Share

Bab 1011

Author: Arif
Ucapan penasihat kanan memang masuk akal. Saat ini, saran dari kedua penasihat itu sebenarnya tidak terlalu membantu bagi keputusan Ratu. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah memilih salah satu yang kerugiannya paling minimal untuk diselesaikan terlebih dahulu. Setelah merenung sejenak, Ratu akhirnya membuat keputusan.

"Kirimkan surat pada Jenderal Yudha, suruh dia cepat pergi ke perbatasan untuk membunuh pasukan dari Monoma dan Agrel. Kerajaan Nuala tidak boleh diusik!" Ratu membuat keputusan ini karena dia tidak ingin dikritik di masa awal pemerintahannya. Tidak mungkin dia membiarkan perbatasan kehilangan pertahanan saat dia baru saja menjabat.

Jika hal ini sampai tersebar, dia akan dikritik oleh banyak orang. Lagi pula, masalah Kumar bisa ditangani kapan saja. Namun jika perbatasan Nuala kehilangan pertahanan, mereka akan gawat. Setelah mempertimbangkan berulang kali, Ratu memutuskan untuk menyuruh Yudha menyelesaikan masalah di perbatasan terlebih dahulu.

Tak lama kemudian, Yud
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1012

    Taufik dan Riska duduk di dalam tenda komando, sambil fokus memandangi peta pasir. Setelah mengetahui berita tersebut, sorot mata keduanya terlihat serius dan penuh kekhawatiran. "Kakak, apakah kita benar-benar harus berperang dengan Kerajaan Nuala?""Tentu saja." Taufik tersenyum tipis dengan wajah yang penuh dengan keyakinan. Dia menambahkan, "Aku selalu menanti-nantikan hari ini!"Melihat kakaknya begitu berbahagia, Riska berkata, "Kakak, sepertinya kamu sangat percaya diri.""Kalau nggak, mana mungkin aku membuat keputusan ini?" pinta Taufik. "Sebenarnya, aku sudah lama ingin memulai perang. Dengan adanya pertempuran antara Keluarga Juwanto dan kerajaan kali ini, memberi kesempatan langka bagi kita!""Kesempatan langka? Kakak, apa maksudnya?" tanya Riska dengan bingung."Hehe, kesempatan ini akhirnya tiba juga. Kita setidaknya akan bisa menginvasi Provinsi Suntra! Lagi pula, Keluarga Juwanto sudah sedang bertempur dengan kerajaan saat ini. Ratu pasti sedang kewalahan menghadapi kon

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1013

    "Wira memang seorang penasihat yang genius. Kecerdasannya benar-benar nggak bisa dibandingkan dengan orang lain. Kalau dia ikut campur dalam hal ini, masalahnya akan jadi sulit diatasi. Tapi kita juga nggak perlu mengkhawatirkan hal ini. Yudha sudah bergegas ke sini, sementara pasukan bangsa Agrel juga sudah menyerang. Wira pasti akan menghadapi bangsa Agrel dulu."Kemudian, Taufik kembali menambahkan, "Jadi masalah ini biar bangsa Agrel yang mengatasinya saja."Riska langsung tertawa mendengar hal ini. "Kalau Kerajaan Agrel kalah, dengan kepintaran Wira, dia pasti bisa mengatasi mereka dengan mudah, benar begitu?""Benar." Taufik kembali menjawab, "Tapi Wira seharusnya nggak akan turun tangan.""Kenapa?" tanya Riska."Karena Wira adalah orang cerdik, dia pasti sudah bisa menebak bahwa akan terjadi kekacauan." Taufik melanjutkan dengan serius, "Keluarga Juwanto sudah sangat agresif menyerang untuk merebut kekuasaan sekarang. Bisa dibilang mereka nggak pandang bulu dan sangat kejam! Bag

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1014

    Meski Kerajaan Nuala sedang menghadapi masalah internal dan eksternal, kekuatan mereka tetap tidak bisa diremehkan. Jika peperangan benar-benar pecah, mungkin saja mereka bisa menang, tetapi kerugian yang dialami juga akan sangat besar. Saat itu tiba, meski Kerajaan Nuala sudah musnah, masih ada Kerajaan Monoma yang mengintai.Lebih baik mereka menjalankan rencana seperti sekarang ini, menginvasi Kerajaan Nuala secara perlahan-lahan. Meski agak lambat, cara ini lebih stabil bagi mereka."Kalau kalian berdua juga berpendapat sama, kita jalankan saja. Asalkan pasukan Monoma dan Yudha berperang, kita punya kesempatan untuk menyerang perbatasan dan mengambil satu provinsi!" Setelah mendengar perkataan Senia, Raja Tanuwi seakan-akan teringat dengan sesuatu."Ibu Suri, aku teringat dengan seseorang ...."Mendengar ucapannya, Raja Kresna juga mengernyitkan alis sambil menarik napas. Tentu saja, Senia juga tahu siapa yang dimaksud olehnya. "Maksudmu Raja Uttar, Wira ya ...."Setelah mendengar

