Share

Bab 1140

Author: Arif
Prabu tahu bahwa ini mungkin akan menjadi kesempatan baginya. Namun, dia juga sangat jelas bahwa keputusannya kali ini adalah sebuah taruhan. Yang harus dikorbankannya saat ini adalah seorang prajurit yang sangat hebat di sisinya. Jika Berma celaka, ini akan menjadi sebuah kerugian besar bagi Prabu.

Berma sangat memahami Keluarga Juwanto, dia juga mengetahui banyak sekali rahasia Keluarga Juwanto. Jika Wira sampai terlibat di dalamnya, ini pasti akan menjadi mimpi buruk bagi Keluarga Juwanto. Oleh karena itu, Prabu menoleh ke arah Berma.

"Berma, aku sangat percaya padamu. Meskipun pergi ke Agrel bukanlah keinginanmu sendiri, aku juga sebenarnya tidak ingin membiarkanmu pergi. Tapi, ini adalah satu-satunya cara bagi kita untuk mendekati Wira! Jadi ... aku harap kamu jangan menyia-nyiakan kepercayaanku, ya?"

Mendengar perkataan Prabu, Berma langsung mengangguk dan berlutut dengan hormat di lantai. "Tuan Muda, Anda tenang saja. Aku tidak akan mengecewakan Anda! Aku pasti akan mendapatkan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1141

    "Kak Wira, bagaimana kalau wanita ini benar-benar orang jahat? Jadi, kita tetap saja harus menyusun rencana untuk kemungkinan terburuk," usul Biantara yang tetap merasa tidak tenang. Meski dari segala aspek wanita ini terlihat tidak bermasalah, Biantara tetap saja sangat khawatir."Benar, sebagai ketua jaringan mata-mata, sudah sepatutnya kamu berpikir seperti itu. Sebelum terjadi suatu hal, kamu sudah harus menyusun rencana untuk kemungkinan terburuk. Sebab, begitu identitas kalian terbongkar, kita juga akan kehilangan arah. Selain itu, banyak hal lainnya yang juga akan ketahuan dan nyawa kalian juga akan dalam bahaya!""Kalian hidup dalam kegelapan, jadi yang kalian hadapi juga kekuatan yang berasal dari kegelapan. Semua yang dilakukan oleh jaringan mata-mata adalah hal-hal yang tidak boleh diketahui orang .... Tentu saja ini lebih berbahaya dan sulit daripada berperang!"Mendengar penuturan Wira, Biantara hanya tersenyum. "Kak Wira, bukannya ini adalah rencana untuk kemungkinan terb

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1142

    Jaringan mata-mata Wira tidak bisa ditandingi. Dengan cara seperti itu, mustahil bagi seseorang untuk menghancurkan semua jaringan ini hanya dengan menangkap salah seorang di antaranya. Hal itu hanyalah impian yang tak masuk akal.Prabu juga mengetahui masalah Yasir membawa Padmi ke Agrel. Namun, dia membuat keputusan ini dengan tujuan untuk meletakkan strategi yang lebih besar. Saat ini, situasi di Kerajaan Ahola, Beluana, maupun Kerajaan Nuala masih relatif stabil. Bahkan wilayah Monoma dan wilayah Agrel juga tampak damai.Hanya saja, semua orang tahu bahwa kedamaian ini bukanlah tanda bahwa perang tidak akan terjadi lagi. Ini hanya menandakan bahwa semua pihak sedang bersiap-siap untuk perang baru yang lebih dahsyat. Kondisi saat ini hanyalah ketenangan sebelum badai menerpa. Semua pihak mempersiapkan diri untuk pertempuran besar berikutnya yang diyakini akan lebih intens daripada sebelumnya.Hanya dalam sekejap, waktu dua bulan telah berlalu. Perut Wulan juga sudah mulai membesar.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1143

    "Sepertinya, aku harus memberi pelajaran kepada Keluarga Juwanto. Kalau nggak, mereka akan mengira aku mudah ditindas!" ujar Wira. Mendengar ini, Danu pun mengangguk.Saat berikutnya, terdengar tangisan anak kecil dari dalam ruangan, lalu diikuti dengan kabar gembira! Wira akhirnya merasa lega sekarang."Beri tahu Biantara, aku sangat marah kali ini. Karena mereka ingin membunuh putraku, aku akan meledakkan ibu kota mereka!" ucap Wira. Kemudian, dia langsung memasuki kamar.Danu segera menjalankan perintah. Dia menulis surat, lalu mengirimkannya kepada Biantara. Begitu menerimanya, Biantara mendengus dingin dan memaki, "Besar sekali nyali mereka! Beraninya mereka menyerang Dusun Darmadi! Dasar cari mati!"Sambil berbicara, Biantara menulis surat dan mengirimkannya dengan merpati. Selanjutnya, seluruh anggotanya yang berada di ibu kota Kerajaan Ahola langsung mendapatkan perintah.Mereka buru-buru mengeluarkan granat masing-masing, lalu keluar pada malam hari. Pada saat yang sama, Prabu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1144

