara bersama-sama. Semua rekan saat ini punya persahabatan yang baik satu sama lain. Namun, Yasir tentu bisa membedakan prioritas. Apalagi Biantara dan Wira selama ini memperlakukannya dengan begitu baik. Setelah dipikir-pikir, Yasir akhirnya mengangguk setuju.

"Oke, aku akan ke sana," jawab Yasir.

Biantara membalas, "Baiklah, itu ... Dik, aku tahu kamu punya dendam dengan Keluarga Juwanto, kami juga sangat berharap Yasir bisa menemanimu di sini. Tapi, kami benar-benar kekurangan orang di Agrel, jadi ... kami terpaksa membawamu ke sana juga. Tenang saja, begitu ada pergerakan di sini, kami akan beri tahu kalian.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1139

    Biantara tidak bisa berkomentar apa pun, dia hanya berkata, "Kita berangkat saja dulu. Beri tahu lokasinya pada Padma, kita tunggu dia di luar kota." Gerak-gerik Biantara ini malah membuat Yasir semakin kebingungan."Jangan berpikir berlebihan, kita memang harus senantiasa berhati-hati di Kerajaan Ahola ini. Jadi, kita keluar dari kota saja dulu. Keluarga Juwanto nggak mudah dihadapi. Lagi pula, kamu adalah orang penting. Gawat kalau sampai terjadi sesuatu padamu," ujar Biantara sambil membawa Yasir keluar kota.Sebelum pergi, mereka meninggalkan sepucuk surat untuk memberitahukan lokasinya pada Berma. Namun, tentu saja Biantara tidak akan menunggunya di tempat yang telah dijanjikan itu.Tak lama kemudian, Berma bergegas menuju istana. Namun dia masih tetap berwaspada, Berma tidak menunjukkan gerak-geriknya dengan jelas meskipun dia sedang terburu-buru. Hanya dalam sekejap, Berma telah tiba di ruang kerja Prabu.Melihat kehadiran Berma, Prabu tertegun sejenak, lalu bertanya, "Kenapa ka

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1140

    Prabu tahu bahwa ini mungkin akan menjadi kesempatan baginya. Namun, dia juga sangat jelas bahwa keputusannya kali ini adalah sebuah taruhan. Yang harus dikorbankannya saat ini adalah seorang prajurit yang sangat hebat di sisinya. Jika Berma celaka, ini akan menjadi sebuah kerugian besar bagi Prabu.Berma sangat memahami Keluarga Juwanto, dia juga mengetahui banyak sekali rahasia Keluarga Juwanto. Jika Wira sampai terlibat di dalamnya, ini pasti akan menjadi mimpi buruk bagi Keluarga Juwanto. Oleh karena itu, Prabu menoleh ke arah Berma."Berma, aku sangat percaya padamu. Meskipun pergi ke Agrel bukanlah keinginanmu sendiri, aku juga sebenarnya tidak ingin membiarkanmu pergi. Tapi, ini adalah satu-satunya cara bagi kita untuk mendekati Wira! Jadi ... aku harap kamu jangan menyia-nyiakan kepercayaanku, ya?"Mendengar perkataan Prabu, Berma langsung mengangguk dan berlutut dengan hormat di lantai. "Tuan Muda, Anda tenang saja. Aku tidak akan mengecewakan Anda! Aku pasti akan mendapatkan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1141

    "Kak Wira, bagaimana kalau wanita ini benar-benar orang jahat? Jadi, kita tetap saja harus menyusun rencana untuk kemungkinan terburuk," usul Biantara yang tetap merasa tidak tenang. Meski dari segala aspek wanita ini terlihat tidak bermasalah, Biantara tetap saja sangat khawatir."Benar, sebagai ketua jaringan mata-mata, sudah sepatutnya kamu berpikir seperti itu. Sebelum terjadi suatu hal, kamu sudah harus menyusun rencana untuk kemungkinan terburuk. Sebab, begitu identitas kalian terbongkar, kita juga akan kehilangan arah. Selain itu, banyak hal lainnya yang juga akan ketahuan dan nyawa kalian juga akan dalam bahaya!""Kalian hidup dalam kegelapan, jadi yang kalian hadapi juga kekuatan yang berasal dari kegelapan. Semua yang dilakukan oleh jaringan mata-mata adalah hal-hal yang tidak boleh diketahui orang .... Tentu saja ini lebih berbahaya dan sulit daripada berperang!"Mendengar penuturan Wira, Biantara hanya tersenyum. "Kak Wira, bukannya ini adalah rencana untuk kemungkinan terb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1142

    Jaringan mata-mata Wira tidak bisa ditandingi. Dengan cara seperti itu, mustahil bagi seseorang untuk menghancurkan semua jaringan ini hanya dengan menangkap salah seorang di antaranya. Hal itu hanyalah impian yang tak masuk akal.Prabu juga mengetahui masalah Yasir membawa Padmi ke Agrel. Namun, dia membuat keputusan ini dengan tujuan untuk meletakkan strategi yang lebih besar. Saat ini, situasi di Kerajaan Ahola, Beluana, maupun Kerajaan Nuala masih relatif stabil. Bahkan wilayah Monoma dan wilayah Agrel juga tampak damai.Hanya saja, semua orang tahu bahwa kedamaian ini bukanlah tanda bahwa perang tidak akan terjadi lagi. Ini hanya menandakan bahwa semua pihak sedang bersiap-siap untuk perang baru yang lebih dahsyat. Kondisi saat ini hanyalah ketenangan sebelum badai menerpa. Semua pihak mempersiapkan diri untuk pertempuran besar berikutnya yang diyakini akan lebih intens daripada sebelumnya.Hanya dalam sekejap, waktu dua bulan telah berlalu. Perut Wulan juga sudah mulai membesar.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1143

