Share

Bab 1103

Penulis: Arif
"Lagi pula, kemampuan Wira ini terlalu kuat. Aku rasa akan lebih baik kalau dia bergabung dengan keluarga kita. Saat ini adalah kesempatannya ...."

Mendengar perkataan itu, Sigra tertegun sejenak, lalu tiba-tiba mengerti maksud Ciputra.

"Maksudmu ... Farrel?" kata Sigra.

Setelah mendengar perkataan itu, Ciputra menganggukkan kepalanya. "Benar, Ayah. Sebenarnya ... aku berpikir seperti ini juga ada maksud tersembunyi. Lagi pula, kalau Farrel benar-benar bersama dengan Wira, tentu saja akan membantu keluarga kita. Kedua ... di seluruh dunia, hanya ada beberapa orang yang lebih kuat daripada Wira. Baik Yudha, Prabu, atau Raja Monoma, menurutku, mereka juga tidak sebanding dengan Wira. Lagi pula, Ayah juga nggak tega menikahkan Farrel ke luar wilayah Kerajaan Beluana, 'kan?"

Perkataan Ciputra bukan hanya demi Keluarga Barus sepenuhnya, tetapi demi Farrel juga. Wira adalah orang yang luar biasa, Farrel pasti tidak akan berada dalam bahaya apa pun jika bersama dengannya. Bagaimanapun juga, i
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Aklisar Aklisar
teman farel yg cewek kemana thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1104

    Muncul seulas senyuman tipis di wajah Ciputra. Dia menatap Farrel dengan serius dan bertanya, "Dik, kamu juga sudah nggak muda lagi. Sudah saatnya menikah."Mendengar ucapan kakaknya, Farrel langsung ragu-ragu. Namun, Ciputra malah memilih untuk mengabaikan ekspresinya itu. Dia hanya terus memandang Farrel dan bertanya dengan suara lirih, "Dik, kamu nggak banyak berhubungan dengan pria lain belakangan ini. Satu-satunya pria yang bisa bersanding dengan kemampuanmu hanyalah Prabu. Sayangnya, dia adalah anggota Keluarga Juwanto. Jadi, kalian nggak berjodoh."Ekspresi Farrel tampak kecut setelah mendengar hal itu. Dia menggeleng tanpa ragu-ragu. "Kak, Prabu memang hebat dan jago dalam memimpin perang. Tapi kalau kita bertarung, belum tentu aku akan kalah darinya."Farrel tampak sangat membanggakan diri. Jangankan dengan posisi Keluarga Juwanto yang menjadi musuh mereka saat ini, Farrel juga tidak pernah takut pada mereka sebelumnya. Dia tidak pernah menyukai pria seperti Prabu yang suka be

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1105

    Begitu mendengarnya, jantung Farrel sontak berdetak kencang. Entah mengapa, ketika mendengar perkataan kakaknya ini, wajah Wira seketika muncul di benaknya.Aneh, apa yang sebenarnya terjadi? Jangan-jangan, dirinya menyukai Wira? Farrel yang menyadari hal ini pun merasa panik. Dia tampak tersipu dan ragu, tidak berbicara untuk waktu lama.Begitu melihat situasi ini, Ciputra tak kuasa mengejapkan matanya. Dia bertanya dengan penasaran, "Farrel, apa pendapatmu terhadap Wira?"Dalam sekejap, Farrel menjadi makin berdebar-debar karena pertanyaan yang dilontarkan kakaknya ini. Napasnya pun terasa memburu. Dia berusaha keras untuk menenangkan diri, lalu menyahut dengan lirih, "Kak, Wira sudah punya 3 istri, aku ... nggak mungkin menikah dengannya."Selesai berbicara, Farrel tiba-tiba merasa agak frustrasi. Kakaknya bahkan belum mengatakan apa pun, tetapi Farrel sudah membahas tentang pernikahan, seolah-olah sudah begitu tidak sabar ....Begitu mendengarnya, Ciputra pun memahami pemikiran adi

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1106

    Ciputra sangat pintar dalam merayu orang. Dia terkekeh-kekeh, lalu berucap dengan lirih, "Farrel, kalau melewatkannya, kamu nggak akan bertemu pria hebat seperti Wira lagi. Kalau kamu memang menyukainya, manfaatkan kesempatan ini baik-baik."Ciputra menepuk punggung tangan Farrel sembari meneruskan dengan tersenyum, "Sudah saatnya kamu menikah. Masa kamu mau menunggu usiamu makin bertambah, lalu menikah dengan pria yang nggak kamu sukai?"Begitu mendengar nasihat ini, ekspresi Farrel tampak dipenuhi keraguan. Yang dikatakan kakaknya ini memang benar. Di dunia ini, hanya Wira yang pantas untuknya, tidak ada pria lain lagi.Prabu, Yudha, bahkan Taufik, semuanya tidak bisa dibandingkan dengan Wira. Farrel saja malas untuk meladeni ketiga pria ini!Namun, hal ini tidak berlaku untuk Wira. Pria ini membuka jalur perdagangan, membantu Kerajaan Nuala, juga sangat banyak akal. Meskipun bisa dikatakan licik, dia tetap memiliki hati yang baik. Inilah karakter paling berharga dalam diri Wira, yan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1107