    Prabu tidak menyangka Wira akan sekejam ini. Dia baru membuat rencana untuk memberi Wira pelajaran, tetapi pria ini sudah mengutus orang untuk meledakkan ibu kota Kerajaan Ahola! Pria ini benar-benar tak kenal takut!Kini, Prabu tidak punya cara untuk melawan Wira. Bagaimanapun, dia bukan hanya gagal membasmi mata-mata Wira di Kerajaan Ahola, tetapi juga kehilangan Berma. Wanita ini pergi ke Kerajaan Agrel bersama Yasir!Sejujurnya, Prabu sungguh kewalahan dibuat Wira. Dia kalah saat bertarung dengan Wira, juga kalah saat bermain strategi dengannya!Wira sudah terlalu hebat. Tidak peduli cara apa yang digunakan Prabu, dia tetap tidak bisa membuat Wira tunduk. Dia sampai mulai merasa pasrah sekarang!"Sepertinya, aku harus mengurungkan niatku untuk membunuh Wira. Dengan kemampuan Keluarga Juwanto, akan sangat sulit untuk menyingkirkannya sekarang," gumam Prabu.Prabu menarik napas dalam-dalam, mulai menyerah atas masalah ini. Lagi pula, pria sejati harus bisa mengakui kekalahan.Di sisi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1145

    Prabu tentu memahami maksud ayahnya karena dia juga memiliki pemikiran yang sama. Kumar bertanya, "Benar, apa kamu punya pendapat lain?"Prabu menarik napas dalam-dalam, lalu menjawab, "Dengan kemampuan kita sekarang, akan sulit untuk menyingkirkan Keluarga Barus sekarang. Tapi, keuntungan kita adalah nggak punya kecemasan apa pun.""Hal ini berbeda untuk Keluarga Barus. Mereka bukan hanya takut Keluarga Juwanto menyerang, tapi juga Kerajaan Agrel. Lagi pula, Kerajaan Agrel sudah lama ingin beraksi. Apalagi, Keluarga Barus sempat mengusir Kerajaan Agrel dari Kerajaan Nuala waktu itu. Mereka pasti sangat marah karena hal ini!" jelas Prabu.Kumar menyahut, "Ya, aku juga berpikiran seperti itu. Kita nggak mungkin bekerja sama dengan Kerajaan Nuala. Meskipun di dunia ini nggak ada musuh sejati, hubungan Jihan dengan Keluarga Barus jelas berbeda.""Kalau memintanya membantu kita menaklukkan Keluarga Barus, Jihan nggak mungkin setuju. Kalau begitu, Kerajaan Agrel adalah pilihan paling tepat.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1146

    Raja Ararya berucap, "Keluarga Juwanto ini cukup cerdas dan sangat kejam. Sepertinya, sulit bagi kita untuk bekerja sama dengan mereka."Raja Ararya yakin semua orang telah mengetahui kritik yang melekat pada Keluarga Juwanto. Sejak mereka memperlihatkan kemampuan masing-masing, berbagai masalah yang ada tidak terlepas dari Keluarga Juwanto. Kumar memiliki banyak sekali ide, pria ini benar-benar berbahaya.Raja Tanuwi tersenyum dingin dan berkata, "Keluarga Juwanto memang licik, tapi ini kesempatan bagi kita. Kalau berhasil menyingkirkan Keluarga Barus dan menguasai ketiga provinsi, hal ini bisa menjadi batu loncatan untuk kita. Kalaupun Keluarga Juwanto berkhianat, kita juga nggak perlu takut. Mereka belum tentu lawan kita di medan perang."Pemikiran Raja Tanuwi sangat sederhana. Setujui saja permintaan Keluarga Juwanto, memangnya apa yang bisa orang-orang ini lakukan? Pada akhirnya, yang diandalkan di medan perang adalah kekuatan tempur para tentara. Kekuatan tempur Keluarga Juwanto