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1015

    Pada saat ini, Gibran berkata, "Ayah, kini Yudha sedang menghadapi Monoma. Kemungkinan besar nggak ada orang yang bisa melawan kita di ibu kota. Bagaimana kalau kita menyerang ke Provinsi Jintar sekarang?" Ide ini memang cukup nekat, tetapi sangat memungkinkan untuk dilaksanakan sekarang. Hanya saja, Kumar langsung menggeleng saat mendengar usul Gibran."Nak, kamu terlalu meremehkan Kerajaan Nuala." Usai mendengar perkataan Kumar, Gibran menjadi ragu-ragu. "Kenapa Ayah bilang begitu? Kalaupun ada pasukan di Provinsi Jintar, tanpa Yudha yang memimpin mereka, mereka tetap saja bukan lawan Ayah!" Gibran tidak mengerti mengapa ayahnya bersikap begitu waspada."Provinsi Jintar adalah provinsi yang paling dijaga di antara semua provinsi. Kota-kota di sekitarnya bahkan lebih luas daripada kedua provinsi milik kita. Setiap kota dijaga oleh setidaknya 5.000 pasukan.""Jadi, pasukan mereka setidaknya ada 40 sampai 50 ribu orang. Pasukan kerajaan di Provinsi Jintar juga ada puluh ribuan orang dan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1016

    Dengan tatapan dingin, Kumar menjelaskan lagi, "Apa yang akan dipikirkan rakyat kalau Kerajaan Nuala yang dipimpin oleh Ratu ini selalu mengalami gangguan? Selain itu, Keluarga Juwanto juga masih punya Pangeran Yahya. Lambat laun, hati rakyat pasti akan jadi berpihak pada kita. Bukankah begitu?"Rencana Kumar ini memang sangat bagus. Jika keadaan terus berlanjut seperti ini, rencananya mungkin bisa berhasil."Benar juga, kalau kita terus menyebarkan gosip, sepertinya rakyat dan para pejabat juga akan mulai meragukan kompetensi Ratu.""Begitu kredibilitas Ratu hancur, dia akan berada di ambang kehancuran!" Gibran dan Fahlefi tersenyum mendengar rencana jitu ayahnya."Bagaimanapun, Keluarga Juwanto masih punya reputasi tinggi. Hal ini nggak akan pernah berubah!" seru Kumar dengan percaya diri.Pada saat ini, Biantara pulang ke Dusun Darmadi dengan wajah murung. "Tuan, Monoma sudah mulai bergerak. Ada kabar yang mengatakan bahwa pasukan Agrel juga sudah mulai bergerak di perbatasan ...."

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1017

    Kedua negara itu sebenarnya hanya ingin mendapatkan sedikit keuntungan. Seluruh tanah Kerajaan Nuala itu tidak bisa diremehkan sama sekali. Jika mereka ingin menginvasi, butuh waktu dan tenaga militer yang sangat besar. Hal itu tidak bisa dipungkiri, kalau tidak, Kerajaan Nuala juga tidak mungkin bisa berdiri selama ini.Hanya saja, meski tidak sedang dalam bahaya besar, cara mereka menggerogoti kekuatan Kerajaan Nuala perlahan-lahan seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Wira berpikir keras untuk mencari cara. Setelah beberapa saat kemudian, dia baru berkata, "Biantara, sebaiknya kita nggak usah ikut campur masalah ini."Mendengar perkataan Wira, Biantara langsung tersentak. "Jangan ikut campur? Kenapa?" Biantara tidak paham dengan keputusan Wira. Jika Wira tidak ingin terjadi kekacauan di negeri ini, lantas mengapa dia tidak mau ikut campur?Wira menarik napas, lalu menjelaskan, "Kalau kita ikut campur, kekuatan kita yang sesungguhnya juga akan langsung ketahuan. Baik dari pih

