Kini aku bersama dengan Alena kembali ke villa, kami pagi-pagi sudah kembali ke villa yang satunya dimana di sini ada Kaendra, Alice, dan Evan. Aku memang sengaja menyuruh Evan untuk datang ke sini untuk berjaga-jaga jika Kaendra dan Alice kenapa-kenapa, sedangkan Alena langsung menuju kamar Kaendra yang masih tertidur pulas. Ya, aku mengikuti Alena di belakanganya.“Benar kan kata aku jika Kaendra masih tidur, kamu enggak percaya,” ucapku dari belakang.“Memangnya kamu menyesal jika kembali ke sini hm?” tanyaku sambil berbalik menatap Devin dan Devin hanya tersenyum saja sambil garuk-garuk kepalanya.“Setidaknya kita bisa melanjutkan kegiatan kita yang semalam kan masih ada waktu,” ucapku mulai merajuk, semenjak aku bertemu dengan Alena kembali aku ingin selalu ada di dekatnya jika kalau bisa maka Alena akan aku kurung di kamar saja biar enggak keluar kemana-mana.“Dasar Devin mesum, sudah jadi bapak-bapak juga enggak inget umur hm,” ucapku, akan tetapi hanya tertawa dan berjalan
Tujuanku ke sini adalah untuk bertemu dengan klien dan liburan namun klien yang aku temui adalah Devin, dimana dia yang sudah merencanakan ini semuanya dan aku memang tak tahu akan hal ini. Ya, sudahlah di sinilah hubunganku dengan Devin kembali lagi dan bahkan kita juga sudah merencanakan pernikahankita berdua, dan di sinilah aku sudah memikirkan semuanya jika ini sudah menjadi pilihanku. Saat tadi pagi aku dan Devin kembali ke villa dimana Kaendra dan Alice di sini, saat ini aku sedang berduduk santai sambil menikmati acara tv sedangkan yang lainnya pergi entah kemana bersama dengan Evan, namun yang aku benci di sini Devin tak ikut bersama dengan mereka bahkan dia malah dekat-dekat denganku.“Hah! Devin bisa enggak kamu enggak terlalu dekat seperti ini, di samping kamu masih luas,” ucapku.Namun sepertinya Devin tak mendengarkannya dan asik dengan ipad dan pekerjaannya, aku hanya bisa menghela nafas panjang dan menatap Devin ingin sekali aku menjedotkan kepalanya ke tembok tapi baga
Kini aku, Kaendra, dan Alice benar-benar kembali ke Seoul dengan mobilku sendiri namun aku menggunakan sopir. Aku sebenarnya masih ingin di sana menikmati liburanku bersama dengan Kaendra akan tetapi Devin memaksaku untuk ikut kembali ke Seoul dan kami juga akan menyiapkan pesta pernikahan kami. Hah! Ini benar-benar membuatku muak karena Devin tak sedikitpun membuatku merasa tenang.“Nona Alena kenapa?” tanya Alice.Aku menoleh ke Alice dan tersenyum padanya. “Aku enggak apa-apa Alice,” ucapku, kami masih dalam perjalanan dan waktu tempuh masih lama, aku juga menyuruh Kaendra untuk tidur saja dari pada dia bosan memainkan game di ipadnya. Sampai akhirnya aku juga memutuskan untuk tidur saja dari pada aku memikirkan Devin yang ada nanti jika dia tahu akan besar kepalanya. Memang aku dan Devin tak satu mobil memang karena keinginanku, aku mau Devin menggunakan mobilnya sendiri begitu juga denganku.Kami berangkat dari villa sekitar pukul 08.00kst dan ini juga yang memutuskan Devin setel
Aku membiarkan Devin berbuat sesuka hatinya sedangkan aku kembali memejamkan mataku dan aku pun kembali tertidur begitu juga dengan Devin yang ikut tidur dengan memelukku dari belakang. Hingga aku kembali terbangun dan waktu sudah menunjukkan pukul 05.30kst sore, aku menoleh ke samping dan Devin masih tertidur dengan pulas, aku tersenyum kecil lalu dengan pelan-pelan aku melepaskan pelukan Devin. Aku beranjak dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku, setelah selesai aku juga menuju kamar Kaendra untuk melihatnya dia sudah bangun atau masih tertidur dan ternyata dia baru saja di habis mandi dengan di bantu oleh Alice.“Anak mama baru selesai mandi ya?” tanyaku, sambil berjalan pelan mendekati Kaendra dan Alice yang memakaikan baju Kaendra.“Nona, juga baru selesai mandi?” tanya Alice sedangkan aku hanya mengangguk dan setelah itu aku mengambil alih Kaendra.Aku membawa Kaendra ke kamarku dan bahkan dia juga sangat terlihat senang saat tahu papanya berada di sini n