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1147

    Saat ini, di sebuah penginapan, Prabu memegang sebuah surat sambil tersenyum. "Kerajaan Agrel mengundangku ke istana untuk pembicaraan rahasia."Begitu mendengarnya, para pengikut Prabu merasa sangat cemas. Salah satunya bertanya, "Tuan, apa mereka akan menyerangmu?"Prabu melambaikan tangannya sambil menyahut, "Nggak ada gunanya membunuhku. Apalagi, orang-orang ini ingin menyerang Kerajaan Nuala dan Keluarga Barus. Kalau membunuhku, mereka sendiri yang akan rugi besar.""Kalau nggak ingin bekerja sama denganku, mereka pasti sudah mengabaikan kedatanganku ini. Tapi, sekarang mereka malah mengundangku ke istana," lanjut Prabu yang sama sekali tidak mencemaskan keselamatannya. Dia yakin bahwa semuanya akan aman-aman saja."Sudahlah, kalian tunggu aku di sini. Aku keluar sebentar." Selesai mengatakan itu, Prabu keluar dari penginapannya dan menaiki kereta kuda yang telah disiapkan oleh Raja Kresna. Hanya dia yang bisa menyiapkan hal seperti ini.Tidak berselang lama, Prabu akhirnya memasu

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1148

    Senia dan lainnya tertegun setelah mendengar ucapan Prabu ini. Senia tersenyum, lalu bertanya, "Oh? Kalau begitu, bagaimana pembagian yang seharusnya?""Keluarga Juwanto harus mendapatkan 2 provinsi," jawab Prabu langsung.Senia bertatapan dengan yang lainnya, lalu terkekeh-kekeh dan menimpali, "Kalau begitu, lebih baik kita nggak usah bekerja sama. Bagaimanapun, kami harus mengutus 100.000 tentara untuk melawan Keluarga Barus."Ucapannya ini sontak membuat ekspresi Prabu berubah. Senia melanjutkan, "Putra Mahkota Kerajaan Ahola, kami telah menunjukkan ketulusan kami. Tapi, ucapanmu tadi sepertinya nggak menunjukkan ketulusanmu, 'kan?"Prabu menarik napas dalam-dalam. Sesudah merenung sejenak, dia bertanya, "Tapi, bukankah Wira sangat sulit untuk dihadapi?"Senia melambaikan tangannya sembari membalas, "Meskipun Wira hebat, pasukannya hanya sedikit. Kalian bisa memikirkan cara untuk mengatasi tipu muslihatnya. Tapi, Kerajaan Agrel harus bertarung mati-matian dengan Keluarga Barus. Kamu

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3010

    Melihat Dahlan yang berjalan mendekat, Senia bertanya dengan nada datar, "Kenapa mencariku malam-malam begini?""Apa Kresna dan Ararya berencana untuk membangkang perintah kita dan memulai perang melawan kita?"Dahlan segera menjawab, "Ibu nggak perlu khawatir tentang hal itu. Mereka berdua sudah mengikuti perintahmu dan telah membawa pasukan untuk mengejar Wira.""Selain itu, aku diam-diam menyelidiki orang-orang yang mereka bawa. Semuanya adalah prajurit terbaik dari yang terbaik. Tampaknya, kali ini mereka benar-benar bertekad untuk membantu kita membunuh Wira."Wira adalah ancaman besar. Keberadaannya bukan hanya membawa masalah besar bagi Dahlan, tetapi juga bagi Senia.Sebelumnya, mereka kehilangan 5 miliar gabak secara cuma-cuma dan Wira menggunakan uang itu untuk memperkuat dukungannya di kalangan rakyat. Kini, status Wira terus meningkat.Di seluruh sembilan provinsi, pengaruhnya tak tergoyahkan. Bahkan di Kerajaan Nuala dan Kerajaan Beluana, pengaruh Wira juga sangat besar. I

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3009

    "Rencanamu sebenarnya cukup bagus, setidaknya memberi kita jalan untuk menyelamatkan diri. Hanya saja ....""Dahlan sudah mulai memberi tekanan kepada kita. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Kita nggak mungkin membawa keluarga besar ikut berperang, 'kan?" tanya Kresna dengan alis berkerut.Karena Dahlan sudah mencari mereka, kemungkinan besar dia juga telah menugaskan orang-orang untuk diam-diam mengawasi mereka. Setiap gerakan kecil pasti akan segera sampai ke telinganya.Jika mereka benar-benar membawa keluarga mereka pergi, hal itu pasti akan segera terungkap dan mereka mungkin tidak akan bisa melarikan diri terlalu jauh. Hasil akhirnya dapat ditebak dengan mudah. Inilah situasi yang paling tidak ingin dilihat oleh Kresna."Siapa yang bilang kita harus membawa keluarga besar?" balas Ararya. "Yang perlu kita lakukan sekarang cuma mengikuti instruksinya, membawa beberapa orang, dan pergi ke lokasi yang telah diberikan untuk mengejar Wira.""Begitu bertemu dengan Wira, kita bisa