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1018

    Di bawah pimpinan Yudha, pasukannya bergegas ke Provinsi Suntra. Setibanya di sana, mereka melihat pasukan Agrel yang berjumlah 50 ribu orang itu telah bersiap-siap menyerang. Pemandangan saat ini benar-benar mencengangkan dan mengintimidasi.Melihat adegan ini, Yudha sangat terkejut dan tertekan. Namun, dia tidak terlalu memperhatikannya karena dia yakin terhadap kemampuan bertempurnya sendiri. Oleh karena itu, Yudha memimpin pasukannya untuk berkemah di tempat ini.Tidak lama kemudian, tenda telah selesai dibangun. Yudha mulai menyusun strategi dan melatih pasukannya. Jumlah pasukannya memang tidak banyak. Dengan memperhitungkan tawanan perang dan bantuan dari Keluarga Barus, totalnya mencapai 45 ribu orang. Ini sudah cukup untuk menghadapi lawan-lawan ini. Semakin Yudha berlatih, kepercayaan dirinya juga semakin meningkat!Yudha terus-menerus memberi semangat kepada para pasukan agar bisa memberikan upaya yang terbaik kepada Ratu dan Kerajaan Nuala. Namun beberapa hari kemudian, kem

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 1019

    "Memang aneh." Yudha sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dilakukan oleh musuhnya."Jangan-jangan, mereka mundur dengan sukarela karena tahu tidak akan bisa menang melawan kita? Demi tidak merusak reputasinya, jadi mereka hanya berlagak untuk menyerang sejenak, lalu pergi begitu saja?" Perkataan Zaabit semakin membuat Yudha curiga.Sorot mata Yudha semakin muram. Apa tujuan mereka sebenarnya melakukan hal ini? Di saat kedua orang itu masih merasa heran, tiba-tiba muncul seorang prajurit sambil berteriak. Wajahnya tampak cemas dan panik. Dia langsung menyampaikan surat yang dibawanya kepada Yudha."Lapor Jenderal, pasukan Monoma mengutus seseorang untuk mengirimkan surat!""Surat dari Monoma?" gumam Yudha sambil menerima surat tersebut. Saat melihat isinya, tebersit kilatan dingin di mata Yudha. Selanjutnya, dia bergumam, "Mereka menantangku bertarung secara langsung.""Apa?" Zaabit tercengang. "Jenderal, jumlah mereka sangat banyak. Kalau benar-benar terjadi pertempuran, kita pas

Latest chapter

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3330

    Dalam satu bulan terakhir, banyak hal telah terjadi.Osman secara sukarela menyerahkan segel kerajaan kepada Wira, sekaligus menyerahkan kendali atas Kerajaan Nuala. Dengan jatuhnya Kerajaan Nuala ke tangan Wira, negeri ini akhirnya benar-benar bersatu dan Wira menjadi kaisar di dunia!Hari itu menjadi hari perayaan bagi seluruh negeri! Kota utama di Provinsi Yonggu pun ditetapkan sebagai ibu kota baru.Sementara itu untuk suku utara, Wira menunjuk seseorang untuk mengambil alih kepemimpinan. Wilayah Kerajaan Agrel tetap damai karena Ararya dan Kresna menjalankan tugas mereka dengan baik.....Meskipun Wira telah menjadi kaisar, dia tetap memilih untuk tidak terlibat langsung dalam urusan pemerintahan, menyerahkan segala urusan istana kepada orang-orang kepercayaannya.Osmaro dan para menteri lainnya tetap sibuk mengatur negeri. Sedangkan Danu, Doddy, Nafis, dan lainnya kini menjadi jenderal besar yang menjaga berbagai wilayah, bahkan Agha juga mendapatkan posisi yang sama.Di sisi lai

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3329

    "Itu bukan urusanmu." Nafis menatap Baris dengan dingin. "Penggal kepalanya dan bawa pulang untuk kaisar kita!"Begitu perintah itu dilontarkan, Agha langsung bergerak.Baris bahkan tidak sempat memberikan perlawanan. Dalam sekejap, tubuhnya sudah tergeletak di atas genangan darah. Dengan demikian, suku utara sepenuhnya jatuh ke tangan Wira.Pasukan yang dipimpin oleh Nafis pun tetap tinggal untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan dari suku utara......Tiga hari berlalu, Wira dan Trenggi memimpin pasukan mereka hingga berhasil mengepung Senia di depan gerbang suku utara.Namun, gerbang itu sudah tertutup rapat. Yang berjaga tidak lain adalah Ararya serta Kresna. Saat melihat pemandangan ini, Senia langsung menyadari bahwa Wira sudah lama menjalin kerja sama dengan Ararya dan Kresna, bahkan telah menyiapkan jebakan besar untuknya!Di medan pertempuran, Senia menoleh ke pasukannya yang tersisa. Dulu, dia begitu berambisi dan berani. Kini, hanya kelelahan dan kekalahan yang tersisa di