    "Sepertinya, aku harus memberi pelajaran kepada Keluarga Juwanto. Kalau nggak, mereka akan mengira aku mudah ditindas!" ujar Wira. Mendengar ini, Danu pun mengangguk.Saat berikutnya, terdengar tangisan anak kecil dari dalam ruangan, lalu diikuti dengan kabar gembira! Wira akhirnya merasa lega sekarang."Beri tahu Biantara, aku sangat marah kali ini. Karena mereka ingin membunuh putraku, aku akan meledakkan ibu kota mereka!" ucap Wira. Kemudian, dia langsung memasuki kamar.Danu segera menjalankan perintah. Dia menulis surat, lalu mengirimkannya kepada Biantara. Begitu menerimanya, Biantara mendengus dingin dan memaki, "Besar sekali nyali mereka! Beraninya mereka menyerang Dusun Darmadi! Dasar cari mati!"Sambil berbicara, Biantara menulis surat dan mengirimkannya dengan merpati. Selanjutnya, seluruh anggotanya yang berada di ibu kota Kerajaan Ahola langsung mendapatkan perintah.Mereka buru-buru mengeluarkan granat masing-masing, lalu keluar pada malam hari. Pada saat yang sama, Prabu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1144

    Prabu tidak menyangka Wira akan sekejam ini. Dia baru membuat rencana untuk memberi Wira pelajaran, tetapi pria ini sudah mengutus orang untuk meledakkan ibu kota Kerajaan Ahola! Pria ini benar-benar tak kenal takut!Kini, Prabu tidak punya cara untuk melawan Wira. Bagaimanapun, dia bukan hanya gagal membasmi mata-mata Wira di Kerajaan Ahola, tetapi juga kehilangan Berma. Wanita ini pergi ke Kerajaan Agrel bersama Yasir!Sejujurnya, Prabu sungguh kewalahan dibuat Wira. Dia kalah saat bertarung dengan Wira, juga kalah saat bermain strategi dengannya!Wira sudah terlalu hebat. Tidak peduli cara apa yang digunakan Prabu, dia tetap tidak bisa membuat Wira tunduk. Dia sampai mulai merasa pasrah sekarang!"Sepertinya, aku harus mengurungkan niatku untuk membunuh Wira. Dengan kemampuan Keluarga Juwanto, akan sangat sulit untuk menyingkirkannya sekarang," gumam Prabu.Prabu menarik napas dalam-dalam, mulai menyerah atas masalah ini. Lagi pula, pria sejati harus bisa mengakui kekalahan.Di sisi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1145

    Prabu tentu memahami maksud ayahnya karena dia juga memiliki pemikiran yang sama. Kumar bertanya, "Benar, apa kamu punya pendapat lain?"Prabu menarik napas dalam-dalam, lalu menjawab, "Dengan kemampuan kita sekarang, akan sulit untuk menyingkirkan Keluarga Barus sekarang. Tapi, keuntungan kita adalah nggak punya kecemasan apa pun.""Hal ini berbeda untuk Keluarga Barus. Mereka bukan hanya takut Keluarga Juwanto menyerang, tapi juga Kerajaan Agrel. Lagi pula, Kerajaan Agrel sudah lama ingin beraksi. Apalagi, Keluarga Barus sempat mengusir Kerajaan Agrel dari Kerajaan Nuala waktu itu. Mereka pasti sangat marah karena hal ini!" jelas Prabu.Kumar menyahut, "Ya, aku juga berpikiran seperti itu. Kita nggak mungkin bekerja sama dengan Kerajaan Nuala. Meskipun di dunia ini nggak ada musuh sejati, hubungan Jihan dengan Keluarga Barus jelas berbeda.""Kalau memintanya membantu kita menaklukkan Keluarga Barus, Jihan nggak mungkin setuju. Kalau begitu, Kerajaan Agrel adalah pilihan paling tepat.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1146

    Raja Ararya berucap, "Keluarga Juwanto ini cukup cerdas dan sangat kejam. Sepertinya, sulit bagi kita untuk bekerja sama dengan mereka."Raja Ararya yakin semua orang telah mengetahui kritik yang melekat pada Keluarga Juwanto. Sejak mereka memperlihatkan kemampuan masing-masing, berbagai masalah yang ada tidak terlepas dari Keluarga Juwanto. Kumar memiliki banyak sekali ide, pria ini benar-benar berbahaya.Raja Tanuwi tersenyum dingin dan berkata, "Keluarga Juwanto memang licik, tapi ini kesempatan bagi kita. Kalau berhasil menyingkirkan Keluarga Barus dan menguasai ketiga provinsi, hal ini bisa menjadi batu loncatan untuk kita. Kalaupun Keluarga Juwanto berkhianat, kita juga nggak perlu takut. Mereka belum tentu lawan kita di medan perang."Pemikiran Raja Tanuwi sangat sederhana. Setujui saja permintaan Keluarga Juwanto, memangnya apa yang bisa orang-orang ini lakukan? Pada akhirnya, yang diandalkan di medan perang adalah kekuatan tempur para tentara. Kekuatan tempur Keluarga Juwanto

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status