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3008

    "Kalaupun Wira menolak kita, dengan begitu banyak kekayaan yang kita miliki, kita bisa pergi ke mana saja dan tetap akan hidup dalam kemewahan, 'kan?"Uang bisa menggerakkan segalanya. Tidak peduli di mana pun, itu adalah aturan yang berlaku!Semua ini terdengar masuk akal. Namun, Kresna tetap menghela napas dan berkata, "Membawa keluarga besar meninggalkan Kerajaan Agrel ya? Menurutmu ini realistis?""Jangan lupa, Ratu punya puluhan ribu pasukan, sementara kita cuma punya 10.000 tentara kalau digabungkan. Kalau benar-benar terjadi perang, siapa yang akan rugi kalau bukan kita?""Lagi pula, kalau orang sebanyak itu mencoba meninggalkan Kerajaan Agrel, informasi itu pasti akan sampai ke telinga Kaisar. Begitu dia tahu, mungkin kita akan mati di perjalanan sebelum sempat kabur."Kresna tampaknya semakin pengecut. Ini karena dia telah mengalami terlalu banyak hal menyakitkan dalam hidupnya.Bertahun-tahun lalu, anaknya mati di tangan Senia. Terakhir kali, dia hampir kehilangan keluarganya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3007

    "Baik." Kresna segera menyetujui dengan tegas, lalu mengantar Dahlan keluar. Jika Dahlan terus berada di sini, takutnya umurnya akan menjadi pendek.Namun, setelah Dahlan pergi, kondisi Kresna tetap terlihat buruk. Wajahnya masih suram. Saat ini, dia duduk di aula besar dan terus menghela napas. Dia benar-benar berada dalam dilema. Lantas, apa yang harus dilakukan selanjutnya?Dari luar, terdengar suara langkah kaki mendekat. Tidak lama kemudian, Ararya muncul, diikuti oleh Dwipangga di belakangnya.Kini, Dwipangga telah memegang kekuasaan penuh atas pasukan Kerajaan Agrel dan memiliki posisi yang sangat tinggi. Selain itu, di wilayah timur, dia memiliki status absolut. Semua orang telah menganggapnya sebagai pewaris. Kelak, posisi Ararya akan diwariskan kepada Dwipangga.Melihat orang yang dikenalnya datang, Kresna segera berdiri dan berjalan mendekat sambil berkata, "Akhirnya kamu tiba! Aku baru saja mengantar Dahlan pergi. Tujuan kedatangannya ke sini benar-benar buat aku bingung da

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3006

    Kresna telah mendengar tentang tindakan Senia sebelumnya. Senia telah berulang kali mencoba membunuh Wira secara diam-diam, tetapi setiap kali hasilnya selalu nihil. Bahkan, semua usahanya berakhir dengan kegagalan total.Senia bahkan hampir mengorbankan putranya sendiri dalam proses itu. Jika Senia sendiri tidak mampu melakukannya, bagaimana mungkin dia mengharapkan dirinya dan Ararya untuk membunuh Wira?Atau mungkin ... Senia sebenarnya berniat membunuh dirinya dan Ararya? Hanya saja, dia berencana menggunakan tangan Wira untuk melakukannya?Kresna tak kuasa merinding. Di satu sisi ada serigala, di sisi lain ada harimau. Dia merasa seperti orang yang berdiri di jembatan rapuh, tidak tahu harus melangkah ke mana dan tidak berani bergerak sembarangan.Apa pun keputusan yang diambilnya, itu bisa membawa kehancuran pada dirinya sendiri dan tidak ada jalan kembali. Menyesal pun tidak akan ada gunanya!Setelah hal ini disampaikan kepada Ararya, Ararya pasti juga akan secemas dirinya."Dar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3005