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3328

    "Ini adalah kesempatan terakhir kita!"Semua orang berpandangan, lalu mengangguk serempak.Begitu suara terompet serangan terdengar, Senia segera memimpin pasukannya maju, siap untuk merebut kota dengan paksa!Namun, tepat pada saat itu, terdengar seruan pertempuran dari belakang. Dalam sekejap, barisan belakang menjadi kacau balau!"Apa yang terjadi?" Senia segera menerima laporan dan menghentikan serangan."Wira tiba-tiba menyerang dari belakang! Karena nggak ada pertahanan di belakang sana, kita mengalami kerugian besar!""Selain itu, Wira dan pasukannya datang dengan persiapan matang. Kita harus mundur! Kalau kita terus bertahan di sini, seluruh pasukan bisa hancur!"Kini, mereka berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan. Di depan ada pasukan Kerajaan Nuala, sementara di belakang ada Wira dan pasukannya.Situasi telah berbalik. Jika mereka tetap di sini, akhir mereka sudah bisa diprediksi.Senia menggertakkan giginya. Dengan wajah penuh amarah, dia berkata, "Sial! Kita terla

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3327

    Para jenderal mengangguk setuju. Memang benar Kerajaan Agrel sangat luas. Jika pasukan Wira masuk, mereka akan menghadapi banyak kendala. Dengan demikian, mereka bisa bertempur melawan Wira di wilayah mereka sendiri.Meskipun rakyat sembilan provinsi sangat mendukung Wira, hal itu tidak berlaku bagi penduduk Kerajaan Agrel. Bagi mereka, Wira adalah ancaman.Jika Senia berhasil menyatukan sembilan provinsi, penduduk Kerajaan Agrel juga bisa masuk dan hidup di sana, menikmati kehidupan yang jauh lebih baik daripada sekarang.Namun, semua itu dihalangi oleh Wira. Setidaknya, begitulah cara mereka melihatnya.Jadi, jika Wira masuk ke Kerajaan Agrel untuk bertempur, hasil akhirnya sudah bisa diprediksi. Para rakyat kemungkinan besar akan membantu Senia tanpa syarat. Pada saat itu, bagaimana mungkin Wira bisa membalikkan situasi?Bahkan, ada kemungkinan besar dia akan kehilangan seluruh pasukannya!Menyadari hal ini, para prajurit semakin bersemangat. Salah satu dari mereka berkata, "Jangan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3326

    Seorang jenderal berbicara demikian. Wajahnya masih dipenuhi bercak darah. Itu adalah darah musuh.Mereka telah bertempur selama tiga hari tiga malam, tetapi belum juga melihat secercah harapan. Bantuan pun tak kunjung tiba.Jika terus bertahan di sini tanpa solusi, hasil akhirnya sudah bisa ditebak. Kota ini akan jatuh dan semua orang akan terbunuh!"Bagaimana kalau Yang Mulia membawa pasukan keluar melalui gerbang utara? Di belakang sana ada pegunungan dengan pertahanan yang paling lemah. Kalau kita kirim pasukan untuk membuka jalan, kita bisa memastikan Yang Mulia dapat melarikan diri dengan selamat!" usul salah satu prajurit.Situasi mereka memang sudah sangat kritis. Jika tidak segera mengambil keputusan, tak ada yang bisa menebak bagaimana akhirnya. Mereka semua sangat khawatir.Terlebih lagi, Osman berada di tengah-tengah mereka. Jika sang raja tewas di sini, mereka benar-benar kehilangan kesempatan terakhir untuk membalikkan keadaan.Bahkan, mungkin tak akan ada lagi orang yang