Hari terus berganti dan pagi ini dimana pernikahanku dengan Devin akan dilaksanakan, aku menunggu appa menjemputku dan membawaku ke atas altar. Aku bahagia dimana saatnya aku menikah bersama dengan Devin dan aku juga enggak perlu repot-repot bermain petak umpet seperti dulu untuk menghindari Devin agar aku tak bertemu dengannya namun sekarang justru aku akan menikah dengannya dan hidup bahagia dengan keluarga kecilku nanti.“Nona kamu sangat terlihat cantik,” ucap Alice yang baru saja masuk bersama dengan Kaendra.Aku menoleh ke arah Alice dan Kaendra, aku tersenyum kecil pada mereka. “Terima kasih Alice pujiannya, kamu bisa saja,” ucapku.“Iya, benar. Mama hari ini sangat cantik dan papa juga sangat tampan tadi Kaendra melihatnya,” ucap Kaendra anakku yang tampan dan pintar. Ya, semuanya mirip Devin mulai wajah dan kepintaran anakku.Tak lama kemudian appa masuk ke dalam kamarku untuk menjemputku, sengan di gandeng appa ke atas altar bertemu dengan Devin yang sudah menungguku sedari
Pagi ini aku menyiapkan sarapan untuk Devin dan Kaendra, kami sudah menempati rumah baru kami di Seoul dan untuk saat ini mungkin Devin juga akan bolak balik Seoul-Hamburg karena Devin akan mengalihkan perusahaan pusat di Seoul bukan di Hamburg lagi. Jujur saja aku tidak masalah kembali ke Hamburg namun aku juga memiliki tanggung jawab dimana aku juga mengurus perusahaan milik appa tapi untuk beberapa waktu masih aku yang memegang dan ke depannya jika urusan Devin sudah beres maka aku akan berhenti dan Devin yang akan mengurusnya.“Sayang, mungkin nanti malam aku akan kembali ke Hamburg, kamu enggak apa-apa kan aku tinggal dulu dengan Kaendra sendiri di rumah,” ucap Devin yang baru saja datang.Aku tersenyum pada Devin dan menggelengkan kepalaku. “Tidak apa-apa Dev, aku tahu urusan kamu banyak dan pasti kamu banyak pekerjaan pula lagi pula aku juga ada Alice yang bisa menjaga Kaendra,” ucapku.“Terima kasih sayang, kamu sudah mengerti akan keadaanku,” ucapnya.Sedangkan aku hanya meng
Akhirnya aku sampai di Hamburg bersama dengan Evan. Aku langsung menuju rumah mama dan papa karena paling dekat, aku juga ingin istirahat sebentar sebelum mengurus semuanya. Sedangkan Evan juga aku suruh untuk menginap di sini saja dari pada dia harus kembali ke apartemennya karena aku tahu dia juga pasti sangat lelah.Aku langsung menuju ke dalam kamarku dan merebahkan tubuhku di atas ranjang, rasanya sangat nyaman dan aku pun memejamkan mataku. Bahkan aku sampai lupa untuk memberi kabar pada Alena.Sore harinya aku terbangun, aku meraih hpku dan langsung mengirimkan pesan pada Alena. Aku kembali ke rumah mama dan papa aku, dan besok aku baru kembali ke perusahaan dan mengurus semuanya dan di sini papa juga ikut membantuku walauoun sepenuhnya di sini aku yang bertanggung jawab. Aku beranjak dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku, rasanya sangat menyegarkan saat badanku diguyur oleh air dingin.Saat aku keluar dari kamar mandi tiba-tiba saja hpku berbunyi dan me
Hari-hariku aku habiskan bekerja di kantor dan setelah pulang dari kantor aku habiskan waktuku bersama dengan Kaendra karena aku tidak mau jika anakku kekurangan kasih sayang dariku. Sedangkan Devin masih di Hambrug, dia masih sibuk dengan pekerjaannya juga. Setiap malam sebelum aku tidur menyempatkan meneleponku dan Kaendra. Aku bahagia menikah dengannya dab tidak ada penyesalan walaupun kami harus melewati berbagai rintangan namun ke depannya masih banyak rintangan yang akan kita lalui.Hari ini weekend, aku mengajak Kaendra dan Alice untuk pergi jalan-jalan. Ya, aku ingin menghabiskan waktuku bersama dengan anakku. Eomma dan appa mereka sedang ke Busan untuk menghadiri acara pernikahan dan juga acara arisan teman eomma, selama beberapa hari ini memang aku tinggal di rumah eomma dan appa saat Devin kembali ke Hamburg.“Nona, kapan tuan kembali? Bukankah ini sudah satu minggu?” tanya Alice.“Mungkin beberapa lagi Alice, dia masih sibuk lagi pula tidaklah mudah untuk mengurus semua