    "Pergilah," ujar Senia sambil memijat pelipisnya dengan lembut. "Aku tunggu kabar darimu."Pada sore harinya, Dahlan tiba di kediaman Kresna. Saat ini, dia sedang duduk di aula utama kediaman Kresna.Meskipun Dahlan selalu terlihat tunduk dan penuh hormat karena takut pada ibunya, di sini dia justru menunjukkan sikap yang sangat berbeda, penuh wibawa dan angkuh.Dahlan duduk di kursi utama sambil meminum teh dengan tenang, menunggu Kresna yang tak kunjung datang."Raja Kresna, kamu membuatku menunggu begitu lama. Sepertinya kamu nggak menghormatiku," sindir Dahlan.Kresna buru-buru mengangkat tangannya sebagai tanda memohon maaf. "Pangeran, kenapa bicara begitu? Aku baru saja dapat kabar tentang kedatanganmu dan langsung datang secepat mungkin. Kalau kamu tersinggung, mohon maafkan aku."Dahlan mendengus dingin, lalu meletakkan cangkir tehnya. Tatapannya langsung beralih ke orang-orang yang berada di aula.Kresna segera mengerti maksudnya dan memerintahkan semua orang untuk pergi. Tida

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3004

    Menangkap pemimpin untuk menghancurkan pasukan! Ini adalah cara terbaik!Sebenarnya mereka sudah mencoba membunuh Wira beberapa kali sebelumnya, tetapi hasilnya selalu mengecewakan. Namun, kali ini berbeda.Senia telah memutuskan untuk tidak menyembunyikan niatnya lagi. Dengan demikian, dia bisa bertindak lebih bebas tanpa ragu.Ini adalah kesempatan sempurna untuk menyerang Wira secara langsung dan terbuka. Jika berhasil menyingkirkan Wira, itu akan menjadi hasil terbaik. Namun, jika tidak, paling-paling mereka akan memutuskan hubungan mereka. Hasil ini tidak akan berdampak pada apa pun.Dahlan tiba-tiba berkata, "Tapi, saat ini kita nggak punya orang yang cukup kuat untuk melakukannya. Bahkan, kita hampir kehabisan ahli di pihak kita. Setahuku, Wira membawa beberapa ahli di sisinya.""Kalau kita mengirim orang sekarang, bukankah hanya akan mengorbankan mereka tanpa hasil?"Bahkan, Panji tidak mendapatkan hasil yang memuaskan dan akhirnya kehilangan nyawanya. Dahlan tidak kepikiran si

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3003

    "Benar!"Di hadapan ibunya, Dahlan tidak perlu menyembunyikan apa pun. Dia langsung mengangguk dengan tegas. Kekhawatirannya memang terletak pada Kresna dan Ararya.Kedua orang ini memegang kekuasaan militer. Meskipun kekuatan mereka telah dibatasi oleh Senia selama bertahun-tahun, mereka tetap tak terkalahkan hingga sekarang.Di wilayah mereka, mereka seperti raja kecil, memerintah wilayah sendiri. Hal ini jelas adalah ancaman bagi kekuasaan Senia.Dulu, Senia tidak terlalu memedulikan mereka karena dia memiliki Panji di sisinya. Panji bahkan mampu menciptakan makhluk beracun yang menakutkan. Sekalipun di medan perang, makhluk beracun tetap bisa membuat posisi mereka unggul.Namun, dengan kematian Panji, Senia kehilangan sosok yang bisa diandalkan. Inilah yang paling dikhawatirkan Dahlan.Jika mereka memutuskan untuk memulai perang dengan Wira saat ini, lalu Raja Kresna serta Raja Ararya menyerang dari belakang, itu akan menjadi krisis besar. Hasil akhirnya bisa dipastikan akan sangat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3002

    Meskipun Dahlan sangat membenci Wira dan ingin membunuhnya, dia tetap mempertimbangkan untung rugi dengan baik.Menyatakan perang terhadap Wira memang mudah. Namun setelah itu, akan ada banyak reaksi berantai yang harus dihadapi.Jika semua reaksi berantai itu tidak dipertimbangkan dengan matang, di masa depan hal ini bisa membawa masalah yang tidak perlu bagi mereka. Inilah poin paling sulit.Sudut bibir Senia agak berkedut. Dia melangkah ke depan Dahlan, mencengkeram kerah bajunya dengan erat. Jika tatapan mata bisa membunuh, Dahlan pasti sudah mati berkali-kali.Tatapan yang begitu menakutkan, seperti dua pedang tajam yang siap menusuk. Tidak ada yang berani menatapnya langsung."Ibu, kenapa?" Dalam pandangan Dahlan, Senia selalu tampak bijaksana. Jika tidak, mustahil bagi seorang wanita bisa mencapai posisi seperti ini, bahkan menjadi sosok yang berada di atas semua orang.Pencapaiannya sudah cukup untuk membuat semua wanita di dunia ini merasa bangga. Lagi pula, wanita yang menjad

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status