    Beberapa hari ini, Wira memang sangat santai dan tidak perlu mengurus apa pun. Tentu saja, Dewina hanya bercanda saat mengatakan ini.Dewina tahu betapa suaminya bekerja keras sebelumnya. Ketika melihat Wira beristirahat, dia tentu berharap pria ini bisa menikmati waktu santainya. Bagaimanapun, entah berapa lama dunia ini akan damai.Wira membalas dengan jengkel, "Kenapa memangnya kalau aku gendut sedikit? Aku bisa diet kok! Tehku sudah dingin, cepat ambilkan yang baru."Wira sama sekali tidak membuka matanya saat berbicara. Ketiga wanita itu saling bertatapan, lalu sepakat tidak menghiraukannya.Wira yang sudah menunggu terlalu lama pun membuka matanya. Ketika melihat ketiga wanita itu tersenyum nakal, dia pun berkata, "Wah, kalian bersekongkol, ya? Tadi siapa yang bilang aku gendut? Dewina, 'kan? Kalau kamu nggak membawakan teh baru untukku, aku akan tidur di kamarmu malam ini. Omong-omong, siapa yang berteriak terlalu keras sampai ditertawai orang waktu itu, ya?"Begitu mendengarnya

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1108

    Wira tentu senang mendengar kabar kehamilan Wulan, begitu juga kedua wanita lainnya. Namun, kini keduanya merasa agak iri.Dewina dan Dian mengejapkan mata, lalu saling bertatapan sebelum berkata dengan serempak, "Suamiku, malam ini tidur di kamarku saja."Wira termangu sejenak mendengarnya. Dia bertanya, "Hah? Bukannya kalian bilang nggak mau aku menindas kalian?"Wajah kedua wanita itu sontak memerah. Dewina menyahut, "Memang benar, tapi ... aku juga ingin melahirkan anak untukmu ...."Dian pun tampak malu-malu mendengarnya. Melihat ini, Wira seketika tersenyum. Di dunia ini, orang-orang mengira bahwa melahirkan anak untuk suami adalah ungkapan cinta terbesar untuk mereka.Sebenarnya, pemikiran ini sama sekali tidak benar. Wira memang menyukai anak kecil, tetapi ini bukan satu-satunya cara bagi wanita untuk mengungkapkan cinta mereka.Wira pun tidak ingin mereka berlomba untuk membuktikan cinta masing-masing. Bagaimanapun, wanita akan mempertaruhkan nyawa mereka saat melahirkan.Tent

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1109

    Mereka tidak menyangka cinta Wira akan sebesar ini. Lagi pula, semua pria sangat menginginkan anak! Bahkan, wanita akan merasa sangat malu jika tidak bisa melahirkan anak untuk suaminya!Tradisi ini sudah melekat dengan jiwa raga mereka. Bagi para wanita, anak adalah segalanya. Namun, perkataan Wira membuat mereka merasa lebih lega."Jadi, anak bukan masalah besar. Jangan kira melahirkan barulah pembuktian cinta. Bukan seperti itu. Meskipun aku bukan wanita, aku memahami kalian. Banyak wanita yang takut melahirkan karena hal ini sama saja dengan mempertaruhkan nyawa mereka.""Tentunya, ada juga wanita yang sangat menyukai anak kecil. Masing-masing wanita punya pemikiran yang berbeda. Kalian nggak perlu mengikuti pemikiran orang dan menentang keinginan sendiri. Lagi pula, anak adalah pemberian Tuhan. Kalaupun nggak ada, jangan merasa tertekan. Kalian hanya akan membuatku merasa bersalah.""Asalkan kalian bahagia, aku pasti ikut bahagia. Aku harap kita bisa terus bersama sampai tua nanti

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1110

    Setelah memikirkannya, Farrel baru menjawab, "Aku ... aku belum memikirkannya."Ciputra pun tertawa dan sudah punya ide. Tidak berselang lama, keduanya akhirnya sampai di Dusun Darmadi. Meskipun masih jauh dari kediaman Wira, sudah ada yang melaporkan kedatangan mereka.Wira tersenyum mendengarnya. Tanpa perlu dipikirkan, dia sudah tahu tujuan kedatangan anggota Keluarga Barus. Namun, ketiga wanita itu justru bertanya dengan penasaran, "Kenapa Keluarga Barus datang kemari?""Tentu saja untuk bekerja sama. Kalau mereka ingin menyerangku, mana mungkin yang datang hanya beberapa orang?" balas Wira.Ketiga wanita itu pun tidak membantah. Hanya saja, kerja sama seperti apa? Jangan-jangan, Keluarga Barus ingin meminta bantuan untuk menyerang Ahola dan Nuala?"Ayo, kita pergi sambut mereka," ujar Wira seraya tersenyum. Dia pun membawa ketiga wanita itu ke pintu masuk Dusun Darmadi.Sesaat kemudian, terlihat Farrel dan Ciputra. Keduanya hanya membawa beberapa pengawal, tetapi semuanya adalah a

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1111

    Tempat ini ... hanya sebuah dusun? Ciputra sungguh tercengang melihatnya! Tempat ini terlalu indah untuk disebut dusun!Biasanya, dusun terlihat sangat kumuh. Namun, Dusun Darmadi bukan hanya indah, tetapi kediaman di sini juga sangat besar! Berapa harga untuk membangun semua kediaman besar ini?Sebenarnya, ketika merencanakan pembangunan Dusun Darmadi, Wira membuatnya sesuai dengan konsep vila di zaman modern sehingga terlihat sangat keren.Itu sebabnya, setiap kediaman memiliki halaman dan pohon, bahkan jalanan di depannya sangatlah bersih! Belum lagi sawah dan ladang gandum di dusun ini, metode penanamannya benar-benar patut dipuji! Jelas, nuansa taman modern di sini sangat kental!Yang paling mengejutkan Ciputra adalah aroma bunga yang semerbak, tidak seperti dusun lain yang biasanya dipenuhi bau kotoran hewan ternak."Du ... dusun ini benar-benar indah!" puji Ciputra yang merasa sangat takjub. Meskipun Farrel sering datang dan sudah menerima kenyataan ini, dia tetap terkejut. Jika

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status