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3325

    "Tenang saja, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan matang. Sekalipun Senia memiliki kekuatan yang luar biasa, kali ini dia nggak akan bisa lolos!"Senyuman penuh percaya diri muncul di wajah Wira. Di Kerajaan Agrel, masih ada kartu truf terakhirnya, yaitu Ararya dan Kresna. Sebelum berangkat, dia telah menghubungi mereka berdua. Kemungkinan besar, mereka sudah mulai menguasai berbagai wilayah di Kerajaan Agrel saat ini.Mereka masing-masing memiliki puluhan ribu pasukan, sedangkan Senia membawa hampir semua pasukannya ke medan perang. Ini adalah kesempatan emas bagi Ararya dan Kresna.Jika Wira berhasil menekan Senia dari depan, sementara mereka berdua menguasai wilayah di belakangnya, tidak peduli seberapa hebat Senia, dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari kehancuran.Oleh karena itu, Wira yakin hanya dengan 300.000 pasukan, dia dapat menaklukkan Senia dengan mudah. Ini bukanlah tindakan gegabah!Wira tidak pernah mengambil langkah yang tidak pasti. Jika tidak memiliki persiap

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3324

    "Karena nggak ada urusan lain lagi, kalian semua boleh pergi istirahat." Setelah memberi perintah, Wira melambaikan tangannya kepada para pejabat, lalu berbalik menuju bagian dalam istana.Para pejabat pun segera meninggalkan ruangan.Namun, saat baru sampai di depan pintu, Wira tiba-tiba berhenti. Tatapannya tertuju pada Nafis, lalu mengaitkan jarinya. "Aku ingin membahas sesuatu secara pribadi denganmu. Ikut aku."Nafis segera mengangguk dan mengikuti Wira menuju taman istana. Di taman itu, hanya ada beberapa dayang dan kasim yang melayani Wira. Selain itu, masih ada Nafis, Agha, dan Lucy.Sementara itu, Danu dan Doddy sedang mengurus para prajurit. Meskipun tidak mengalami pertempuran besar, perjalanan jauh tetap melelahkan.Mereka perlu beristirahat sebelum menempuh perjalanan panjang untuk ekspedisi ke Kerajaan Agrel. Mereka harus memulihkan semangat juang untuk memastikan semuanya aman.Wira bukan hanya ingin memenangkan perang, tetapi juga ingin meminimalisir korban di pihaknya.

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3323

    "Kita masuk."Dengan satu perintah dari Wira, seluruh pasukannya bergerak menuju ibu kota Kerajaan Beluana.Dalam sekejap, Wira dan rombongannya telah memasuki kota. Sepanjang jalan, rakyat bersorak tanpa henti. Dari reaksi mereka, bisa dilihat betapa besar pengaruh Wira di hati rakyat.Di dalam istana.Di aula utama, Nafis telah mengirim orang-orangnya untuk sepenuhnya menguasai istana. Pasukan penjaga lama telah digantikan, jadi kini tempat ini sepenuhnya berada di bawah kendali Wira.Namun, satu hal yang mengejutkan Wira adalah betapa megahnya istana Kerajaan Beluana. Ciputra benar-benar tahu bagaimana menikmati kemewahan.Di aula, banyak orang sedang berlutut. Mereka adalah para pejabat yang dulunya melayani Ciputra. Begitu mendengar Wira telah memasuki kota, mereka segera datang dengan harapan untuk menyelamatkan diri.Wira memandang mereka sekilas, lalu berkata dengan tenang, "Semuanya, silakan berdiri."Para pejabat itu segera bangkit."Saudara sekalian, meskipun Kerajaan Beluan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 3322

    Saat ini, Wira duduk di atas kudanya, di depan gerbang timur ibu kota. Di hadapannya adalah Danu dan yang lainnya."Kak, sekarang kita sudah sampai di sini, kenapa masih berhenti? Aku baru saja mendengar dari Nona Lucy tentang keadaan di pihak Osman. Kabarnya, Osman sudah hampir nggak bisa bertahan lagi.""Dalam beberapa hari ke depan, kemungkinan kota itu akan jatuh ke tangan Senia. Kalau saat itu tiba dan kita baru bergerak menuju Kerajaan Nuala, Osman mungkin sudah tewas ...."Rakyat Kerajaan Nuala berjuang mati-matian untuk mempertahankan kota mereka. Ditambah lagi, para prajurit dari Kerajaan Agrel sangat kejam. Jika mereka berhasil menerobos kota, pasti akan terjadi pembantaian dan yang menderita adalah rakyat.Osman adalah sekutu mereka. Danu sejak lama sudah menganggapnya sebagai bagian dari kelompok mereka sendiri. Bagaimanapun, setelah Wira berhasil menumbangkan Ciputra, tidak akan ada yang mampu menandinginya lagi. Penyatuan seluruh negeri hanyalah masalah waktu.Lucy juga m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status